Anda di halaman 1dari 37

ANALISIS PENGARUH

PEMAHAMAN MENGENAI 4
PILAR KEBANGSAAN
PENYUSUN:
MUHAMMAD GINALDI SCORPINDA (1102013180)
Pengertian 4 pilar kebangsaan
-PANCASILA

-BHINEKA TUNGGAL IKA


-UNDANG – UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA 1945
-NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
PANCASILA

 Kita menyadari bahwa negara-bangsa Indonesia adalah negara


yang besar, wilayahnya cukup besar seluas daratan Eropa yang
terdiri atas berpuluh pelosok, membentang dari barat ke timur dari
Sabang hingga Merauke, dari utara ke selatan dari pulau Miangas
sampai pulau Rote, meliputi ribuan kilometer.
 Indonesia yaitu negara kepulauan terbesar pada dunia yang
memiliki 19 000 pulau lebih, terdiri atas berbagai suku bangsa yang
beraneka adat serta budaya, serta memeluk seluruh agama dan
keyakinan, lalu belief system yang dibuat pilar harus sesuai dengan
kondisi negara bangsa ini.
BHINEKA TUNGGAL IKA

 Sesanti atau semboyan Bhinneka Tunggal Ika diungkapkan


pertama kali oleh mPu Tantular, pujangga agung kerajaan
Majapahit yang hidup dalam masa pemerintahan Raja
Hayamwuruk, di abad ke empatbelas (1350-1389). Sesanti tersebut
memiliki dalam karyanya, kakawin Sutasoma yang berbunyi “Bhinna
ika tunggal ika, tan hana dharma mangrwa, ” yang artinya
“Berbeda-beda itu, 1 itu, tak ada pengabdian yang mendua. “
 Semboyan yang kemudian dijadikan prinsip dalam kehidupan
dalam pemerintahan kerajaan Majapahit itu bagi mengantisipasi
adanya keaneka-ragaman petunjuk yang dipeluk oleh kaum
Majapahit pada waktu tersebut. Meskipun mereka berbeda
petunjuk tetapi mereka tetap 1 dalam pengabdian.
UNDANG UNDANG DASAR
NEGARA REPUBLIK INDONESIA 1945
 Pilar kedua kehidupan berbangsa dan bernegara bagi bangsa
Indonesia adalah Undang-Undang Basis 1945. Dalam rangka
memahami dan mendalami UUD 1945, diperlukan memahami lebih
dulu makna undang-undang dasar teruntuk kehidupan berbangsa
dan bernegara dan prinsip-prinsip yang terkandung dalam
Pembukaan UUD 1945.
 Tanpa memahami prinsip yang terkandung dalam Pembukaan ini
tidak mungkin mengadakan evaluasi terhadap pasal-pasal yang
memiliki dalam batang tubuhnya serta barbagai undang-undang
yang akhirnya menjadi derivatnya.
NEGARA KESATUAN REPUBLIK
INDONESIA
 Sebelum membahas mengenai Negara Kesatuan Republik
Indonesia ada baiknya bila kita fahami jauh dahulu berbagai
bentuk Pelosok yang terdapat di negara, apa kelebihan dan
kekurangannya, untuk selanjutnya kita fahami mengapa para
founding fathers negara ini memilih negeri kesatuan.
 Bentuk Negara contohnya konfederasi, federasi dan kesatuan,
menurut Carl J. Friedrich, merupakan bentuk pembagian
kekuasaan secara teritorial atau local division oif power. Beserta
penjelasan mengenai bentuk-mentuk Pelosok tersebut.
PROFIL Kabupaten Kuningan
MAKNA UMUM LAMBANG DAERAH KABUPATEN KUNINGAN
Dengan modal semangat dinamis, konstruktif, sportif, semangat
menegakkan keadilan, melenyapkan kebathilan, sanggup berjuang
membangun dan bertaqwa kepada Allah SWT untuk mewujudkan
masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945 dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
ARTI UNSUR-UNSUR LAMBANG DAERAH
 Dasar
Perisai berbentuk lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia berarti tenang,
penegak keamanan Pancasila dan UUD 1945 serta lambang keadaan yang
selalu aman, tenteram dan sejahtera.
 Kuda Jantan
Melambangkan sifat masyarakat kuningan yang dinamis, konstruktif, kretif, sportif,
semangat menegakan keadilan dan melenyapkan kebathilan. Dalam sejarah
perjuangan leluhur Kuningan dan masa gerilya dalam Kabupaten Kuningan,
kuda digunakan sarana angkutan dan juga digunakan sebagai alat perjuangan,
serta terkenal dengan Leutik-leutik kuda Kuningan (Kecil-kecil kuda Kuningan).
 Gunung Ciremai
Menunjukan Kuningan berada di kaki gunung Ciremai, gunung tertinggi di Jawa Barat dengan
tanahnya yang subur, udaranya sejuk dan nyaman, cocok untuk daerah wisata.
 Air Sungai Lima Gelombang
Air sungai melambangkan bahwa Kabupaten Kuningan memiliki lima sungai yang besar, yaitu
Cisanggarung, Cijolang, Cisande, Cijangkelok dan sungai Citaal.
 Bokor Kuning
Melambangkan sejarah lahirnya Sang Adipati Kuningan yang kemudian menjadi kepala
pemerintahan pertama di Kuningan pada tanggal 1 April 1498. Bokor Kuning diartikan juga sebagai
lambang lahirnya Pemerintah Kabupaten Kuningan pada tanggal 1 September 1498.
 Padi
Melambangkan kesuburan di bidang pangan.
 Kapas
Melambangkan kesuburan di bidang sandang.
ARTI WARNA
 Hijau:Kemakmuran, kesejukan, ketenangan dan harapan (optimis)
 Putih:Kesucian, kebersihan, kejujuran, keadilan dan kewibawaan
 Hitam:Tegak, kuat, kebenaran, ampuh dan teguh
 Biru:Kesetiaan, ketaatan, kepatuhan, kebesaran jiwa,
berpandangan luas, perasaan halus, rendah hati dan berjiwa besar
 Kuning Emas:Kesejahteraan, keagamaan, keagungan, keluhuran
dan keluhungan
Visi
“Kuningan Mandiri, Agamis dan Sejahtera (MAS) Tahun 2018”.

 Makna yang terkandung dalam visi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
 MANDIRI :
 Suatu keadaan dan kemampuan masyarakat dalam perekonomian rakyat
fokus pada ketahanan pangan, pengelolaan dan pengembangan
sumberdaya alam daerah serta partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
 AGAMIS :
 Nilai-nilai agama sebagai pedoman kehidupan bermasyarakat yang kondusif,
toleran, harmonis dan religious.
 SEJAHTERA :
 Peningkatan kesejahteraan berupa pemerataan pembangunan di semua
pelosok wilayah, kesempatan berusaha dan bekerja, perlindungan masyarakat
miskin dan kesetaraan gender.
Misi
Dalam rangka pencapaian visi, dengan memperhatikan kondisi,
permasalahan yang ada dan tantangan kedepan serta
memperhitungkan peluang yang dimiliki, maka ditetapkan 5 (lima) misi
sebagai berikut:
 1. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui penanaman
nilai agama, peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, daya saing
dan pengarusutamaan gender dalam kehidupan berbudaya dan
harmonis;
 2. Memantapkan keunggulan kawasan agropolitan, pariwisata
daerah, sektor unggulan lainnya, peningkatan investasi ramah
lingkungan, serta peningkatan sarana dan prasarana daerah;
 3. Meningkatkan percepatan penanggulangan kemiskinan, melalui
pelayanan sosial terpadu dan pemberdayaan masyarakat;
 4. Memantapkan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan
hidup dalam kerangka Kabupaten Konservasi dengan menerapkan
asas kehidupan berkelanjutan;
 5. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan pengembangan
kerjasama daerah.
PERTANYAAN

 1. Apakah menurut anda UUD 1945 harus diganti? –zahra-


 2. Bagaimana kedudukan 4 pilar kebangsaan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara? –valdi-
 3. Bagaimana cara menjaga 4 pilar kebangsaan –Bang Gilang-
 4. Mengapa pancasila masuk kedalam 4 pilar kebangsaan,
padahal itu merupakan dasar negara? –fikar-
 5. Bagaimana cara menerapkan 4 pilar kebangsaan dalam
kehidupan sehari-hari? –Indah-
 6. Bagaimana pancasila dapat dikatakan sebagai pondasi dari 4
pilar kebangsaan? –Gizan-
JAWABAN
 1. Menurut saya, wajib untuk dilakukan penyesuaian terhadap isi UUD 1945, terlalu banyak pasal
dan aturan yang dibentuk menjadikan aturan-aturan tersebut perlu dikaji ulang jangan sampai
ada tabrakan antara satu aturan dengan aturan lainnya.
 2. Empat pilar kebangsaan merupakan hal yang sangat mendasar dan esensial bagi kehidupan
berbangsa dan bernegara. Istilah “pilar” dimaknai sebagai hal pokok, hal yang mendasar dan
esensial yang bersifat dinamis sehingga empat pilar kebangsaan merupakan tuntunan dasar
bagi Bangsa Indonesia dalam menjalankan hak dan kewajibannya sebagai WNI
 3. (1) Bertekad bulat jadikan empat pilar kebangsaan yang terdiri dari Pancasila, UUD RI 1945,
Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI sebagai pedoman dalam berbangsa dan bernegara.
(2) Menanamkan jiwa dan sikap kepahlawanan, cinta tanah air, dan bela negara kepada
setiap mahasiswa dan anak bangsa, guna menjaga keutuhan dan kelestarian NKRI.
(3) Menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai ajaran Islam yang rahmatan lil `alamin, Islam
inklusif, moderat, menghargai kemajemukan, realitas budaya, dan bangsa.
(4) Melarang berbagai bentuk kegiatan yang bertentangan dengan Pancasila, dan anti-NKRI, I
ntoleran, radikal dalam keberagamaan serta terorisme di seluruh PTKIN.
(5) Melaksanakan nilai-nilai Pancasila dan UUD RI 1945 dalam penyelenggaraan Tri Dharma
Perguruan Tinggi dengan penuh dedikasi dan cinta tanah air.
 4. Empat Pilar dapat diibaratkan sebagai sebuah rumah. Maka, Pancasila adalah
pondasinya, tiangnya adalah UUD1945. Atapnya adalah NKRI dan isinya adalah Bhinneka
Tunggal Ika. Dari pendapat tersebut maka dikatakan bahwa hubungan antara
Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika adalah satu kesatuan mengikat dan
saling mendukung untuk membangun sebuah bangsa.
 5. Setia dan cinta tanah air,
Mengembangkan persatuandan kesatuan,
Tidak menjadi koruptor,
Tidak membuat pernyataan yang dapat merugikan bangsa,
Tidak membedakan ras, golongan dan agama,
Saling tolong menolong dan sebagainya.
 6. Pancasila dikatakan sebagai pondasi artinya Pancasila adalah dasar, yang dibangun
paling awal untuk membangun bagian yang lainnya. Jadi, Pancasila menjadi kekuatan
utama dari tegaknya Bangsa Indonesia dan kita tidak bisa melepaskan diri dari ikatan
mutlak dengan dasar negara kita yaitu Pancasila

Anda mungkin juga menyukai