Anda di halaman 1dari 58

KOMUNIKASI DENGAN

PASIEN

Oleh :
dr. Nur Aeni M.A.Fattah, SpKJ, SpKJA&R
Komunikasi :
1. Komunikasi sosial atau interaksi sosial biasa.
2. Merupakan alat utk membina hubungan
terapeutik mencakup :
- Penyampaian informasi
- Pengungkapan & pertukaran pikiran,
perasaan
- Sbg salah satu cara untuk intervensi atau
mempengaruhi prilaku seseorang
- Koreksi emosi, pikiran & prilaku pasien
- Meningkatkan kemampuan prilaku adaptif
Perawat/dokter menggunakan dirinya (self) dlm
teknik2 klinik tertentu di dlm hubungan dgn pasien :
- Agar tjd peningkatan & perbaikan penghajatan
- Diharapkan terjadi perubahan prilaku pasien

Hubungan terapeutik perawat – pasien :


- Merupakan pengalaman belajar timbal-balik
- Pengalaman koreksi emosi bagi pasien
- Dan pengalaman koreksi tingkah laku bagi
pasien
Sifat hubungan :
1. Realisasi diri
- Menerima diri
- Meningkatkan rasa hormat terhadap diri
2. Memperjelas :
- Rasa identitas diri
- Meningkatkan integritas diri
3. Meningkatkan kemampuan membina hubungan
interpersonal yg intim & membentuk ikatan utk
mencintai & dicintai.
4. Meningkatkan fungsi & kemampuan utk
memuaskan
kebutuhan & mencapai tujuan pribadi yg realistik.
Menggunakan diri sebagai alat terapeutik adalah :
Menggunakan diri (self) merupakan aspek yg pentingutk
dpt memberi asuhan keperawatan yg bersifaterapeutik.

Hal yang penting :


1. Kesadaran diri
2. Klarifikasi nilai
3. Eksplorasi perasaan
4. Kemampuan untuk menjadi model dalam berperan
5. Motivasi Altruistik (sbg org yg lbh mementingkan
orang lain)
6. Rasa tanggung jawab & etik
Yg perlu diperhatikan dlm hub dgn pasien:
A Prilaku verbal & non verbal
A Empati terhadap pasien
A Kebutuhan pasien untuk :
- Mengungkapkan diri & katarsis yg dpt
nampak pd prilaku, emosi & verbal
(mengekspresikan hal U.C ke concious.)
- Resistensi
- Transferens
A Jgn melakukan kontra transferens &
pelanggaran yg merusak suasana terapeutik.
EMPATI :
Dpt menghayati perasaan, pikiran, serta
tingkah laku pasien dgn menunjukkan
pengertian mengenai keadaan pasien, namun
tidak terhanyut dgn keadaan pasien.

KATARSIS :
Kebutuhan pasien utk mengungkapkan hal2 yg
U.C ke C, baik melalui : bentuk prilaku,
emosi & verbal.
RESISTENSI :
- Pasien tdk menyadari aspek penyebab
ggn yg dialami.
- Nampak adanya keenggangan atau
menghindari membicarakan masalah2 yg
sebenarnya hal tersebut menimbulkan
masalah.Oleh karena bila membicarakan
dpt membongkar usaha2 yg telahdilakukan
secara bawah sadar (U.C) utk mengatasi
problemnya. Suatu usaha pasien utk tetap
menekan/menenggelamkan problemnya ke
U.C.nya.
TRANSFEREN :
Pasien melakukan tanpa disadari, ok pengaruh
pengalaman masa lalunya. Pasien bersikap & mem
Punyai perasaan thd perawat yg pd dasarnya
dihubungkan (dipersamakan) dgn tokoh yg sgt
bermakna dlm hidupnya.
Misalnya : ia sgt sayang/cinta pd perawat yg mpy
“sifat” seperti ibunya/kekasihnya.
Atau : sgt benci pd perawat yg mpy
sifat otoriter spt ayahnya pd masa
lalunya.
Oleh karena itu perawat hrs mengerti & hrs
memahami & jangan membuka peluang utk
mengadakan kontra transferens oleh karena
hal ini dpt merusak suasana terapeutik. Namun
diusahakan bimbingan utk melihat realita.
ANALISA TRANSAKSIONAL
Sejak anak lahir Normal

Mulai merekam data-data melalui :


- Penglihatan
- Pendengaran
- Penciuman, dsb
Walaupun belum dgn pengertian.
Dari pengalaman yg berulang anak secara :
- Aktif thd lingkungan
- Progresif
- Aktif bereaksi Individu bereaksi mengolah
asupan yg diterima
Bertambah pengaruh
kematangan S.S. Pusat
S.S. Perifer Motorik

