Anda di halaman 1dari 28

LUKA DAN TETANUS

 Bella Merisa Liona

 Pembimbing : dr. Dennison, Sp. B


 Kerusakan kontinyuitas kulit, mukosa membran
dan tulang atau organ tubuh yang lain

DEFINISI  Penyebab :

LUKA 

trauma benda tajam atau tumpul,
perubahan suhu,
 zat kimia,
 ledakan sengatan listrik, atau
 gigitan hewan
Etiologi
Traumatik 1
 Mekanis  gesekan, terpotong, tertusuk, gigitan, terjepit
 Elektris  listrik, petir
 Termis  panas, dingin
 Kimia  zat korosif, iritan 2 Iatrogenik

 Insisi
 Kateterisasi
Luka Tertutup 3  Sayatan untuk cangkok kulit

 Contussum (memar)
 Traumaticum

4 Luka Terbuka
 Excoriotum (lecet)  laceratum
 Sclopectorum (tembak)  Morsum
 Scissum (sayat)  Combustio
Kronik 5  Caesum (potong)  Punctum

 Dekubitus
 Gangrene 3
Derajat Kontaminasi Luka

 Luka
Luka
 Luka 1 2 bersih 2 terkonta3 Luka 4
bersih terkontami minasi kotor/
nasi
infeksi
Luka tidak infeksi luka dalam kondisi
 
luka terbuka kurang Luka dengan
3 terkontrol, tidak ada
 
dan inflamasi material kontamin dalam dari empat jam infeksi
luka.

4
Tanda-tanda Luka
 NYERI

 PERDARAHAN

 SYOK
 Tekanan darah turun hingga tidak teratur
 Nadi kecil hingga tidak teraba
 Keringat dingin dan lemah
 Kesadaran menurun hingga tak sadar
 syok dapat disebabkan oleh rasa nyeri dan
perdarahan.
Penatalaksanaan Luka

1  Evaluasi luka  pemeriksaan fisik, lokasi, eksplorasi luka

2  Pencucian luka

3  Aseptik dan antiseptik

 Wound dressing  menciptakan kondisi lingkungan yang baik pada luka shg luka cepat
4 sembuh

5  Pemberian antibiotik  luka kotor, luka terkontaminasi


Penutupan Luka

Penutupan luka
primer

Penutupan luka
sekunder

Penutupan luka
primer tertunda
Fase Penyembuhan Luka
 FASE HEMOSTASIS DAN INFLAMASI
 Fase hemostasis dan inflamasi adalah adanya respons vaskuler dan seluler yang terjadi
akibat perlukaan pada jaringan lunak. Tujuannya adalah menghentikan perdarahan dan
membersihkan area luka dari benda asing, sel-sel mati, dan bakteri, untuk mempersiapkan
dimulainya proses penyembuhan.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 8


 FASE PROLIFERASI (FASE FIBROPLASIA)
 Fase proliferasi disebut juga fase fibroplasia, karena yang menonjol adalah proses
proliferasi fibroblast. Fase ini berlangsung dari akhir fase inflamasi sampai kira-kira
akhir minggu ketiga.
 Proses kegiatan seluler yang penting pada fase ini adalah memperbaiki dan
menyembuhkan luka dan ditandai dengan proliferasi sel. Peran fibroblast sangat besar
pada proses perbaikan, yaitu bertanggung jawab pada persiapan menghasilkan produk
struktur protein yang akan digunakan selama proses rekonstruksi jaringan.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 9


