0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
29 tayangan12 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang sitohistoteknologi yang mencakup pembuatan preparat sitologi dengan metode Giemsa dan Papanicolaou, teknik pembuatan preparat oles dan rentang, serta jenis-jenis pewarnaan histologi seperti Masson trikrom, Giemsa, perak, cresyl violet, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang sitohistoteknologi yang mencakup pembuatan preparat sitologi dengan metode Giemsa dan Papanicolaou, teknik pembuatan preparat oles dan rentang, serta jenis-jenis pewarnaan histologi seperti Masson trikrom, Giemsa, perak, cresyl violet, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang sitohistoteknologi yang mencakup pembuatan preparat sitologi dengan metode Giemsa dan Papanicolaou, teknik pembuatan preparat oles dan rentang, serta jenis-jenis pewarnaan histologi seperti Masson trikrom, Giemsa, perak, cresyl violet, dan lainnya.
PEMBUATAN SEDIAAN SITOLOGI 1. Sediaan/preparat dengan pewarnaan metode Giemza
Tujuan : Terutama yang diperiksa adalah detail dari morfologi untuk
memeriksa intisel, untuk melihat apakah sel tersebut sel normal, sel noeplasma jinak atau ganas
2. Sediaan/preparat dengan pewarnaan metode Papaniculo
Metode ini umumya digunakan untuk pewarnaan Papsmear (tapi
terkadang ada juga selain papsmear diwarnai dengan metode ini).
Papsmear digunakan untuk mendignosis Kanker serviks. Melihat ada
tidaknya sel ganas
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk pembuatan sediaan/preparat papsmear: - Pengambilan sampel harus mendapat sel-sel endoserviks sel-sel metaplasia dan sel-sel skuamosa (komponen daerah peralihan), harus harus sedikit mungkin mengandung darah. - Sediaan harus segera difiksasi dengan alkohol 95%. Preparat yang kering belum difiksasi akan menyebabkan sel-sel rusak. Apabila tempat pengecatan jauh,setelah difiksasi keringkan dan masukkan kewadah yang dapat menjaga keamanan sediaan. - Jika menggunakna hairspray tidak boleh terlalu dekat, karena akan menghapus atau tidak terfiksasi dengan baik. Cara Memperoleh sampel sitologi 1. Eksfoliasi : sel- sel yang terlepas secara fisiologis misalnya cairan ascites , kerokan kulit , saliva 2. Scruffing : kerokan pada lapisan mukosa tertentu sehingga menimbulkan traumatik yang sedikit mungkin , misalnya pap smear, kerokan dinding hidung 3. Brushing : berupa bilasan dari rongga tertentu . Misalnya bronchial brushing 4. Biopsi jaringan biasa / Fine Niddle Aspiration Bioption ( FNAB ) : dengan menggunakan jarum diameter 0,5 mm kemudian sel-sel diperiksa lebih lanjut Teknik pembuatan preparat oles dan rentang 1. Metode oles ( smear methods )
Metode oles adalah suatu pembuatan sediaan dengan
jalan mengoles / membuat selaput ( Film ) dari substansi yang berupa cairan atau bukan cairan diatas gelas benda yang bersih dan bebas lemak , untuk selanjutnya kemudian di fiksasi , diwarnai dan ditutup dengan gelas penutup. Bahan yang sering di buat sediaan oles yaitu darah, nanah atau jaringan-jaringan tertentu . Contoh pembuatan sediaan oles : 1 . Pembuatan sediaan darah tipis 2 . Pembuatan sediaan oles dari jaringan 3 . Pembuatan sediaan darah tebal 4 . Pembuatan sediaan nanah yang tebal Pewarnaan sediaan oles : 1. pewarnaan Giemsa 2. pewarnaan May Grunwald ( 3. pewarnaan pappenheim 4. pewarnaan Wright 2 . Metode Rentang ( spread methods )
Metode rentang adalah suatu metode pembuatan
sediaan dengan cara merentangkan suatu jaringan pada permukaan gelas benda sehingga dapat diamati dengan mikroskop . Pada umumnya jaringan-jaringan yang dapat dibuat preparat rentang adalah jaringan-jaringan yang tipis, misalnya pleura , mesenterium , peritoneum, plarachnoidea , pericardium . Menyatakan bahwa jaringan-jaringan tipis seperti pericardium dapat langsung diamati dibawah mikroskop tanpa pewarnaan dan dan juga tanpa fiksasi lebih dulu . Tetapi pembuatan sediaan rentang dengan cara tersebut tentu saja tidak tahan lama, karena jaringan tidak difiksasi terlebih dahulu. Untuk membuat sediaan rentang yang dapat tahan lama dan dapat diamati sewaktu-waktu, maka sediaan tersebut harus difiksasi terlebih dahulu sebelum diwarnai ( Rudiyatmi 2014 ) Jenis-jenis pulasan histologi 1. Pulasan jaringan ikat
Metode Masson trikrom menggunakan tiga pewarnaan berbeda (
Hematoksilin, Acidfuchsin, dan Methyl blue ), menghasilkan tiga warna dalam potongan yang dipulas.
2. Pulasan Giemsa
Jenis pulasan ini digunakan untuk sumsum tulang dan apus darah .
3. Pulasan perak untuk neuron
Pulasan histologi standar tidak dapat digunakan pada neurun. Terutama
karena membrane plasmanya kaya akan lipid . Lebih jauh lagi nucleus tidak terdeteksi kecuali jika potongan meliputi bagian Sistem saraf pusat yang merupakan tempat dari mayoritas nucleus .
4. Cresyl violet
pulasan ini digunakan untuk mewarnai subtansi nissl (
reticulum endoplasma kasar ) dalam badan sel neuron
5. Pulasan karbohidrat dan musin
Dalam reaksi periodic acid-schiff ( PAS ), asam periodat
mengoksidasi karbohidrat dan molekul yang kaya karbohidrat seperti glikosaminoglikan dan reagen schiff memulas molekul teroksidasi yg dihasilkan menjadi warna ungu gelap kemerahan. 6. Pulasan untuk lipid Pulasan untuk lipid meliputi Oil Red O , Sudan black dan Nite blue , dan memulas selubung myelin neuron menjadi hitam kecoklatan. 7. pulasan Verhoeff untuk jarringan elastik - serat elastic berwarna hitam pekat - nucleus berwarna abu-abu - struktur lainnya berwarna merah muda 8. Pulasan Wright atauu Giemsa 9. Metode Cajal dan Del Rio Hortega( metode perak dan emas ) TERIMAKASIH