Timbullah pengertian :
- Kasih sayang
- Berbahaya atau tdk, menyenangkan
atau tdk .
- Terjadi perkembangan kognitif, dsb.
Menurut TEORI TRANSAKSIONAL :
Bahwa :
Harga diri sgt tergantung pd
Kebahagiaan dan perasaan kita thd
Reaksi terhdp orang lain keadaan diri kita
sendiri

Bila kita merasa diri oke maka kita dpt


berinteraksi dgn:
§ Menerima
§ Merasa baik / senang, &
§ Beres
ERIC BERNE
Menyelidiki metode hubungan timbal balik
antara individu dgn menentukan bagian2 apa
dari individu itu ikut berinteraksi.

Bhw bila kita perhatikan/mendengarkan


orang2 sekitar kita maka kita akan
menyaksikan bgmn mereka berubah selama
melakukan komunikasi.
Misalnya :
A Kadang2 dlm berkomunikasi tiba2 terdengar
salah satunya berkata : “Eh apakah kamu ini
berbicara pd seorang bocah yg tdk tahu
apa2.”
A Perubahan ini bersifat menyeluruh &
serempak disertai:
$ Ekspresi wajah
$ Kata2 yg diucapkan
$ Gerakan2 & sikap tubuh
$ Perubahan faal tubuh
Misalnya :
 Dalam keadaan cemas maka :
- Wajah dpt memerah
- Napas bertambah cepat
- Jantung berdebar, dsb
 Orang tiba2 menangis & meledak marahnya
ketika melihat permainannya rusak.
 Orang tiba2 ekspresi wajahnya gembira,
nada suaranya berubah setelah mendengar
orang yg diharapkan menelponnya, dsb.
Individu2 tsb berubah tiba2 walaupun
susunan manusianya itu tetap sama. Dgn
demikian Berne kemudian memperhatikan
jalannya komunikasi :
- Perkataan yg digunakan
- T. L / penampilan diri
- Sikap & gerakan2 badannya, dsb
TRANSAKSI :
Secara umum komunikasi adalah suatu
proses saling memberikan informasi.
 Komunikasi terjadi :
 Tukar-menukar ide & inisiatif
 Saling menerima & menanggapi ide
& inisiatif
Merupakan dasar yg fundamental dari suatu
interaksi yg efektif

Mulai oleh A sbg stimulus I


dst a
c

B berespons
(sbg stimulus lanjutan utk A)
b
Tiap individu memiliki unsur dasar dlm
kepribadiannya yg disebut “Ego State”.

 Ego State ini mencakup cara seseorg :


~ Berpikir
~ Menghayati sesuatu
~ Bersikap terhdp sesuatu
~ Mengungkapkan sesuatu
Unsur dasar (Ego State) tsb terdiri dari
penampilan anutan ialah:
 Penampilan Anutan Orang tua (Parent
Ego State) disebut O atau P
 Penampilan Anutan Dewasa (Adult Ego
State) disebut D atau A
 Penampilan Anutan Kanak-kanak (Child
Ego State) disebut K atau C
Dlm kehidupan sehari-hari kita kenal apa arti
OT, dewasa, & kanak2 sehingga pd saat 2 org
berhadapan & berkomunikasi nampaklah
penampilan anutan yg digunakan masing2
orang tsb.

Hal ini dpt dibantu dgn mengenal petunjuk2


yg ditemukan dari :
$ Kata2 yg diucapkan
$ Nada suara
$ Gerakan tubuh
$ Ekspresi wajah, dsb.
Petunjuk-petunjuk : verbal dan non
verbal.
Penampilan anutan O :
Verbal :
N Ingatlah selalu ..........................
N Telah beberapa kali kukatakan ........
N Pergilah .................................
N Laksanakan tugas itu ...................
N Seharusnya begini ......................
N Sungguh keterlaluan ....................
N Dsb.
Non verbal :
B Kerutan kening, tarikan bibir
B Telunjuk untuk mempertegas
B Memukul-mukul meja
B Bertolak pinggang
B Ekspresi wajah yg marah &
menakutkan, dsb
Penampilan Anutan Dewasa ( D ) :
Verbal : kata2 dasar antara lain :
N Mengapa, apa, dimana, kapan, siapa....
N Bagaimana kalau ...........................
N Beberapa banyak ..........................
N Apa benar/salah ...........................
N Mungkin ....................................
N Bisa terjadi ...............................
N Saya pikir .................................
N Pada pendapat saya, dsb.

