DEFINISI Penyebab :
LUKA
trauma benda tajam atau tumpul,
perubahan suhu,
zat kimia,
ledakan sengatan listrik, atau
gigitan hewan
Etiologi
Traumatik 1
Mekanis gesekan, terpotong, tertusuk, gigitan, terjepit
Elektris listrik, petir
Termis panas, dingin
Kimia zat korosif, iritan 2 Iatrogenik
Insisi
Kateterisasi
Luka Tertutup 3 Sayatan untuk cangkok kulit
Contussum (memar)
Traumaticum
4 Luka Terbuka
Excoriotum (lecet) laceratum
Sclopectorum (tembak) Morsum
Scissum (sayat) Combustio
Kronik 5 Caesum (potong) Punctum
Dekubitus
Gangrene 3
Derajat Kontaminasi Luka
Luka
Luka
Luka 1 2 bersih 2 terkonta3 Luka 4
bersih terkontami minasi kotor/
nasi
infeksi
Luka tidak infeksi luka dalam kondisi
luka terbuka kurang Luka dengan
3 terkontrol, tidak ada
dan inflamasi material kontamin dalam dari empat jam infeksi
luka.
4
Tanda-tanda Luka
NYERI
PERDARAHAN
SYOK
Tekanan darah turun hingga tidak teratur
Nadi kecil hingga tidak teraba
Keringat dingin dan lemah
Kesadaran menurun hingga tak sadar
syok dapat disebabkan oleh rasa nyeri dan
perdarahan.
Penatalaksanaan Luka
2 Pencucian luka
Wound dressing menciptakan kondisi lingkungan yang baik pada luka shg luka cepat
4 sembuh
Penutupan luka
primer
Penutupan luka
sekunder
Penutupan luka
primer tertunda
Fase Penyembuhan Luka
FASE HEMOSTASIS DAN INFLAMASI
Fase hemostasis dan inflamasi adalah adanya respons vaskuler dan seluler yang terjadi
akibat perlukaan pada jaringan lunak. Tujuannya adalah menghentikan perdarahan dan
membersihkan area luka dari benda asing, sel-sel mati, dan bakteri, untuk mempersiapkan
dimulainya proses penyembuhan.
Kelaparan
Penyebab gangguan
- Gizi
Penyakit saluran cerna
- Malabsorpsi Defisiensi asam amino essensial, mineral, Fe, Cu,
Zn,Mn
Hipovitaminosis A, B-kompleks, C
-
-
Gangguan metabolisme
Neuropati
Penyakit hati
Diabetes mellitus
Anestesia : legra
penyembuhan luka
- Infeksi jamur
- Keganasan lokal Ulkus marjolin
Keloid
- Konstusional
Usia lanjut
- Keadaan umum kurang Penyakit cushing atau addison
baik Anemia
- Infeksi berat
FAKTOR YANG DAPAT MENGHAMBAT PENYEMBUHAN LUKA
Parut
Infeksi Dehiscence hipertrofik
Gejala dari infeksi sering muncul Dehiscence luka dapat terjadi 4 Jaringan parut luka yang
dalam 2 – 7 hari setelah – 5 hari setelah operasi sebelum menonjol, nodular, dan
pembedahan kollagen meluas di kemerahan, yang menimbulkan
rasa gatal dan kadang – kadang
daerah luka
nyeri.
Perdarahan Keloid
Terjadi karena pelepasan Jaringan yang tumbuh
jahitan, sulit membeku pada berlebihan melampaui batas
garis jahitan, infeksi, atau erosi luka
dari pembuluh darah oleh benda
asing (seperti drain)
TETANUS
• Clostridium tetani
– Bakteri gram +
– Obligat anaerob, aktif dalam bentuk vegetatif
– Dorman dalam bentuk spora
– Hidup ditanah dan usus binatang
– Dua eksotoksin : tetanolisin & tetanospasmin
PATOGENESIS
C. tetani masuk melalui luka (porte d’entrée)
60% luka pada daerah kaki
Abortus provokatus, uterus paska persalinan, Otitis
Media, caries dentis
Spora, berubah menjadi bentuk vegetatif yang
menghasilkan eksotoksin
Local tetanus
– Nyeri otot sekitar luka, kejang singkat pada otot sekitar luka, trismus ringan
– Gejala dapat bertahan berbulan-bulan kemudian berkurang dan hilang tanpa residu
– Prognosis baik
Chepalic tetanus
– Bentuk tetanus lokal pada wajah dan kepala
– Otot wajah menjadi lemah dan lumpuh
– Dapat terjadi disfagia, disartria (otot melemah), disfonia (ggn suara
18
Diagnosis
PENUNJANG LAINNYA
EKG dan EEG normal
Kultur anaerob dan pemeriksaan mikroskopis nanah yang di
ambil dari luka dapat membantu, tetapi Clostridium tetani sulit
tumbuh dalam batang gram \positif berbentuk tongkat
penabuh drum seringnya tidak ditemukan
DIAGNOSA BANDING
Penyakit Gambaran diferensial
INFEKSI
Meningoensefalitis Demam, trismus ridak ada, penurunan kesadaran, cairan
serebrospinal abnormal.
Polio Trismus tidak ada, paralisis tipe flasid, cairan serebrospinal
abnormal.
Rabies
Gigitan binatang, trismus tidak ada, hanya spasme orofaring.
Lesi orofaring
Bersifat lokal, rigiditas atau spasme seluruh tubuh tidak ada.
Peritonitis
KELAINAN METABOLIK Trismus dan spasme seluruh tubuh tidak ada.
Tetani
Keracunan striknin Hanya spasme karpo-pedal dan laringeal, hipokalsemia.
Reaksi fenotiazin Relaksasi komplit diantara spasme.
PENYAKIT SISTEM SARAF PUSAT Distonia, menunjukkan respon dengan difenhidramin.
Status epileptikus
Perdarahan atau tumor (SOL) Penurunan kesadaran.
KELAINAN PSIKIATRIK Trismus tidak ada, penurunan kesadaran.
Histeria
KELAINAN MUSKULOSKELETAL Trismus inkonstan, relaksasi komplit antara spasme.
Trauma
Hanya lokal.
Tatalaksana
Prinsip pengobatan :
1. Menghilangkan kuman penyebab
2. Menetralisir toksin yang masih beredar dalam darah
3. Mengatasi akibat eksotoksin yang sudah terikat pada saraf
A. UMUM
mengeliminasi kuman tetani, menetralisirkan peredaran toksin, mencegah spasme otot dan memberikan bantuan
pemafasan sampai pulih.
Antitoksin Antikonvulsan
Human Tetanus Immunoglobulin (
TIG) dengan dosis 3000-6000 IU,
satu kali pemberian saja, secara IM _________________________________________________________________
Bila TIG tidak ada, dianjurkan untuk Jenis Obat Dosis Efek Samping
menggunakan tetanus antitoksin, _________________________________________________________________
yang berawal dari hewan, dengan
Diazepam 0,5 – 1,0 mg/kg Berat badan / 4 jam (IM) Stupor, Koma
dosis 20.000 U
Meprobamat 300 – 400 mg/ 4 jam (IM) Tidak Ada
Klorpromasin 25 – 75 mg/ 4 jam (IM) Hipotensi
Fenobarbital 50 – 100 mg/ 4 jam (IM) Depressi pernafasan
_________________________________________________________________
PROGNOSIS
• Tetanus adalah penyakit akut yang mengenai sistem saraf, yang
disebabkan oleh eksotoksin yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium
tetani
Thank
You!