Anda di halaman 1dari 32

PRESENTASI KASUS

Anemia Aplastik
 Oleh :
 Sarah Maulina O G1A212112
 Fitri Yulianti G1A212113
 Angga Aswi Y G1A212135

 dr. A. Heppy O., M.Sc., Sp. PD

 SMF ILMU PENYAKIT DALAM


 RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO
 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
 2013
IDENTITAS PASIEN
 Nama : Tn. K
 Umur : 35 tahun
 Jenis kelamin : Laki-laki
 Alamat : Jingkang RT 03/ RW 08,
Ajibarang
 Agama : Islam
 Status : Menikah
 Pekerjaan : buruh bangunan
 Tanggal masuk RSMS : 9 September 2012
 Tanggal periksa : 11 September 2013
 No.CM : 13070613
ANAMNESIS
ANAMNESIS

Keluhan • Badan Lemas


utama

• Penglihatan buram,
Keluhan gusi berdarah, luka
tambahan sulit sembuh, sesak
RPS
 Pasien datang ke poli RSMS dengan
keluhan badan terasa sangat lemas dan
penglihatan buram. Keluhan ini dirasakan
terus menerus sejak Desember 2012.
Keluhan yang dirasakan pertama kali
terjadi secara mendadak dan pasien tidak
tahu penyebabnya. Pasien mengaku tidak
mengalami infeksi, minum obat-obatan
tertentu dalam jangka waktu lama, sakit
liver, sakit yang berhubungan dengan
imun, ataupun bekerja di tempat yang
mungkin terkena radiasi. Pasien secara
rutin mondok di rumah sakit setiap
keluhannya memburuk. Pasien sudah
mondok kurang lebih 15x di RSMS.
 Keluhan lain yang dirasakan pasien yaitu luka
yang sukar sembuh. Pasien juga sering
mendapati gusinya sering berdarah. Keluhan
sesak kadang-kadang dirasakan pasien.
Pasien mengaku sering dikatakan orang lain
bahwa wajahnya terlihat pucat. Pasien tidak
mengeluhkan adanya jantung berdebar ,
telinga berdenging ataupun nafsu makan
yang menurun.
RPD
 Riwayat keluhan yang sama : disangkal
 Riwayat sakit kuning : disangkal
 Riwyat transfusi darah : disangkal
 Riwayat penyakit jantung : disangkal
 Riwayat hipertensi : disangkal
 Riwayat DM : disangkal
 Riwayat penyakit ginjal : disangkal
 Riwayat asam urat : disangkal
 Riwayat alergi : disangkal
RPK

 Riwayat keluhan yang sama : disangkal


 Riwayat sakit kuning : disangkal
 Riwayat penyakit jantung : ada (kakak)
 Riwayat penyakit Stroke : disangkal
 Riwayat hipertensi : ada (kakak)
 Riwayat DM : disangkal
 Riwayat penyakit ginjal : disangkal
 Riwayat asam urat : disangkal
 Riwayat alergi : disangkal
RPSosEk
 Occupational
Saat ini pasien sudah tidak bekerja,
sebelumnya pasien bekerja sebagai buruh
bangunan.
 Diet
Pasien memiki kebiasaan makan yang baik
dan cukup teratur. Pasien makan 3-5 kali
sehari, dengan nasi, sayur dan sumber
protein baik nabati ataupun hewani. Pasien
tidak minum kopi.
 Drug
Pasien tidak memilki riwayat merokok dan
tidak mengonsumsi alkohol.
PEMERIKSAAN FISIK