Non verbal
Byk gerak disertai dgn ekspresi wajahnya, yg serius.
Penampilan Anutan Kanak-kanak ( K ) :

Verbal :
N Saya tidak peduli ........................
N Masa bodoh, saya tidak tahu ...........
N Saya ingin ................................
N Kalau kelak saya besar ..................
N Saya mohon ..............................
N Tolong saya .........................., dsb
Non verbal
B Keluar air mata
B Bibir yg gemetar krn sedih atau
marah
B Wajah tertunduk
B Melempar barang / marah2
B Tertawa terbahak-bahak
B Meninggalkan persoalan & tdk mau
tahu, dsb.
Jadi pd setiap pertemuan/komunikasi 2 org
Ada penampilan anutan .
Si A Si B
O O
D D
K K

Ke 3 anutan tsb bukan merupakan peran atau


kenyataan2 psikologis akan tetapi merupakan
fenomenologi yg nampak secara nyata.
Berbeda dgn Freud bhw yg menentukan sikap
atau tingkah laku adalah SE, E dan id.
ORANG TUA ( O )

Bagi O  Merupakan kumpulan


rekaman yg berasal dari peristiwa2
luar yg diterima begitu saja pd
masa kecil sebelum usia sekolah
hingga  5 tahun.
Rekaman berupa, semua 
teladan, nasehat, perintah2 ucapan2 OT,
larangan2, nilai2, sikap OT/ lingk orang
sbg tuntunan yg bertindak sbg OT yg didengar,
hidup masy dilihat melalui kata2 berupa :
lingkungan- ~ Nada / tekanan suara
nya ~ Ekspresi wajah
~ Pelukan kasih sayang & tindakan2
OT lainnya
 yg akan digunakan dlm kelangsungan
hidup yg lebih luas.

Oleh krn itu setiap orang mempunyai O yg bersifat khas


 sehingga merupakan bagian dirinya yg khas.
KANAK-KANAK ( K )
Di samping peristiwa2 luar yg direkam sbg kelompok data O tadi, tjd pula
rekaman2 ialah peristiwa2 dlm diri anak itu berupa :
Tanggapan2 anak terhadap apa yg dilihat
didengar
dirasakan
Terutama bagi anak yg blm dpt
menggunakan kata2 & serba + anak memiliki macam2
bergantung pd permulaan hidupnya dorongan
 ingin tahu/mengerti
 ingin menyentuh / mengalami
 ingin memahami, dsb.
Maka sebagian besar reaksinya dlm bentuk perasaan.

Terpojok mnrt tanggapannya saja Timbul rs senang/kagum


Frustasi bila mendapat pemuasan.
Merasa ditolak, dsb

Timbullah pengertian yg disebut bagian K ( C ).


Bagian K kita ini akan tetap ada & selalu
digunakan dlm transaksi2. Oleh krn itu bila
seorg tdk dpt menguasai perasaannya kita
katakan K (C)-nya yg mengambil peranan.

Orang yg dikuasai bagian anaknya, misalnya :


- Marah yg tdk rasional
- Merasa tdk mampu, minta tolong, dsb.
DEWASA ( D )
Sejak usia  10 bulan :
§ Anak mulai menyadari pengalaman2 nya
§ Adanya kemampuan utk bergerak sendiri
§ Dpt membebaskan diri dgn berguling,
§ Dpt duduk, dsb.

Walaupun sebenarnya blm dpt membebaskan


diri dari kesulitan2.

Pengalaman ini mrpkan permulaan bagian dari D nya.

Terus tumbuh & berkembang

Menemukan hal2 berupa :- Pengertian ttg hidup ini


- Pemikiran2
- Pengolahan data, dsb.
Jadi bagian D pd tahun pertama masih bersifat :
- rapuh
- mudah jatuh dlm perintah / informasi D, dsb.

Tetap hidup & berkembang

Berfgs semakin efektif sejalan dgn progresinya


proses pendewasaan.

Merupakan bgn D. – Dpt mengolah data jadi keputusan2


– Mempertimbangkan & memeriksa
data2 dari O & K nya
– Membuat pertimbangan baik atau
tdk, sesuai atau tdk, dsb.
TRANSAKSI KOMPLEMENTER
Terjadi bila rangsangan & tanggapan pd
diagram O, D, & K
~ Membentuk garis sejajar
~ Bersifat melengkapi dpt berlgsg terus
tanpa batas
~ Arah garis komunikasi bisa timbal balik.

