FOTOKIMIA
FOTOKIMIA
GAMBAR ATMOSFER
Atmosfer terdiri atas:
78.1% (volume) Nitrogen
21.0% Oksigen
0.9% Argon
0.03% CO2
Biasanya 1-3% UAP AIR
Gas-gas lain pada konsentrasi kurang dari 0.002%: Ne, He, Methan,
Krypton, NO, H2, Xe, SO2, Ozone, NO2, NH3, dan CO.
85 km -92oC
50 km - 2oC
O3 + hv (220-330 nm) O2 + O
Stratosphere
O3
10-16 km -56oC
Infra-red, visible, N2; O2;
Troposphere ultraviolet (>330 nm) H2O; CO2
O2 + hv → O + O
O + O2 + M → O3 + M
M adalah third body, seperti molekul N2, yang mampu menyerap kelebihan energi
yang dihasilkan oleh reaksi tsb.
Lapisan ozon menjadi filter pelindung untuk menyerap radiasi ultraviolet dari
cahaya matahari
GAS-GAS OKSIDA DALAM ATMOSFER
Oksida-oksida karbon, belerang dan nitrogen merupakan komponen penting dari
atmosfer, dan akan menjadi pencemar kalau konsentrasinya tinggi.
Konsentrasi CO2 dalam atmosfer sekitar 360 ppm, meningkat rata-rata 1 ppm
setiap tahun. Hal ini mengakibatkan pemanasan atmosfer global yang disebut
“Efek Rumah Kaca”.
Gas SO2 merupakan hasil reaksi pembakaran bahan bakar yang mengandung
belerang. Sebagian SO2 dalam atmosfer diubah menjadi H2SO4 yang berpotensi
mengakibatkan hujan-asam.
HIDROKARBON DAN SMOG - FOTOKIMIA.
CH4 (methan): dilepaskan dari sumber-sumber bawah tanah, dan dari hasil
fermentasi bahan organik.
Methan ini sifatnya kurang reaktif.
Mat
Radiasi energi elektromagnetik a-
M dari matahari ke atmosfer
hari
Pertukaran
substansi kimia
(M) dengan Absorpsi radiasi
partikel matahari oleh Molekul yang
molekul udara, M energetik, exited,
reaktif akibat dari
bsorpsi radiasi
Partike
matahari , M*
l
Permukaan bumi
Bahan kimia atmosfer yang berupa gas dapat dikelompokkan mnejadi:
NO2 merupakan salah satu molekul yang aktif secara fotokimia, dan snagat
penting dalam proses pembentukan SMOG
Molekul NO2 ini mampu menyerap energi ultraviolet (hv), menjadi molekul yang
excited secara elektronik (NO2*):
NO2 + hv NO2*
Molekul-molekul yang telah menyerap energi seperti ii sifatnya tidak stabil dan
reaktif.
Proses penyerapan energi bebas oleh molekul dapat dikelompokkan menjadi:
O2* + M O2 + M
O2* O+O
O2* + O3 2 O2 + O
NO2* NO2 + hv
O2* + Na O2 + Na*
1. Transfer energi intra-molekuler:
Energi ditransfer dalam suatu molekul
XY* XY^
COH COOH
+ hv
NO2 NO
N2* N2+ + e-
O
║
H3C – C – H + hv H3C* + .COH
Radikal bebas ini sangat reaktif dan terlibat dalam berbagai reaksi kimia
atmosfer, lifetime nya pendek.
GUGUS HIDROKSIL (OH*) DAN HIDRO-PEROKSIL (HOO*)
Gugus OH* sangat penting dalam berbagai proses kimiawi yang terjadi di udara
atmosfer. Gugus OH* ini dapat terbentuk melalui berbagai mekanisme proses:
H2O + hv HO* + H
Kalau ada bahan organik, gugus HO* ini dapat terbentuk sebagai hasiul
intermedier dalam reaksi pembentukan smog fotokimia.
H3C* + O2 H3COO*
HCl
N
X O
O
O3
*CH2CCl3 NH2
HNO
H2SO
3
X 4
NO CH3CCl3
2 NH HSO3
HX 3
O(3P) SO2
H2,
N2, O2 HO* H2S HS SO2
H2
O2 O
O(1D)
hv CO
O3 hv
H2 CxHy-
NO 1O2
H
H2
H2O2
O2, O C
N2
HO2 O
HO2
Removal in precipitation
REAKSI ASAM-BASA DALAM ATMOSFER.
water
CO2(g) CO2(aq)
Gas amonia dapat terbentuk dari hasil biodegradasi senyawa organik nitrogen:
O+ + O2 O2+ + O
O+ + N2 NO+ + N
Reaksi fotokimia X-ray rendah-energi:
O2 + hv O2+ + e-
N2+ + O2 N2 + O2+
O + O2 + M O3 + M (increased energy)
Ozon dalam troposfer bersifat sebagai pencemar, ia bersifat toksik bagi tumbuhan
dan binatang, dan merusak material, terutama karet.
REAKSI-REAKSI NITROGEN DI ATMOSFER.
N2 + hv N + N
Pada D-region di Ionosfer (50-85 km), NO+ dihasilkan dari reaksi ionisasi:
NO + hv NO+ + e-
N2 + hv N2+ + e-
CO2 + hv CO + O
AIR DI ATMOSFER.
Uap air mampu menyerap energi infra-red, sangat mempengaruhi neraca panas
Awan yg terbentuk dari uap air mampu memantulkan radiasi matahari dan
mempunyai efek menurunkan suhu atmosfer.
Pada malam hari, uap air di atmosfer berfungsi sebagai “blanket”, menahan panas
dari bumi dengan jalan menyerap radiasi infra-red.
H2O + hv HO* + H
Smog fotokimia merupakan koloid (aerosol) yang
mengandung gas nitrogen dioksida (NO2) dan gas
ozon (O3) Yang berasal dari reaksi gas buang
kendaraan bermotor umumnya mengandung gas
NO, CO dan hidrokarbon. Gas2 itu tersebut
selanjutnya akan mengalami reaksi fotokimia yaitu
reaksi yang terjadi karena adanya foton (cahaya).
Reaksi fotokimia ini menghasilkan polutan sekunder
yang mengandung gas NO2 dan ozon (O3) yang
akhirnya membentuk smog.
Ozon adalah gas beracun sehingga bila berada dekat
permukaan tanah akan berbahaya bila terhisap dan
dapat merusak paru2. Sebaliknya, lapisan ozon di
atmosfer melindungi kehidupan di bumi karena ia
melindunginya dari radiasi sinar UV yang memicu
kanker.