Nama
Bab i
pendahuluan
Secara anatomis : telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam
Otitis Media Peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba
Cont
membran timpani dan sekret yang keluar dari telinga tengah terus
menerus atau hilang timbul.
Penyebab OMA OMSK : terapi yang terlambat diberikan, terapi
yang tidak adekuat, virulensi kuman yang tinggi, daya tahan tubuh
pasien yang rendah (gizi kurang) atau higiene yang buruk
BAB II
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. T
Umur
: 43 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Alamat
: Jl.Sekubu No.1 RW 02 Kec.TeboJambi
Agama
: Islam
Pekerjaan
: IRT
Pendidikan Pasien
: SMA
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Pasien mengeluh bengap pada telinga kiri (+) kanan (-) sejak 3 hari
yang lalu. Selain itu pasien mengeluh bengkak dan keluar cairan dari
telinga kiri, dan sebelumnya juga pernah keluar cairan berwarna kuning
dan kental dari telinga kirinya. Saat ini pasien merasa pendengaran
pada telinga kiri menurun, pusing bila hendak berdiri, telinga kiri terasa
nyeri (+), pasien sebelumnya pernah demam, telinga kiri berdenging (+),
ada riwayat sering berenang disungai. Oleh karena keluhan pasien
berulang kembali sehingga pasien memutuskan untuk kontrol ulang
pada hari selasa tanggal 11 November 2014.
Riwayat Pengobatan
Pasien pernah berobat di RSUD Raden Mattaher sekitar 6 hari yang lalu.
Riwayat hipertensi (-), riwayat DM (-), riwayat alergi obat (-), Riwayat asma
(-).
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga lain yang menderita penyakit yang sama,
riwayat gastritis (+), hipertensi dan DM dalam keluarga di sangkal.
TELINGA
Gatal
HIDUNG
TENGGOROK
LARING
Nyeri
Trismus :-
: -/-
Bersin : +
Sesak napas :
-
Rasa sakit : -
+
Otore
:-
Tuli
: +/-
Berbau : -/-
Rasa Berlendir : -
Tinitus
:+/-
Mimisan : -/-
Rasa Kering : -
Vertigo : +
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran
: compos mentis
Pernapasan
: 20 x/i
Suhu
: 36,5 C
Nadi
: 86x/i
TD : 120/70 mmHg
Anemia
: -/ Sianosis
: -/ Stridor inspirasi
: -/ Retraksi suprasternal : Retraksi interkostal
: -/ Retraksi epigastrial
: -/-
Daun Telinga
Kanan
Kiri
Anotia/mikrotia/makrotia
Keloid
Perikondritis
Kista
Fistel
Ott hematoma
Liang Telinga
Kanan
Kiri
Atresia
Serumen prop
Epidermis prop
Korpus alineum
Jaringan granulasi
Exositosis
Osteoma
Furunkel
Membrana Timpani
Kanan
Kiri
Hiperemis
Retraksi
Bulging
Atropi
Perforasi
+ ; perforasi sentral
Bula
Sekret
Arah jam 5
Kanan
Kiri
Fistel
Kista
Abses
Kanan
Kiri
Fistel
Kista
Abses
Refleks Cahaya
Retro-aurikular
Pre-aurikular
Rinoskopi Anterior
Kanan
Kiri
DBN
DBN
Deviasi (-)
DBN
DBN
livide (-)
livide (-)
DBN
DBN
Polip
Korpus alineum
Massa tumor
Vestibulum nasi
Kavum nasi
Selaput lendir
Septum nasi
Lantai + dasar
hidung
Konka inferior
Meatus nasi
inferior
Rinoskopi
Posterior
Kanan
Kiri
Selaput lendir
DBN
DBN
Koana
DBN
DBN
Septum nasi
Deviasi (-)
Deviasi (-)
hipertrofi (-)
hipertrofi (-)
Adenoid
DBN
DBN
Massa tumor
Kavum nasi
Konka superior
Fossa
rossenmuller
Transiluminasi
Sinus
Kanan
Tidak dilakukan
Kiri
mulut
Hasil
DBN
Bibir
Lidah
Gigi
Kelenjar ludah
Caries(-)
DBN
Faring
Hasil
Uvula
Palatum mole
Palatum durum
Plika anterior
Hiperemis (-)
Dekstra : tonsil T1, hiperemis (-),
permukaan
Tonsil
rata,
kripta
tidak
rata,
kripta
Hiperemis (-)
Mukosa orofaring
tidak
Laringoskopi indirect
Hasil
Pangkal lidah
Epiglotis
Sinus piriformis
Aritenoid
Sulcus aritenoid
Corda vocalis
Massa
DBN
KGB
Kanan
Kiri
Regio I
DBN
DBN
Regio II
DBN
DBN
Regio III
DBN
DBN
Regio IV
DBN
DBN
Regio V
DBN
DBN
Regio VI
DBN
DBN
area Parotis
DBN
DBN
Area postauricula
DBN
DBN
Area occipital
DBN
DBN
Area supraclavicula
DBN
DBN
Kanan
Kiri
DBN
DBN
Nervus VII
DBN
DBN
Nervus IX
DBN
Regio XII
DBN
Tes Pendengaran
Tes rinne
Tes weber
Tes schwabach
Kanan
Kiri
Sama dg pemeriksa/N
Memanjang
DIAGNOSIS
Otitis Media Supuratif Kronis Aurikula sinistra Tipe Benigna
DIAGNOSIS BANDING
Otitis Media Akut stadium Perforasi
Otitis Media Supuratif Kronis Tipe Maligna
PENATALAKSANAAN
Diagnostik
Terapi
Anti inflamasi
- Na. Diklofenak 500 mg, 3 kali
sehari
Monitoring
Minta pasien untuk kontrol ulang Lihat apakah ada
Memberitahu pasien akan pentingnya follow up dan terapi yang adekuat untuk
penyakitnya.
Memberitahukan pasien menutup telinga ketika mandi u/ mencegah telinga
lembab dan tidak mengorek telinga.
Menyarankan pasien u/ menjaga higienitas dan makan yang bergizi.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi Telinga
FISIOLOGI
TELINGA
Process of Hearing Animation YouTube.mp4
Definisi OMSK
infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membran
timpani dan sekret yang keluar dari telinga tengah terus
menerus atau hilang timbul.
Epidemiologi
mengenai semua umur, tetapi sering mengenai anak-anak
Peningkatan prevalensi sangat dipengaruhi oleh beberapa
kondisi seperti kondisi sosial ekonomi, kejadian ISPA,
tempat tinggal yang padat, higiene dan nutrisi yang jelek
OMSK adalah :2
Terapi yang tidak adekuat
Virulensi kuman yang tinggi
Daya tahan tubuh yang rendah (gizi kurang)
Higiene yang buruk
PATOGENESIS
Ottitis Media Pathology - YouTube.mp4
Jenis OMSK
BENIGNA
Perforasi sentral
MALIGNA
Perforasi marginal/atik
Polip di MAE
Jarang menimbulkan
komplikasi
Diagnosis
Diagnosis OMSK gejala klinis dan pemeriksaan THT
Gejala klinis keluarnya sekret dari liang, bersifat mukus/purulen dan berbau
1. Perforasi persisten
membrane timpani
2. Erosi tulang
pendengaran
3. Paralisis nervus
fasial
Komplikasi telinga
dalam
Komplikasi
ekstradural
1. Fistel labirin
1. Abses
2. Labirinitis supuratif
ekstradural
3. Tuli saraf (
2. Trombosis
sensorineural)
sinus
lateralis
3. Petrositis
Komplikasi ke
susunan saraf pusat
1. Meningitis
2. Abses otak
3. Hindrosefalus
otitis
BAB IV
ANALISA KASUS
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik terhadap Ny. T 43 th diketahui
BAB V
KESIMPULAN
OMSK infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membran timpani
dan sekret yang keluar dari telinga tengah terus menerus atau hilang timbul.
OMSK merupakan proses lanjutan dari otitis media akut (OMA), dimana
perjalanannya sudah lebih dari 2 bulan.
Beberapa faktor yang menyebabkan OMA menjadi OMSK adalah :
Terapi yang tidak adekuat
Virulensi kuman yang tinggi
Daya tahan tubuh yang rendah (gizi kurang)
Higiene yang buruk
Letak perforasi di membran timpani penting untuk menentukan tipe/jenis
OMSK.
Diagnosis OMSK dibuat berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan THT
Prinsip terapi OMSK tipe aman ialah konservatif atau dengan medikamentosa.
Sedangkan prinsip terapi OMSK tipe bahaya ialah pembedahan, yaitu
mastoidektomi.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Van den Broek, Feenstra. Buku saku Ilmu Kesehatan Tenggorok, Hidung, dan
Telinga. Edisi ke-12. Jakarta : EGC, 2010
Soepardi E A, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti R. Buku Ajar Ilmu
Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan. Edisi Keenam. Jakarta: Badan
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010.
Boies R. Lawrence, Adam L. George. Penyakit Telinga Tengah dan Mastoid.
Alih bahasa : Wijaya Caroline. BOIES Buku Ajar Penyakit THT. Edisi ke-6.
Jakarta : EGC, 1997
Helmi Djaafar dan restuti RD. Kelainan Telinga Tengah dalam Buku Ajar
Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan. Edisi Keenam. Jakarta: Badan
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
World Health Organization. Burden of Illness and Management Options
Child and Adolescent Health and Development Prevention of Blindness and
Deafness (serial online). Geneva, Switzerland, 2004. Diakses tanggal 21 april
2014. Available https://www.who.org/
Perhimpunan dokter spesialis THT-KL Indonesia. Guideline Penyakit THTKL di Indonesia. 2007
Scott Browns. Disease of ear, Nose, Throat. Fourth edition. London 1989.