Anda di halaman 1dari 18

PEMERIKSAAN

TEST
PENCIUMAN
KELOMPOK 1
PENGERTIAN

– Indra penciuman merupakan penentu dalam identifikasi aroma dan cita rasa
makanan-minuman yang dihubungkan oleh saraf trigeminus sebagai
pemantau zat kimia yang terhirup.

– Pada manusia fungsi penghidu memiliki peranan penting. Gangguan penghidu


dapat menyebabkan seseorang tidak dapat mendeteksi kebocoran gas, tidak
dapat membedakan makanan basi, mempengaruhi selera makan,
mempengaruhi psikis, dan kualitas hidup seseorang
Jenis-jenis gangguan penciuman,
yaitu:

– Anosmia merupakan ketidak-mampuan mendeteksi bau


– Hiposmia merupakan penurunan kemampuan mendeteksi bau
– Disosmia merupakan distorsi identifikasi bau (tidak bisa membedakan bau)
– Parosmia merupakan perubahan persepsi pembauan
– Phantosmia merupakan persepsi bau tanpa adanya sumber bau
– Agnosia merupakan ketidakmampuan menyebutkan maupun membedakan
bau, meski pasien dapat mendeteksi bau.
Penyebab gangguan penghidu.

– Trauma kepala dapat menyebabkan kehilangan sebagian atau seluruh fungsi


penghidu. Hal ini disebabakan kerusakan pada epitel olfaktorius dan
gangguan aliran udara dihidung.

– Infeksi saluran nafas atas yang sering menyebabkan gangguan penghidu yaitu
common cold

– Gangguan penghidu pada penyakit sinonasal seperti rinosinusitis kronik atau


rinitis alergi disebabkan inflamasi dari saluran nafas yang menyebabkan
berkurangnya aliran udara dan odoran yang sampai ke mukosa olfaktorius.
Pemeriksaan fungsi penghidu

Anamnesis
– Hidung ekternal :Bentuk, ukuran, warna kulit
– Normalnya : simetris, warna sama dengan wajah Abnormal: deformitas, bengkak,
merah.
– Nares: Anterior Inspeksi warna mukosa, lesi, rabas, perdarahan (epistaksis), bengkak
Mukosa normal: pink, lembab, tanpa lesi Abnormal: Rabas mukoid (rinitis), rabas
kuning kehijauan (sinusitis)
PALPASI

Palpasi dengan hati-hati punggung hidung dan jaringan lunak dg menempatkan 1


jari di setiap sisi lengkung hidung dan secara hati2 menggerakkan jari dari batang hidung ke
ujung hidung

– Nyeri tekan, massa, penyimpangan

– Normal struktur hidung keras dan stabil: Kepatenan lubang hidung dapat dikaji dg jari
diletakkan disisi hidung dan menyumbat 1 lubang hidung, klien bernapas dg mulut
tertutup
JUDUL SOP :
STIKES ICME PEMERIKSAAN FUNGSI INDERA PENCIUMAN

1. PENGERTIAN Merupakan suatu tindakan pada klien dengan cara memberikan beberapa
bau-bauan yang berbeda untuk mengetahui kenormalan fungsi indera
penciuman
2. TUJUAN 1. Untuk mengetahui adanya gangguan fungsi indera penciuman
2. Untuk mengetahui adanya penurunan funsi pada indera penciuman
3. INDIKASI 1. Semua klien
2. Klien dengan adanya penururunan fungsi indera penciuman
3. Klien yang mengalami gangguan pada indera penciuman
4. KONTRAINDIKASI _
5. PERSIAPAN KLIEN 1. Identifikasi klien dengan memeriksa identitas, riwayat kesehatan, penyakit
dan keluhan klien secara cermat.
2. Berikan salam, perkenalkan diri anda, dan identifikasi klien dengan
memeriksa identitas klien secara cermat.
3. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan, berikan
kesempatan kepada klien untuk bertanya dan jawab seluruh pertanyaan
klien.
4. Minta pengunjung untuk meninggalkan ruangan, beri privasi kepada klien
5. Atur posisi klien sehingga merasakan aman dan nyaman
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN 1. Kopi
2. Bubuk teh
3. Sirup dengan rasa yang baunya gampang dikenali (misal sirup jeruk)
4. Penutup mata
5. Bengkok 1 Buah jika diperlukan
6. Sarung tangan 1 pasang untuk Ners jika diperlukan
7. Masker 1 buah untuk Ners jika diperlukan
CARA BEKERJA :
1. Jelaskan pada klien bahwa tindakan akan segera dilakukan
2. Atur posisi klien senyaman mungkin (posisi duduk atau semi fowler)
3. Periksa alat dan bahan yang akan digunakan
4. Dekatkan alat dan bahan ke sisi tempat tidur klien
5. Pastikan prosedur APD (alat pelindung diri) sudah dilaksanakan oleh Ners jika diperlukan
6. Pasangkan penutup mata pada
7. Dekatkan kopi pada hidung
8. Minta untuk mencium kopi tersebut
9. Kemudian tanyakan pada mengenai bau yang telah diciumnya
10. Dekatkan bubuk teh pada hidung
11. Minta untuk mencium bubuk teh tersebut
12. Kemudian tanyakan pada mengenai bau yang telah diciumnya
13. Dekatkan sirup jeruk pada hidung
14. Minta untuk mencium bau sirup jeruk tersebut
Kemudian tanyakan pada mengenai bau yang telah diciumnya
15. Ulangi berulang-ulang (bisa menggunakan bahan yang telah dilakukan diatas) tindakan tersebut untuk
memastikan lagi apakah memang ada gangguan pada indera penciuman
16. Setelah selesai buka penutup mata klien
17. buang semua peralatan yang telah tidak terpakai
18. Rapikan klien
19. Beritahu bahwa tindakan telah dilakukan
20. Lepas sarung tangan (jika perawat memakai sarung tangan)
21. Buka kembali tirai atau pintu dan jendela.
22. Kaji respon klien (subyektif dan obyektif)
23. Berikan reinforcement positif pada klien
24. Buat kontrak pertemuan selanjutnya
25. Akhiri kegiatan dengan baik
26. Cuci tangan
HASIl :
Dokumentasikan nama tindakan/tanggal/jam tindakan, hasil yang diperoleh, respon klien
selama tindakan, jika klien dapat menjawab semua yang di.ujikan dengan benar maka
penciuman klien normal
nama dan paraf perawat pelaksana.

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


Pastikan mata klien tertutup dengan rapat tapi jangan sampai terlalu kencang
– Tes odor stix

Uji ini menggunakan pena penghasil bau-bauan. Penba ini dipegang dalam jarak sekitar 3-6 inci dari hidung pasien untuk mengkaji persepsi
bau pasien secara kasar.

– Tes alkhohol 12 inci

Merupakan metode pemeriksaan persepsi bau secara kasar dengan menggunakan paket alkhohol isopropil yang dipegang pada jarak 12 inci.

– Scratch and sniff card

Metode ini menggunakan kartu yang memiliki 3 bau untuk menguji penciuman secara kasar

– The University of Pennsylvania Smell Identification Test (UPSIT)

Merupakan metode paling baik untuk menguji penciuman dan paling direkomendasikan. Uji ini menggunakan 40 item pilihan ganda berisi bau-
bauan berbentuk kapsul mikro. Orang yang kehilangan seluruh fungsi penciumannya memiliki skor kisaran 1-7 dari skor maksimal 40. Untuk
anosmia total, skor yang dihasilkan lebih tinggi karena terdapat adanya sejumlah bau-bauan yang bereaksi terhadap rangsangan terminal.

– Pemeriksaan fisik untuk emenentukan ambang batas

Penentuan ambang deteksi bau menggunakan alkhohol feniletil yang ditetapkan dengan menggunakan rangsangan bertingkat. Masing-masing
lubang hidung harus diuji sensitivitasnya melalui ambang deteksi untuk fenil-etil metil etil karbinol.
TERIMA KASIH!!!

Anda mungkin juga menyukai