Anda di halaman 1dari 8

FASE- FASE DALAM

PERSALINAN
FASE LATEN
Fase laten dalam persalinan ditandai oleh timbulnya kontraksi uterus.
Fase ini menyangkut pembukaan serviks 0-3 cm. karena beberapa pasien
memasuki persalinan dengan pembukaan lebih dari 0, maka pembukaan
serviks umumnya diukur mulai dari saat terbuka 3 cm. selama waktu
tersebut pembukaan serviks menjadi sampurna. Periode ini dapat disebut
sebagai waktu dimana tenaga yang dibutuhkan dalam suatu persalinan
normal mulai terkoordinasi. Pada presentasi vertex, kepala janin turun
memasuki panggul. Bila terdapat ketidak seimbangan yang mutlak maupun
relative, dapat terjadi “molding”dari bentuk kepala yang dini.
Fase laten biasanya diukur dalam jam, lamanya tergantung pada
beberapa keadaan. Jika penipisan yang sempurna atau hamper sempurna
terjadi ketika kontraksi dimulai, fase laten akan lebih singkat. Jika kontraksi
uterus mulai dengan penipisan serviks yang kurang baik dan bagian
terbawah masih dalam “station”yang tinggi, maka akan terjadi fase laten
yang relative lama.
Karena penatalaksaan yang salah, maka fase laten dari persalinan
mungkin memanjang. Sedasi berat selama periode ini, pemberian
anesthesia dalam bentuk epidural atau kaudal, daapat menyebabkan
perpanjangan dari fase ini.
Kontraksi selama fase laten berkualitas ringan, tetapi bergantung pada
ambang rasa nyeri pasien dapat dirasakan sebagai nyeri/sakit yang tidak
tertahankan. Ketaktan dan kecemasan juga dapat memperpanjang masa
fase laten. Sering kali sedasi ringan mengurangi kecemasan pasien yang
mungkin membantu memperpendek fase laten.
FASE AKSELERASI atau FASE AKTIF
Bagian kedua dari persalinan ditandai sebagai fase akselerasi. Jika pembukaan
serviks terjadi pada saat fase ini, dikatakan bahwa pasien dalam persalinan aktif.
Jangka waktu dalam persalinan aktif mungkin diukur dalam beberapa jam pada
seseorang atau pasien yang dengan presentasi abnormal.
Ciri khas dari fase akselerasi adalah; kontraksi yang teratur dengan kualitas
yang baik, dan kemajuan persalinan ditentukan oleh pembukaan dan penurunan.
Pada presentasi verteks, bagian terdepan turun memasuki panggul mengenai
serviks dan bekerja sebagai pembuka serviks yang efisiien. Pemberian anesthesia
pada fase ini mungkin diperlukan sekali. Umumnya langkah ini akan
memperpendek persalinan, tetapi banyak ahli yang menganjurkan supaya selaput
ketuban tetap utuh sampai pembukaan hamper lengkap.
Obat-obatan dalam bentuk analgesia dan sedasl ringan boleh diberikan
selama fase ini dan biasanya tidak mempunyai pengaruh terhadap jangka
waktu perjalanan fase aktif.

Jangka waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaiakn fase akselerasi ini,


yaitu; dari pembukaan 3 cm sampai lengkap, rata-rata 5 jam untuk
primigravida dan 2,2 jam untuk multipara. Sebagai perbandingan, fase
laten, rata-ratanya adalah 8,6 jam dan 5,3 jam.
PERSALINAN KALA II
Setelah pembukaan lengkap, pasien berda dalam persalinan kala II. Selama
fase ini umumnya verteks akan berputar ke posisi oksipito-anterior dan
menyelesaikan penurunannya ke perineum. Ketika kepala menonjol di perineum,
dikatakan sebagai “crowning, selanjutnya persalinan dapat berlangsunng spontan
atau dengan bantuan ekstraksi vakum atau forceps. Karena itu lamanya persalinan
kala II tergantung pada kemampuan pasien untuk mendorong bagian terdepan
sampai ke suatu titik dimana bayi dapat dilahirkan dan apakah kelahiran itu perlu
dibantu dengan ekstraksi forceps atau vakum; dimana akan sedikit lebih lama jika
tidak menggunakan cara tersebut.

Anda mungkin juga menyukai