Anda di halaman 1dari 27

KONSEP PELAYANAN

KESEHATAN PRIMER

KELOMPOK 1
TINGKAT 3.2
NAMA KEOMPOK

 DEWA RAMA (041)  DAYU LAKSMI (067)


 AGUS M. (045)  VINA ARDIANI (068)
 NIA SARIASIH (046)  ONA UTARI (069)
 DESAK INDAH (050)  DEWI ARTHAESKI (070)
 DWI CAHYANI (052)  MILA R. (071)
 SRI SURYANI (055)  IKA SANJI (074)
 DEVI SINTYA(058)  ANIK CAHYANI (075)
 RISQI NURAINNI (060)  HERY I. (0760
 EKA SARI MURNI (061)
 DWI WULANDARI (065)
Perkembangan Konsep Primary Health Care (PHC)

TAHUN 1950-AN DALAM PEMBERANTASAN PENYAKIT


MENULAR, KARENA PADA WAKTU ITU BANYAK NEGARA TIDAK
MAMPU MENGATASI DAN MENAGGULANGI WABAH PENYAKIT
TBC, CAMPAK, DIARE. PADA TAHUN 1960 TEKNOLOGI
KURATIF DAN PREVENTIF DALAM STRUKTUR PELAYANAN
KESEHATAN TELAH MENGALAMI KEMAJUAN. SEHINGGA
TIMBULAH PEMIKIRAN UNTUK MENGEMBANGKAN KONSEP
”UPAYA DASAR KESEHATAN ”.
LANJUTAN

Pada tahun 1972/1973, WHO mengadakan studi dan

mengungkapkan bahwa banyak negara tidak puas atas sistem

kesehatan yang dijalankan dan banyak isu tentang kurangnya

pemerataan pelayanan kesehatan di daerah – daerah pedesaan.

Akhirnya pada tahun 1977 dalam Sidang Kesehatan Sedunia (

World Health Essembly ) dihasilkan kesepakatan ”Health For All

by The Year 2000 atau Kesehatan Bagi Semua Tahun 2000,

dengan Sasaran Semesta Utamanya adalah :”Tercapainya Derajat

Kesehatan yang Memungkinkan Setiap Orang Hidup Produktif

Baik Secara Soial Maupun Ekonomi”.


LANJUTAN

Sebagai tindak lanjut, pada tahun 1978


Konferensi Alma Ata menetapkan
”Primary Health Care” ( PHC ) sebagai
Strategi Global atau Pendekatan untuk
mencapai ”Health For All by The Year
2000”
PENGERTIAN PHC

Primary Health Care ( PHC )/ Pelayanan


Kesehatan Primer adalah pelayanan kesehatan
pokok yang berdasarkan kepada metode dan
teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat
diterima secara umum baik oleh individu
maupun keluarga dalam masyarakat melalui
partisipasi mereka sepenuhnya, serta dengan
biaya yang dapat terjangkau oleh masyarakat
dan Negara .
Unsur Utama Pelayanan Kesehatan Primer

Unsur Utama Pelayanan Kesehatan Primer


Tiga unsur utama yang terkandung dalam PHC
adalah sebagai berikut :
 Mencakup upaya-upaya dasar kesehatan
 Melibatkan peran serta masyarakat
 Melibatkan kerjasama lintas sektoral
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer

 Pemerataan upaya kesehatan


 Penekanan pada upaya preventif
 Penggunaan teknologi tepat guna dalam upaya
kesehatan
 Peran serta masyarakat dalam semangat
kemandirian
 Kerjasama lintas sektoral dalam membangun
kesehatan
Program-Program Pelayanan Kesehatan
Primer

 Asuransi kesehatan
 Pos obat desa (POD)
 Tanaman obat keluarga (TOGA)
 Pos kesehatan
 Kemitraan dengan sector diluar kesehatan
 Peningkatan pemberdayaan masyarakat
 Upaya promotif dan preventif
 Pelayanan kesehatan dasar
 Tenaga kesehatan sukarela
 Kader kesehatan
 Kegiatan peningkatan pendapatan (perkreditan,
perikanan, industri rumah tangga)
Elemen Pelayanan Kesehatan Primer/ PHC

Dalam pelaksanaan PHC harus memiliki 8 elemen


essensial yaitu :
 Pendidikan mengenai masalah kesehatan dan cara
pencegahan penyakit serta pengendaliannya
 Peningkatan penyedediaan makanan dan perbaikan gizi
 Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar
 Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB
 Imunisasi terhadap penyakit-penyakit infeksi utama
 Pencegahan dan pengendalian penyakit endemic
setempat
 Pengobatan penyakit umum dan ruda paksa
 Penyediaan obat-obat essensial
Tujuan Pelayanan Kesehatan Primer

Tujuan Umum
 Mencoba menemukan kebutuhan masyarakat terhadap
pelayanan yang diselenggarakan sehingga akan dicapai
tingkat kepuasaan pada masyarakat yang menerima
pelayanan

Tujuan Khusus
 Pelayanan harus mencapai keseluruhan penduduk yang
dilayani
 Pelayanan harus dapat diterima oleh penduduk yang dialami
 Pelayanan harus berdasarkan kebutuhan medis dari populasi
yang dilayani
 Pelayanan harus secara maksimum menggunakan tenaga dan
sumber-sumber daya lain dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat.
Ruang Lingkup

 Pendidikan mengenai masalah kesehatan dan cara


 pencegahan penyakit serta pengendaliannya.
 Peningkatan penyediaan makanan dan perbaikan gizi
 Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar.
 Kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana
 Immuniasi terhadap penyakit-penyakit infeksi utama
 Pencegahan dan pengendalian penyakit endemik
setempat
 Pengobatan penyakit umum dan ruda paksa.
 Penyediaan obat-obat essensial.
Ciri-ciri Pelayanan Kesehatan Primer

