Oleh ;
Afdal Dzikri 1
PENGERTIAN
afdal dzikri 2
2. Prof .Dr. Wiryono Prujodikoro, SH.
Rangkaian peraturan-peraturan yang
memuat cara bagaimana orang harus
bertindak di muka pengadilan dan
cara bagaimana pengadilan harus
bertindak satu sama lain untuk
melaksanakan berjalannya peraturan
afdal 3
3. Prof. Dr. Abdul Manan, SH.S.I.P
M.Hum.
Hukum yang mengatur tentang tata
cara mengajukan gugatan kepada
pengadilan, bagaimana tergugat
mempertahankan diri dari gugatan
penggugat, bagaimana para hakim
bertindak baik sebelum dan sedang
pemeriksaan dilakukan dan bagaimana
cara hakim memutus perkara yang
diajukanm oleh penggugat tersebut,
serta bagaimana cara melaksanakan 4
afdal dzikri
II. SUMBER HUKUM ACARA
PENGADILAN AGAMA
afdal dzikri 5
5. Peraturan peundang-undangan
a. Undang-Undang Nomor 20 tahun 1947
b. Undang-Undang Nomor 4 tahun 2004.
c. Undang-Undang Nomor 5 tahun 2004
d. Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974
e. Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006
f. Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975
g. Inpres Nomor 1 Tahun 1991
6. Yurisprodensi.
7. Surat Edaran Mahkamah Agung - RI.
8. Doktrik dan ilmu Pengetahuan.
afdal dzikri 6
III. AZAS-AZAS HUKUM ACARA
afdal dzikri 9
1. Perkawinan 6. Zakat
2. Waris 7. Infak
3. Wasiat 8. Shodakoh
4. Hibah 9. Ekonomi Syariah
5. Wakaf
afdal dzikri 10
b. Bila suatu perkara secara
absolut di ajukan ke
Pengadilan yang tidak
berwenang, maka hakim
secara ex officio harus
menyatakan tidak
berwenang.
afdal dzikri 11
C. Eksepsi dapat diajukan setiap saat
selama persidangan
afdal dzikri 12
2. Kopetensi Relatif / wewenang nisbi.
Kopetensi Relatif ini berkaitan .
dengan wilayah hukum suatu
Pengadilan atau menyangkut
pembagian kekuasaan kehakiman.
a. Actor sequitor Forum Rei :
yaitu gugatan di ajukan di
Pengadilan Agama tempat
tinggal tergugat Pasal 118 (1)
HIR /Pasalafdal
142dzikri (5) RBG. 13
b. Actor sequitor Forum sitei :
yaoitu gugatan di ajukan di
Pengadilan Agama tempat
barang ( tidak bergerak )
yang menjadi obyek sengketa.
Pasal 118 (3) HIR / 142 (5)
RBG.
afdal dzikri 14
c. Pengecualian terhadap asaz Actor
Sequitor Forum Rei antara lain.
afdal dzikri 16
d. Terhadap perkara yang diajukan kepada
Pengadilan yang secara relatif tidak berwenang,
maka hakim dapat menyatakan dirinya tidak
berwenang, apabila ada eksepsi dari tergugat.
- eksepsi harus disampaikan pada awal
persidangan bersama dengan jawaban pasal 125
(2), 149 (2) HIR /149 (2) 159 RBG.
- Apabila eksepsi ditolak,maka pemeriksaan
dilanjutkan dengan pemeriksaan pokok perkara (
pasal 134, 135 HIR / 160, 161 RBG.
afdal dzikri 17
e. Kompetensi Relatif di Pengadilan Agama
afdal dzikri 18
5. Penolakan : Di Pengadilan Agama tempat KUA
Perkawinan dimana perkawinan akan dilaksanakan
Pasal 21 UU P.
6. Pembatalan : Di Pengadilan Agama tempat suami,
Perkawinan istri, dimana tempat perkawinan
dilaksanakan.
7. Cerai talak : Di Pengadilan Agama tempat Termohon
kecuali;
- Istri meninggalkan kediaman
tempat tinggal bersama.
