Anda di halaman 1dari 17

ANESTESI PADA

HIPERTIROID

Muhammad Iqbal, Sudadi, I Gusti Ngurah

PEMBIMBING : DR. DINO IRAWAN, SP.AN

KELOMPOK I :

DEWI SRI MURNIATI

DILLA AYUNI

DIANA PRATIWI

MUTIA DEWI ASSIFA

YODWIN ISKANDAR
ANATOMI TIROID

Kelenjar tiroid terdiri atas 2 buah lobus yang


terletak di sebelah kanan dan kiri trakea  dan
diikat bersama oleh jaringan tiroid yang dikenal
dengan “Isthmus tiroid”  yang melintasi trakea
di depannya
FISIOLOGI HORMON TIROID
Metabolisme Hormon Tiroid
 T4 dan T3 mengalami deiodinasi di hati, ginjal dan banyak jaringan lain.
Pada orang dewasa normal sepertiga T4 dalam darah secara normal
diubah menjadi T3 dan 45% diubah menjadi RT3. Hanya sekitar 13%
T3 dalam darah disekresi oleh kelenjar tiroid dan 87% dibentuk
melalui deiodinasi T4.
 Terdapat 3 deiodinase berbeda yang bekerja pada hormone tiroid,
yaitu :
 D1: konsentrasi tinggi di hati, ginjal, tiroid dan hipofisis, berperan
terutama dalam pembentukan T3 dari T4 di perifer
 D2: terdapat di Otak, hipofisis dan lemak coklat, berperan dalam
pembentukan T3.
 D3: otak dan organ reproduksi, mungkin sebagai sumber utama RT3 di
darah dan jaringan.
HIPERTIROID

Hipertiroidisme adalah tirotoksikosis yang


diakibatkan oleh kelenjar tiroid yang hiperaktif.
Tirotoksikosis ialah manifestasi klinis kelebihan
hormon tiroid yang beredar dalam sirkulasi. Dengan
kata lain hipertiroid terjadi karena adanya
peningkatan hormon tiroid dalam darah dan
biasanya berkaitan dengan keadaan klinis
tirotoksikosis
ETIOLOGI

• Penyebab Umum Hipertiroid


• Grave’s Disease (penyebab paling sering)
• Goiter multinoduler
• Intake hormon tiroid yang berlebihan
GEJALA KLINIS
INDEX WAYNE DAN NEW CASTLE
Gejala Subyektif Angka Gejala Obyektif Ada Tidak

Dispnoe d`effort +1 Tiroid Teraba


+3 -3

Palpitasi +2 Bruit diatas systole


+2 -2

Capai/lelah +2 Eksoftalmus +2 -

Suka panas -5 Lid Retraction +2 -


Suka dingin +5 Lid Lag +1 -
Keringat Banyak +3 Hiperkinesis
+4 -2

Nervous +2 Tangan panas +2 -2


Tangan basah +1 Nadi

Tangan panas -1 80 x/mnt - -3

Nafsu makan ↑ +3 80-90 x/mnt - -

Nafsu makan ↓ -3 > 90 x/mnt +3 -

BB ↑ -3 < 10 : Eutiroid
10 – 20 : Normal
20 : Hipertiroid
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Pemeriksaan laboratorium T3, T4, dan TSH.


• Pemeriksaan biopsi kelenjar tiroid.
• CT Scan
MANAJEMEN PREOPERATIF
HIPERTIROID
• Tindakan pembedahan pada pasien hipertiroid pada pasien
yang akan menjalani pembedahan elektif harus ditunda
sampai kondisi pasien eutiroid.
• Pasien dengan goiter yang besar memiliki problem potensial
terkait dengan jalan napasnya. Sehingga, pada pasien ini,
penilaian jalan napas menjadi hal utama yang harus dinilai
dengan cermat.
• Nadi isitirahat yang direkomendasikan adalah 85 kali/menit.
LANJUTAN,...

• Obat antitiroid dan antagonis β-adrenergik dilanjutkan sampai


pagi hari operasi.
• Pemberian Prophylthiouracil dan methimazole adalah penting
karena kedua obat ini memiliki waktu paruh yang pendek.
• Obat antagonis β-adrenergik seringkali digunakan untuk
mengontrol denyut jantung
• Benzodizepin adalah pilihan yang baik untuk sedasi preoperatif.
MANAJEMEN INTRA OPERATIF

• Tekhnik general anestesi ini perlu di perhatikan terhadap


pengawasan jalan nafas, terutama pada pasien dengan
operasi goiter.
• Fungsi kardiovaskuler dan temperatur tubuh harus dimonitor
secara ketat pada pasien yang memiliki riwayat hipertiroid.
• Hindari agen induksi yang menstimulasi saraf simpatis
seperti penggunaan ketamin.
• Thiopenthal merupakan agen induksi pilihan karena
memiliki aktivitas antitiroid pada dosis tinggi. (3-4
mg/kgbb)
CONT,...

• Kedalaman pembiusan harus cukup kuat sebelum


dilakukan manipulasi seperti pemakaian laringoskop
untuk intubasi guna menghindari gejolak hemodinamik
• Pemberian agen blok neuromuskuler (NMBAs) harus
diberikan secara hati-hati, karena keadaan tirotoksikosis
seringkali berhubungan dengan peningkatan insiden miopati
dan miastenia gravis (rokuronium 0.6 – 1.2 mg/kg iv)
CONT,...

• Untuk menumpulkan respon hemodinamik saat melakukan


intubasi dapat diberikan lidokain, fentanyl atau kombinasi
keduanya yang diberikan sebelum intubasi.
 Pemeliharaan dapat digunakan agen inhalasi seperti
Isofluran, desfluran Sevofluran dan lain-lain.
 N2O dapat digunakan sebagai analgetik selain dengan
opioid.
• Perhatian terhadap ablasi kornea atau ulserasi pada pasien
dengan eksoftalmus dengan pemberian salep mata.
MANAJEMEN POST OPERATIF

• Ancaman serius pada pasien hipertiroid pada periode


postoperatif adalah badai tiroid (thyroid storm), yang memiliki
ciri hiperpireksia, takikardi, penurunan kesadaran (agitasi,
delirium, koma) dan hipotensi.
• Pasien yang menjalani subtotaltiroidektomi juga beresiko
mengalami hipotiroid paska pembedahan dengan insidensi
sebanyak 60%. Sedangkan untuk pasien yang menjalani total
tiroidektomi, sebagian besar akan mengalami hipotiroid
paska pembedahan (Crisaldo S et Mercado A.,2005)
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai