Anda di halaman 1dari 25

Identifikasi Usia Melalui Gigi

Geligi Post-Mortem
Referat

Oleh:
Canty Gracella Lamandasa / 11.2017.144
Dian Priscilla Rantetoding / 11.2017. 258
Keisha Deandra Christie / 11.2017. 214

Preceptor:
Dr. M. Faizal Zulkarnaen, Sp.KF., MH,Kes
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
• Beberapa tahun terakhir, bencana masal >>>
• Identifikasi jenazah: sidik jari, gigi geligi, dsb
• Gigi geligi  bagian terkeras, anorganik >>, air <<, terletak dalam
rongga mulut, 32 gigi dengan 5 permukaan
• Kasus dengan identifikasi melalui gigi geligi: 56% Bom Bali I, 60% KLL
di Situbondo, 66.7% jatuhnya Garuda di Yogyakarta
• Identifikasi penting  penghormatan jenazah, status secara hukum
• Validitas: 32 gigi, 1:1milyar untuk penambalan gigi pada gigi yang
sama dan materi yang sama
Tujuan
• Umum
Mengenal metode identifikasi usia dengan gigi geligi

• Khusus
Mengetahui peran penting identifikasi gigi geligi dalam menentukan
usia jenazah
Manfaat
Menambah wawasan dokter muda mengenai cara-cara identifikasi usia
jenazah melalui gigi geligi.
BAB II
PEMBAHASAN
Bagian Gigi
• Makroskopis
1. Mahkota/ korona: diluar gusi, dilapisi email
2. Akar/ radiks: dilapisi sementum, ditopang tulang alveolar & mandibula
o Akar tunggal
o Akar ganda
3. Garis servikal/ semento-enamel junction: batas email & sementum
4. Tepi insisal: tonjolan kecil dan panjang pada korona, untuk memotong
5. Tonjolan/ cusp: penonjolan pada gigi posterior, dilihat dari permukaan
oklusal
Bagian Gigi
• Mikroskopis 3. Rongga pulpa
1. Jaringan keras: - Tanduk pulpa
o Email, dentin, sementum - Ruang pulpa
o Dari bahan kapur
- Saluran pulpa
2. Jaringan lunak - Foramen apikal
o Jaringan dalam rongga pulpa
o Sel saraf, jaringan limfe,
pembuluh darah
o Jaringan ikat
Komposisi Gigi
• Email:
o jaringan ektoderm
o garam mineral anorganik (96%); kalsium&fosfor, air (4%), sedikit organik
• Dentin
o Enamel > dentin
o Anorganik (70%); kalsium&fosfor, (30%) air dan organic
o Lebih radiolusen pada X-Ray
o Sel odontoblast
• Pulpa
o Jaringan ikat longgar
o Elemen vaskuler dan saraf
• Sementum
o Jaringan kalsifikasi
o 50% bahan anorganik; kalsium&fosfor, 50% bahan organik
Morfologi Gigi
• Gigi susu (6-9 bulan)
o Jumlah 20 buah
o Lengkap usia 2-2,5 tahun
o Insisivus, kaninus, molar
• Gigi permanen (6 tahun)
o Jumlah 28-32 buah
o Tekanan dari pertumbuhan mahkota gigi permanen  resorbsi akar gigi susu
 tanggal gigi susu
o Insisivus, kaninus, premolar, molar
o Molar 3 erupsi usia 17-21 tahun
Tahap Pertumbuhan Gigi
1. Inisiasi: kuntum gigi, epitel mulut (epitel bud stage)
2. Proliferasi: pembiakan sel-sel, perluasan organ email
3. Histodiferensiasi: diferensiasi sel-sel (ameloblas, odontoblas)
4. Morfodiferensiasi: diferensiasi bentuk, pertumbuhan korona dan
akar yang berbeda
Erupsi Gigi
• Gigi menembus gusi  terlihat di rongga mulut
• Urutan erupsi gigi  herediter, faktor lingkungan
• Rahang atas > rahang bawah
• 6-12 tahun gigi permanen ada bersama dengan gigi susu
Waktu Erupsi Gigi Susu
Gigi Atas Waktu Erupsi Waktu Gigi Tanggal

