Air Umpan Boiler
Air Umpan Boiler
1. Pengolahan Eksternal
Pengolahan eksternal digunakan untuk membuang
padatan tersuspensi, padatan terlarut (terutama ion
kalsium dan magnesium yang merupakan penyebab utama
pembentukan kerak) dan gas-gas terlarut (oksigen dan
karbon dioksida).
Proses perlakuan eksternal yang ada adalah:
De-aerasi (mekanis
Pertukaran ion Osmosis balik
dan kimia)
Penghilangan
mineral atau
demineralisasi
BACK
b. De-aerasi
Dalam de-aerasi, gas terlarut seperti oksigen dan karbon
dioksida, dibuang dengan pemanasan air umpan sbelum
masuk ke boiler. Seluruh air alam mengandung gas
terlarut dalam larutannya. Gas-gas tertentu seperti karbon
dioksida dan oksigen, sangat meningkatkan korosi. Bila
dipanaskan dalam sistem boiler, karbon dioksida (CO2)
dan oksigen (O2) dilepaskan sebagai gas dan bergabung
dengan air (H2O) membentuk asam karbonat (H2CO3).
NEXT
c. Osmosis Balik
Osmosis balik menggunakan kenyataan bahwa jika
larutan dengan konsentrasi yang berbeda-beda
dipisahkan dengan sebuah membran semi-
permeable, air dari larutan yang berkonsentrasi lebih
kecil akan melewati membran untuk mengencerkan
cairan yang berkonsentrasi tinggi. Jika cairan yang
berkonsentrasi tinggi tersebut diberi tekanan,
prosesnya akan dibalik dan air dari larutan yang
berkonsentrasi tinggi mengalir kelarutan yang lebih
lemah. Hal ini dikenal dengan osmosis balik.
BACK
d. Demineralisasi
Demineralisasi merupakan penghilangan lengkap seluruh
garam. Hal ini dicapai dengan menggunakan resin kation,
yang menukar kation dalam air baku dengan air hidrogen
menghasilkan asam hidroklorida, asam sulfat dan asam
karbonat. Asam karbonat dihilangkan dalam menara
degassing dimana udara dihembuskan melalui air asam.
Berikutnya, air melewati resin anion, yang menukar anion
dengan asam mineral (misalnya asam sulfat) dan
membentuk air. Regenerasi kation dan anion perlu
dilakukan pada jangka waktu tertentu dengan
menggunakan asam mineral dan soda kaustik, supaya
kemampuan pertukaran ion pulih kembali.
2. Pengolahan Internal
Pengoahan Internal (Internal Treatment) adalah
pengkondisian Air boiler dengan bahan kimia treatment &
pengaturan lainnya dengan tujuan agar korosi,
pengerakan dapat dihindari dan kemurnian uap terjaga
baik. Pengolahan ini
dengan cara pemberian bahan kimia langsung kedalam
boiler bersama-sama dengan air pengisi boiler. Reaksi
yang terjadi menyebabkan naiknya kandungan zat padat
/ endapan yang dapat menyebabkan pembusaan /
primming dan carry over. Jumlah zat padat dapat ditekan
dengan pengaturan blowdown, sehingga permasalahn
yang terjadi dapat diatasi.
Tujuan pengolahan ini : untuk mengatur atau mengontrol
zat-zat padat, alkalinitas, kelebihan fosfat, gas-gas korosif,
menghindarkan timbulnya endapan- endapan yang dapat
melekat dan mengeras pada dinding atau pipa-pipa boiler
dan membuat lapisan boiler lebih tahan terhadap korosi.
Beberapa mekanisme yang terjadi dalam Internal
Treatment, antara lain:
1. Mereaksikan kesadahan dengan bahan kimia, agar kerak
calcium carbonate yang keras berubah
menjadi endapan yang lunak berlumpur sehingga bisa
dibuang melalui blow-down.
2. Mengkondisikan pH/Alkalinity air boiler untuk
menghindarkan pengerakan silica.
3. Penggunaan anti-busa
(anti foam) untuk mencegah potensi pembusaan
yang akan mengakibatkan terjadinya carry-over dan
menurunkan kemurnian uap.
Beberapa jenis bahan kimia yang umum dipergu
nakan dalam Internal treatment adalah sbb:
Fosfat
Natural and synthetic dispersants (Dispersant)
Sequestering agents (anti scale)
Oxygen scavengers (Pemakan Oksigen)
Anti-foaming or anti-priming agents
Proses foaming, Priming, dan Carry over
mutu kondensat (condensate polishing). Sekalipun kondensat yang diumpankan kembali relatif
murni, tetapi mungkin masih mengandung impurities dari hasil proses korosi, dan erosi, baik yang
larut maupun yang tidak larut. Impurities tersebut dapat berupa mineral-mineral, kesadahan dan
agar dapat mencegah pembentukan kerak pada ketel dan turbin, dan meminimumkan pengaruh
korosif. Tahap perbaikan kondensat merupakan kombinasi dari tahap filtrasi dan pertukaran ion.
Sistem pertama yang dipakai adalah sistem filtrasi dan pertukaran ion secara terpisah. Filtrasi
digunakan untuk menyaring pengotor tersuspensi dan minyak. Tahap filtrasi saja sudah cukup
memadai jika dipakai untuk menyaring impurities pada saat start-up dan operasi normal, tetapi jika
terjadi kebocoran pada pipa kondensat sehingga padatan terlarut banyak memasuki kondensat,
tahap filtrasi saja tidak cukup dan dibutuhkan sistem demineralisasi (mix-bed demineralizer) untuk
operasi perbaikan. Alternatif lain yang dapat dipakai adalah penggunaan tahap filtrasi dan