Anda di halaman 1dari 29

Keperawatan Medikal Bedah I

PSIK 2016 A
DL II Kelompok 5
“Bakteri Gram Negatif dan Positif”

Nina Diana (11161040000002)


Pipit Tina Sari (1116104000008)
Febrianti (111610400000 14)
Dea Putri (111610400000 15)
Ikhsanul Amal R (111610400000019)
Mia Nurjanah (11161040000021)
Titania Nanda S (11161040000030)
Fitriyani Nur Syifa (11161040000081)
Pengertian Bakteri

Bakteri adalah sebuah kelompok mikroorganisme bersel tunggal dengan


konfigurasi selular prokariotik (tidak mempunyai selubung inti). Bakteri pada
umumnya mempunyai ukuran sel 0,5-1,0 µm kali 2,0-5,0 µm, dan terdiri dari
tiga bentuk dasar yaitu bentuk bulat atau kokus, bentuk batang atau Bacillus,
bentuk spiral.
Berdasarkan pewarnaan Gram, bakteri dapat dibedakan
menjadi dua golongan

Bakteri Gram Positif Bakteri Gram Negatif

Bakteri gram positif adalah bakteri yang bakteri gram negatif adalah bakteri yang
mempunyai dinding sel dengan lapisan mempunyai dinding sel dengan lapisan
peptidoglikan yang tebal. Bakteri ini akan peptidoglikan yang tipis. Bakteri ini berwarna
berwarna ungu jika diwarnai dengan pewarnaan merah muda atau merah jika diwarnai dengan
gram.. pewarnaan gram.

Lestari, Purwaning Budi dan Triasih Wahyu Hartati. 2017. Mikrobiologi Berbasis Inkuiry. Penerbit Gunung
Samudera: Malang
Ciri-ciri bakteri gam positif dan gram negatif
Ciri Gram Positif Gram Negatif
- Tebal (15-80 nm) - Tipis (10-15 nm)
Struktur dinding sel - Berlapis tunggal (mono) - Berlapis tiga (multi)
- Kandungan lipid rendah (1-4%) - Kandungan lipid tinggi (11-22%)
- Peptidoglikan ada sebagai lapisan tunggal, - Peptidoglikan adaa di sebelah dalam,
Komposisi dinding sel komponen utama merupakan lebih dari 50% jumlahnya sedikit, merupakan sekitar 10% berat
berat kering pada beberapa sel bakteri kering
- Ada asam tekoat - Tidak ada asam tekoat

Kerentanan terhadap penisilin - Lebih rentan - Kurang rentan

Pertumbuhan dihambat oleh - Pertumbuhan dihambat dengan nyata - Pertumbuhan tidak begitu dihambat
zat-zat warna dasar, misalnya
ungu kristal

Persyaratan nutrisi - Relatif rumit pada banyak spesies - Relatif sederhana

Resistensi terhadap gangguan - Lebih resisten - Kurang resisten


fisik
Contoh bakteri Gram Positif dan Gram Negatif

Gram Positif

1. Staphylococcus aureus
Bakteri Staphyloccus aureus adalah bakteri patogen utama pada manusia. Hampir setiap orang pernah
mengalami berbagai infeksi Staphylococcus aureus selama hidupnya, dari keracunan makanan yang berat atau
infeksi kulit yang kecil, sampai infeksi yang tidak bisa disembuhkan .Gejala keracunan ditandai oleh rasa mual,
muntah-muntah dan diare yang hebat tanpa disertai demam.bakteri ini sendiri ditemukan di dalam saluran
pernapasan, permukaan kulit, tenggorokan, saluran pencernaan manusia serta rambut hewan berdarah panas
termasuk manusia (Agus Herdiana, 2015).
• Klasifikasi Staphylococcus aureus
• Kingdom : Bacteria
• Filum : Firmicutes
• Kelas : Cocci
• Ordo : Bacillales
• Family : Staphylococcaceae
• Genus : Staphylococcus
• Species : Staphylococcus aureus
2. Bakteri Streptococcus

Streptococcus adalah salah satu genus dari bakteri nonmotil yang mengandung sel gram positif ,
berbentuk buat, oval dan membentuk rantai pendek, panjang atau berpasangan, bakteri ini tidak
membentuk spora, bakteri ini dapat ditemukan di bagian mulut, usus manusia dan hewan (Andre
Tjie Wijaya, 2014).

