Anda di halaman 1dari 27

Materi Pokok

Intervensi Gizi
Intervensi Gizi
• Langkah ketiga dari asuhan gizi terstandar
• Suatu tindakan yang terencana yang ditujukan
untuk memperbaiki status gizi dan kesehatan
• merubah perilaku gizi dan kondisi lingkungan
yang mempengaruhi masalah gizi
pasien/klien.
Intervensi Gizi
Terdiri dari dua komponen
• Perencanaan
menetapkan prioritas masalah berdasarkan
diagnosis gizi yang sudah ditetapkan
• Implementasi
melaksanakan intervensi yang telah
direncanakan
Tujuan Intervensi
Untuk mengatasi masalah gizi yang
teridentifikasi dalam diagnosa gizi :
• Dalam bentuk perencanaan
• Penerapan
berkaitan dengan status kesehatan
individu/pasien/klien, perilaku dan kondisi
lingkungan untuk memenuhi kebutuhan
gizinya.
Contoh
DIAGNOSIS GIZI INTERVENSI
P Kelebihan asupan Menurunkan asupan karbohidrat
karbohidrat 10 % dari hasil kajian asupan
E Kurang pengetahuan Edukasi gizi tentang jumlah, jenis
mengenai asupan dan waktu makan makanan
karbohidrat yang sesuai sumber karbohidrat
S Hiperglikemia (GDP 200
mg/dL) dan HBA1C (8.2%)
Contoh
DIAGNOSIS GIZI INTERVENSI

P Gangguan menelan Mengurangi dampak gangguan


menelan

E Komplikasi post stroke Tidak dapat dikoreksi oleh dietisien

S Hasil tes menelan, Modifikasi bentuk, frekuensi, jadwal


keluhan/laporan tersedak makan dan
pada saat makan bantuan saat makan
Langkah Perencanaan
• Tetapkan prioritas diagnosis gizi berdasarkan :
• derajat kegawatan masalah
• keamanan
• kebutuhan pasien/klien
Intervensi diarahkan untuk menghilangkan penyebab
(etiologi dari problem), bila etiologi tidak dapat
ditangani oleh tenaga gizi maka intervensi
direncanakan untuk mengurangi tanda dan gejala
masalah (sign/simptoms).
Langkah Perencanaan
• Pertimbangkan panduan medical nutrition theraphy (MNT),
penuntun diet, konsensus dan regulasi yang berlaku.
• Diskusikan rencana asuhan dengan pasien/klien , keluarga
atau pengasuh pasien/klien.
• Tetapkan tujuan yang berfokus pada kebutuhan pasien/klien.
• Tujuan harus jelas, hasilnya terukur dalam kurun waktu yang
ditetapkan.
• Merancang Preksripsi gizi berupa rekomendasi kebutuhan zat
gizi pasien/klien secara individu
Implementasi
• kegiatan intervensi gizi dimana tenaga gizi
mengkomunikasikan rencana intervensi gizi
yang sudah ditetapkan kepada pasien/klien
dan kepada pihak terkait
• perlu dilakukan monitoring, pencatatan
dan pelaporan pelaksanaan intervensi
Pada langkah intervensi Tenaga gizi harus
berpikir kritis dalam hal:
• Menetapkan prioritas dan target/ goals/tujuan
• Menentukan preskripsi gizi atau perencanaan
intervensi gizi
• Menggalang hubungan interdisipliner
• Intervensi perilaku terkait gizi
• Memadukan strategi intervensi gizi dengan
kebutuhan pasien/klien, diagnosis gizi, dan nilai-nilai
yang dimiliki pasien/klien
• Menentukan waktu dan frekuensi asuhan
Pemberian Makanan utama dan makanan
selingan (ND)
• Makanan Biasa ( diet makanansehat ).
• Komposisi makananutama /makanan selingan.
• Tekstur Makanan : Modifikasi bentuk makanan berupa cair, saring, lunak, biasa.
• Modifikasi diet Energi ( Diet rendah energy/kalori, diet tinggi energy/kalori).
• Modifikasi diet Protein ( Diet rendah protein, Diet tinggi protein).
• Modifikasi diet Karbohidrat ( Diet rendahkarbohidrat, Diet
tinggikarbohidratkomplek).
• Modifikasi diet lemak ( Diet rendahlemak, Diet rendahkolesterol).
• Modifikasi diet serat ( Diet tinggiserat, Diet rendahsisa).
• Modifikasi diet cair ( Diet cairpenuh, Diet Cairjernih, Diet cairtanpasusu).
• Modifikasi diet spesifik /Diet khusus ( Diet denganperhitungankhusus).
• Modifikasi diet terkait vitamin.
• Modifikasi diet terkait mineral.
• Jadwal makan/cairan
Pemberian Makanan utama dan
makanan selingan (ND)
• Contoh : Pemberian Makanan Biasa (ND 1)
• Diagnosis gizi
• overweight berkaitan dengan kelebihan asupan energi ditandai dengan
BMI 29 danestimasi kelebihan asupan energi
• Tujuan intervensi
• Menurunkan berat badan 2 kg dalam 1 bulan
• Rencana
• Bentuk Makanan biasa/lunak
• Diet Rendah kalori 1500 kalori
• Jadwal makan utama 3 kali selingan 2 kali pk.7 pagi, pk.12.00
siang,pk.18.00 malam,selingan pk 10.00 dan pk.16.00. Asupan air cukup
• Jalur per oral
Pemberian Makanan utama dan
makanan selingan (ND 1)
CONTOH
Diagnosis gizi overweight berkaitan dengan kelebihan asupan energi
ditandai dengan BMI 29 danestimasi kelebihan asupan
energi

Tujuan Bentuk makanan Enteral sebagai tambahan/suplemen


intervensi
Preskripsi Energi 2000 kalori Protein 60
Jenis Makanan enteral energi 500 kalori/500 ml, protein 15
gram/serving
Jadwal pemberian pk.9 pagi 150 cc, pk.16.00 siang 150 cc,
pk.21.00 malam 200 cc,
Jalur pemberian per oral
Parenteral (ND 2.2)
CONTOH
Diagnosis gizi Perubahan Fungsi saluran cerna berkaitan dengan
penurunan fungsi eksokrin ditandai dengan gangguan
pankreas

Tujuan Memberikan makanan parenteral


intervensi
Preskripsi Bentuk makanan Parenteral (berkoordinasi dengan DPJP)
Diet : Energi 1500 kalori Protein 54 g, lemak 76 g, KH 145 g
Jenis Makanan parenteral : Kabiven
Jadwal pemberian kontinyu, tetesan disesuaikan dengan
koordinasi dengan DPJP. Akses/jalur pemberian vena sentral
Medical food suplemen (ND 3.1)
CONTOH
Diagnosis gizi Asupan protein dan energi tidak adekuat berkaitan
dengan menurunnya kemampuan mengkonsumsi
ditandai dengan estimasi asupan kurang dari kebutuhan

Tujuan Meningkatkan asupan protein dan energi mencapai lebih


intervensi atau sama dengan 80%
Preskripsi Bentuk makanan enteral sesuai dengan kondisi medis
tertentu
Diet : Diabetes makanan, Cair DM (Nutren Diabetik)
Penyakit Ginjal Kronik, Cair rendah protein ( Nephrisol)
Konstipasi, Cair tinggi serat (Nutren Fiber)
Jadwal : 2 kali sehari pk 10.00 dan 16.00 atau sesuai
kebutuhan
Jalur makanan per oral
Tambahan vitamin (ND 3.2)
CONTOH
Diagnosis gizi Asupan vitamin tidak adekuat berkaitan dengan kurang
mengkonsumsi makanan sumber vitamin C ditandai
dengan perdarahan di gusi

Tujuan Meningkatkan pemberian vit Cmelalui suplemen untuk


intervensi mencukupi kebutuhan(sesuai kekurangan)

Preskripsi Pemberian tambahan tablet vitamin C untuk mencukupi


kebutuhan vitamin C sesuai kekurangan per oral
Tambahan Mineral (ND 3.2)
CONTOH
Diagnosis gizi Asupan mineral kalsium tidak adekuat berkaitan dengan
kurang mengkonsumsi makanan sumber kalsium
ditandai dengan asupan 50% dari kecukupan
Tujuan Meningkatkan pemberian mineral kalsium melalui suplemen
intervensi untuk mencukupi kebutuhan (sesuai kekurangan)

Preskripsi Pemberian tambahan tablet kalsium untuk mencukupi


kebutuhan Kalsiumsesuai kekurangan per oral
Managemen substansi bioaktif (ND 3.3)

CONTOH
Diagnosis gizi Asupan bioaktif (serat) sub optimal berkaitan dengan
kurang mengkonsumsi makanan sumber serat ditandai
dengan meningkatnya kholesterol
Tujuan Meningkatkan asupan serat mencapai 25 gram/hari
intervensi

Preskripsi Jadwal makanan 3 kali makanan utama 2 kali makanan


selingan buah,
Pemberian sumber protein nabati/kedele, tumbuhan sumber
stanol dan sterol (buah, sayur kubis, minyak sayur, kacang2an)
Bantuan Pemberian Makan (ND 4)

CONTOH
Diagnosis gizi Tidak adekuat nya asupan energi berkaitan dengan
menurunnya daya ingat ditandai penurunan berat badan

Tujuan Meningkatkan asupan energi sampai dengan 80-100%


intervensi

Preskripsi Bentuk makanan biasa/lunak


Diet energi 1700 kalori, protein 60 g
Jalur makanan per oral
Jadwal makan 3 kali makanan utama 2 kali makanan selingan
Koordinasi dengan perawat/care giver untuk memberikan
makan dan
Mengingatkan/isyarat waktu makan
Lingkungan Pemberian Makan (ND 5)

CONTOH
Diagnosis gizi Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan
ketidakmampuan makan dengan cara tertentu ditandai
ketidakmampuan makanan secara mandiri
Tujuan Meningkatkan asupan makan per oral sampai dengan 80%
intervensi

Preskripsi Bentuk makanan biasa/lunak


Diet energi 1900 kalori, protein 60 g
Jalur makanan per oral
Jadwal makan 3 kali makanan utama 2 kali makanan selingan
Koordinasi dengan perawat/care giver untuk memberikan
makan dengan alat makanan yang tepat dan situasi yang
nyaman
Pengaturan Gizi yang Berkaitan Dengan
Tindakan Medis (ND 6)
CONTOH
Diagnosis gizi Perubahan gizi terkait dengan nilai labolatorium berkaitan
dengan hiperglikemia ditandai dengan diabetes

Tujuan Membantu mengontrol kadar gula darah


intervensi

Preskripsi Bentuk makanan biasa/lunak/cair


Diet Diabetes 1500 kalori
Jalur makanan per oral
Jadwal makan 3 kali makanan utama 2 kali makanan selingan
Koordinasi dengan dokter terkait dengan pemberian insulin
Domain Edukasi Gizi (E)
Terdiri dari
• Konten
• Praktek
Diagnosis Kurangnya asupan energi berkaitan dengan kurangnya
gizi pengetahuan gizi ditandai asupan 70% kebutuhan
Tujuan Meningkatkan asupan energi mencapai 100%
intervensi
Rencana Diberikan edukasi gizi dengan materi :
- Kebutuhan gizi individu
- Cara meningkatkan asupan energi
- Memilih makanan dengan densitas energi dan protein
tinggi
Domain Konseling Gizi (C)
Terdiri dari
• Pendekatan Teori :
Cognitive-Behavioral Theory
Health Belief Model
Social Learning Theory
Transtheoretical Model/Stages of Change
• Strategi
• Contoh
Diagnosis gizi Tidak siap menjalankan rekomendasi gizi berkaitan
dengan kurangnya kesempatan mempersiapkan makanan
karena kesibukan bekerja ditandai oleh tidak pernah
sarapan pagi dan tidak jarang mengkonsumsi buah/sayur
Tujuan Mempersiapkan klien untuk menjalankan anjuran gizi pada
intervensi kunjungan berikutnya
Preskripsi Diberikan konseling gizi dengan materi :
- Merencanakan menu sarapan yang praktis
- Membawa buah/sayur dari rumah
- Melibatkan keluarga dalam mempersiapkan makanan
- Menjelaskan cara memilih makanan apabila membeli
makanan di luar rumah
Domain Koordinasi Asuhan Gizi (RC)
Terdiri dari :
• Kolaborasi antara tim kesehatan
• Memberhentikan dan transfer asuhan gizi ke
pelayanan kesehatan lain
Diagnosis gizi Kurangnya asupan energi berkaitan dengan kondisi pasca
stroke sehingga tidak mandiri dalam makan diandai oleh
asupan 60% dari kebutuhan
Tujuan intervensi Meningkatkan asupan energi sampai dengan 100% dalam 3
hari perawatan
Rencana - Diet 1800 Kkal protein protein 115 gram
- Bentuk makanan nasi lunak
- Jalur makanan per oral
- Terdiri dari 3 kali makanan utama dan 2 kali makanan
selingan
- Koordinasi dengan perawat untuk memberikan bantuan
makan

Anda mungkin juga menyukai