 KU/Kes : Baik/Compos Mentis


 Vital Sign
TD : 120/80 mmHg
RR : 20x/menit
N : 88x/menit
S : 36,2 °C
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis
 Kepala : Venetaksi Temporal (-/-)
 Mata : Konjungtiva anemis (+/+),
Sklera ikterik (-/-)
 Hidung : Napas Cuping Hidung (-)
 Mulut : Bibir sianosis (-), Lidah sianosis (-
)
 Leher : Deviasi Trakea (-), JVP 5+2
cmH2O
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN FISIK
PULMO
 Inspeksi : dinding dada simetris, ketinggalan
gerak (-), retraksi intrakostal (-)
 Palpasi : Vocal Fremitus apex dan basal
simetris (dekstra sinistra)
 Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
 Batas paru hepar di SIC V LMCD
 Auskultasi : Suara dasar vesikuler di kedua
lapang paru, wheezing (-/-),
ronki basah kasar (-/-),
ronki basah halus (-/-)
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN FISIK
COR
 Inspeksi : IC terlihat di SIC V 2 jari medial LMCS
P. Parasternal (-), P. Epigastrium (-)
 Palpasi : IC teraba di SIC V 2 jari medial LMCS,
 Perkusi : Kanan atas di SIC II LPSD
Kiri atas di SIC II LPSS
Kanan bawah di SIC IV LPSD
Kiri bawah di SIC V 2 jari medial LMCS
 Auskultasi : S1>S2, reguler, gallop (-), murmur (-)
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN FISIK

ABDOMEN
 Inspeksi : Cembung, venektasi abdomen (-)
 Auskultasi : Bising usus (+) normal
 Perkusi : Timpani, pekak alih (-), pekak sisi (-)
 Palpasi : Supel, nyeri tekan (-) di epigastrik
dan di lumbal sinistra, undulasi (-)
 Hepar : Teraba, 2 jari BACD, tepi tumpul
permukaan licin
 Lien : Tidak Teraba Pembesaran
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN FISIK
Ekstremitas
Pemeriksaan Ekstremitas superior Ekstremitas inferior

Dextra Sinistra Dextra Sinistra


Edema - - - -
Sianosis - - - -
Akral dingin - - - -
Reflek fisiologis + + + +
Reflek patologis - - - -
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratoirum Darah Lengkap


dan Kimia Klinik
Hemoglobin : 5.4 g/d ↓ Hitung Jenis Kimia Klinik
Leukosit : 2.320/uL↓ Basofil 0 % ↓ SGOT : 29
Hematokrit :16% ↓ Eosinofil : 0 % ↓ SGPT : 62
Eritrosit : 1,7x106/ul ↓
Trombosit : 7.000/ul ↓ Batang : 0.00% ↓ Ureum : 27.4
MCV : 97 fL
MCH : 32.5pg ↑ Segmen : 56 % Kreatinin :0.76↓
MCHC : 33.5 % GDS : 91
RDW : 23.5 % ↑ Limfosit : 36.2 %
MPV : 7.6 fL ↑
Monosit : 7.8 %
DIAGNOSIS KERJA

Anemia Aplastik
USULAN PEMERIKSAAN
PENUNJANG

 Gambaran darah tepi


 Core biopsy sumsum tulang
PENATALAKSANAAN
Farmakologi
 O2 3 lpm
 IVFD RL
 Transfusi PRC V kolf
 Transfusi trombosit IV kolf
PENATALAKSANAAN

 Non Farmakologi
 Pembatasan cairan
 Diet TKTP cair
PENATALAKSANAAN

 Rencana Monitoring
 Tanda vital
 Pemeriksaan Darah Lengkap serial
(Hemoglobin dan Hematokrit)
PROGNOSIS

Prognosis
 Ad vitam : dubia ad malam
 Ad sanationam : dubia ad malam
 Ad functionam : dubia ad malam
Definisi

ANEMIA aplastik
 Anemia aplastik definisikan sebagai
kegagalan sumsum tulang untuk
memproduksi komponen sel-sel darah.
Anemia aplastik disertai oleh
pansitopenia pada darah tepi yang
disebabkan kelainan primer pada
sumsum tulang
Etiologi
 Faktor primer disebabkan kelainan
kongenital (Fanconi, nonFaconi dan
dyskeratosis congenital) dan idiopatik.
 Faktor sekunder yang berasal dari luar
tubuh, bisa diakibatkan oleh paparan
radiasi bahan kimia dan obat, ataupun
oleh karena penyebab lain seperti infeksi
virus (hepatitis, HIV, dengue), radiasi, dan
akibat kehamilan.
Patofisiologi