- Istri diluar negeri
- Istri tidak diketahui tempat
tinggalnya
afdal dzikri 19
: Jika suami/istri bertempat tinggal diluar
negeri ;
- Di Pengadilan Agama Jakarta
Pusat
- Di Pengadilan Agama tempat
perkawinan dilaksanakan
afdal dzikri 20
8. Cerai Gugat : Di Pengadilan Agama
penggugat bertempat
tinggal kecuali :
- Penggugat meinggalkan tempat tinggal bersama maka
diajukan di tempat tergugat
- Suami/Istri bertempat tinggal diluar Negeri
-Pengadilan Agama Jakarta Pusat.
-Dimana perkawinan dilaksanakan
Ps 73 HIR, Ps 66, 86 (1) UU PA.
afdal dzikri 21
9. Harta Bersama : Di Pengadilan Agama
tempat tergugat kecuali
di komulasikan dengan
perceraian maka
diajukan ditempat termohon
atau ditempat
penggugat Pasal 118
HIR, Pasal 66, 86 (1)
UU PA.
afdal dzikri 22
V. CARA PENYUSUNAN SURATGUGATAN
afdal dzikri 23
B. Syarat-syaratnya.
1. Adanya tuntutan hak.
2. Adanya kepentingan hukum.
3. Merupakan sengketa.
4. Dibuat dengan cermat.
afdal dzikri 24
C. Unsur-unsurnya. Ps
8 no 3 RV
Subtentanteiring teori
1.Identitas. ( menjelaskan
Faiterlijke groden peristiwa dan sebab )
( uraian tentang
kejadianatau
2. Posita / peristiwa ) Individualisring
Pundamentum Teori.
Petendi.
Reacterlijke Gronden
( Bagian yang menguraikan
tetang hukum )
afdal dzikri 25
Pokok
Primer
Tambahan
3.Petitum
Subsider.
( Mohon Putusanyang seadil-adinya )
afdal dzikri 26
D. Contoh Petitum :
1. Mengabulkan : Permohonan Pemohon .
2. Memberi Izin kepada pemohon ( …) untuk
mengucapkan ikror talak kepada termohon
( … ) di hadapan sidang Pengadilan
Agama…
3. Menghukum termohon untuk menyerahkan
anak bernama… kepada termohon .
4. Membebankan biaya perkara sebesar.. Kepada
pemohon. afdal dzikri 27
Dasar Ps 118 HIR / 142 RBG
Tertulis
E. Pembuatan Unsur Ps 8 nomor 3 RU
Gugatan
Dasar Ps 120 HIR /144 RBG
Lesan Caranya :
1. Tuntutan disampaikan secara lesan.
Volenenter/Permohonan
afdal dzikri 30
Volenter/Permohonan
Ciri-cirinya
Contoh 1. Tidak ada sengke
1. Isbat Nikah Dasarpenjelasan
2. Hanya satu pihak
2. Dispensasi Pasal 2 UU 4 tahun
3. Penetapan
3. Izin poligami 2004
4. Upaya hukumnya
5. Diatur dalam UU
afdal dzikri 31
Penggugat
Minimal 2 pihak
Tergugat
Komulasi/ Obyektif
H. Pihak dalam P1,P2
penggugatan
berperkara Subyektif
T
Tesenkom/menegahi
Voeging ( menyertai )
Intervensi Ps 279-282 RV
Vrijwaring/ditarik
afdal dzikri
Ps. 70-76 RV
32
VI. CARA MENGAJUKAN GUGATAN
Siapa membuat
Seluruh majelis
berhalangan
afdal dzikri 36
Perkara biasa
PHS
2. PHS Sita dikabulkan +hari sidang
ditetapkan
Sita ditangguhkan hari sidang
Ada permohonan ditetapkan
sita didalam
gugatan Sita ditolak + hari sidang
ditetapkan
Contoh
afdal dzikri 37
Dasar : Ps 122,388,390 HIR
Ps 146 – 718 RBG
Ps 22 – 28 PP tahun 1975
3. Pemanggilan
Ps 138 -140 KHI
Dalam wilayah yuridiksi
Diluar wilayah yuridiksi
1. Cara membuka
sidang
2. Memeriksa Atas persetujuan para pihak
identitas para pihak
Dibuat akte Atas sengketa yg telah ada
6. Putusan gugur
Penggugat tidak hadir dalam persidangan
Ps. 124.126 HIR
Ps. 148.150 Rbg Ps. 126 memberi kelonggaran untuk
dipanggil sekali lagi
Tergugat hadir dalam persidangan
