Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat B3 adalah zat, energi, dan/atau
komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup,
dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia
dan makhluk hidup lain.
KLASIFIKASI B3
PermenLH No. 03/2008 Tentang Tata Cara Pemberian Simbol dan Label B3
a. mudah meledak (explosive); i. berbahaya (harmful);
b. pengoksidasi (oxidizing); j. iritasi (irritant);
c. sangat mudah sekali menyala (extremely k. korosif (corrosive);
flammable); l. berbahaya bagi lingkungan (dangerous
d. sangat mudah menyala (highly to environment);
flammable); m. karsinogenik (carcinogenic);
e. mudah menyala (flammable); n. teratogenik (teratogenic);
f. amat sangat beracun (extremely toxic); o. mutagenic (mutagenic); dan
g. sangat beracun ( highly toxic); p. bahaya lain berupa gas bertekanan
h. beracun (toxic); (pressure gas).
KRITERIA B3
(Kepmenaker No. 187/1999 tentang KepMen Perindustrian No. 148/1985
Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di tentang Pengamanan B3 di Perusahaan
tempat kerja, menyebutkan bahwa Kriteria Industri pasal 1a.
bahan kimia berbahaya terdiri dari : Yang dimaksud dengan Bahan Berbahaya
dan Beracun ialah bahan yeng termasuk
dalam salah satu golongan atau lebih dari
bahan-bahan berikut:
• Bahan beracun,
Bahan beracun • Bahan peledak.
Bahan sangat beracun • Bahan mudah terbakar/menyala,
Cairan mudah terbakar • Bahan oksidator dan reduktor,
Cairan sangat mudah terbakar • Bahan yang mudah meledak dan
terbakar,
Gas mudah terbakar
• Gas bertekanan,
Bahan mudah meledak
• Bahan Korosi/iritasi,
Bahan reaktif
• Bahan radioaktif,
Bahan oksidator
• B3 lainnya yang ditetapkan oleh
Menteri Perindustrian.
PENGELOLAAN B3
Pengelolaan B3 diatur dalam PP No. 74/2001
Pasal 1 poin 2
PENGELOLAAN B3 adalah adalah kegiatan yang menghasilkan, mengangkut,
mengedarkan, menyimpan, menggunakan dan atau membuang B3.
Pasal 4
Setiap orang yang melakukan kegiatan pengelolaan B3 wajib mencegah
terjadinya pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup.
Pasal 12
Setiap penanggung jawab pengangkutan, penyimpanan dan pengedaran B3
wajib menyertakan Lembar Data Keselamatan Bahan (Material Safety Data
Sheet)
Pasal 14
Setiap B3 yang dihasilkan, diangkut, diedarkan, disimpan wajib dikemas sesuai
dengan klasifikasinya.
PENGELOLAAN B3
Pasal 15
Setiap kemasan B3 wajib diberikan simbol dan label serta dilengkapi dengan
Lembar Data Keselamatan Bahan (Material Safety Data Sheet).
Pasal 17
1) Dalam hal simbol dan label mengalami kerusakan wajib diberikan simbol
dan label yang baru.
2) Tanggung jawab pemberian simbol dan label sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) untuk kerusakan pada tahap :
a. produksi, tanggung jawabnya ada pada produsen/penghasil;
b. pengangkutan, tanggung jawab ada pada penanggung jawab kegiatan
pengangkutan;
c. Penyimpanan, tanggung jawabnya ada pada penanggung jawab
kegiatan penyimpanan.
Pasal 18
Setiap tempat penyimpanan B3 wajib diberikan simbol dan label.
PENGELOLAAN B3
Pasal 19
Pengelolaan tempat penyimpanan B3 wajib dilengkapi dengan sistem tanggap
darurat dan prosedur penanganan B3.
Pasal 20
B3 yang kadaluarsa dan atau tidak memenuhi spesifikasi dan atau bekas
kemasan, wajib dikelola sesuai dengan peraturan perundang-undangan di
bidang pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun.
Pasal 22
(1) Setiap orang yang melakukan kegiatan pengelolaan B3 wajib menjaga
keselamatan dan kesehatan kerja.
Pasal 23
Untuk menjaga keselamatan dan kesehatan pekerja dan pengawasan B3 wajib
dilakukan uji kesehatan secara berkala.
Pasal 24
Setiap orang yang melakukan kegiatan pengelolaan B3 wajib menanggulangi
terjadinya kecelakaan dan atau keadaan darurat akibat B3.
LIMBAH B3
DEFINISI
Limbah bahan berbahaya dan
beracun, yang selanjutnya disebut
Limbah B3, adalah sisa suatu usaha
dan/atau kegiatan yang
mengandung B3.(UU No. 32 tahun
2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup, Pasal 1
poin 22 dan PP N0. 101 tahun 2014 Pasal
1 poin 3)
LIMBAH B3
Penetapan limbah B3 (Pasal 3)
1. Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 wajib melakukan
Pengelolaan Limbah B3 yang dihasilkannya.
Pengelompokan limabh B3
1. Limbah B3 berdasarkan kategori bahayanya terdiri atas:
a. Limbah B3 kategori 1; dan
b. Limbah B3 kategori 2.
2. Limbah B3 berdasarkan sumbernya terdiri atas:
a. Limbah B3 dari sumber tidak spesifik;
b. Limbah B3 dari B3 kedaluwarsa, B3 yang tumpah, B3 yang tidak memenuhi
spesifikasi produk yang akan dibuang, dan bekas kemasan B3; dan
c. Limbah B3 dari sumber spesifik.
3. Limbah B3 dari sumber spesifik meliputi:
a. Limbah B3 dari sumber spesifik umum; dan
b. Limbah B3 dari sumber spesifik khusus.
4. Lihat Daftar pada Lampiran I PP 101 2014
5. Jika tidak terdaftar, menteri melakukan uji karakteristik
DAFTAR LIMBAH B3
Pengelolaan Limbah B3 diatur dalam PP No 101 tahun 2014 (menggantikan PP
No. 18/1999 beserta perubahannya yang diatur dalam PP No. 85/1999)
DEFINISI (Pasal 1 poin 3 PP No. 101/2014 )
Pengelolaan limbah B3 adalah kegiatan yang meliputi pengurangan,
penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan,
dan/atau penimbunan.
PENGELOLAAN LIMBAH B3 ( Pengurangan)
Pengurangan Limbah B3 adalah kegiatan Penghasil Limbah B3 untuk mengurangi
jumlah dan/atau mengurangi sifat bahaya dan/atau racun dari Limbah B3
sebelum dihasilkan dari suatu usaha dan/atau kegiatan.
1. Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 wajib melakukan Pengurangan
Limbah B3.
2. Pengurangan Limbah B3 dilakukan melalui:
a. substitusi bahan;
b. modifikasi proses; dan/atau
c. penggunaan teknologi ramah lingkungan.
3. Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 wajib menyampaikan laporan
tertulis secara berkala kepada Menteri paling sedikit 1 (satu) kali dalam 6
(enam) bulan mengenai pelaksanaan Pengurangan Limbah B3 sejak
Pengurangan Limbah B3 dilakukan
PENGELOLAAN LIMBAH B3 (PENYIMPANAN)
2. Pengoksidasi 2. Reaktif
SIMBOL DAN LABEL B3 & LIMBAH B3
Simbol B3 Simbol limbah B3
4. Beracun
5. Beracun
SIMBOL DAN LABEL B3 & LIMBAH B3
Simbol B3 Simbol limbah B3
5. Berbahaya 6. Infeksius
6. Iritasi
SIMBOL DAN LABEL B3 & LIMBAH B3
Simbol B3 Simbol limbah B3
7. Korosif 7. Korosif
• Limbah yang tidak saling cocok tidak boleh disimpan dalam satu
kemasan.
• Jumlah limbah dalam kemasan harus mempertimbangkan
kemungkinan pengembangan volume, pembentukan gas, kenaikan
tekanan.
• Kemasan yang sudah dalam kondisi kurang layak (terjadi karat,
kebocoran) harus diganti dengan yang memenuhi syarat.
• Kemasan yang berisi limbah harus diberi tanda/label yang sesuai &
disimpan dengan cara dan dan persyaratan penyimpanan limbah.
• Terhadap kemasan dan fasilitas limbah B3 wajib dilakukan
pemeriksaan oleh penanggungjawab pengelolaan (penghasil,
pengumpul, atau pengolah) untuk memastikan tidak terjadinya
kerusakan atau kebocoran pada kemasan akibat korosi atau faktor
lainnya.
• Kegiatan pengemasan, penyimpanan dan pengumpulan harus
dilaporkan sebagai bagian dari kegiatan pengelolaan limbah B-3.
Penyimpanan kemasan dalam drum