Anda di halaman 1dari 36

OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS

Nama

: Sulistya Ningsih, S.Ked


NIM : G1A213075

Pembimbing : dr. Lusiana, Sp.THT-KL

Bab i
pendahuluan
Secara anatomis : telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam
Otitis Media Peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba

eustachius, antrum mastoid, dan sel-sel mastoid.


Otitis media terbagi atas:
1. Otitis media supuratif (otitis media supuratif akut dan otitis media supuratif
kronis)
2. Otitis media non supuratif (otitis media serosa akut dan otitis media serosa
kronis)

Cont

OMA OMSK, prosesnya > 2 bulan.


OMSK Infeksi kronis di liang telinga tengah dengan perforasi

membran timpani dan sekret yang keluar dari telinga tengah terus
menerus atau hilang timbul.
Penyebab OMA OMSK : terapi yang terlambat diberikan, terapi
yang tidak adekuat, virulensi kuman yang tinggi, daya tahan tubuh
pasien yang rendah (gizi kurang) atau higiene yang buruk

BAB II
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. T
Umur
: 43 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Alamat
: Jl.Sekubu No.1 RW 02 Kec.TeboJambi
Agama

: Islam
Pekerjaan
: IRT
Pendidikan Pasien
: SMA

ANAMNESIS
Keluhan Utama

Telinga kiri terasa gatal sejak 3 hari yg lalu


Riwayat Perjalanan Penyakit

Pasien mengeluh bengap pada telinga kiri (+) kanan (-) sejak 3 hari
yang lalu. Selain itu pasien mengeluh bengkak dan keluar cairan dari
telinga kiri, dan sebelumnya juga pernah keluar cairan berwarna kuning
dan kental dari telinga kirinya. Saat ini pasien merasa pendengaran
pada telinga kiri menurun, pusing bila hendak berdiri, telinga kiri terasa
nyeri (+), pasien sebelumnya pernah demam, telinga kiri berdenging (+),
ada riwayat sering berenang disungai. Oleh karena keluhan pasien
berulang kembali sehingga pasien memutuskan untuk kontrol ulang
pada hari selasa tanggal 11 November 2014.

Riwayat Pengobatan
Pasien pernah berobat di RSUD Raden Mattaher sekitar 6 hari yang lalu.

Setelah berobat pasien merasa ada sedikit perbaikan terhadap


penyakitnya, karena nyeri dan berdenging pada telinga kirinya berkurang.
Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat hipertensi (-), riwayat DM (-), riwayat alergi obat (-), Riwayat asma
(-).
Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada anggota keluarga lain yang menderita penyakit yang sama,
riwayat gastritis (+), hipertensi dan DM dalam keluarga di sangkal.

TELINGA
Gatal

HIDUNG

: +/- Rinore : -/-

TENGGOROK

LARING

Sukar Menelan : Suara parau : -

Dikorek : +/- Buntu : -/-

Sakit Menelan : - Afonia : -

Nyeri

Trismus :-

: -/-

Bersin : +

Sesak napas :
-

Bengkak : +/- * Dingin/Lembab : Ptyalismus : -

Rasa sakit : -

+
Otore

: +/- * Debu Rumah

: Rasa Ngganjal : - Rasa ngganjal

:-

Tuli

: +/-

Berbau : -/-

Rasa Berlendir : -

Tinitus

:+/-

Mimisan : -/-

Rasa Kering : -

Vertigo : +

Nyeri Hidung : -/-

PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran
: compos mentis
Pernapasan
: 20 x/i
Suhu
: 36,5 C
Nadi
: 86x/i
TD : 120/70 mmHg
Anemia
: -/ Sianosis
: -/ Stridor inspirasi
: -/ Retraksi suprasternal : Retraksi interkostal
: -/ Retraksi epigastrial
: -/-