 Pelayanan yang utama dan intim dengan masyarakat


 Pelayanan yang menyeluruh
 Pelayanan yang terorganisasi
 Pelayanan yang mementingkan kesehatan individu maupun
masyarakat
 Pelayanan yang berkesinambungan
 Pelayanan yang progresif
 Pelayanan yang berorientasi kepada keluarga
 Pelayanan yang tidak berpandangan kepada salah satu aspek saja
Fungsi Pelayanan Kesehatan Primer

PHC hendaknya memenuhi fungsi-fungsi


sebagai berikut:
 Pemeliharaan kesehatan
 Pencegahan penyakit
 Diagnosis dan pengobatan
 Pelayanan tindak lanjut
 Pemberian sertifikat
Peran dan tugas petugas kesehatan

Sebagai Pelaksana, memberi pelayanan kesehatan (provider


care)

Pelayanan kesehatan yang patut dilaksanakan petugas


kesehatan antara lain :
 Meningkatkan upaya pengawaasn ibu hamil

 Meningkatkan gizi ibu hamil dan ibu menyusui

 Meningkatkan penerimaan gerakan KB

 Meningkatkan kesehatan lingkungan

 Meningkatkan sistem rujukan

 Meningkatkan penerimaan imunisasi ibu hamil dan bayi.


LANJUTAN

Sebagai Pengelola
Pengembangan pelayanan dasar kesehatan yang dapat dilakukan
bidan antara lain :
 Bersama tim kesehatan dan pemuka masyarakat
mengkaji kebutuhan
 Mengelolah pelayanan kesehatan masyarakat khususnya
kesehatan ibu dan anak serta KB sesuai rencana
 Mengkoordinasi, mangewasi dan membimbing kader,
dukun atau petugas kesehatan lain
 Mengembangkan strategi kesehatan masyarakat
 Menggerakkan dan mengembangkan kemampuan
masyarakat serta memelihara kesehatannya dengan
memanfaatkan potensi yang ada.
Sebagai Pendidik (Health Education)
Pendidikan masyarakat memegang peranan penting yang
meliputi:
 Pentingnya arti pengawasan hamil
 Pentingnya arti imunisasi TT pada ibu hamil
pentingnya arti pelaksanaan KB
 Mengarahkan kemana persalinan dilakukan untuk
mendapatkan well born baby
 Pengawasan post partum dan persiapan untuk
merawat bayi dan menyusui
LANJUTAN

Sebagai pangamat kesehatan (Health Monitor)

Melakukan monitoring terhadap perubahan-


perubahan yang terjadipada individu, keluarga
dan masyarakat yang menyangkutkan
masalah-masalah kesehatan yang timbul serta
berdampak terhadap setatus kesehatan mereka
melalui kunjungan rumah, pertemuan-
pertemuan dengan cara observasi dan
pengumpulan data.
LANJUTAN

Sebagai koordinator pelayanan kesehatan


(coordinator of service)
Mengkoordinasi seluruh kegiatan upaya
pelayanan kesehatan puskesmas dan
masyarakat dalam mencapai tujuan
kesehatan melalui kerjasama dengan tim
kesehatan lainnya sehingga tercipta
keterpaduan dalam sistem pelayanan
kesehatan.
LANJUTAN

Sebagai penggorganisasian pelayanan


kesehataan (organisator)

Berperan serta memberikanmotivasi untuk


meningkatkan partisipasi individu, keluarga dan
masyarakat dalam setiap upaya pelayanan kesehatan
yang dilaksanakan oleh masyarakat misalnya
posyandu, dana sehat, mulai dari perencanaan,
pelaksanaan dan penilaian dan berpartisipasi aktif
dalamkegiatan pengembangan kegiatan masyarakat
dalam bidang kesehatan.
Tanggung Jawab Petugas Kesehatan Dalam
PHC

 Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam


pengembangan dan implementasi pelayanan
kesehatan dan program pendidikan kesehatan
 Kerjasama dengan masyarakat, keluarga, dan
individu dalam meningkatkan derajat kesehatan
 Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan teknik
asuhan diri sendiri pada masyarakat
 Memberikan bimbingan dan dukungan kepada
petugas pelayanan kesehatan dan kepada
masyarakat
 Koordinasi kegiatan pengembangan kesehatan
masyarakat.
Implementasi PHC di Indonesia

PHC memiliki 3 (tiga) strategi


utama, yaitu kerjasama
multisektoral, partisipasi
masyarakat, dan penerapan
teknologi yang sesuai dengan
kebutuhan dengan
pelaksanaan di masyarakat.
 Strategi PHC yang kedua, sejalan dengan misi
Kementerian Kesehatan, yaitu :
 Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui
pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan
masyarakat madani;
 Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin
tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata
bermutu dan berkeadilan;
 Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya
kesehatan; dan
 Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.
Target yang seharusnya dilaksanakan dan dicapai yaitu:

 Memantapkan Kemenkes berguna untuk menguatkan dan


meningkatkan kualitas pelayanan dan mencegah kesalahpahaman
antara pusat keehatan dan masyarakat
 Pusat Kesehatan yang bersahabat merupakan metode alernatif
untuk menerapkan paradigma sehat pada pelaksana pelayanan
kesehatan.
 Pelayanan kesehatan primer masih penting pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan.
 Pada era desentralisasi, variasi pelayanan kesehatan primer semakin
melebar dan semakin dekat pada budaya local.
SESI DISKUSI
OM SANTHI SANTHI SANTHI OM

Anda mungkin juga menyukai