Polio

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 27

HELMA FIRDINIA

13-021
Poliomielitis atau polio, adalah
penyakit paralisis atau lumpuh yang
disebabkan oleh virus. Agen pembawa
penyakit ini, sebuah virus yang
dinamakan poliovirus (PV).
Virus Poliomyelitis
EPIDEMIOLOGI

• Polio tersebar di seluruh dunia


• Polio banyak menyerang bayi dan anak-anak
• Di negara endemis, 70-80% penderita usia < 3
th, 80-90% usia < 5 th.
• Kelompok rentan; anak-2 yg tdk terdaftar,
menolak immunisasi, minoritas, migran
musiman, nomaden, pengungsi dan
masyarakat miskin perkotaan
POLIOMYELITIS Kerusakan sel motorneuron
(cornu anterior) di Medula Spinalis akibat suatu
peradangan yang disebabkan oleh virus polio, dengan
manifestasi KELUMPUHAN.
Patofisiologi
Mulut (makan/minuman yang terkontaminasi virus) DAN melalui
percikan ludah

Berkembang biak di saluran cerna (tenggorokan dan usus)

Menyebar ke getah bening ,darah dan seluruh tubuh

Menyerang otak, sumsum t.belakang, (cornu anterior)dan


simpul saraf

Biasanya menyerang saraf penggerak otot tungkai/kaki dan


kadang-kadang tangan

menyebabkan kelumpuhan dengan mengecilnya tungkai,

polio
BAGAIMANA CARA PENULARANNYA?
• Fecal – oral
• Kebersihan lingkungan rendah
• Tinja dapat mencemari air dan makanan
• Lalat : virus dari tinja ke makanan-minuman
• Oral – oral
Apa saja Gejalanya?
• infeksi asimptomatik, yakni tidak menunjukkan
gejala sakit apa pun.
• abortive poliomyelitis:
• Muntah
• Lemah otot
• Demam
• Merasa letih
• Sakit tenggorokan
• Sakit kepala
• Kaki, tangan, leher, dan punggung terasa kaku dan sakit
Namun, bila poliovirus menginfeksi sel yang
menjadi sasaran utamanya, yaitu susunan sel
syaraf pusat di otak, terjadilah poliomyelitis
nonparalitik (1 sampai 2 persen) dan
poliomyelitis paralitik (0,1 sampai 1 persen).
Klasifikasi Penyakit Polio

Polio Non-Paralisis

Polio Paralisis

Polio Bulbar
Polio Non-Paralisis

• Pada kasus poliomyelitis nonparalitik, yang


berarti poliovirus telah mencapai selaput otak
(meningitis aseptik)
• penderita mengalami demam, muntah, sakit
perut, lesu, dan sensitif. Terjadi kram otot
pada leher dan punggung, otot terasa lembek
jika disentuh
Polio Paralisis
Polio Paralisis
• Spinal strain poliovirus ini menyerang saraf tulang
belakang, menghancurkan sel cornu anterior
medula spinalis yang mengontrol pergerakan
pada batang tubuh dan otot tungkai.
• Kelumpuhan pada kaki menyebabkan tungkai
menjadi lemas,kondisi ini disebut acute flaccid
paralysis (AFP).Infeksi parah pada sistem saraf
pusat dapat menyebabkan kelumpuhan pada
batang tubuh dan otot pada toraks(dada)
dan abdomen (perut), disebut quadriplegia.
AFP
Polio Bulbar
Polio bulbar
• Polio jemis ini disebabkan oleh tidak adanya
kekebalan alami sehingga batang otak ikut
terserang.Batang otak mengandung syaraf
motorik yang mengatur pernapasan dan saraf
kranial.
• Tanpa alat bantu pernapasan, polio bulbar dapat
menyebabkan kematian. Lima hingga sepuluh
persen penderita yang menderita polio bulbar
akan meninggal ketika otot pernapasan mereka
tidak dapat bekerja.
DIAGNOSIS BANDING
• Acute flaccid paralysis (AFP)
• Myelitis transversa
• Guillain Barré Syndrome (GBS)
• Meningitis non-bakterial akut
• Toxic encephalopathy
Diagnostik Medis
Tujuan dari diagnostik medis ini adalah untuk menetapkan
keadaan normal atau menyimpang yang disebabkan oleh
oleh suatu penyakit.

• Viral Isolation
• Uji Serology
• Cerebrospinal Fluid ( CSF)
Komplikasi
• Komplikasi yang paling berat dari penyakit
polio adalah kelumpuhan yang menetap.
• Beberapa penyakit akibat komplikasi polio
seperti Hiperkalsuria, Melena,Pelebaran
lambung akut, Hipertensi ringan, Pneumonia,
Ulkus dekubitus, emboli paru, dan Psikosis
PENGOBATAN
• Tidak spesifik
• Simptomatik : meredakan gejala
• Suportif : meningkatkan stamina
• Fisioterapi : meminimalkan kelumpuhan dan
mengurangi atrofi otot
• Ortopedik : utk kelumpuhan yg menetap
Siapa saja yang beresiko terkena
polio?
• Belum mendapatkan imunisasi polio
• Bepergian ke daerah yang masih sering ditemukan polio
• Usia sangat lanjut atau sangat muda
• Luka di mulut/hidung/tenggorokan (misalnya baru
menjalani pengangkatan amandel atau pencabutan
gigi)
• Stres atau kelelahan fisik yang luar biasa (karena stres
emosi dan fisik dapat melemahkan sistem kekebalan
tubuh).
Indonesia bebas polio
Indonesia memang telah mendapatkan Sertifikat Bebas Polio dari World
Health Organization (WHO) pada 27 Maret 2014 lalu. Namun, risiko
penyebaran virus polio masih tinggi,karena :

• kekebalan tubuh masyarakat masih belum optimal.


• banyaknya daerah yang tidak melakukan imunisasi secara rutin.
• kesadaran masyarakat tentang penting imunisasi di daerah-daerah
tertentu sangat rendah.
• Penularan virus polio yang berasal dari luar negeri (importasi) masih
‘menghantui’

sehingga masih terbuka lebar kemungkinan polio menyerang masuk ke


wilayah Indonesia kembali.
Apa upaya yang harus dilakukan untuk
memberantas polio ?
• Pertama, memberi imunisasi polio pada semua anak sebanyak
empat kali sebelum usia satu tahun sebagai bagian imunisasi
rutin untuk mencegah tujuh penyakit utama anak
(tuberkulosis/meningitis, polio, dipteri, pertusis, tetanus,
campak, hepatitis B).
• Kedua, lewat Pekan Imunisasi Nasional(PIN) semua anak di
bawah usia lima tahun diberi dua dosis vaksin polio dengan
tenggang waktu satu bulan.
• Ketiga, sistem pengamatan dibuat sedemikian rupa sehingga
tak ada kasus polio yang tak teridentifikasi.
• Keempat, mengirim tim untuk melakukan imunisasi dari
rumah ke rumah di wilayah virus polio dicurigai masih
beredar.
• Penyakit polio terutama menyerang pada
anak-anak kecil. Polio dapat menyebabkan
demam, sakit kepala, muntah, sakit perut,
nyeri otot, kekakuan pada leher dan
punggung, serta kelumpuhan. Kebanyakan
pasien akan pulih, namun dalam kasus yang
parah, penyakit ini dapat menyebabkan cacat
permanen dan kematian.
Thankyouu
I love you

Anda mungkin juga menyukai