Klasifikasi Bakteri Streptococcus Sp :


Ordo : Eubacteriales
Family : Streptococcaceae
Genus : Streptococcus
Spesies :- Streptococcus pyogenes
Streptococcus agalactiae
Streptococcus equisimitis
Streptococcus faecalis
Streptococcus pneumonia
Streptococcus viridans
Infeksi Streptococcus dapat menyerang siapa saja, dari anak-anak hingga dewasa dan lanjut usia.
Bakteri streptococcus menyebabkan infeksi yang bervariasi dari ringan hingga berat, dari infeksi
tenggorokan ringan hingga radang paru-paru dan selaput otak (Andre Tjie Wijaya, 2014).
Hingga sekarang ada sekitar 20 jenis bakteri Streptococcus yang dibagi dalam 2 kelompok besar, yaitu:
Grup A, banyak ditemukan pada permukaan tubuh, seperti kulit, dan tenggorokan
Grup B, ditemukan pada saluran pencernaan dan vagina, umumnya
 tidak berbahaya dan lebih sering menyerang pada bayi.

Beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi streptococcus


antara lain:
1. Usia dibawah 6 bulan, atau usia diatas 75 tahun
2. Pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti HIV, kanker, dan kencing manis
3. Wanita hamil
4. Pengguna obat-obat terlarang atau narkoba dan alkohol
5. Pasien yang mendapat pengobatan yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, misal
kemoterapi, obat kortikosteroid
Gejala pada infeksi bakteri streptococcus bergantung pada organ yang diserang oleh bakteri
tersebut.
1. Infeksi tenggorokan, menimbulkan demam, rasa tidak nyaman di tenggorokan atau gatal,
dan sakit bila menelan
2. Infeksi kulit, berupa kemerahan yang dapat disertai rasa gatal dan adanya nanah
3. Infeksi pada telinga, menyebabkan demam, nyeri pada telinga, hingga gangguan
pendengaran
4. Infeksi rongga sinus di wajah, menyebabkan nyeri pada wajah, pilek berulang, sakit kepala
5. Radang paru-paru (pneumonia), menimbulkan batuk, sesak nafas, nyeri dada, demam
6. Sepsis, merupakan infeksi yang telah menyebar di seluruh tubuh melalui pembuluh darah,
berupa gejala demam, denyut jantung dan pernafasan yang cepat, hingga kerusakan organ
dalam
7. Radang selaput otak, menimbulkan sakit kepala, demam, muntah, bahkan penurunan
kesadaran.

Infeksi bakteri streptococcus ditangani dengan penggunaan antibiotik untuk melawan


bakteri. Penggunaan antibiotik dapat melalui oral/mulut, atau suntikan.

(Andre Tjie Wijaya, 2014)


3. Bakteri Gram-positif Pembentuk Spora
Spesies Bacillus dan Clostridium,Basil

Gram-positif pembentuk spora mencakup spesies Bacillus dan Clostridium. Kedua spesies ini
ada dimana-mana, membentuk spora sehingga dapat hidup di lingkungan selama bertahun-
tahun. Spesies Bacillus bersifat aerob, sedangkan Clostridia bersifat anaerob obligat.

4. Bakteri Gram-positif Tidak Membentuk Spora: SpesiesCorynebacterium,


Propionibacterium, Listeria, Erysi pelothrix, Actinomycetes

Beberapa anggota genus Corynebacterium dan kelompok spesies Propionibacterium merupakan


flora normal pada kulit dan selaput lendir manusia. Corynebacterium diphtheriae memproduksi
eksotoksin yang sangat kuat dan menyebabkan difteria pada manusia. Listeria monocytogenes
dan Erysipelothrix rhusiophathiae ditemukan pada binatang dan kadang menyebabkan penyakit yang
berat pada manusia
Contoh Bakteri Gram Negatif

1. Bakteri Pseudomonas
Pseudomonas merupakan bakteri gram negatif yang termasuk dalam famili Pseudomonadaceae. Lebih
dari separuh bakteri ini menghasilkan pigmen biruhijau, pyocyanin. Pseudomonas memiliki
karakteristik bau yang manis (Gus Adi Suryana, 2012).
Klasifikasi Pseudomonas :
Kingdom : Bacteria
Filum : Proteobacteria
Kelas : Proteobacteria
Ordo : Pseudomonadales
Family : Pseudomonadaceae
Genus : Pseudomonas
Species : Pseudomonas aeruginosa
Infeksi Pseudomonas dapat mengenai tiap bagian dari tubuh. Pada sistem pernapasan,
pneumonia dapat ditemui pada pasien dengan sistem pertahanan tubuh yang terganggu dan
pasien dengan penyakit paru lama. Gejala yang ditimbulkan seperti demam, menggigil, sesak
napas berat, batuk berdahak, dll. Pada jantung, infeksi Pseudomonas dapat menyebabkan
radang pada dinding jantung bagian dalam yang dapat menyebabkan gagal jantung kongestif
dan emboli septik (Gus Adi Suryana, 2012).

