0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
46 tayangan19 halaman
Persalinan preterm merupakan salah satu penyebab utama mortalitas dan morbiditas perinatal di seluruh dunia. Di Amerika Serikat, sekitar 450.000 (11,5%) persalinan preterm terjadi setiap tahunnya, dan menyebabkan 75% kematian neonatal dan 50% gangguan neurologis jangka panjang pada anak. Dokumen ini membahas definisi, epidemiologi, etiologi, patofisiologi, diagnosis, tatalaksana, komplikasi, dan prognosis dari persalinan preterm
Persalinan preterm merupakan salah satu penyebab utama mortalitas dan morbiditas perinatal di seluruh dunia. Di Amerika Serikat, sekitar 450.000 (11,5%) persalinan preterm terjadi setiap tahunnya, dan menyebabkan 75% kematian neonatal dan 50% gangguan neurologis jangka panjang pada anak. Dokumen ini membahas definisi, epidemiologi, etiologi, patofisiologi, diagnosis, tatalaksana, komplikasi, dan prognosis dari persalinan preterm
Persalinan preterm merupakan salah satu penyebab utama mortalitas dan morbiditas perinatal di seluruh dunia. Di Amerika Serikat, sekitar 450.000 (11,5%) persalinan preterm terjadi setiap tahunnya, dan menyebabkan 75% kematian neonatal dan 50% gangguan neurologis jangka panjang pada anak. Dokumen ini membahas definisi, epidemiologi, etiologi, patofisiologi, diagnosis, tatalaksana, komplikasi, dan prognosis dari persalinan preterm
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas RSUD Dr Achmad Mochtar Bukittinggi 2019 Latar Belakang • Persalinan preterm merupakan salah satu penyebab utama mortalitas dan morbiditas perintal di seluruh dunia. • Di Amerika Serikat, sekitar 450.000 (11,5%) persalinan preterm terjadi setiap tahunnya, dan menyebabkan 75% kematian neonatal dan 50% gangguan neurologis jangka panjang pada anak. • Di beberapa rumah sakit di Jakarta tahun 1991 sebesar 13,3%, sedangkan di RS dr. Hasan Sadikin Bandung pada tahun 2001 sebesar 9,9%. Tujuan dan Metode Penulisan
Tujuan : Menambah pengetahuan dan
pemahaman tentang persalinan preterm dari epidemiologi, etiologi, patogenesis, diagnosis, tatalaksana, komplikasi, dan prognosis.
Metode : Penulisan makalah ini menggunakan
metode tinjauan kepustakaan yang merujuk pada berbagai literature. Definisi
Perubahan serviks dan disertai kontraksi
uterus yang teratur sebanyak 4x dalam 20 menit atau 8x dalam 60 menit di usia kehamilan sebelum 37 minggu Epidemiologi
Persalinan preterm merupakan salah satu
penyebab utama mortalitas dan morbiditas perintal di seluruh dunia.
Di Amerika Serikat, sekitar 450.000 (11,5%)
persalinan preterm terjadi setiap tahunnya, dan menyebabkan 75% kematian neonatal dan 50% gangguan neurologis jangka panjang pada anak.
Di beberapa rumah sakit di Jakarta tahun 1991
sebesar 13,3%, sedangkan di RS dr. Hasan Sadikin Bandung pada tahun 2001 sebesar 9,9%. Distensi berlebih Etiologi Perubahan Etiologi uterus Inkompete Demam/inf Perdarahan (misalnya, nsilamasi hormonal, serviks Radang (misalnya, Distorsi yaitu pada desidua maternal (misalnya leher rahim Insufisiensi kehamilan trauma dan uterusaktivasi (misalnya (misalnya, uteroplase abrupsi) aksis multipel cone (misalnya, akibat akibat atau nta biopsy) kelainankelenjar infeksi vaginosis (misalnya, polihidram duktus hipotalamu asenden bakterialis hipertensi, nion) Mullerian s-hipofisis-atau dari traktus atau fibroid diabetes genitourina adrenal, trikomonas uterus) tipe I, ria atau baik pada ) penyalahgu infeksi ibu naan obat,sistemik) maupun Riwayat Faktor Risiko : Mayormenjalan Dilatasi i serviks > Kehamila prosedur 2 cm Riwayat Polihidra Anomali operasi n Riwayat pada Penggun abortus 2 mnion Serviks uterus pada multipel persalina kehamila aan kali atau mendatar serviks n 32 n Operasi cocaine lebih /memen (cone minggu preterm besar atau pada dek biopsy, sebelum pada ampheta trimester kurang loop nya abdomen mine kedua dari 1 cm electrosu setelah rgical pada trimester kehamila excision pertama. Faktor Risiko : Minor
Perdarahan pervaginam setelah kehamilan 12 minggu
Riwayat pielonefritis
Merokok lebih dari 10 batang perhari
Riwayat abortus satu kali pada trimester kedua
Riwayat abortus > 2 kali pada trimester pertama.
Patofisiologi - Inisiasi persalinan preterm disebabkan turunnya kadar hormon (progesteron) dan juga adanya peran mediator inflamasi - Progesteron berperan untuk menekan kontraksi myometrium dan menghambat produksi prostaglandin - Mediator inflamasi (sitokin) berasal dari infeksi dan perdarahan intrauterin -> kontraksi uterin, pecah ketuban, dan pematangan serviks Janin patolo PatofisiologiPatofisiologi Gangg gis uan pada (defek plasen atau kelain Infeksi ta, Persali an (siste preecl nan geneti mik ampsi Preter k) atau a, m Keha ascen vaskul milan ding) opati utero multip plasen el Persalina inflamasi n PatofisiologiPatofisiologi : sitokin Preterm (TNF, IL1, : IL6, IL pematan 10), gan kemokin, serviks, prostagla Toll like kontraksi Infeksi ndin, receptor myometr protease ium, , ruptur function membra al n janin, progeste pelepasa Gambar . Jalur masuknya kuman penyebab infeksi uterus (his) kaku di Usia teratur, yaitu Diagnosis perut kehamilan kontraksi Pemeriksaan menyerupai antara 20 yang dalam kaku dan 37 berulang menunjukka menstruasi, minggu atau sedikitnya Mengeluark n bahwa rasa tekanan antara 140 setiap 7-8 an lendir serviks telah intrapelvik Selaput dan 259 menit sekali, pervaginam, mendatar dan nyeri amnion hari, atau 2-3 kali mungkin 50-80%, Presentasi pada seringkali dalam waktu bercampur atau telah janin punggung telah pecah, 10 menit, darah, terjadi rendah, bawah (low pembukaan sampai back pain), sedikitnya mencapai2 cm, spina Diagnosis Diagnosis Kriteria lain yang diusulkan oleh American Academy of Pediatrics dan The American Collage of Obstetricians and Gynecologists untuk mendiagnosis persalinan preterm ialah sebagai berikut: 1. Kontraksi yang terjadi dengan frekuensi empat kali dalam 20 menit atau delapan kali dalam 60 menit plus perubahan progresif pada serviks, 2. Dilatasi serviks lebih dari 1 cm, Pemeriksaan Penunjang - Pemeriksaan swab keputihan - Cek darah perifer lengkap - Cek urin lengkap Tatalaksana Tatalaksana • Tirah baring • Tokolitik tidak diberikan pada: a) Usia kehamilan di bawah 24 minggu atau di atas 34 minggu b) Pembukaan > 3 cm c) Ada Korioamnionitis, preeclampsia, atau perdarahan janin d) Gawat janin atau janin meninggal atau cacat • Tokolitik: diberikan pada 48 jam pertama a) Nifedipin 3 x 10 mg per oral b) Terbutalin sulfat 1000 µg dalam 500 ml larutan infus NaCl 0,9% dengan dosis awal 10 tetes/menit lalu dinaikkan 5 tetes / menit tiap 15 menit hingga kontraksi hilang c) Salbutamol: dosis awal 10 mg IV dalam 1 liter cairan infus 10 tetes / menit. Jika kontraksi masih ada, naikkan kecepatan 10 tetes / menit setiap 30 menit • Antibiotik: Ampisilin: 2 g IV setiap 6 jam atau Klindamisin: 3 x 300 mg PO • Kortikosteroid: a) Deksametason 6 mg IM setiap 12 jam sebanyak 4 kali, ATAU b) Betametason 12 mg IM setiap 24 jam sebanyak 2 kali Komplikasi dan Prognosis 1. Sistem pernafasan: sindrom distress pernafasan 2. Sistem gastrointestinal: hiperbilirubineia, enterokolitis nekrotikans 3. Sistem saraf pusat: cerebral palsy, periventrucar leukomalasia, hearing loss, perdarahan intraventrikular 4. Mata: retinopati of prematurity 5. Sistem hematologi: anemia iatrogenik 6. Nutrisi: gagal tumbuh TERIMAKASIH