Anda di halaman 1dari 63

PEMBEKALAN MANASIK KESEHATAN HAJI

PUSKESMAS PURWAHARJA I
TAHUN 2015
DETEKSI DINI FAKTOR RISIKO
PENYAKIT TIDAK MENULAR
PADA JEMAAH HAJI

Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular


Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Kementerian Kesehatan RI
Situasi PTM pada jemaah Haji
( Evaluasi Penyelenggaraan Haji 2014 )
 Penyebab kematian terbanyak adalah
Penyakit Jantung 44,4%, Paru-paru 18,8%,
DM 13,8%, Stroke 5,7%
 Penyakit terbanyak jamaah risti adalah
Tekanan Darah Tinggi yaitu 43,4%
 Penyakit terbanyak rawat jalan di kloter
adalah tekanan darah tinggi (42.417
jemaah)

3
3
PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)
Faktor Risiko dan Fase Akhir
Risiko Melekat
- Umur, Sex
•Keturunan dll
Faktor Risiko /
Penyakit Antara Fase Akhir
•PJK - PD
Risiko Perilaku •Stroke
• Hipertensi
• Merokok •Diabetes
• Hiperglikemi
• Diet •PPOK
• Obesitas
• Alkohol •Ginjal Kronik
• Dislipidemia
• Aktifitas Fisik •Kanker
• Lesi Pra
• Stress •Cedera
kanker
• Bronkhitis/ •Thalassemia
Emfisema/ •Lupus
Efusi Pleura •Osteoporosis
Faktor Lingkungan :
Globalisasi,
11/03/2019Sosio-ekonomi
Budaya, Modernisasi, Polusi dll
4
FAKTOR RISIKO UTAMA PTM

Merokok D Penyakit Jantung PD


E
T Kanker
Diet E
K Diabetes
Aktivitas Fisik
S PPOK
I
Osteoporosis
D
I Peny. Gigi Mulut
Alkohol N
I Gangguan Jiwa
Source: WHO, Global Status Report on NCD, 2010 Cedera
Tujuan Pengendalian PTM dalam
Penyelenggaraan Kesehatan Haji
– Menjaga agar calon jemaah haji tetap dalam
keadaan sehat sebelum keberangkatan, selama
menunaikan ibadah haji dan setiba kembalinya di
Tanah Air.
– Terdeteksi dan terkendalinya Faktor Risiko PTM
pada calon jemaah haji sedini mungkin.
– Menurunkan Angka kesakitan dan kematian akibat
PTM pada jemaah haji

6
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAT JENDERAL BINA GIZI DAN KIA
DIREKTORAT BINA KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA
TAHUN 2015
DASAR PEMBINAAN
KEBUGARAN JASMANI BAGI JAMAAH HAJI
 Ibadah haji merupakan ibadah yang membutuhkan
kemampuan fisik terutama jalan kaki yang cukup jauh
• Berjalan ke Masjid  Pondokan
• Tawaf
• Sai
• Lempar Jumroh
 Sebagian besar jamaah haji merupakan jamaah dengan
risiko tinggi
 Kebugaran jasmani yang baik dapat membantu proses
adaptasi tubuh terhadap beban fisik dan perubahan iklim
lingkungan
 Monitoring Latihan fisik dapat dimanfaatkan sebagai
monitoring dan pengendalian faktor risiko
 Kebugaran jasmani jamaah haji relatif masih rendah
TAHAPAN PEMBINAAN
KEBUGARAN JASMANI JAMAAH HAJI
1. Penilaian kesehatan fisik : dinyatakan sebagai calon jemaah
haji mandiri (sehat) atau risti
2. Tes kebugaran awal dan sebelum berangkat :
 Jalan cepat 1,6 km cara Rockport atau Tes bangku YMCA tinggi
30,5 cm selama 3 menit (usia 20 – 69 tahun) sebagai alternatif jika
cuaca tidak memungkinkan atau
 Tes Jalan selama 6 menit ( usia 60 – 90 tahun) atau
 Tes Berdiri – Duduk / Stand Chair Test selama 30 detik (usia >70 th) :
Bagi calon jemaah haji yang tidak mampu berjalan lama
3. Intervensi melalui latihan fisik jalan kaki (2x seminggu) dan
senam kebugaran jasmani (1x seminggu) terprogram secara
mandiri atau berkelompok
4. Membiasakan minum sebelum, selama dan setelah latihan
fisik
5. Pembinaan minimal 6 bulan sebelum berangkat oleh
Puskesmas
LATIHAN FISIK JALAN KAKI TERPROGRAM
1. Pilih jenis latihan fisik yang cocok/sesuai kemampuan dan kombinasi
(Cross Training) :
 Jalan cepat atau Jogging 1,6 km dengan kecepatan meningkat
secara bertahap setiap bulan
 Senam kebugaran jasmani

