Anda di halaman 1dari 18

Oleh :

FARAH NUR EZZLYNN BINTI GHAZALI


04011381320079
*
* Merupakan sindrom klinis yang ditandai
dengan suara serak, batuk menggonggong,
stridor inspirasi dengan atau tanpa adanya
stres pernafasan yang disebabkan oleh virus
yang menyerang saluran respiratori atas.
* Gejala dapat ditimbulkan dari yang bersifat
ringan, sedang atau parah yang biasanya
terjadi memburuk pada malam hari.
* Biasanya terjadi pada anak usia 6bulan-6tahun
dengan puncaknya pada usia 1-2 tahun.
* Anak laki-laki > perempuan : 3:2
* Angka kejadian meningkat pada musim dingin
dan musim gugur.
* Kekambuhan terjadi pada usia 3-6tahun dan
berkurang sejalan dengan pematangan struktur
anatomi pernafasan atas.

*
* Croup merupakan terminologi umum yang
mencakup suatu grup penyakit heterogen yang
mengenai laring,infra/subglottis,trakea dan
bronkus.
* Karakteristik  batuk yang menggonggong,
suara serak, stridor inspirasi, dengan atau
tanpa adanya obstruksi jalan nafas.

*
* Viral
75% kasus disebabkan oleh Human
Parainfluenza Virus tipe 1,2,3,4
Influenza A dan B

* Bakteri
Staphylococcus aureus, Streptococcus
pneumoniae, Hemophilus influenzae

*
* Dibagi dalam 2 kelompok, yaitu :

Viral Croup (laringotrakeobronkitis)


- Gejala obstruksi saluran pernafasan yang berlangsung selama
3-5 hari. Stridor (+), Batuk sepanjang waktu, demam yang
tinggi dengan durasi 2-7hari, riwayat keluarga
(+),kecenderungan asma(-).

Spasmodic Croup
-dengan batuk hebat dimana terdapat faktor atopik. Anak tiba-
tiba obstruksi saluran pernafasan yang biasanya pada malam
hari sebelum menjelang tidur, serangan sebentar kemudian
kembali normal.

*
*

* Ringan : batuk menggonggong keras yang


kadang-kadang muncul, stridor yang dapat
terdengar saat pasien istirehat/tidak
beraktivitas atau tidak ada kegiatan dan
terdapat retraksi dada ringan.
* Moderate : batuk menggonggong keras yang
sering timbul. Stridor bisa mendengar ketika
pasien beristirehat. Retraksi dinding dada yang
sedikit terlihat trtapi tanpa gangguan
pernafasan (respiratory distress).
* Berat : batuk menggonggong keras yang sering
timbul. Inspirasi stridor lebih bisa mendengar
saat pasien beraktivitas, lebih terdengar jelas
ketika pasien beristirehat dan kadang-kadang
disertai stridor ekspirasi, retaksi dinding dada
juga terdapat gangguan pernafasan.
* Gagal nafas mengancam : Batuk kadang-
kadang tidak jelas, stridor(+) serta terdapat
sedikit gangguan kesadaran dan kelesuan.
* Terjadi karena infeksi virus/bakteri. Juga bisa
dikarenakan infeksi jamur berupa Candida
albican.
* Penyebab lain :
-mekanik  benda asing,pasca pembedahan dan
penekanan massa ekstrinsik.
-alergi  sembab angioneurotik

*
* Suara serak
* Batuk menggonggong
* Stridor inspiratori
* Terjadi obstruksi nafas yang ditandai dengan
takipneu, takikardi, sianosis dan pernafasan
cuping hidung  tampak gelisah
* Pada pemeriksaan toraks dapat ditemukan
retraksi supraklavikular, suprasternal,
interkostal dan epigastrial.

*
* Bila ditemukan peningkatan leukosit
>20.000/mm3 yang didominasi PMN,
kemungkinan telah terjadi superinfeksi,
misalnya epiglottis.
* Gold-Standard : pemeriksaan radiologis dan CT-
Scan.
* Dimana gambaran radiologi berupa
penyempitan dari subglotis pada foto
AP(steeple sign/pagoda sign).

*
* Epiglottis akut
* Laringtis
* Laringotrakeitis akut
* Laringotrakeobronkopneumonitis

*
* Cukup mengatasi obstruksi jalan nafas.
* Pasien dirawat di RS bila dijumpai dari gejala-gejala
berikut :
Anak berusia dibawah 6 bulan
Terdengar stridor progresif yang terdengar ketika
sedang beristirehat
Terdapat gejala gawat nafas
Hipoksemia
Gelisah
Sianosis
Gangguan kesadaran
Demam tinggi
Anak tampak toksik dan anak tidak ada respon
terhadap terapi

*
* Terapi Inhalasi
pemakaian uap dingin

*Famakoterapi
1.Epinefrin  Nebulisasi epinefrin (sedang-berat) yang
disertai stridor saat istirehat.
Dosis 0,5ml larutan epinefrin rasemik 2,25%
dilarutkan dalam 4,5ml larutan salin.
2. Kortikosteroid  mengurangi edema pada mukosa
laring.
3. Deksametason 0,6mg/kgBB peroral/antimuskular
sebanyak satu kali dan diulang dalam 6-24jam.
4. Prednisone/prednisolon dengan dosis 1-2mg/kgBB.
* Otitits media
* Dehidrasi
* Pneumonia (jarang terjadi)

*
* Bonam  self-limited

*
*

Anda mungkin juga menyukai