 FASE REMODELLING
 Fase ini dimulai pada minggu ke-3 setelah perlukaan dan berakhir sampai kurang lebih 12 bulan. Tujuan
dari fase remodelling adalah menyempurnakan terbentuknya jaringan baru menjadi jaringan
penyembuhan yang kuat dan berkualitas. Selain pembentukan kolagen, juga akan terjadi pemecahan
kolagen oleh enzim kolagenase. Kolagen muda (gelatinous collagen) yang terbentuk pada fase proliferasi
akan berubah menjadi kolagen yang lebih matang, yaitu lebih kuat, dengan struktur yang lebih baik
(proses re-modelling).
 Untuk mencapai penyembuhan yang optimal diperlukan keseimbangan antara kolagen yang diproduksi
dengan yang dipecahkan. Kolagen yang berlebihan akan terjadi penebalan jaringan parut atau
hypertrophic scar, sebaliknya produksi yang berkurang akan menurunkan kekuatan jaringan parut dan
luka akan selalu terbuka.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 10


Penyebab Akibat
Endogen
- Koagulopati Perdarahan
- Gangguan sistem imun Infeksi virus; HIV ; Keganasan lanjut ;TBC
- Hipoksia lokal Nekrosis
Kelainan arteri; arteriosklerosis
Kelainan perdarahan; hemangioma, fistel arteiovena

Kelaparan

Penyebab gangguan
- Gizi
Penyakit saluran cerna
- Malabsorpsi Defisiensi asam amino essensial, mineral, Fe, Cu,
Zn,Mn
Hipovitaminosis A, B-kompleks, C
-

-
Gangguan metabolisme

Neuropati
Penyakit hati
Diabetes mellitus
Anestesia : legra
penyembuhan luka
- Infeksi jamur
- Keganasan lokal Ulkus marjolin
Keloid
- Konstusional
Usia lanjut
- Keadaan umum kurang Penyakit cushing atau addison
baik Anemia

Penghambatan angiogenesis dan proliferasi


Eksogen Obat-obat sitostatik, imunosupresan, kortikosteroid
- Pasca radiasi
- Imunosupresi TBC, Sifilis, difteri
Infeksi nonspesifik
Penganiayaan karena, nekrosis jaringan
- Infeksi
Automutilasi, karena cedera terus-menerus
Sekuester
- luka artifisial Nekrosis
Luka di atas tendo achilles
- Jaringan mati Luka di atas tibia
Gigitan monyet/manusia
- Perdarahan kurang

- Infeksi berat
FAKTOR YANG DAPAT MENGHAMBAT PENYEMBUHAN LUKA

 Faktor intrinsik  Faktor Ekstrinsik


 Faktor intrinsik meliputi patofisiologi umum  Faktor ekstrinsik meliputi
(misalnya, gangguan kardiovaskuler, penatalaksanaan luka yang tidak
malnutrisi, gangguan metabolik dan tepat (misalnya, pengkajian luka
endokrin, penurunan daya tahan terhadap yang tidak tepat, penggunaan
infeksi) dan faktir fisiologi normal yang bahan perawatan luka primer
berkaitan dengan usia dan kondisi lokal yang yang tidak sesuai, dan teknik
merugikan tempat luka (misalnya, eksudat penggantian balutan yang
yang berlebihan, dehidrasi, infeksi luka, ceroboh).
trauma kambuhan, penurunan pasokan
darah yang buruk, edema, hipoksia lokal,
jaringan nekrotik).

The Power of PowerPoint | thepopp.com 12


Komplikasi luka

Parut
Infeksi Dehiscence hipertrofik
Gejala dari infeksi sering muncul Dehiscence luka dapat terjadi 4 Jaringan parut luka yang
dalam 2 – 7 hari setelah – 5 hari setelah operasi sebelum menonjol, nodular, dan
pembedahan kollagen meluas di kemerahan, yang menimbulkan
rasa gatal dan kadang – kadang
daerah luka
nyeri.

