0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
22 tayangan10 halaman
Tetanus adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh toksin Clostridium tetani. Gejala utamanya adalah kejang otot yang dimulai dari otot leher dan wajah hingga menyebar ke seluruh tubuh. Pencegahannya melalui imunisasi dan penanganan luka yang baik, sementara penatalaksanaannya meliputi penanganan kejang, perawatan luka, dan pemberian antitoksin.
Tetanus adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh toksin Clostridium tetani. Gejala utamanya adalah kejang otot yang dimulai dari otot leher dan wajah hingga menyebar ke seluruh tubuh. Pencegahannya melalui imunisasi dan penanganan luka yang baik, sementara penatalaksanaannya meliputi penanganan kejang, perawatan luka, dan pemberian antitoksin.
Tetanus adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh toksin Clostridium tetani. Gejala utamanya adalah kejang otot yang dimulai dari otot leher dan wajah hingga menyebar ke seluruh tubuh. Pencegahannya melalui imunisasi dan penanganan luka yang baik, sementara penatalaksanaannya meliputi penanganan kejang, perawatan luka, dan pemberian antitoksin.
disebabkan oleh toksin kuman clostiridium tetani yang dimanefestasikan dengan kejang otot secara proksimal dan diikuti kekakuan seluruh badan. Kekakuan tonus otot ini selalu nampak pada otot masester dan otot rangka Etiologi Tetanus
Timbulnya tetanus ini terutama oleh
clostiridium tetani yang didukung oleh adanya luka yang dalam dengan perawatan yang salah. Patofisiologi Tetanus
1. Luka tusuk dalam, misalnya luka tusuk
karena paku, kuku, pecahan kaleng, pisau, cangkul dan lain-lain. 2. Luka karena kecelakaan kerja (kena parang, kecelakaan lalu lintas. Luka ringan seperti luka gores, lesi pada mata, telinga dan tonsil. Tanda dan Gejala pada Tetanus
1. Masa inkubasi tetanus berkisar antara
2-21 hari 2. Ketegangan otot rahang dan leher (mendadak) 3. Kesukaran membuka mulut (trismus) 4. Kaku kuduk (epistotonus), kaku dinding perut dan tulang belakang 5. Saat kejang tonik tampak risus sardonikus Cara kerja toksin Toksin diabsorbsi pada ujung saraf motorik dan melalui sumbu limbik masuk ke sirkulasi darah dan masuk ke Susunan Saraf Pusat (SSP). Toksin bersifak antigen, sangat mudah diikat jaringan syaraf dan bila dalam keadaan terikat tidak dapat lagi dinetralkan oleh toksin spesifik. Toksin yang bebas dalam darah sangat mudah dinetrakan oleh antitoksin spesifik. Gambaran Umum yang Khas pada Tetanus
1. Badan kaku dengan epistotonus
2. Tungkai dalam ekstensi 3. Lengan kaku dan tangan mengepal 4. Biasanya keasadaran tetap baik 5. Serangan timbul proksimal dan dapat dicetuskan oleh karena : Rangsang suara, rangsang cahaya, rangsang sentuhan, spontan. Pencegahan pada Tetanus
1. Anak mendapatkan imunisasi DPT
diusia 3-11 Bulan 2. Ibu hamil mendapatkan suntikan TT minimal 2 X 3. Pencegahan terjadinya luka & merawat luka secara adekuat 4. Pemberian anti tetanus serum. Penatalaksanaan Tetanus 1. Penanggulangan kejang; isolasi penderita pada tempat yang tenang, kurangi rangsangan yang membuat kejang, kolaborasi pemeberian obat penenang. 2. Pengaturan keseimbangan cairan dan elektrolit. 3. Pemasangan cateter untuk mengontrol retensi urine. 4. Terapi fisik untuk mencegah kontraktur dan untuk fasilitas kembali fungsi otot dan ambulasi selama penyembuhan. 5. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi yang tepat. Diagnosa Keperawatan 1) Kebersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sputum pada trakea dan spame otot pernafasan. 2) Gangguan pola nafas berhubungan dengan jalan nafas terganggu akibat spasme otot-otot pernafasan. 3) Peningkatan suhu tubuh (hipertermia) berhubungan dengan efeks toksin (bakterimia) 4) Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kekakuan otot pengunyah 5) Resiko injuri berhubungan dengan aktifitas kejang