Anda di halaman 1dari 8

M.

RISWANDA IMAM KHAQ


113160064
PRINSIP PENGERINGAN
• Dasar pengeringan adalah terjadinya penguapan air
ke udara karena perbedaan kandungan uap air
antara udara dengan bahan yang dikeringkan.
Dalam hal ini, kandungan uap air udara lebih sedikit
atau udara mempunyai kelembaban nisbi yang
rendah sehingga terjadi penguapan.
• Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeringan ada
dua, yaitu faktor yang berhubungan dengan udara
pengering seperti suhu, kecepatan aliran udara
pengering, dan kelembapan udara, sedangkan faktor
yang berhubungan dengan sifat bahan yang
dikeringkan berupa ukuran bahan, kadar air awal,
dan tekanan parsial bahan.
PENGERING EFEK RUMAH KACA
• Pengering efek rumah kaca adalah alat
pengering berenergi surya yang
memanfaatkan efek rumah kaca yang
terjadi karena adanya penutup
transaparan pada dinding bangunan serta
plat absorber sebagai pengumpul panas
untuk menaikkan suhu udara ruang
pengering. Lapisan transparan
memungkinkan radiasi gelombang
pendek dari matahari masuk ke dalam
dan mengenai elemen-elemen bangunan.
Hal ini menyebabkan radiasi gelombang
pendek yang terpantul berubah menjadi
gelombang panjang dan terperangkap
dalam bangunan karena tidak dapat
menembus penutup transparan sehingga
suhu didalam menjadi tinggi.
PARAMETER YANG DIUKUR
𝑑𝑀 𝑀𝑜−𝑀𝑓
• Laju pengeringan : =
𝑑𝑡 ∆𝑡
𝑑𝑀
: laju pengeringan (%bk/jam)
𝑑𝑡
Mo : massa awal produk (%bk)
Mf : kadar air akhir (%bk)
∆𝑡 : selang waktu pengukuran
• Kadar air
𝑀 𝑎𝑖𝑟
Kadar air (%basis basah) = x 100%kg
𝑀 𝑎𝑖𝑟+𝑀 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛
𝑀 𝑎𝑖𝑟
Kadar air (%basis kering) = x 100%kg
𝑀 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛
HASIL LAPANGAN
• Massa ikan asin sebelum dan sesudah pengeringan

• Kadar air ikan asin sebelum dan sesudah pengeringan


KESIMPULAN
• Pengeringan adalah terjadinya penguapan air ke
udara karena perbedaan kandungan uap air antara
udara dengan bahan yang dikeringkan
• Pada hasil lapangan , massa awal ikan asin sebelum
dilakukan proses pengeringan adalah 8 kg,
penurunan massa terbesar adalah pada hari ke- 2
yakni 3.848 kg dan untuk penurunan kadar air akhir
ikan asin yang paling besar adalah pada hari ke- 2
yaitu dari 68,86 % menjadi 40,2 % yang artinya nilai
tersebut hampir mendekati 40 % sesuai standart
SNI nomor 01-2721-1992
• Maka dapat disimpulkan bahwa pengering efek
rumah kaca lebih efisien daripada pengeringan
tradisional
DAFTAR PUSTAKA
• Abdjul, Sukarmanto, dkk. 2016. “Rancang Bangun Alat
Pengering Ikan Asin Efek Rumah Kaca Berbentuk Prisma
Segi Empat Dengan Variasi Batu Sebagai Penyimpan
Panas”. Gorontalo: Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo.
• Asmoro, Lingga Ruhmanto, dan Dedy Zulhidyat Noor. 2013.
“Rancang Bangun Alat Pengering Ikan Menggunakan
Kolektor Surya Plat Gelombang Dengan Penambahan
Turbin Ventilator Untuk Meningkatkan Kapasitas Aliran
Udara Pengeringan”. Surabaya: Jurusan D3 Teknik Mesin,
Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember
• Djamalu, Yunita. 2016. “Peningkatan Kualitas Ikan Asin
Dengan Proses Pengeringan Efek Rumah Kaca Variasi
Hybrid”. Gorontalo: Politeknik Gorontalo.

Anda mungkin juga menyukai