 Bersepeda atau sepeda statis

 Berenang bagi yang mampu

2. Lakukan latihan fisik secara teratur 3 - 5 kali/minggu, selang istirahat


sehari.
3. Latihan fisik dilakukan selama 20 - 60 menit, diawali dengan pemanasan
(peregangan), dilanjutkan dengan jalan kaki, diakhiri dengan latihan
pendinginan (pelemasan)
4. Lakukan secara mandiri di sekitar tempat tinggal atau dapat secara
berkelompok ditempat yang ditentukan
RINGKASAN KEGIATAN
LATIHAN FISIK TERPROGRAM
KEGIATAN LATIHAN FISIK
Jalan
TEMPAT Cepat/Jogging
Peregangan Pendinginan
Pemanasan dan Senam
(Stretching)
Kebugaran
Jasmani

Tanah air (sebelum + + + +


berangkat)

Pesawat +

Arab Saudi + + +

Tanah air + + + +
(setelah pulang)
PELAYANAN GIZI
BAGI JAMAAH HAJI

DITJEN BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU & ANAK


KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2015
DISAMPAIKAN PADA PEMBEKALAN OPERASIONAL
TUJUAN PELAYANAN GIZI JEMAAH HAJI
Tujuan Umum:
Terselenggaranya pelayanan gizi bagi jemaah haji dan petugas
kesehatan agar dapat melaksanakan ibadah haji secara
maksimal

Tujuan Khusus:
1. Terselenggaranya pelayanan gizi bagi jemaah haji baik
yang sehat maupun yang sakit, agar dapat melaksanakan
ibadah haji secara maksimal
2. Terselenggaranya pemberian makanan bagi jamaah haji
dengan baik dan benar sesuai standar.
3. Terselenggaranya konseling gizi bagi jemaah haji yang
membutuhkan.
4. Terlaksananya kegiatan pencatatan, pelaporan dan
evaluasi pelayanan gizi jemaah haji
SASARAN DAN RUANG LINGKUP
PELAYANAN GIZI JEMAAH HAJI
SASARAN
1. Jemaah haji sehat
2. Jemaah haji risti: Risti Usia dan Risti Penyakit
3. Jemaah haji sakit rawat jalan
4. Jemaah haji sakit rawat inap
5. Petugas kesehatan haji

RUANG LINGKUP
1. Pelayanan Gizi di Indonesia (Puskesmas, Asrama Haji
Transit/Embarkasi/Debarkasi, di Pesawat)
2. Pelayanan Gizi di Arab Saudi
a. Pelayanan Gizi Jemaah sehat, Jemaah haji Risti dan Petugas Kloter
b. Pelayanan gizi pasien rawat jalan di Kloter, Sektor dan BPHI
c. Pelayanan gizi pasien rawat inap di Sektor dan BPHI
d. Pelayanan Gizi di PPIH di Arab Saudi
ALUR PELAYANAN GIZI JEMAH HAJI

JH SEHAT JH SAKIT

DIRAWAT
RAWAT JALAN

KONSELING GIZI

MAKANAN DIET
BIASA KHUSUS DIET KHUSUS

PENYEDIAAN MAK
OLEH KATERING PEMESANAN MAKANAN PEMESANAN MAK
BIASA KHUSUS KONSELING
GIZI
PENYEDIAAN MAKANAN BIASA DAN
MAKANAN KHUSUS