Incicivus pertama (sentral) 8-12 bulan 6-7 tahun

Incicivus kedua (lateral) 9-13 bulan 7-8 tahun


Maxilla
Canina (cuspid) 16-22 bulan 10- 12 tahun

Molar pertama 13-19 bulan 9-11 tahun

Molar kedua 25-33 bulan 10- 12 tahun

Gigi Bawah Waktu Erupsi Waktu Gigi Tanggal

Molar kedua 23-31 bulan 10-12 tahun

Molar pertama 14-18 bulan 9-11 tahun


Mandibula
Canina (cuspid) 17-23 bulan 9- 12 tahun

Incicivus kedua (lateral) 10 16 bulan 7-8 tahun

Incicivus pertama (sentral) 6- 10 bulan 6-7 tahun


Waktu Erupsi Gigi Permanen
Gigi Atas Waktu Erupsi
Incicivus pertama (sentral) 7-8 tahun
Incicivus kedua (lateral) 8-9 tahun
Caninus (cuspid) 11 -12 tahun
Premolar pertama 10-11 tahun Maxilla
Premolar kedua 10-12 tahun
Molar pertama 6-7 tahun
Molar kedua 12- 13 tahun
Molar ketiga 17-21 tahun

Gigi Bawah Waktu Erupsi


Molar ketiga 17-21 tahun
Molar kedua 11-13 tahun
Molar pertama 6-7 tahun
Premolar kedua (second bicuspid) 11 -12 tahun
Mandibula
Premolar pertama (first bicuspid) 10-12 tahun
Caninus (cuspid) 9- 10 tahun
Incicivus kedua (lateral) 7-8 tahun
Incicivus pertama (sentral) 6-7 tahun
Penentuan Usia Berdasarkan Gigi Geligi
• Metode Schour dan Massler

Primary dentition
Mixed and Permanent
dentition
Penentuan Usia Berdasarkan Gigi Geligi
• Metode Moorees, Fanning, dan Hunt

14 tahapan dari mineralisasi untuk


perkembangan akar tunggal gigi
permanen maupun akar multipel dari gigi
permanen
Penentuan Usia Berdasarkan Gigi Geligi
• Metode Gustaffson
o Derajat atrisi (A)
o Periodontosis (P)
o Jumlah dentin sekunder (S)
o Cemen apposition (C)
o Resorbsi akar (R)
o Transparansi akar (T)
Skoring berdasarkan metode Gustaffson
A0= no attrition A1= attrition within enamel A2= attrition reaching dentin A3= attrition reaching
pulp
S0= no secondary dentin S1= secondary dentine has begun S2= pulp cavity is has filled S3= pulp cavity is nearly
to form in upper part of pulp or wholly filled with
cavity secondary dentin

P0= no periodontosis P1= periodontosis jus begun P2= periodontosis along first one- P3= periodontosis has
third of root passed tho-thirds of
root.

C0 = normal layer of C1= apposition a little greater C2= great layer of cementum C3= heavy layer of
cementum laid down than normal cementum

R0= no root resorption R1= root resorption only on small R2= greater loss of substance R3= great areas of both
visible isolated spots cementum and dentin
affected

Umur (tahun) = 11,43 + 4,26 X ± 3,63 (faktor koreksi)


Penentuan Usia Berdasarkan Gigi Geligi
• Metode Asam Aspartat
o Berdasarkan keberadaan senyawa dalam dentin
o Semakin tua  seyawa aspartat >>
Penentuan Usia Berdasarkan Gigi Geligi
• Metode Anderson, Thompson, dan Popovich

Mineralisasi 14 tingkat
Penentuan Usia Berdasarkan Gigi Geligi
• Metode Demirjian, Goldstein, dan Tanner
o Syarat: harus terdapat gigi mandibula dan tidak terdapat pertumbuhan molar
3
o Penilaian dengan gigi mandibula
Terima kasih 

Anda mungkin juga menyukai