Daun Telinga

Kanan

Kiri

Anotia/mikrotia/makrotia

Keloid

Perikondritis

Kista

Fistel

Ott hematoma

Nyeri tekan tragus

Nyeri tarik daun telinga

Liang Telinga

Kanan

Kiri

Atresia

Serumen prop

Epidermis prop

Korpus alineum

Jaringan granulasi

Exositosis

Osteoma

Furunkel

Membrana Timpani

Kanan

Kiri

Hiperemis

Retraksi

Bulging

Atropi

Perforasi

+ ; perforasi sentral

Bula

Sekret

Arah jam 5

tidak dapat dinilai

Kanan

Kiri

Fistel

Kista

Abses

Kanan

Kiri

Fistel

Kista

Abses

Refleks Cahaya
Retro-aurikular

Pre-aurikular

Rinoskopi Anterior

Kanan

Kiri

Hiperemis (-), Bisul (-), Krusta

Hiperemis (-), Bisul (-),

(-), Raghade (-)

Krusta (-), Raghade (-)

Sekret (-), hiperemis (-),

Sekret (-), hiperemis (-),

Edema mukosa (-)

Edema mukosa (-)

DBN

DBN

Deviasi (-)

Deviasi (-), luka (-)

DBN

DBN

Hipertrofi (-), hiperemis (-),

Hipertrofi (-), hiperemis(-),

livide (-)

livide (-)

DBN

DBN

Polip

Korpus alineum

Massa tumor

Vestibulum nasi

Kavum nasi

Selaput lendir
Septum nasi
Lantai + dasar
hidung
Konka inferior

Meatus nasi
inferior

Rinoskopi
Posterior

Kanan

Kiri

Sekret (-), hiperemis (-),

Sekret (-), hiperemis (-),

Edema mukosa (-)

Edema mukosa (-)

Selaput lendir

DBN

DBN

Koana

DBN

DBN

Septum nasi

Deviasi (-)

Deviasi (-)

Hiperemis (-), livide (-),

Hiperemis (-), livide (-),

hipertrofi (-)

hipertrofi (-)

Adenoid

DBN

DBN

Massa tumor

Kavum nasi

Konka superior

Fossa
rossenmuller
Transiluminasi
Sinus

Kanan
Tidak dilakukan

Kiri

mulut

Selaput lendir mulut

Hasil

DBN

Bibir

Sianosis (-) raghade (-)

Lidah

Atropi papil (-), tumor (-)

Gigi
Kelenjar ludah

Caries(-)
DBN

Faring

Hasil

Uvula

Bentuk normal, terletak ditengah

Palatum mole

hiperemis (-), benjolan (-)

Palatum durum

Hiperemis (-), benjolan (-)

Plika anterior

Hiperemis (-)
Dekstra : tonsil T1, hiperemis (-),
permukaan

Tonsil

rata,

kripta

tidak

melebar detritus (-)


Sinistra : tonsil T1, hiperemis (-),
permukaan

rata,

kripta

melebar detritus (-)


Plika posterior

Hiperemis (-)

Mukosa orofaring

Hiperemis (-), granula (-)

tidak

Laringoskopi indirect

Hasil

Pangkal lidah
Epiglotis
Sinus piriformis
Aritenoid
Sulcus aritenoid
Corda vocalis
Massa

DBN

KGB

Kanan

Kiri

Regio I

DBN

DBN

Regio II

DBN

DBN

Regio III

DBN

DBN

Regio IV

DBN

DBN

Regio V

DBN

DBN

Regio VI

DBN

DBN

area Parotis

DBN

DBN

Area postauricula

DBN

DBN

Area occipital

DBN

DBN

Area supraclavicula

DBN

DBN

Kanan

Kiri

Nervus III, IV, VI

DBN

DBN

Nervus VII

DBN

DBN

Nervus IX

DBN

Regio XII

DBN

Tes Pendengaran
Tes rinne

Tes weber

Tes schwabach

Kanan

Kiri

Lateralisasi ke telinga yang sakit

Sama dg pemeriksa/N

Memanjang

Gambar 1.1 X Ray- Foto


Mastoid
Kesan : Mastoiditis Kiri

DIAGNOSIS
Otitis Media Supuratif Kronis Aurikula sinistra Tipe Benigna
DIAGNOSIS BANDING
Otitis Media Akut stadium Perforasi
Otitis Media Supuratif Kronis Tipe Maligna

PENATALAKSANAAN
Diagnostik

Terapi

OMSK Aurikula sinistra tipe Obat tetes telinga


benigna.
- H202 3% 2 kali sehari
sebanyak 7 tetes
Pemeriksaan penunjang foto
rontgen mastoid serta Kultur - Akilen ear drop 2 kali sehari
sebanyak 4 tetes
dan uji resistensi kuman dari
sekret telinga.
Antibiotik
- Ciprofloxaxin 500 mg, 3 kali
sehari

Anti inflamasi
- Na. Diklofenak 500 mg, 3 kali
sehari

Monitoring
Minta pasien untuk kontrol ulang Lihat apakah ada

perbaikan dari keluhan yang dialami pasien


observasi selama 2 bulan perbaikan dari perforasi
pada membran timpani??? masih ada perforasi
bedah (miringoplasti/timpanoplasti)
Kultur dan uji resistensi kuman

KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi)


Jelaskan penyakit pasien, termasuk faktor yang memperberat penyakit.
Jelaskan pasien mengenai tujuan dan manfaat pengobatan yang diberikan.

Memberitahu pasien akan pentingnya follow up dan terapi yang adekuat untuk

penyakitnya.
Memberitahukan pasien menutup telinga ketika mandi u/ mencegah telinga
lembab dan tidak mengorek telinga.
Menyarankan pasien u/ menjaga higienitas dan makan yang bergizi.

BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi Telinga

FISIOLOGI
TELINGA
Process of Hearing Animation YouTube.mp4

Definisi OMSK
infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membran
timpani dan sekret yang keluar dari telinga tengah terus
menerus atau hilang timbul.
Epidemiologi
mengenai semua umur, tetapi sering mengenai anak-anak
Peningkatan prevalensi sangat dipengaruhi oleh beberapa
kondisi seperti kondisi sosial ekonomi, kejadian ISPA,
tempat tinggal yang padat, higiene dan nutrisi yang jelek

Etiologi dan Perjalanan Penyakit


OMSK lanjutan dari otitis media akut (OMA)

Perjalanannya > 2 bulan.


Beberapa faktor yang menyebabkan OMA menjadi

OMSK adalah :2
Terapi yang tidak adekuat
Virulensi kuman yang tinggi
Daya tahan tubuh yang rendah (gizi kurang)
Higiene yang buruk

PATOGENESIS
Ottitis Media Pathology - YouTube.mp4

Jenis OMSK
BENIGNA
Perforasi sentral

MALIGNA
Perforasi marginal/atik

Peradangan terbatas pada Abses / fistel retroaurikular


mukosa
Biasanya tidak mengenai
tulang

Polip di MAE

Jarang menimbulkan
komplikasi

Kolesteatom pada telinga tengah

Tidak terdapat kolesteatom Sekret berbentuk nanah dan berbau


khas
Ada bayangan kolesteatom pada foto
radiologi
Menimbulkan komplikasi fatal

Diagnosis
Diagnosis OMSK gejala klinis dan pemeriksaan THT
Gejala klinis keluarnya sekret dari liang, bersifat mukus/purulen dan berbau

khas, vertigo, tinitus, rasa penuh di telinga, serta penurunan pendengaran.


Otoskopi sekret yang basah ataupun kering pada kavum timpani, mukosa

kadang menebal, perforasi membran timpani, dan jika kerusakan epitel


mencapai epitimpanum muncul granuloma yang mudah berdarah bila disentuh.
Pemeriksaan mengetahui gangguan pendengaran

Prinsip terapi OMSK tipe aman konservatif atau dengan medikamentosa.


Prinsip terapi OMSK tipe bahaya pembedahan mastoidektomi.
Beberapa jenis pembedahan pada OMSK, yaitu :2,3,7
Mastoidektomi sederhana
Mastoidektomi radikal
Mastoidektomi radikal dengan modifikasi (operasi bondy)
Miringoplasti
Timpanoplasti
Timpanoplasti dengan pendekatan ganda

Komplikasi (Adams dkk ,1989)


:
Komplikasi ditelinga
tengah

1. Perforasi persisten
membrane timpani
2. Erosi tulang
pendengaran
3. Paralisis nervus
fasial

Komplikasi telinga
dalam

Komplikasi
ekstradural

1. Fistel labirin
1. Abses
2. Labirinitis supuratif
ekstradural
3. Tuli saraf (
2. Trombosis
sensorineural)
sinus
lateralis
3. Petrositis

Komplikasi ke
susunan saraf pusat

1. Meningitis
2. Abses otak
3. Hindrosefalus
otitis

BAB IV
ANALISA KASUS
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik terhadap Ny. T 43 th diketahui

bahwa Ny. T mengalamai OMSK yang merupakan proses peradangan telinga


tengah dengan perforasi membran timpani disertai sekret yang berbau.
Prinsip terapi OMSK tipe aman ialah konservatif atau dengan medikamentosa.
Prognosis pada pasien ini adalah dubia ad bonam.
Prognosis sangat tergantung kepada tindakan pengobatan yang dilakukan dan
komplikasi penyakitnya.

BAB V
KESIMPULAN
OMSK infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membran timpani

dan sekret yang keluar dari telinga tengah terus menerus atau hilang timbul.
OMSK merupakan proses lanjutan dari otitis media akut (OMA), dimana
perjalanannya sudah lebih dari 2 bulan.
Beberapa faktor yang menyebabkan OMA menjadi OMSK adalah :
Terapi yang tidak adekuat
Virulensi kuman yang tinggi
Daya tahan tubuh yang rendah (gizi kurang)
Higiene yang buruk
Letak perforasi di membran timpani penting untuk menentukan tipe/jenis
OMSK.
Diagnosis OMSK dibuat berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan THT
Prinsip terapi OMSK tipe aman ialah konservatif atau dengan medikamentosa.
Sedangkan prinsip terapi OMSK tipe bahaya ialah pembedahan, yaitu
mastoidektomi.

DAFTAR PUSTAKA
1.
2.

3.

4.

5.

6.
7.

Van den Broek, Feenstra. Buku saku Ilmu Kesehatan Tenggorok, Hidung, dan
Telinga. Edisi ke-12. Jakarta : EGC, 2010
Soepardi E A, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti R. Buku Ajar Ilmu
Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan. Edisi Keenam. Jakarta: Badan
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010.
Boies R. Lawrence, Adam L. George. Penyakit Telinga Tengah dan Mastoid.
Alih bahasa : Wijaya Caroline. BOIES Buku Ajar Penyakit THT. Edisi ke-6.
Jakarta : EGC, 1997
Helmi Djaafar dan restuti RD. Kelainan Telinga Tengah dalam Buku Ajar
Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan. Edisi Keenam. Jakarta: Badan
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
World Health Organization. Burden of Illness and Management Options
Child and Adolescent Health and Development Prevention of Blindness and
Deafness (serial online). Geneva, Switzerland, 2004. Diakses tanggal 21 april
2014. Available https://www.who.org/
Perhimpunan dokter spesialis THT-KL Indonesia. Guideline Penyakit THTKL di Indonesia. 2007
Scott Browns. Disease of ear, Nose, Throat. Fourth edition. London 1989.

Anda mungkin juga menyukai