EVALUASI
SYARAT MAKANAN JEMAAH HAJI

 Jemaah haji sehat, Petugas:


Makanan dengan gizi seimbang sesuai kebutuhan
orang sehat. Mengandung zat tenaga (karbohidrat
dan lemak), pembangun (protein ) dan pengatur
(sayur dan buah).
 Jemaah haji sakit/risti:
Makanan sesuai prinsip dan syarat diet terkait
penyakit.
KONSELING GIZI
 Jamaah haji sehat: Pola makan sesuai Pedoman
Gizi Seimbang
 Jamaah haji risti: penyuluhan dan konseling
agar menjaga pola makan sehingga tetap
terjaga kesehatannya dan mencegah kesakitan
 Konseling diberikan sebelum, selama dan
setelah pelaksanaan ibadah haji.
STANDAR KEBUTUHAN BAHAN MAKANAN
BAGI JEMAAH HAJI SEHAT DAN PETUGAS
Bahan Makanan Satuan Jumlah Keterangan
Nasi g 650 -
Roti Manis g 100 Bisa diganti 2 buah snack @ ±150
Telur g 50 kkal
Daging sapi/ayam g 100 -
Ikan g 100 -
Sayuran g 200 -
Buah g 300 -
Gula pasir g 30 -
Minyak g 30 -
Kerupuk g 20 -
Susu Full Cream g 20 -
Air Minum ml 2000 -
-
Nilai Gizi:
Energi 2506 kkal Kebutuhan Energi 2500 kkal
Protein 103,2 g ( 16% ) Kebutuhan Protein : 15 – 20%
Lamak 66,1 g ( 23% ) Kebutuhan Lemak : 20 – 30%
Karbohidrat 382 g ( 61% ) Kebutuhan Protein : 50 – 70%
DIET HIPERTENSI
 Jumlah garam disesuaikan berat ringannya
penyakit dan obat yang diberikan.
 Gunakan garam beryodium, tidak lebih dari ½
sendok teh sehari
 Bila mengkonsumsi suplemen, konsultasikan
dengan dokter.
 Anjuran Diet :
 Makanan yang dianjurkan : makanan segar,
rendah garam, tidak menggunakan vetsin,
Makanan yang dianjurkan : makanan segar,
rendah garam, tidak menggunakan vetsin,
sumber protein daging/ ayam / ikan 100 gr/hari,
telur ayam/bebek 1 butir/hari, susu segar 200
ml/hari.
Makanan yang dihindari : jeroan, daging
kambing, makanan olahan yang banyak
mengandung garam, makanan/minuman kaleng,
makanan yang diawetkan, mentega, keju,
bumbu seperti kecap, terasi, garam, makanan
mengandung alkohol seperti durian, tape.
Makanan yang dibatasi : makanan yang
mengandung natrium seperti soda kue, vetsin
saos, dll
DIET DIABETES MELLITUS
 Ajuran diet :
 Makanan yang dianjurkan : sumber protein
(daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, ikan,
putih telur, tempe, tahu, oncom, kacang2 an),
sayuran (kangkung, daun kacang, oyong,
ketimun, tomat, labu air, lobak, sawi, dll), buah
atau sirup buah (jeruk, apel, pepaya, jambu
air, semangka, belimbing, dll), susu skim atau
rendah lemak ( yoghurt, susu kacang, dll)
 Makanan yang dihindari : gula pasir, gula
merah, gula batu, madu, makanan dan
minuman manis (dendeng, cake, permen,
dodol, susu kental manis, soft drink, es krim),
 Bumbu yang manis (kecap, saus tiram), buah-
buahan yang manis dan diawetkan (durian,
nangka, alpukat, kurma, manisan buah, tape),
dan minuman beralkohol.
 Makanan yang dibatasi : semua sumber hidrat
arang (nasi, roti, gandum, jagung, ubi, talas,
dll), sumber protein hewani tinggi lemak jenuh
(kornet, sosis, sarden, otak, jeroan, daun
ketela, kapri, dll), buah-buahan (nanas,
alpukat, anggur, mangga, sirsak, pisang,
alpukat, sawo, dll), susu full cream, keju,
mayonaise, makanan yang digoreng dan
menggunakan santan kental.
DIET JANTUNG
 Konsumsi makanan rendah kalori pada
jemaah haji yang terlalu gemuk.
 Bila mempunyai tekanan darah tinggi,
konsumsi makanan rendah garam.
 Makan porsi kecil tapi sering, mudah dicerna,
bumbu tidak merangsang, hindari makanan
yang kurang matang (sate)
 Makanan lebih baik dikukus, direbus,
dibakar, dipanggang.
 Anjuran diet :
 Makanan yang dianjurkan : sumber hidrat
arang(nasi, roti, gandum, talas, sereal, dsb)
 sumber protein (daging tanpa lemak, ayam
tanpa kulit, ikan, tempe, tahu, oncom, kacang2
an), sayuran yang tidak mengandung gas
(bayam, buncis, labu siam, wortel, kacang
panjang, dll), buah atau sari buah (jeruk, apel,
pepaya, melon, jambu, pisang,dll), makanan
yang tidak berlemak (direbus/dikukus,
dipanggang atau ditumis dengan
menggunakan minyak kedelai, minyak,
jagung, dll), makanan yang mengandung
santan encer serta makanan yang mudah
dicerna dan tidak berbumbu tajam dan tidak
terlalu asin.
 Makanan yang dihindari : sumber
protein hewani (daging berlemak), sosis,
otak, jeroan, kuning telur, dll), makanan
yang berlemak tinggi (digoreng,
mayonaise, dll), serta minuman yang
mengandung soda dan alkohol.
 Makanan yang dibatasi : sumber hidrat
arang (mie, roti putih, ketan, kue, cake,
biskuit, dll), sumber protein hewani (
daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit,
sarden, dll), sayuran mengandung gas,
 Buah2an mengandung gas dan tinggi
lemak (durian, alpukat, nangka tua,
nanas, dll), Makanan yang berlemak
tingggi (digoreng, susu full cream,
coklat, es krim, keju), makanan yang
mengandung soda, alkohol, kopi, tape
serta makanan yang berbumbu tajam
yang merangsang ( cuka, cabe dan
merica)
Pusat Promosi Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
UU Nomor 36 Tahun 2009
(Pasal 5,6,7)
Setiap orang berhak mendapatkan :
Pelayanan kesehatan yang bermutu
Lingkungan yang sehat
Informasi dan edukasi tentang kesehatan