Perdarahan Keloid
Terjadi karena pelepasan Jaringan yang tumbuh
jahitan, sulit membeku pada berlebihan melampaui batas
garis jahitan, infeksi, atau erosi luka
dari pembuluh darah oleh benda
asing (seperti drain)
TETANUS

gangguan neurologis yang ditandai dengan


meningkatnya tonus otot dan spasme, yang disebabkan
oleh tetanospasmin, suatu toksin protein yang kuat yang
dihasilkan oleh Clostridium tetani.
ETIOLOGI
• Port d’ entre
a. Luka tusuk, gigitan, patah tulang
b. Otitis media, karies gigi, luka kronik
c. Pemotongan tali pusar yang tidak steril, dibubuhi kopi, koto
ran binatang, bubuk ramuan

• Clostridium tetani
– Bakteri gram +
– Obligat anaerob, aktif dalam bentuk vegetatif
– Dorman dalam bentuk spora
– Hidup ditanah dan usus binatang
– Dua eksotoksin : tetanolisin & tetanospasmin
PATOGENESIS
 C. tetani masuk melalui luka (porte d’entrée)
60% luka pada daerah kaki
Abortus provokatus, uterus paska persalinan, Otitis
Media, caries dentis
 Spora, berubah menjadi bentuk vegetatif yang
menghasilkan eksotoksin

The Power of PowerPoint | thepopp.com 16


 Eksotoksin: tetanolisin & tetanospasmin
Tetanolisin: Menghancurkan sel darah merah, tidak
menyebabkan kejang, tetapi menambah optimal
kondisi lokal untuk berkembangnya bakteri.
Tetanospasmin: Protein yang bersifat toksik
terhadap sel saraf, diabsorbsi oleh ujung saraf
motorik  sel ganglion  SSP (bila sudah mencapai
SSP  tidak bisa dinetralkan lagi)

The Power of PowerPoint | thepopp.com 17


Manifestasi Klinis
Masa inkubasi 3-21 hari, biasanya 8 hari
Generalized tetanus
– Tetanus lokal  tetanus umum setelah beberapa hari
– Diawali dengan trismus, risus sardonicus (dahi mengkerut), kaku leher kemudian
menjalar ke batang tubuh dan anggota badan opistotonus (kekakuan batang
tubuh), perut papan
– Keadaan berat : kejang terusmenerus, kekauan otot laring (apnue)  kematian

Local tetanus
– Nyeri otot sekitar luka, kejang singkat pada otot sekitar luka, trismus ringan
– Gejala dapat bertahan berbulan-bulan kemudian berkurang dan hilang tanpa residu
– Prognosis baik

Chepalic tetanus
– Bentuk tetanus lokal pada wajah dan kepala
– Otot wajah menjadi lemah dan lumpuh
– Dapat terjadi disfagia, disartria (otot melemah), disfonia (ggn suara

18
Diagnosis

ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK

• Apakah ada luka terbuka ?


• Trismus (kekakuan M. Masseter)
• Apakah ada keluar nanah dari
• Risus sardonicus (dahi mengkerut,
telinga, gigi berlubang ? mata agak menutup, sudut mulut
• Apakah sudah dapat imunisasi – tertarik keluar dan bawah)
• Opisiotonus
DT/TT
• Perut papan
• Kapan terakhir imunisasi ? • Kejang
• Apakah ada kejang, trismus ? • Ggn pernafasan akibat kejang dan
kekakuan otot laring
Pemeriksaan Penunjang
Hasil pemeriksaan laboratorium untuk penyakit tetanus tidak khas,
LABORATORIUM
yaitu:
Leukositosis ringan
Trombosit sedikit meningkat
Glukosa dan kalsium darah normal
Enzim otot serum mungkin meningkat
Cairan serebrospinal normal tetapi tekanan dapat meningkat

PENUNJANG LAINNYA
EKG dan EEG normal
Kultur anaerob dan pemeriksaan mikroskopis nanah yang di
ambil dari luka dapat membantu, tetapi Clostridium tetani sulit
tumbuh dalam batang gram \positif berbentuk tongkat
penabuh drum seringnya tidak ditemukan
DIAGNOSA BANDING
Penyakit Gambaran diferensial
INFEKSI
Meningoensefalitis Demam, trismus ridak ada, penurunan kesadaran, cairan
serebrospinal abnormal.
Polio Trismus tidak ada, paralisis tipe flasid, cairan serebrospinal
abnormal.
Rabies
Gigitan binatang, trismus tidak ada, hanya spasme orofaring.
Lesi orofaring
Bersifat lokal, rigiditas atau spasme seluruh tubuh tidak ada.
Peritonitis
KELAINAN METABOLIK Trismus dan spasme seluruh tubuh tidak ada.
Tetani
Keracunan striknin Hanya spasme karpo-pedal dan laringeal, hipokalsemia.
Reaksi fenotiazin Relaksasi komplit diantara spasme.
PENYAKIT SISTEM SARAF PUSAT Distonia, menunjukkan respon dengan difenhidramin.
Status epileptikus
Perdarahan atau tumor (SOL) Penurunan kesadaran.
KELAINAN PSIKIATRIK Trismus tidak ada, penurunan kesadaran.
Histeria
KELAINAN MUSKULOSKELETAL Trismus inkonstan, relaksasi komplit antara spasme.
Trauma
Hanya lokal.
 Tatalaksana

Prinsip pengobatan :
1. Menghilangkan kuman penyebab
2. Menetralisir toksin yang masih beredar dalam darah
3. Mengatasi akibat eksotoksin yang sudah terikat pada saraf
A. UMUM
  mengeliminasi kuman tetani, menetralisirkan peredaran toksin, mencegah spasme otot dan memberikan bantuan
pemafasan sampai pulih.

Dan tujuan tersebut dapat diperinci sbb :

1.Merawat dan membersihkan luka sebaik-baiknya, termasuk debridement


dan injeksi ATS

2. Diet cukup kalori dan protein, bentuk makanan tergantung kemampuan


membuka mulut dan menelan. Hila ada trismus, makanan dapat
diberikan personde atau parenteral.

3. Isolasi untuk menghindari rangsang luar seperti suara dan tindakan


terhadap penderita

4. Oksigen, pernafasan buatan dan trachcostomi bila perlu.

5. Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit

The Power of PowerPoint | thepopp.com 24


Antibiotika
Farmakologis Diberikan parenteral Peniciline 1,2juta unit / hari selama
10 hari, IM.
Tertasiklin : 30-50 mg/kgbb/hari dalam 4 dosis
Eritromisin : 50 mg/kgbb/hari dalam 4 dosis, selama 10
hari.
Metronidazole loading dose 15 mg/KgBB/jam selanjutnya
7,5 mg/KgBB tiap 6 jam

Antitoksin Antikonvulsan
Human Tetanus Immunoglobulin (
TIG) dengan dosis 3000-6000 IU,
satu kali pemberian saja, secara IM _________________________________________________________________
Bila TIG tidak ada, dianjurkan untuk Jenis Obat Dosis Efek Samping
menggunakan tetanus antitoksin, _________________________________________________________________
yang berawal dari hewan, dengan
Diazepam 0,5 – 1,0 mg/kg Berat badan / 4 jam (IM) Stupor, Koma
dosis 20.000 U
Meprobamat 300 – 400 mg/ 4 jam (IM) Tidak Ada
Klorpromasin 25 – 75 mg/ 4 jam (IM) Hipotensi
Fenobarbital 50 – 100 mg/ 4 jam (IM) Depressi pernafasan
_________________________________________________________________
PROGNOSIS
• Tetanus adalah penyakit akut yang mengenai sistem saraf, yang
disebabkan oleh eksotoksin yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium
tetani

• Ditandai dengan trismus, risus sardonicus, opisiotonus

• Kejadian tahunan tetanus adalah 0,5-1.000.000 kasus, tetanus

Kesimpulan mempengaruhi semua ras. Di Indonesia sendiri, belum ada jumlah


pasti insiden kejadian tetanus.

• Clostridium tetani biasanya memasuki tubuh melalui luka. Masuk ke


dalam tubuh manusia dalam bentuk spora kemudian

• menjadi bentuk vegetatif dan menghasilkan racun tetanospasmin


dan tetanolisin
Thank you

Thank
You!

Anda mungkin juga menyukai