Anda di halaman 1dari 23

TUTORIAL KLINIK

OTITIS EKSTERNA DIFUS

Disusun Oleh : Yosephine Muliana (42150018)

Dosen Pembimbing :
dr. Arin Dwi Iswarini, Sp. THT-KL, M.Kes

KEPANITERAAN KLINIK TELINGA HIDUNG DAN


TENGGOROKAN RUMAH SAKIT BETHESDA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN DUTA
WACANA
YOGYAKARTA
2016
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S
Alamat : Glagah, Kulon Progo
Umur : 42 tahun
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Status : Menikah
Pendidikan : SMA
Jenis Kelamin : Wanita
Agama : Islam
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA : Nyeri pada telinga kanan
KELUHAN TAMBAHAN : Telinga kanan terasa tidak
enak dan penuh
ANAMNESIS
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :
OS datang dengan keluhan nyeri pada telinga kanan sejak 2 minggu
sebelum masuk rumah sakit. OS juga mengeluh rasa tidak enak dan
penuh di telinga yang sama. OS merasakan nyeri jika bagian depan
telinga kanan ditekan. OS mengatakan adanya riwayat keluar cairan
dari telinga sebelah kanan, cairan berwarna putih dan tidak berbau. OS
juga memilki riwayat demam. OS juga mengakui adanya penurunan
pendengaran. OS tidak mengeluh rasa telinga berdengung. OS
mengaku keluhan timbul setelah mengorek-ngorek telinganya dengan
cotton bud. Riwayat kemasukan air saat mandi diakui oleh OS.
OS memiliki riwayat hipertensi dan maag, namun riwayat diabetes
melitus disangkal. OS sudah berobat sebelumnya dan sudah diberi obat
tetes telinga (ofloxacin).
ANAMNESIS
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU :
 OS baru pertama kali merasakan keluhan seperti ini.
 Riwayat alergi obat, makanan, debu, maupun udara dingin
disangkal oleh OS.
 Riwayat dirawat di RS, operasi THT disangkal oleh OS.
PEMERIKSAAN FISIK
KEADAAN UMUM :

Kesadaran : Compos mentis


Tensi : 120/80 mmHg
Nadi : 86x/menit
Suhu : 36.2˚C
Pernapasan : 24x/menit
PEMERIKSAAN FISIK
TELINGA :
PEMERIKSAAN FISIK
TELINGA : (TES PENALA)
PEMERIKSAAN FISIK
Kesan pada pemeriksaan telinga :
 Telinga kanan nyeri tekan tragus (+), nyeri tarik
auricula (+), canalis auricularis eksternus sempit,
edema (+), hiperemis (+), membran timpani sulit
dinilai
 Telinga kiri dalam batas normal
 Pemeriksaan garpu tala: dalam batas normal
PEMERIKSAAN FISIK
HIDUNG DAN SINUS PARANASAL

Bentuk : Normal, tidak ada deformitas


Tanda peradangan : Hiperemis (-), Panas (-), Nyeri (-), Bengkak (-)
Vestibulum : Hiperemis -/-, sekret -/-
Cavum nasi : Lapang +/+, edema -/-, hiperemis -/-
Konka inferior : Eutrofi/eutrofi
Meatus nasi inferior : Eutrofi/eutrofi
Konka medius : Eutrofi/eutrofi
Meatus nasi medius : Sekret -/-
Septum nasi: Deviasi -/-
Pasase udara : Hambatan -/-
Daerah sinus frontalis : Tidak ada kelainan, nyeri tekan (-)
Daerah sinus maksilaris : Tidak ada kelainan, nyeri tekan (-)
PEMERIKSAAN FISIK
TENGGOROK :

PHARYNX
Dinding pharynx: merah muda, hiperemis (-), granular (-)
Arkus pharynx : simetris, hiperemis (-), edema (-)
Tonsil :
 Ukuran T1/T1 tenang
 Hiperemis -/-
 Kripta melebar -/-
 Detritus -/-
 Perlengketan -/-

Uvula : letak di tengah, hiperemis (-)