2. Bakteri Shigella
Bakteri Shigella merupakan bakteri gram negatif yang merupakan kuman berbentuk batang pendek
berdiameter 0,4 sampai 0,6 mikron dan panjangnya 1-3 mikron yang tidak dapat bergerak, tidak
memiliki spora dan tidak berselubung, umumnya hidup di saluran pencernaan manusia dan hewan
primata, membentuk cocoid atau cocobasil terutama pada biakan muda (Mursalim Achmad, 2014).
Klasifikasi Bakteri Shigella:
Ordo : Eubacteriales
Famili : Enterobacteriacea
Genus : Shigella
Spesies : Shigella disentria (sub grub A)
Shigella boydii (sub grub B)
Shigella flexneri (sub grub C)
Shigella sonney (sub grub D)
Cara penularan utama adalah secara langsung atau tidak langsung melalui rute oro fekal dari
penderita dengan gejala atau dari asymptomatic carrier jangka pendek, penularan terjadi
setelah menelan organisme dalam jumlah yang sangat kecil (10-100), mereka bertanggung
jawab terjadinya penyebaran penyakit adalah mereka yang tidak memotong kuku dan tidak
mencuci tangan setelah buang air besar, mereka dapat menularkan penyakit kepada orang lain
secara langsung dengan kontak fisik atau tidak langsung melalui kontaminasi makanan dengan
tinja, air dan susu dapat menjadi sumber penularan karena terkontaminasi langsung dengan
tinja serangga dapat menularkan organisme dari tinja ke makanan yang tidak tertutup
(Mursalim Achmad, 2014).

-Gejala lain Shigellosis termasuk:


1.Nyeri perut
2.Demam tinggi
3.Hilangnya nafsu makan
4.Mual dan muntah
5.Nyeri saat buang air besar
Dalam kasus Shigellosis yang sangat parah, seseorang mungkin mengalami
kejang, kaku kuduk, sakit kepala, kelelahan, dan kebingungan. Shigellosis
juga dapat menyebabkan dehidrasi dan komplikasi lain yang jarang terjadi,
seperti radang sendi, ruam kulit, dan gagal ginjal.
4.Salmonella sp
Salmonella sp. gram negatif, batang pendek, susunan tidak teratur, tidak berkasul, tidak
bergerak, adalah bakteri batang bersifat motil, mempunyai 8 kerakteristik
memfermentasikan glukosa, dan memproduksi gas, tetapi tidak memfermentasi laktosa
dan sukrosa. Sebagian besar Salmonella memproduksi H2S. ( Jawetz, 2005 )
Patogenitas Salmonella sp. bakteri tertelan masuk kedalam saluran pencernaan, dan
sehingga meyebabkan demam Enterik, Septikimia, dan keracunan makanan
Penyakit dari Bakteri Gram Positif
Gram Genus Penyakit
Staphylococcus Impetigo, keracunan makanan, bronchitis
Streptococcus Pneumonia/radang paru, meningitis, karies gigi
Enterococcus Enteritis
Gram Positif Listeria Anthrax
Bacillus Tetanus, botulisme
Clostridium Difteri
Mycobacterium Tuberculosis
Propionibacterium Jerawat
Mycoplasma pneumonia

Contoh :
Staphyllococcus aures (penyebab bisul dan penyakit saluran pencernaan)
Staphyllococcus epidermis (penyebab endocarditis atau infeksi pada katup jantung)
Mycobacterium tuberculosis (penyebab TBC)
Nocardia asteroids (penyebab penyakit nokardiosis)
Penyakit dari Bakteri Gram Negatif
Gram Genus Penyakit Contoh lainnya:
Salmonella Salmonellosis Helicobacter pylori (penyebab
penyakit maag)
Escherichia Gastroenteritis/radang saluran cerna Salmonella typhimurium (penyebab
Shigella Disentri penyakit tipus)
Eschericia coli (penyebab penyakit
Neisseria Meningitis, gonorea diare)
Gram Negatif
Bordetella Batuk rejan

Legionella Legionnaires’ disease

Pseudomonas Infeksi luka bakar

Vibrio Kolera

Campylobacter Gastroenteritis

Helicobacter Tukak lambung

Haemophillus Bronchitis, pneumonia

Treponema Sifilis

Chlamydia Pneumonia, urethritis, trakoma


Bakteri Gram Positif yang Menguntungkan

1. Streptococcus thermophillus
Streptococcus thermophillus memfermentasi gula terutama menjadi
asam laktat, dan karena itu ia termasuk golongan bakteri asam
laktat. Ia merupakan salah satu dari dua bakteri yang dibutuhkan
untuk memproduksi yogurt dan susu fermentasi lainnya, dan
memiliki peran penting terutama dalam pembentukan tekstur dan
citarasa yogurt. Streptococcus thermophillus menghasilkan ATP dari
respirasi serta menghasilkan senyawa nitrogen dari hidrolisis protein
susu. Streptococcus thermophillus memiliki peran sebagai
probiotik, mengurangi gejala intoleransi laktosa dan gangguan
gastrointestinal lainnya.
2. Streptococcus lactis
Streptococcus lactis adalah salah satu bakteri yang terlibat dalam
pembuatan yogurt, keju, dan mentega. Bahkan bakteri inilah yang
membedakan yogurt dengan produk olahan susu jenis lain. Bakteri
ini akan bekerja sama dengan bakteri Lactobacillus bulgaricus
dalam memfermentasi susu segar untuk mengubahnya menjadi
yogurt. Bakteri Lactobacillus bulgaricus akan berperan dalam
pembentukan rasa dari yogurt.
3.Streptococcus mutant
Habitat Streptococcus mutant adalah di rongga gigi manusia yang luka. Metabolisme
pada bakteri ini bersifat anaerob dengan cata mengubah gula menjadi asam laktat
sebagai produk akhir. Bakteri Streptococcus mutant menguntungkan karena dapat
mengubah gula menjadi asam laktat, disamping itu juga merugikan karena dapat
menimbulkan penyakit karies gigi.

4. Bacillus subtilis ini dipasarkan di seluruh America dan Eropa dari 196 sebagai
immunostimulatory bantuan dalam usus dan perawatan dari penyakit urinary tract
seperti Rotavirus dan Shigela. Bacillus subtilis merupakan salah satu yang paling
banyak digunakan untuk produksi enzim dan bahan kimia khusus. Aplikasi industri
termasuk produksi amylase, protease, inosine, ribosides, dan asam amino.
5. Bacillus thuringiensis
Bacillus thuringiensis sudah dikenal luas sebagai bakteri pathogen terhadap serangga.
Bioinsektisida berbahan bakteri Bacillus thuringiensis pada saat ini sudah banyak
ditemukan pada air cucian beras dan digunakan untuk pengendalian hama karena
memiliki beberapa kelebihan diantaranya tidak menimbulkan resistensi, tidak
membunuh organisme yang berguna, dan residunya tidak menimbulkan bahaya bagi
manusia.

6.Bacillus licheniformis
Bacillus licheniformis sangat bermanfaat sebagai prebiotic dan biasa dimanfaatkan
untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan ikan.

7. Bacillus brevis
Bacillus brevis sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia yaitu menghasilkan
tirotrisin..tirotisin masih dipakai, tetapi hanya pada dosis yang sangat rendah karena
sangat beracun. Antibiotic ini hanya dipakai untuk mengobati infeksi pada permukaan
tubuh saja.
8. Corynebacterium glutamicum
Dapat menghasilkan Monosodium Glutamat (MSG) yang berguna sebagai penguat rasa,
menghilangkan rasa tidak enak yang terdapat pada bahan mkanan tertentu dalam
industry makanan. Glutamicum C. membuat banyak konstribusi bagi lingkungan karena
dapat digunakan dalam bioremediasi

9.Clostridium botulinum
Selama pertumbuhan, eksotoksin dikeluarkan oleh bakteri ini ke lingkungan sekitarnya.
Eksotoksin yang dihasilkan oleh bakteri ini sering disebut Botix (Botulinum Toxin). Di
bidang kecantikan, botox digunakan melalui cara suntikan. Zat ini dipercaya ampuh
menghilangkan kerutan wajah seperti di kening dan garis tawa. Penyuntikan tentunya
harus dilakukan oleh ahli kecantikan atau dokter sesuai dosis yang diperlukan.

Tamher, S. 2008. Mikrobiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta : Trans Info Media.
Muliaan, S. 2008. Bakteri Spiral Patogen. Jakarta : Erlangga.
Hasanah, Uswatun. 2015. Mikrobiologi. Medan : Unimed Press.
Pengobatan Bakteri Negatif
1. Eschericia coli (penyebab penyakit diare)
a. Obat anti sekresi :Asetosal, dosis 25 mg / ch dengan dosis minimum 30 mg.
Klorrpomozin, dosis 0,5 – 1 mg / kg BB / hari
b. Antibiotic : Umumnya antibiotic diberikan bila ada penyebab yangjelas. Bila
penyebabnya kolera, diberikan tetrasiklin 25 – 50 mg / kg BB / hari
2. Shigella ( penyebab penyakit disentri)
Penanganan pertama pada penderita shigellosis adalah rehidrasi(mencegah/mengatasi
kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan) pada penderita. Pada shigellosis
dehidrasi ringan sampai sedang dapat teratasi dengan larutan rehidrasi oral.
Sedangkan pada dehidrasi yang berat, cairan infus diberikan dengan cepat (cairan
isotonik 20-30 ml/kg berat badan dalam waktu satu jam)
Secara umum infeksi yang disebabkan oleh bakeri dapat diobati dengan menggunakan
antibiotik (Ashutoh, 2008). Antibiotik yang digunakan adalah Ampicillin sebagai drug
of choice, tetapi banyak yang sudah resisten terhadap obat ini sehingga digunakan
antibiotik lain. Trimethoprim-Sulfamethoxazole (Kotrimoksasol) merupakan pilihan
efektif untuk Shigellosis
Pengobatan Thypoid
Antibiotik Dosis Kelebihan/Keuntungan
Kloramfenikol Dewasa: 4 x 500 mg ( 2 gr)/ hari selama 14 hari.
- Merupakan obat yang paling lama digunakan
Anak : 50-100 mg/kgBB/hari maksimal 2 gr, dan dikenal paling efektif terhadap demam
diberikan selama 10-14 hari. tifoid.
- Murah, dapat diberikan peroral, dan
sensitivitas masih tinggi.
- Pemberian PO/IV
- Tidak diberikan bila leukosit <2000/mm3.
Seftriakson Dewasa: 2-4gr/hari selama 3 -5 hari. - Cepat menurunkan suhu, lama pemberian
Anak : 80 mg/kgBB/hari dosis tunggal selama 5 tunggal dan dapat dosis tunggal serta cukup
hari. aman untuk anak.
- Pemberian IV
Ampisilin dan amoksisilin Dewasa: 3-4gr/hari selama 14 hari. - Aman untuk penderita hamil.
Anak : 100 mg/kgBB/hari dosis tunggal selama - Sering dikombinasi dengan kloramfenikol
10 hari. untuk pasien kritis.
- Tidak mahal.
- Pemberian PO/IV
TMP-SMX (kotrimoksazol) Dewasa: 2 x (160-800) selama 2 minggu.
Anak : TMP 6-10 mg/kgBB/hari atau SMX 30-50
mg/kgBB/hari selama 10 hari.
Quinolon a. Siprofloksasin: 2 x 500 mg selama satu - Pefloksasin dan fleroksasin lebih cepat dalam
minggu menurunkan suhu.
b. Ofloksasin: 2 x (200-400) mg selama satu - efektif dalam mencegah relaps dan karier.
minggu - Pemberian peroral
c. Pefloksasin: 1 x 400 mg selama satu minggu - Anak: tidak dianjurkan karena efek samping
d. Fleroksasin: 1 x 400 mg selama satu minggu pada pertumbuhan tulang.
Cefixime Anak : 15-20 mg/kgBB/hari selama 10 hari - Aman untuk anak.
dibagi menjadi 2 dosis. - Pemberian peroral.
- Efektif.
Tiamfenikol Dewasa: 4x500 mg - Dapat untuk anak dan dewasa.
Anak : 50 mg/kgBB/hari selama 5-7 hari bebas - Dilaporkan sensitif pada beberapa daerah.
Pengobatan Bakteri Gram Positif

1. Pengobatan TB (mycobacterium)
Penggunaan Obat Anti TB yang dipakai dalam pengobatan TB adalah
antibotik dan anti infeksi sintetis untuk membunuh kuman
Mycobacterium. Aktifitas obat TB didasarkan atas tiga mekanisme,
yaitu aktifitas membunuh bakteri, aktifitas sterilisasi, dan
mencegah resistensi. Obat yang umum dipakai adalah Isoniazid,
Etambutol, Rifampisin, Pirazinamid, dan Streptomisin
Mikoplasma pneumonia secara invitro memperlihatkan sensitifitas
terhadap Eritromisin dan Tertasiklin, obat ini merupakan obat pilihan
untuk Mikoplasma pneumonia. Pada anak yang lebih kecil dari 10 tahun
obat pilihannya adalah Eritromisin, sedangkan Tetrasiklin tidak dianjurkan
karena adanya efek samping terhadap anak. Eritromisin diberikan dengan
dosis penuh yaitu 250-500mg 4kali sehari selama 7-10 hari.Perincian
dosisnya :
Dewasa dengan BB ≥ 26 kg :
• Tetrasiklin 1000mg/hari dibagi 4 dosis.
• Eritromisin 1500mg/hari dibagi 4 dosis.
Anak-anak dengan BB ≤ 25 kg :
• Tetrasiklin 25mg/kg BB/ hari dalam 4 dosis.
• Eritromisin 30-50mg/kg BB/ hari dalam 4 dosis.
Alasan utama pengendalian organisme adalah
mencegah penyebaran penyakit dan infeksi,
membasemi mikroorganisme pada inang yang
Pencegahan terinfeksi, dan mancegah pembusukan dan
perusakan bahan oleh mikroorganisme bakteri
dapat dikendalikan.(Harjanti, 2000)

Sterilisasi uap
1.sterilisasi
Sterilisasi merupakan upaya pembunuhan atau pengahncuran
semua bentuk kehidupan mikroba yang dilakukan dirumah sakit Sterilisasi panas kering
melalui proses fisik maupun kimiawi. Strelisisasi juga dapat
dikatakan sebagai tindakan untuk membunuh kuman pathogen
atau apatogen beserta spora yang terdapat pada alat perawatan Sterilisasi dengan gas
atau kedokteran dengan cara merebus, menggunakan panas tinggi,
atau bahan kimia.
Sterelisasi dengan
radiasi

Sterilisasi dengan
penyaringan
2.Desinfektan
Desinfektan adalah proses pengaplikasisn bahan kimia (desinfektan) terhadap peralatan,
lantai, dinding atau lainnya untuk membunuh sel vegetatif mikrobial. Deseinfeksi di
aplikasikan pada benda dan hanya berguna untuk membunuh sel vegetatif saja, tidak
mampu membunuh spora. (Harjanti, 2000)

3.Antiseptik
Antiseptik adalah usaha mencegah infeksi dengan cara membunuh atau
menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada kulit atau jaringan
tubuh lainnya.

4.Aseptik
Aseptik adalah semua usaha yang dilakukan dalam mencegah masuknya
mikroorganisme ke dalam tubuh yang mungkin akan menyebabkan infeksi.
Tujuannya adalah mengurangi atau menghilangkan jumlah mikroorganisme, baik
pada permukaan benda hidup maupun benda mati agar alat-alat kesehatan dapat
digunakan dengan aman. (Aziz, 2015)
5.Dekontaminasi
Dekontaminasi adalah tindakan yang dilakukan untuk memastikan bahwa petugas kesehatan
dapat menangani secara aman benda-benda (peralatan medis, sarung tangan, meja
pemeriksaan) yang terkontaminasi darah dan cairan tubuh. Cara memastikannya adalah
segera melakukan dekontaminasi terhadap benda benda tersebut setelah
terpapar/terkontaminasi darah atau cairan tubuh.

6.Mencuci dan membilas


Suatu proses yang secara fisik menghilangkan semua debu, kotoran, darah, dan bagian
tubuh lain yang tampak pada objek mati dan membuang sejumlah besar mikro
organisme untuk mengurangi resiko bagi mereka yang menyentuh kulit atau menangani
benda tersebut (proses ini terdiri dari pencucian dengan sabun atau deterjen dan air,
pembilasan dengan air bersih dan pengeringan secara seksama).
DAFTAR PUSTAKA

Hasanah, Uswatun. 2015. Mikrobiologi. Medan : Unimed Press.


Hidayat, Alimul Aziz. 2015. Keterampilan Dasar Praktik Klinik Untuk
Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika
Lestari, Purwaning Budi dan Triasih Wahyu Hartati. 2017. Mikrobiologi
Berbasis Inkuiry. Penerbit Gunung Samudera: Malang
Muliaan, S. 2008. Bakteri Spiral Patogen. Jakarta : Erlangga.
Tamher, S. 2008. Mikrobiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta :
Trans Info Media.

Anda mungkin juga menyukai