afdal dzikri 42
Tergugat telah dipanggil secara patut
afdal dzikri 46
Dasar = Ps. 132a -132b HIR, Ps 157, 158 RBG
Pengertian =
Gugatan yg diajukan oleh Tergugat kpd penggugat
dalam sengketa yg sedang berjalan diantara merek
11. Rekonpensi Waktu mengajukan = bersama dengan
jawaban Apabila penggugat bertindak atas kwalitas tertentu
makaRekonpensi tidak boleh mengenai diri pribad
atau sebaliknya
Yang tidak Apabila Pengadilan yg memeriksa konpensi tidak
bolehkan berwenang memeriksa rekonpensi
Dalam perkara yang berhubungan dengan
pelaksanaanputusan
afdal dzikri 47
XI. PEMBUKTIAN
1. Pengertian pembuktian
Membuktikan dalam arti yuridis
afdal dzikri 51
c. Pembuktian tidak bersifat logis akan tetapi bersifat
yuridis:
Bersifat logis = mencari kepastian
secara mutlak yang tidak
memungkinkan bukti lawan
Pembuktian
Bersifat yuridis = Memberikan
kepastian akan tetapi masih
dimungkinkan bukti lawan
afdal dzikri 52
d. Alat bukti yang diakui adalah yang diajukan kepersidangan .
e. Alat bukti yang mengikat adalah yang ditentukan dalam Undang-
Undang.
f. Pihak lawandapat mengajukan bukti lawan.
g. Tidak semua peristiwa dibuktikan
- Hukum materil tidak perlu dibuktikan ( Jus curita novit ).
- Peristiwanya memang dianggap tidak perlu atau tidak
mungkin diketahui hakim:
- dalam hal dijatuhkan putusan verstek.
- dalam tergugat mengakui.
- dalam hal dilakukan sumpah deesoir.afdal dzikri 53
- Hakim secara ex officio dianggap mengenal
peristiwanya.
- peristiwa natior :
- peristiwa yang dianggap harus diketahui oleh
orang yang berpendidikan.
- peristiwa yang diketahui dari sumber umum
tanpa penelitian.
- peristiwa yang terjadi dipersidangan
afdal dzikri . 54
5. Alat bukti ( Ps 164 HIR ) Ps 284 RBG )
a. Alat bukti tertulis/surat.
b. Alat bukti saksi.
c. Persangkaan.
d. Pengakuan.
e. Sumpah
afdal dzikri 55
Bebas = saksi, persangkaan hakim.
1. DASAR HUKUM :
Pasal 138, 165,167 HIR.
Pasal 164, 285-305 RBG.
Pasal 1867 – 1894 BW.
Pasal 138 – 147 RV.
Pasal 1867 No 29.
afdal dzikri 58
2. PENGERTIANNYA :
Segala sesuatu yang memuat tanda
bacaan yang dimaksudkan untuk
mencurahkan isi hati atau
menyampaikan buah pikiran
seseorang dan dipergunakan sebagai
pembuktian.
afdal dzikri 59
1. Formalitas causa :
syarat keabsahan suatu tindakan hukum
contoh, relas panggilan ( Pasal 390 HIR )
Akte Otentik
Akte yg dibuat dihadapan
Akte
pejabat
- Bersifat partai.
afdal dzikri 63
Syarat Formil :
Dibuat dihadapan pejabat yang berwenang.
6. Syarat Akte Dihadiri oleh para pihak.
Kedua belah pihak dikenali atau dikenalkan kepada pejabat.
Otentik yg
memeriksa 4.
5.
Pihak lawan dipersilahkan untuk membaca dan meneliti.
Mintakan tanggapan tetang akte tersebut.
alat bukti 6. Kalau aslinya tidak dapat tiunjukan mintakan pendapat kepada pihak lawan tetang
kebenaran akte tersebut.
surat 7. Beri tanda pada masing-masing bukti tersebut P/T.
8. Kegiatan tersebut supaya ditulis didalam BA.
9. Kalau akte otentik tersebut dibantah maka pembuktian dibebaskan kepada pihak yg
membantah.
1. Dasar hukumnya :
Ps 173 HIR, Ps 310 RBG, Ps 1915-1922 BW.
2. Pengertian :
Pasal 173 HIR / Ps 310 RBG :
Persangkaan adalah kesimpulan yg oleh UU atau oleh
Hakim ditarik dari suatu peristiwa yg sudah terang
kepada peristiwa lain yg belum terang.
afdal dzikri 70
Persangkaan UU yg tidak dapat
dibantah
- Ditegaskan dalam Ps 463 yaitu
- Batal, batal demi hukum,
1. Persangkaan
dilarang mis poligami.
UU Ps 1915-
3. Macam
1916 BW
persangkaan
Persangkaan UU yg dapat
dibantah.
2. Persangkaan - Pengecualian disebut dalam Ps
afdalpembayaran
dzikri 3 bln berturut2
71
Persangkaan UU :
Persangkaan berdasar suatu ketentuan
khusus UU berkenan atau berhubungan
dengan perbuatan tertentu atau
peristiwa tertentu.
afdal dzikri 72
Yang tidak dapat dibantah.
- Ditegaskan sendiri di dalam UU.
bahwa perbuatan tersebut batal, batal demi hukum,
dilarang, sah, batal.
4. Persangkaan UU contoh;
- dilarang poligami tanpa izin tanpa izin
- Ps. 1446 BW : perbuatan yg dilakukan anak dibawah
umur dianggap batal demi hukum .
Yang dapat dibantah.
UU sendiri yg memberi perkecualian mis : Ps. 633 BW :
setiap tembok yg dipergunakan sebagai tembok milik
bersama kecuali dapat dibuktikan sebaliknya. -
Adanya 3 surat tanda pembayaran berturut-turut berarti
pembayanran sebelum yg telah lunas kecuali dibuktikan
sebaliknya.
afdal dzikri 73
5. Kekuatan pembuktian persangkaan dan batas
minimal kekuatan pembuktian
Kekuatan pembuktiannya
Persangkaan UU yg -Menyingkat
-Sempurna
tidak bisa dibantah
Berdasar -Memaksa.
afdal dzikri 75
E. PENGAKUAN
Formil .
a. Disampaikan dalam persidangan .
b. Disampaikan oleh pihak yg berperkara.
Materil.
a. Pengakuan berhubungan dengan pokok
perkara yg disengketakan.
b. Tidak merupakan kebohongan atau kepalsuan
nyata.
c. Tidak bertentangan drngan hukum, kesusilaan
agama moral dan ketertiban
afdal dzikri umum. 78
5. Kekuatan pembuktian dan batas minimal
pembuktian.
1. PENGERTIAN :
Putusan adalah : suatu pernyataan oleh hakim
sebagai Pejabat Negara yg diberi wewenang
untuk itu diucapkan dalam persidangan yg
terbuka untuk umum dengan tujuan untuk
menyelesaikan suatu perkara atau sengketa
anatara pihak yg berperkara.
afdal dzikri 89
2. SUSUNAN PUTUSAN.
a. Kepala Putusan.
- Putusan.
- Nomor Perkara.
- Bismillahirrachmanirrahim
- Demi keadilan berdasarkan Ketuhanan YME
afdal dzikri 90
b. IDENTITAS :
Nama, Umur, Pekerjaan, Tempat kediaman
dan Kedudukan sebagai pihak.
c. DUDUK PERKARANYA :
- Gugatan – Pengguagat.
- Jawaban – Tanggapan.
- Fakta kejadian dalam persidangan.
Bukti tertulis, Saksi,afdaldll.
dzikri 91
d. PERTIMBANGAN HUKUM.
- Maksud dan tujuan hukum.
- Pokok gugatan
- Pokok jawaban
- Bukti – Bukti
- Argumentasi
- Kesimpulan
- Dasar hukum
e. AMAR PUTUSAN.
f. PENUTUP.
afdal dzikri 92
3. MACAM PUTUSAN
95
4. KEKUATAN PUTUSAN
a. Kekuatan pembuktian
b. Kekuatan mengikat
c. Kekuatan ekseforial
96
PENEMUAN HUKUM
Mengkonstafir Interpnetasi
- Subtantif
Hukum tertulis - Gramatikal
Sisitematis
5. Penemuan -
- Historis
hukum Mengkualifisir - Sosioligis.
oleh hakim
Tidak tertulis
Kontruksi
- Analogi
Mengkontituir - A’contrario 97
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
Wassalamu’alaikum Wr Wb.
Oleh ;