Misalnya :
K–K; D–D; O–O
O–K, K–D, D–O
Contoh :
1. A – B 2. A – B
(O) (O) (O) (O)
(D) (D) (D) (D)
(K) (K) (K) (K)

3. A – B 4. A – B
(O) (O) (O) (O)
(D) (D) (D) (D)
(K) (K) (K) (K)
1. Transaksi antara K – K
A B A; K – K : Sy tdk mau pergi, sy takut
O O B; K – K : Saya juga takut disuntik
D D A; K – K : Kalau begitu, tdk usah
kita pergi
K K B; K – K : Kita pergi sama-sama, yo.
2. Transaksi antara O – K
A B A; O – K : Jgn sok tahu, coba dengar
O O B; K – O : Ya, sy siap utk mendengar
D D A; O – K : Pertama2 yg hrs kamu
ketahui, perbaiki sikapmu
K K B; K – O : Ya, tapi saya mohon
petunjuk untuk itu.
3.Transaksi antara O – D
A B A; O – D : Sehrsnya anda tdk perlu
menunda keberangkatan
hari ini
O O B; D – O : Ya, tapi saya harus
menyelesaikan sebuah
laporan
D D A; O – D : Ya, asal itu pertimbangan
anda
K K B; D – O : Saya pikir, memang hrs
demikian.
4. Transaksi antara O – O
A B A; O – O : Tampaknya kita akan
terlambat
O O B; O – O : Ya, tampaknya demikian
D D A; O – O : Pernahkah kita tpt pd wktnya ?
K K B; O – O : Betul, sy rasa blm pernah.
Yah beginilah kalau kita
mengharapkan mobil jemputan
A; O – O : Ya benar, mobil jemputan sukar
diatur
B; O – O :Tp siapa dirugikan, kita jg bkn ?
CONTOH O-D

A: Kamu pergi sekarang


B: Oh harus
A: Karena pekerjaan harus beres
B: Ya tentu
A: Selamat jalan
B: Oke selamat tinggal
TRANSAKSI NON KOMPLEMENTER
Terjadi bila rangsangan & tanggapan pd
diagram O, D & K
 Membentuk garis2 yg saling bersilang
 Dpt timbulkan komunikasi terhenti
 Dpt timbulkan sederet kesalah-
pahaman atau perkelahian.
Contoh :
1.Transaksi Non Komplementer antara Ibu &
Anak
Ibu–Anak Ibu : O – K : Sana, bereskan kmrmu !
(O) (O) Anak: O – K : Ibu tdk usah perintah
saya. Saya mau apa itu
urusanku.
(D) (D) Ibu : O – K : Ah, km begitu lancang.
(K) (K) Anak : O – K : Ya, tapi itu memang
sebenarnya.
2.Transaksi Non Komplementer antara
A dan B
A – B A. D – D : Sy ingin bekerja di R.S. ini
(O) (O) B. D – D : Tamat pendidikan saja
belum, kok mau
kerja di sini.
(D) (D)
(K) (K)
3.Transaksi Non Komplementer antara
si X dan Y
X – Y X. D – D : Sebenarnya masalah apa
yg anda hadapi.
(O) (O) Y. D – D : Huh persetan dgn masalah,
saya tidak mampu lagi,
siapapun rupanya tidak
dapat menolong.
(D) (D)
(K) (K)
TRANSAKSI TERSAMAR

 Bila seorg selalu menghidupkan bagian K nya


yg tdk oke maka :
$ Ia tidak dapat melakukan transaksi yg
memungkinkan ia menghadapi kenyataan
yg tepat.
$ Oleh krn org itu selalu membiarkan
dirinya bereaksi “Lihatlah saya ini
TIDAK OKE”
 Bila seorang selalu bereaksi dengan O
nya maka pd hakekatnya ia mengatakan
“Lihatlah diri kamu itu TIDAK OKE”

 Sikap OKE & TIDAK OKE ini bukan saja


dalam tanggapan atau dapat pula berupa
rangsangan.
Contoh :
1. A menyatakan pada B :
- Dimana kamu sembunyikan buku itu

