Anda di halaman 1dari 12

Sejarah DNA

Sejarah DNA dimulai dengan Friedrich Miescher,seorang ahli biologi Swiss, yang
mengadakan penelitian kimiawi sistematik pertama mengenai nukleus sel.

Pada tahun 1868, Miescher mengisolasi senyawa mengandung fosfot yang dinamakan nuklein
dari inti sel nanah,yang diperoleh dari bekas-bekas perban buangan dari operasi.(Sel nanah
adalah sel darah putih,atau leukosit).
Miescher menemukan bahwa nuklein mengandung bagian basa,yang sekarang disebut
DNA,dan bagian basa, yang berasal dari protein.
Dan juga menemukan pada bagian kepala sel sperma ikan salmon.
Bukti pertama bahwa DNA adalah pembawa informasi genetik diperoleh pada tahun
1943,melalui penemuan Oswald T.Avery,Colin MacLeod dan Macly McCarty di institusi
Rochcefeller.
Mereka menemukan bahwa DNA yang diekstrak dari galur ganas (penyebab penyakit)
bakteri Streptococcus pneumoniae yang juga dikenal sebagai pneumoccus,yang juga dikenal
sebagai pneumococcus, secara permanen mengubah galur nonvirulen (tak ganas) organisme
ini menjadi bentuk ganasnya.
Sehingga mereka menyimpulkan bahwa DNA yang diekstrak dari jalur ganas membawa
pesan genetik bagi sifat ganas dan bahwa sifat tersebut menjadi terikat secara permanen
pada DNA sel penerima yang bersifat tidak ganas.
Percobaan Avery-MacLeod-McCarty
Nukleotida mengandung 3
komponen :
1. Basa nitrogen
2. Pentosa
3. Asam fosfat

DNA mengandung dua basa


pirimidin utama, sitosin (C) dan
timin (T) dan dua basa urin utama
adenin (A) dan guanin (G). Timin
merupakan pirimidin utama DNA
Erwin Chargaff dan Chargaff mengambil kesimpulan:
koleganya menemukan 1. Potongan DNA yang diisolasi dari berbagai
keempat basa terdapat jaringan spesies yang sama memiliki
dalam nisbah yang berbeda komposisi yang sama
pada DNA berbagai 2. Komposisi basa DNA bervariasi dari satu
organisme dan basa-basa spesies ke spesies yang lain
tersebut berhubungan satu 3. Komposisi basa DNA pada spesies tertentu
dengan yang lainnya secara tidak berubah dengan bertambahnya umur
kuantitatif organisme atau berubahnya tingkat nutrisi,
atau berubahnya lingkungan
4. Jika residu adenin pada semua DNA, tanpa
bergantung kepada spesies, sama dengan
jumlah residu timin (A=T) dan jumlah residu
guanin sama dengan jumlah residu sitosin
(G=C). Dari hubungan ini nyatalah jumlah
residu purin sama dengan jumlah residu
pirimidin, (A+G = T+C)
WATSON DAN CRICK MENGEMUKAKAN MODEL HELIKS
GANDA BAGI STRUKTUR DNA
Pada tahun 1953, James Watson
mengemukakan model tiga dimensi
struktur DNA yang menjelaskan
sinar X dan pasangan basa yang
khas pada DNA. Struktur ini terdiri
dari dua rantai DNA heliks yang
berputar mengelilingi sumbu yang
sama untuk membentuk heliks
ganda yang berarah ke kanan.

Pada heliks ini kedua rantai atau


untai ini bersifat antiparalel yaitu
jembatan fosfodiester antar
nukleotidanya terletak pada arah
yang berlawanan.
DNA heliks ganda atau sering dinamakan
dupleks dipertahankan strukturnya oleh dua
gaya :
1. Ikatan hidrogen diantara pasangan basa
komplementer.
2. Interaksi hidrofobik.
DNA heliks ganda mengalami denaturasi atau membuka

Larutan DNA yang telah diisolasi dengan hati-


hati bersifat amat kendal pada Ph 7,0 dan suhu
kamar (20-25’c). Bilamana larutan tersebut
diperlukan dengan pH atau suhu ekstrim, di
atas 80-90’c, visikositasnya menurun drastis
menunjukan bahwa DNA mengalami
perubahan fisik. pH ekstrim akan
menyebabkan denaturasi atau membukanya
DNA heliks ganda.

Anda mungkin juga menyukai