Sel Induk
Microenvironment
Pluripoten
Penegakkan Diagnosis
 Anamnesis
Seputar anemia seperti lemah, letih, lesu,
pucat, pusing, penglihatan terganggu,
nafsu makan menurun, sesak nafas serta
jantung yang berdebar. Selain gejala
anemia bisa kita temukan keluhan
seputar infeksi seperti demam, nyeri
badan ataupun adanya riwayat
terjadinya perdarahan pada gusi, hidung,
dan dibawah kulit
 Pemeriksaan Fisik
tanda-tanda dari gejala anemia misalkan
konjunctiva, mukosa serta ekstrimitas
yang pucat. Adanya perdarahan pada
gusi, retina, hidung, kulit, melena dan
hematemesis (muntah darah). Dan juga
tanda-tanda peradangan.
Pemeriksaan Penunjang
1. Darah Lengkap
2. Biopsi Sumsum Tulang
3. FISH (Fluorescence In Situ Hybridation)
4. Tes Fungsi Hati
5. Level vitamin B12 dan asam folat
6. Pemeriksaan radiologis
Kriteria Diagnosis
1. Satu dari tiga sebagai berikut:
• Hemoglobin kurang dari 10 g/Dl atau hematokrit kurang dari 30%
(hemoglobin normalnya 13,8 – 17,2 g/dL pada laki-laki dan 12- 15,6 g/dL
pada perempuan dan hematokrit pada laki-laki 41-50%, pada perempuan 35-
46%. Berbeda tiap klinik atau rumah sakit).
• Trombosit kurang dari 50x109/L (normalnya 150-450x109/L)
• Leukosit kurang dari 3,5x109/L (normalnya 4,5-10x109/L)
2. Dengan retikolosit < 30x109/L (<1%)
3. Dengan gambaran sumsum tulang (harus ada specimen yang adekuat):
• Penurunan selularitas dengan hilangnya atau menurunnya semua sel
hemopoetik atau selularitas normal oleh hyperplasia eritroid fokal dengan
deplesi seri granulosit dan megakariosit.
• Tidak adanya fibrosis yang bermakna atau infiltrasi neoplastik
4. Pansitopenia karena obat sitostatika atau radiasi terapeutik harus dieklusi.
Klasifikasi
 Anemia aplastik tidak berat dimana sumsum tulang tidak
hiposeluler namun sitopenia atau pansitopenia tidak memenuhi
kriteria berat.
 Anemia aplastik berat dimana selulitas sumsum tulang < 25%,
sitopenia sedikitnya dua dari tiga seri sel darah yaitu hitung
neutrofilnya <500/μL, hitung trombosit < 20.000/μL, hitung
retikulositabsolute< 60.000/μL
 Anemia aplastik sangat berat, sama seperti dengan kriteria
anemia aplastik berat kecuali neutrofilnya <200/μL
Penatalaksanaan
 Transfusi
darah
 Transplantasi sumsum tulang
Daftar Pustaka
 Alkhouri, Nabiel and Solveig G Ericson. Aplastic Anemia : Review of
Etiology
 and Treatment. Hospital Physician ; 1999 : 46-52.
 Bakta, I Made Prof,dr. Hematologi Klinis Ringkas. Jakarta : EGC ; 2006 :
97-107
 Sembiring, Samuel PK. Anemia Aplastik. Available at:
http:/www.morphostlab.com (Diakses tanggal 5 Oktober 2013)
 Paquette, Ronald L. Your Guide to Understanding Aplastic Anemia.
Available at :
 http://www.aamds.org/aplastic/files/dms/AplasticAnemiaGuide.pdf
(Diakses tanggal 6 Oktober 2013)
 Segel, Goerge B and Marshall A. Lichtman. Aplastic Anemia : Acquired
and Inherited. 463-483. Avalaible at: http:/www.mhprofessional.com
(Diakses tanggal 6 Oktober 2013)
 Departemen Ilmu Penyakit Dalam. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam : Edisi
IV. Jilid II. Jakarta : Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI ; 2006 :
627– 633
 Anonim. Aplastic Anemia. American Cancer Society. Avalaible at :
www.cancer.org. (Diakses tanggal 5 Oktober 2013)
 Marsh Judith CW, Sarah E. Ball, Jamie Cavenagh, Phil Darbyshire,
Inderjeet Dokal, Edward C. Gordonsmith, et all. Guidelines for the
diagnosis and management of aplastic anemia. England : British Journal
of Haematology ; 2009. 147 : 43-70

Anda mungkin juga menyukai