Merupakan kecaman yg dpt berupa


rangsangan & dpt timbulkan transaksi
ganda
§ Bila B merasa diri OKE atau perasaannya
tdk tegang & menjawab :
- Saya sembunyikan di bawah tasku sayang
Jadi B memberi jawaban pd A yg telah
memberi celaan tersamar
§ Bila B : K nya yg TIDAK OKE terpancing
maka tanggapan ditujukan pd kata
“sembunyi” jawabnya “Memang kamu buta,
lihat dibawah tas”
Maka transaksi berlanjut dgn keributan
tentang kecerobohan, kesalahan dan
kebodohan, dsb.
2. Tuan rumah menulis dgn telunjuk diatas
meja yg berdebu (karena tdk dibersihkan
oleh nyonyanya) dengan kata-kata.
“Cantiknya meja ini, tp tdk secantik
kamu”

Sebenarnya suami berpesan :


Secara D :Mengapa kamu tidak
membersihkan meja ini.
Secara K : Jgn marah bila saya kritik
kemalasanmu.
Namun demikian dlm hal ini D nya yg paling
berperan bahwa : Lebih baik menunjukkan
kenyataan daripd membentak2 memerintah
membersihkan ruangan, yg dpt menimbulkan
keributan atau kemarahan.

Bila istri merasa OKE, maka ia dpt


menerima kritikan yg sehat berupa
KOMUNIKASI TERSAMAR ini.

Bila isteri tidak OKE, ia dpt menjawab


dengan, “Ah capek, saya seharian kerja,
saya tdk mau tahu.
Komunikasi antar manusia disbt Sehat apabila :
§ Respons terhdp rangsang nampak sesuai
/sejajar.

§ Yg paling wajar, bila ke-3 penampilan


anutan berada dlm keseimbangan yg
serasi melihat situasi & kondisi.

§ Dlm kehidupan dewasa, maka D yg


menentukan sikap atau tindakan apa yg
paling baik, & tepat terhdp suatu keadaan.
Bagian D yg kuat dpt dibangun melalui cara2 :

1. Dpt mengenal bagian penampilan anutan K dgn


berbagai kelemahannya, ketakutannya, & cara yg
utama dlm mengungkapkan perasaannya.
Bagian K : - Cenderung bereaksi tiba2 atas
dasar pemikiran yg belum logis
Pandangan yg keliru & kurang jelas
– Namun kreatif & ceria

Merupakan pandangan hidup yg “dirasakan”.


2. Mengenal bagian penampilan anutan O dgn :
§ Macam2 nasehat, perintah, sikap yg tetap &
cara2 yg pokok dlm mengungkapkan sesuatu.
§ Seolah2 merupakan pengulangan dari apa yg
pernah dilakukan oleh OTnya ketika mereka
dibesarkan.
§ Pd dasarnya bersifat memutuskan cara
tiruan2, memaksakan sederetan patokan
pinjaman yg tdk selalu bersifat negatif :
Misalnya : – penuh rasa kasih sayang
– adanya keterbukaan utk
membina orang lain.
Merupakan pandangan hidup yg “diajarkan”
3. Peka terhdp bagian penampilan anutan K orang lain
 Berbicara pd bagian K itu
 Melindungi bagian K itu
 Memberi dorongan bagian K itu
 Menghargai kebutuhan akan pengungkapan yg
kreatif maupun beban rasa “TIDAK OKE” yg
dipikulnya.
Sebenarnya setiap orang selalu berusaha mencapai
perasaan Senang Aman Sentosa ( S A S ) apakah itu
disadari atau tidak.
Utk ini pula transaksi yg wajar perlu antara lain :
§ Bentuk penghargaan
§ Rasa pengakuan pd orang lain
Merupakan suatu “belaian”
4. Perlu waktu utk D mengolah data2 yg masuk
& memisah2kan bagian K, O & D, serta
menentukan keputusan utk interaksi yg tepat.
Jd merupakan pandangan hidup yg “dipikirkan”.

5. Melewatkan saja bila ragu2 oleh karena


orang tdk dpt diserang bila tdk memberi
rangsang.

6. Membangun suatu sistem nilai, oleh karena


orang tdk dpt membuat keputusan tanpa
sandaran suatu kerangka etika.
Dalam kehidupan ini ada 4 sikap hidup :
a. Asas – Asas : Aku Senang Aman Sentosa
Andapun Senang Aman Sentosa
( I am OK, You are OK )
b. Asas – Atisas : Aku Senang Aman Sentosa
Anda Tidak Senang Aman Sentosa
( I am OK, You’re not OK )
c. Atisas – Asas : Tidak Senang Aman Sentosa .
Senang aman sentosa.
(I’am not OK ,You’re OK)
d. Atisas – Atisas : Aku Tidak Senang Aman Sentosa
Anda Tidak Senang Aman Sentosa
( I’am not OK, You’re not OK )

Anda mungkin juga menyukai