(3) merupakan
(2) merupakan instrumen utama (4) menetapkan
(1) merupakan mekanisme untuk memonitor prioritas
alokasi sumber utama untuk kemajuan ke arah organisasional,
daya; mengevaluasi pencapaian tujuan divisioanal, dan
manajer; jangka panjang; departemental.
dan
Kebijakan(policy) merupakan instrumen
untuk penerapan strategi. Kebijakan
memungkinkan karyawan maupun manajer
mengetahui apa yang diharapkan dari
mereka, sehingga meningkatkan
kemungkinan bahwa strategi akan mampu
diterapkan dengan baik.
Beberapa contoh isu-isu yang kiranya
membutuhkan kebijakan manajemen adalah:
• Menawarkan berbagai lokal karya dan seminar
pengembangan manajemen ekstensif atau
terbatas.
• Menyentralisasi atau mendesentralisasi
aktivitas pelatihan karyawan.
• Merekrut melalui agen penempatan tenaga
kerja, kampus, dan/atau surat kabar.
• Mempromosikan karyawan dari dalam atau
merekrut dari luar.
• Mempromosikan berdasarkan kinerja atau
senioritas.
• Alokasi sumber daya merupakan
aktifitas utama manajemen
yang memungkinkan
ALOKASI pelaksanaan strategi. Tidak ada
yang lebih menghambat
SUMBER manajemen strategis dan
keberhasilan organisasi
DAYA melebihi sumber daya yang
dialokasikan secara tidak
konsisten dengan prioritas yang
ditetapkan dalam tujuan
tahunan
Konflik dapat didefinisikan sebagai
perselisihan kedua belah pihak atau lebih
mengenai satu atau beberapa
isu/masalah. Menetapkan tujuan dapat
menimbulkan konflik karena manajer
dan penyusun strategi harus melakukan
kompromi. Konflik tak terhindarkan
dalam sebuah organisasi, sehingga
penting bahwa konflik tersebut dikelola
dan dipecahkan sevelum konsekuensi
disfungsional memengaruhi kinerja
organisasi
Mencocokkan
Struktur dengan
Strategi
Alasan kedua mengapa
perubahan dalam strategi
Pertama, struktur sangat sering kali mengharuskan
menentukan bagaimana adanya perubahan dalam
tujuan dan kebijakan struktur adalah karena
diterapkan. struktur mendikte
bagaimana sumber daya
akan dialokasikan.
• Struktur yang paling luas digunakan adalah
jenis fungsional atau tersentralisasi karena
struktur ini yang paling sederhana dan
Struktur paling murah dari tujuh alternatif yang
Fungsional ada.
Struktur SBU
mengelompokan divisi divisi
yang sama ke dalam unit Struktur matriks adalah
bisnis strategis serta yang paling kompleks dari
mendelegasikan wewenang semua rancangan sebab
dan tanggung jawab untuk bergantung baik pada alur
setiap unit kepada seorang otoritas dan komunikasi
kepala divisi yang secara vertikal maupun horizontal.
langsung melapor kepada
direktur eksekutif
RESTRUKTURISASI &
REKAYASA ULANG
Restrukturisasi disebut
juga perampingan,
penataan, atau
pengelompokan kembali, Rekayasa ulang lebih
menyangkut pengurangan berfokus pada
ukuran perusahaan dalam kepentingan karyawan dan
hal jumlah karyawan, konsumen daripada
jumlah divisi atau unit, kepentingan pemegang
serta jumlah tingkat saham.
hierarkis dalam struktur
organisasi perusahaan.
Pembagian laba adalah bentuk kompensasi
insentif yang digunakan secara luas. Kriteria
lain yang juga digunakan luas untuk
menghubungkan kinerja dan gaji dengan
strategi adalah pembagian hasil. Pembagian
hasil mendorong karyawan atau departemen
menetapkan target kinerja, jika hasil
aktualnya melampaui tujuan, seluruh
anggota mendapatkan bonus. Kriteria seperti
penjualan, laba, efisiensi produksi, kualitas,
dan keamanan juga bisa menjadi dasar untuk
sistem bonus yang efektif.
Resistensiterhadap perubahan (resistance to
change) bisa dianggap sebagai ancaman
terbesar bagi penerapan strategi yang
berhasil. Biasanya, resistensi yang terjadi
dalam organisasi berupa sabotase mesin
produksi, mangkir kerja, menyampaikan
keluhan yang berlebihan, dan keengganan
untuk bekerja sama.
Perusahaan perlu merumuskan dan
menerapkan strategi dari perspektif
lingkungan hidup. Strategi-strategi
lingkungan bisa mencakup pengembangan
atau akuisisi bisnis ramah lingkungan ,
divestasi atau beralih dari bisnis yang
merusak lingkungan, upaya untuk menjadi
produsen berbiaya rendah melalui
minimalisasi limbah dan konservasi energi,
serta pelaksanaan strategi diferensiasi
melalui fitur produk yang hijau.
Menciptakan budaya
yang mendukung
strategi