Gigi : caries (-)
Lain-lain : radang ginggiva (-), post nasal drip (-)
PEMERIKSAAN FISIK
LEHER :

Kelenjar limfe submandibula : tidak teraba membesar


Kelenjar limfe servikal : tidak teraba membesar
DIAGNOSIS KERJA : Otitis externa difusa auricularis
dextra
PENATALAKSAAN :
Antibiotik : Cefixime tab 100 mg 2x1
Anti-inflamasi: Na Diklofenak 50 mg 2x1
Otopain 8 ml 3x3 tetes
EDUKASI :
Jangan sampai kemasukan air ke dalam telinga
Pasien dilarang mengorek – ngorek telinga
Kontrol ke poliklinik THT
DIAGNOSIS BANDING:
- Otitis eksterna furunkulosa
 Otitis eksterna nekrotik / maligna
 Otitis eksterna bullosa
 Otitis eksterna granulosa
 Perikondritis berulang
 Furunkulosis dan karbunkulosis
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI : Otitis eksterna difus dikenal dengan
swimmer ear (telinga perenang) atau telinga
cuaca panas (hot weather ear) adalah infeksi pada 2/3
dalam liang telinga akibat infeksi bakteri yang
menyebabkan pembengkakan stratum korneum kulit
sehingga menyumbat saluran folikel.
ETIOLOGI :
Bakteri : bakteri gram negatif Pseudomonas
aeruginosa (Bacillus pyocaneus) dan staphylococci
Jamur : Candida albicans dan Aspergillus niger
TINJAUAN PUSTAKA
Beberapa faktor yang mempermudah terjadinya otitis
eksterna :
Derajat keasaman (pH)
Udara
Trauma
Berenang
TINJAUAN PUSTAKA
PATOFISIOLOGI :
TINJAUAN PUSTAKA
GEJALA KLINIS :
Rasa penuh pada telinga
 Gatal
 Rasa sakit
Kurang pendengaran
TINJAUAN PUSTAKA
MANIFESTASI KLINIS :
Pemeriksaan fisik :
Kulit MAE edema dan hiperemis merata sampai ke
membran timpani dengan sekret pada CAE. Jika
terjadi edema CAE yang hebat, membran timpani
dapat tidak tampak.
Nyeri tekan tragus (+)
Nyeri tarik auricula (+)
Adenopati regional yang nyeri tekan
TINJAUAN PUSTAKA
DIAGNOSIS BANDING :
- Otitis eksterna nekrotik
- Otitis eksterna bullosa
- Otitis eksterna granulosa
- Perikondritis yang berulang
- Furunkulosis dan karbunkulosis
TINJAUAN PUSTAKA
PENATALAKSAAN :
Antibiotik
 Telinga harus tetap kering
Jangan mengorek-korek telinga
TIINJAUAN PUSTAKA
KOMPLIKASI :
- Perikondritis
- Selulitis
- Dermatitis aurikularis
DAFTAR PUSTAKA
Adnan. Perkembangan Telinga. 2008. Available at:
http://www.scribd.com/doc/33877494/perkembangan-telinga.
Soepardie EA, Iskandar N, Bashirudin J, Restuti RD, editor. Buku Ajar Ilmu
Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher. Jakarta: FK UI. 2008.
Enriquez A, et al. Basic Otolaryngology. Manila: Department of Otorhinolaryngology
UP - PGH. 1993.
Abdullah F. Uji Banding Klinis Pemakaian Larutan Burruwi Saring Dengan Salep
Ichtyol (Ichtammol) Pada Otitis Eksterna Akut. Available at:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6423/1/tht-farhan.pdf.
Adams G, Boies L, Higler P. Boies Buku Ajar Penyakit THT. Jakarta: EGC.1997.
Lee K.J, Essential otolaryngology: head and neck surgery. Stamford: Appleton &
Lange. 1995.
Becker W, Naumann H, Pfaltz C. Ear, Nose, and Throat, A Pocket Reference. Second,
revised edition. New York: Thieme. 1994.
Stöppler M. Swimmer’s Ear Infection. Available at:
http://www.medicinenet.com/otitis_externa/article.htm.

Anda mungkin juga menyukai