(Pasal 11)
Setiap orang berkewajiban Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat

PUSAT PROMOSI KESEHATAN


KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POTENSI SAKIT
ADA PADA SEMUA JEMAAH HAJI

PROMOSI KESEHATAN HAJI


Promosi Kesehatan bagi Jemaah Haji
Upaya untuk memberdayakan jemaah haji agar tahu, mau
dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih & sehat
serta berperan aktif dalam meningkatkan kesehatannya
sebelum keberangkatan, selama di Tanah Suci dan
sekembalinya ke Tanah Air.

(KMK 442/2009 - Asas Pemberdayaan dan Kemandirian  mendorong


jemaah haji untuk ber-PHBS agar tetap sehat dan tidak jatuh sakit)
SECARA UMUM
PERILAKU SEHAT YG PERLU DILAKUKAN
1. MENCUCI TANGAN DENGAN AIR BERSIH & SABUN SECARA BENAR SEBELUM MAKAN
DAN SETIAP SELESAI MELAKUKAN AKTIVITAS

2. MENGGUNAKAN ALAT /BAHAN PELINDUNG (MASKER, KACA MATA, CREAM)

3. BANYAK MINUM AIR PUTIH DAN BANYAK MAKAN SAYUR & BUAH SETIAP HARI

4. MENJAGA KEBERSIHAN DAN KERAPIHAN TEMPAT PEMONDOKAN

5. MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA

6. TIDAK MELUDAH DI LANTAI DAN DI SEMBARANG TEMPAT

7. ETIKA BATUK/BERSIN, MENUTUP HIDUNG DENGAN SAPU TANGAN

8. GUNAKAN AIR BERSIH SECUKUPNYA DAN GUNAKAN JAMBAN SEHAT YANG TERSEDIA

9. TIDAK MEROKOK DI DALAM RUANGAN/PEMONDOKAN

10. MELAKUKAN AKTIIVITAS FISIK SETIAP HARI

11. SELALU BERFIKIR POSITIF UNTUK MENGHINDARI STRESS


KHUSUS PENGGUNAAN TOILET/WC/JAMBAN

 Sediakan kantong plastik untuk


membuang tisu, pembalut, dan lain-
lain
 Pilih yang pintunya dapat terkunci,
saluran air tidak tersumbat dan tempat
antrinya tidak becek.
 Buang air besar/buang air kecil harus
pada lubang toilet/wc/jamban, bukan
di lantainya.
 Sebelum dan sesudah menggunakan
toilet/wc/jamban harus disiram dulu
sampai bersih.
n
 Kalau menggunakan
kloset duduk,
bersihkan/keringkan
dulu dudukannya, untuk
menghindari terjadinya
penularan penyakit.
 Jangan jongkok apabila
menggunakan kloset
duduk.
PROMOSI KESEHATAN HAJI

1 • Tetap Sehat Sebelum Berangkat

2 • Tetap Sehat Selama Ibadah Haji

• Tetap Sehat Setelah Kembali ke


3 Tanah Air
1 • Tetap Sehat Sebelum Berangkat

• Periksa kesehatan
• Imunisasi Meningitis
• Olah raga/aktivitas fisik secara teratur
• Jaga pola makan
• Jaga berat badan ideal
• Persiapkan obat-obatan pribadi
• Latihan penyesuaian terhadap musim
panas dan dingin
2 • Tetap Sehat Selama Ibadah Haji

Tahap : Perjalanan dari Embarkasi menuju Arab


Saudi

Tahap : Perjhalanan dari Jeddah ke Madinah atau Mekkah

Tahap : Saat Tiba di madinah/Mekkah

Tahap : Kegiatan di Madinah/Mekkah

Tahap : Kegiatan di Armina


TAHAP: PERJALANAN DARI EMBARKASI MENUJU
ARAB SAUDI

1. DALAM PESAWAT
2. PERJALANAN DARI JEDDAH KE
MADINAH ATAU MEKKAH
3. TIBA DI MADINAH/ MEKKAH
TAHAP: PERJALANAN DARI JEDDAH KE MADINAH
ATAU MEKKAH

• Perjalanan dari Jeddah ke Madinah (gelombang 1)


perjalanan ± 5 jam, dan jemaah dari Jeddah ke
Mekkah (gelombang 2) perjalanan ± 1 jam
• Hal yang perlu diperhatikan :
– Menjaga posisi duduk selama perjalanan
– Makan dan minum dalam perjalanan
– BAK/BAB
– Menjaga keseimbangan cairan (sehubungan suhu
setempat sangat panas atau sangat dingin)
TAHAP: SAAT TIBA DI MADINAH/MEKKAH

• Saat tiba di Madinah atau Mekkah, jemaah


dianjurkan untuk istirahat, jangan langsung
melakukan kegiatan ibadah di luar ruangan
(adaptasi dengan lingkungan)
• Dijelaskan penggunaan sarana (MCK, penggunaan
lift , tempat jemur pakaian, dll) yang ada di
penginapan
• Dijelaskan tempat-tempat penting, seperti : tempat
menginap petugas kesehatan, klinik kesehatan, dll
TAHAP: KEGIATAN DI MADINAH/ MEKKAH

• Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan


tugas/ kewenangan masing-masing
• Hal yang harus diperhatikan :
– Kebersihan diri (Personal Hygiene) ; makan minum,
BAK/BAB
– Menjaga keseimbangan cairan (suhu yang berbeda dengan
Indonesia)
– Mengingatkan kepada jemaah yang mempunyai penyakit
tertentu  memakan obat, menjaga makanan
TAHAP: KEGIATAN DI ARMINA

• Arafah (wuquf) dan Mina (lempar


jumrah)
• Cukup berat perjalanan malam dari
Arafah ke Mina (menahan dingin)
• Hidup di tenda dgn segala keterbatasan
• Harus menjaga kebersihan dan kondisi
tubuh krn banyak jalan untuk melempar
jumrah (3 kali)
• Tetap Sehat Setelah Kembali ke
3 Tanah Air

Sebagian besar jemaah haji akan mengalami batuk


sekembalinya ke tanah air. Kondisi ini akan diperparah
karena biasanya jemaah haji tidak dapat langsung
beristirahat. Apabila menderita batuk :
Memakai
Usahakan Perbanyak
masker untuk
minum air
tidur yang menutup
putih yang
cukup mulut &
hangat
hidung
Kurangi makanan
yang Jika sakit berlanjut,
berlemak/berminy
ak,terlalu segera ke dokter!
manis/dingin
 Dalam kehidupan manusia pasti akan
menghadapi suatu tekanan stress yang
mengganggu fungsi dan peran mereka.
 Stres dipengaruhi faktor dari dalam diri
(biologis, psikologis, hormon, saraf,
kekebalan tubuh), faktor dari luar misal
kualitas dan kuantitas stressor psikososial,
dukungan keluarga, politik, budaya.
 Sifat ibadah haji dapat menimbulkan stress,
antara lain :
 Ibadah dengan mobilitas tinggi (tawaf, sa’i,
lempar jumroh.
 Massa dari seluruh penjuru dunia
 Dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu
 Dilakukan di alam Sosial, budaya yang
berbeda dengan di indonesia
 Kiat mengelola stress :
 Meluruskan niat ibadah haji hanya untuk
mendapat ridho Alloh SWT.
 Tawakkal kepada Alloh SWT melalui cara
berpikir positif dan optimis.
 Senantias sabar disertai ihtiar saat
menghadapi situasi yang memunculkan
stress, mencari jalan keluar, mempersiapkan
diri menghadapi berbagai maslah yg
bermunculan antara lain : persiapan manasik
secara optimal, pelihara daya tahan tubuh,
penyesuaian kemampuan dgn keinginan
ibadah, memperbanyak zikir dan solat,
lakukan koordinasi antara ketua rombongan,
petugas kloter dalam mencari bantuan yang
diperlukan.
PAPARAN MATERI
SEHAT SAAT BERHAJI DENGAN
AKUPRESUR MANDIRI

Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan


Tradisional Alternatif dan Komplementer
MENGOPTIMALKAN MANFAAT
AKUPRESUR
 Untuk mengoptimalkan manfaat akupresur,
sebaiknya dilakukan terlebihdulu tindakan
pelemasan otot-otot pada daerah yang akan
dilakukan akupresur.
 Pelemasan otot-otot dilakukan pada daerah otot
besar seperti: Tengkuk, Bahu, Lengan, Tangan,
Pinggang, Paha, Kaki.
 Pelemasan otot dilakukan dengan cara meremas
otot besar menggunakan telapak tangan dan
kelima jari tangan, masing-masing dilakukan
sebanyak 5 kali.
1.PENINGKATAN DAYA TAHAN TUBUH
2. SAKIT KEPALA / PUSING
SAKIT KEPALA /PUSING
3. BATUK PILEK
BATUK PILEK..
4. SAKIT PINGGANG
5.MUAL MUNTAH DAN NYERI ULU HATI
6. KRAM OTOT TUNGKAI BAWAH ATAU KAKI
7. SUSAH TIDUR DAN STRES
8. SESAK NAFAS/MENGI
9. GATAL-GATAL PADA BIDURAN
5. HARAPAN KEDEPAN
HARAPAN PEMANFAATAN
AKUPRESUR KEDEPAN :
• Sebelum keberangkatan Haji, agar para calon Jemaah
sudah memperoleh pengetahuan untuk
memanfaatkan akupresur mandiri selama proses
berhaji.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai