Anda di halaman 1dari 18

PENGALENGAN KORNET

Kelompok 2

 Andri
 Isra
 Dwi haryani
 Halimah tun sadiah
 Indra agung
 Willyam
PENGEMASAN

Pengemasan merupakan suatu cara atau perlakuan


pengamanan terhadap makanan atau bahan pangan, agar
makanan atau bahan pangan baik yang belum diolah maupun
yang telah mengalami pengolahan, dapat sampai ke tangan
konsumen dengan “selamat”, secara kuantitas maupun kualitas.
PENGALENGAN

Pengalengan didefinisikan sebagai suatu cara


pengawetan bahan pangan yang dikemas secara
hermetis (kedap terhadap udara, air, mikroba, dan benda
asing lainnya) dalam suatu wadah, yang kemudian
disterilkan secara komersial untuk membunuh semua
mikroba patogen (penyebab penyakit) dan pembusuk.
METODE
PENGALENGAN

Pengalengan konvensional
Pada metoda pengalengan konvensional bahan pangan berupa
padatan atau caiaran yang telah disiapkan dalam kaleng atau botol
ditutup rapat dan disterilisasi dalam autoklaf

 Pengalengan aseptic
Sedangkan pada metoda pengalengan aseptic bahan pangan da
kemasan dikerjakan secara terpisah. Bahan pangan diperlakukan
sesuai dengan proses thermalnya, sedangkan kemasan dilakukan
sterilisasi terlebih dahulu.
PEMBUATAN CORNET BEEF

 Pembersihan bahan baku (daging sapi)


 Chopping
 Curing
 Filling
 Exhausting
 Seaming
 Pencucian
 Sterilisasi
 Cooling
 Pemberian label pada kemasan
PEMBUATAN KALENG

PEMBUATAN KALENG DUA LEMBAR (TWO


PIECE CAN)
Kaleng dua lembar adalah kaleng yang
dibuat dari bahan baku plat timah,
alumunium atau lakur (alloy).

Jenis Pembuatan kaleng


 proses draw-and-wall-iron (DWI)
 proses draw-and-redraw (DRD)
Jenis Pembuatan kaleng
proses draw-and-wall-iron (DWI)
Proses DWI menghasilkan kaleng dengan dinding yang
tipis dan digunakan untuk produksi kaleng alumunium
untuk minuman berkarbonasi dimana bahan pengemas
mendapat tekanan setelah pengisian

 proses draw-and-redraw (DRD)


Kaleng DRD mempunyai dinding yang lebih tebal dan
dapat digunakan untuk mengemas bahan pangan yang
disterilisasi dimana diperlukan adanya vakum (head
space) pada kaleng selama pendinginan
Ciri-ciri Kerusakan Kornet

 Flat Sour
 Penggembungan Kaleng (Swells)
 Stack Burn
 Kaleng yang penyok
 Kaleng yang bocor
 Kaleng yang berkarat
HACCP (Hazard Analysis Critical Control
Point)
 Pengertian HACCP
adalah suatu sistem yang mengidentifikasi bahaya spesifik yang
mungkin timbul dan cara pencegahannya untuk pengendalian bahaya
tersebut.

 Tujuan HACCP
Umum
Meningkatkan kesehatan masyarakat dengan cara mencegah atau
mengurangi kasus keracunan dan penyakit melalui makanan (“Food born
disease”).

Khusus
• Mengevaluasi cara produksi makanan bahaya atau tidaknya
• Memperbaiki cara produksi makanan = Critical proses
• Memantau & mengevaluasi penanganan, pengolahan, sanitasi
• Meningkatkan inspeksi mandiri
KEGUNAAN HACCP

• Mencegah penarikan makanan


• MENINGKATKAN JAMINAN FOOD SAFETY
• Pembenahan &”pembersih” unit
pengolahan (produksi)
• Mencegah kehilangan konsumen
• Meningkatkan kepercayaan konsumen
• Mengurangi pengeluaran biaya
TITIK KRITIS atau CRITICAL CONTROL POINT
(CCP)

PENGERTIAN TITIK KRITIS (CCP)

CCP atau titik-titik kritis didefinisikan sebagai setiap tahap di dalam proses
dimana apabila tidak terawasi dengan baik, dapat menibulkan tidak amannya
pangan, kerusakan dan resiko kerugian ekonomi. CCP ini dideterminasikan
setelah tata alir proses yang sudah teridentifikasi potensi hazard pada setiap
tahap produksi dan tindakan pencegahannya (Buchanan, 1990).
THANKS FOR
ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai