Zaini, PhD
(Anil K. Maini,2007)
Contoh
• Bilangan desimal: 98.16
• kode BCD 8421: 1001 1000.0001 0110
• Kode BCD 4221 : 1111 1110.0001 1100
• Kode BCD 5421: 1100 1011.0001 1001
Konversi BCD ke biner
• Bilangan BCD: 0010 1001.0111 0101 (kode 8421)
• Bilangan desimal: 29.75
• Bilangan biner: 11101.11
• Jadi, (0010 1001.0111 0101)BCD=(11101.11)2
Konversi biner ke BCD
• Bilangan biner: 10101011.101
• Bilangan desimal: 171.625
• Bilangan BCD: 0001 0111 0001.0110 0010 0101
Bilangan packed BCD
• Merupakan cara menyimpan BCD dalam register
• Bilangan desimal 57
• Digit 5 awalnya disimpan di register 8 bit: 0000 0101.
• Digit 7 awalnya disimpan di register 8 bit: 0000 0111.
• Setelah menggeser 4 kali ke kiri, isi register digit 5
menjadi 0101 0000.
• Penjumlahan kedua register menghasilkan 0101 0111
2019/2/4
Excess-3 Code
• Didapat dengan terlebih dahulu menambah bilangan
desimal sebelum diubah ke bentuk biner.
2019/2/4
Contoh (2)
• Kode excess-3: 1100 1010 0011.0111 0101
• kurangi dengan 0011 untuk setiap grup 4 bit: 1001
0111 0000.0100 0010
• Bilangan desimal yg dihasilkan adalah 970.42
2019/2/4
Kode Gray
• Dirancang oleh Frank Gray di Bell Labs (1953)
• Kode biner yang berdekatan hanya berbeda 1 bit.
• Entri terakhir berbeda 1 bit dengan entri pertama.
2019/2/4
Pembuatan kode n bit dari n-1 bit
2019/2/4
Kode ASCII
• Kode 7 bit (128 karakter) berbasis alfabet Inggris
yang pertama kali dipublikasikan tahun 1967.
• Versi update adalah ANSI X3.4-1968, ANSI X3.4-1977
dan ANSI X3.4-1986.
• Memiliki 95 karakter yg dapat dicetak (26+26 upper/
lower-case letter, 10 angka numerik dan 33 karakter
spesial seperti simbol matematik, tanda baca dan
karakter spasi.
• 33 karakter tidak dapat dicetak yang merupakan
karakter kontrol untuk pemrosesan teks.
• Varian-nya ISO-8859-1 dan Windows-1252.
2019/2/4
Kode ASCII (2)
2019/2/4
(Charles Brooks, 1999)
Extended Binary Coded Decimal Interchange
Code (EBCDIC)
• Diciptakan oleh IBM dan digunakan pada semua
mainframe milik IBM.
• Sistem operasi mainframe tsb juga mempunyai mode
ASCII dan unicode.
• Merupakan kode 8 bit (256 karakter).
• Baik ASCII maupun EBCDIC tidak mendukung
pemrosesan multibahasa.
2019/2/4
Tabel EBCDIC
2019/2/4
Tabel EBCDIC (3)
2019/2/4
Tabel EBCDIC (4)
2019/2/4
Tabel EBCDIC (5)
2019/2/4
Unicode
• Dikembangkan oleh Unicode Consortium dan
International Organization for Standardization.
• Merupakan encoding karakter yang paling lengkap
untuk teks semua bentuk dan bahasa, juga untuk
simbol matematik dan teknik.
• Standar lain adalah ISO-10646 yang kompatibel
dengan tabel kode Unicode.
2019/2/4
Tabel kode
• Berisi karakter untuk semua bahasa dan skrip.
• Contoh skrip: Greek, Latin, Cyrillic, Arabic, Arabian,
Georgian, Japanese, Chinese, Korean, Devanagari,
Bengali, Gurmukhi, Gujarati, Oriya, Telugu, Tamil,
Kannada, Thai, Tibetan, Ethiopic, Sinhala, Canadian
Syllabics, Mongolian, Myanmar dll.
• Simbol-simbol grafis, matematis dan sains.
• Pada versi 32 bit, tabel dibagi menjadi 216 subset
(bidang) dengan 216 karakter pada tiap subset.
• Bidang 0 disebut dengan BMP (basic multilingual
plane) dengan karakter 00000000 sd 0000FFFF.
2019/2/4
Kompatibilitas
• Karakter dalam kode Unicode direpresentasi dengan
bilangan heksadesimal yang awalan tanda 'U+'.
• Contoh, kode dari huruf 'A' dan 'a' adalah U+0041
dan U+0065.
• Karakter U+0000 to U+007F (128 buah) identik
dengan kode ASCII
• Karakter dalam range U+0000 sampai U+00FF (256)
identik dengan kode ISO-8859-1.
2019/2/4
Kode 7 segmen
2019/2/4
Kode deteksi dan koreksi error
• Kode paritas
• Kode repetisi
• Kode CRC (Cyclic Redundancy Check)
• Kode Hamming
2019/2/4