0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
562 tayangan12 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) yang merupakan koordinasi multi sektor dan profesi untuk menyediakan layanan terpadu bagi pasien darurat. SPGDT memiliki tujuan memberikan layanan kesehatan optimal dan terarah serta terdiri dari 8 komponen mulai dari deteksi, supresi, layanan pra-RS, antar-RS, RS, ICU, rehabilitasi, dan penanggulangan bencana.
Deskripsi Asli:
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
Judul Asli
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
Dokumen tersebut membahas tentang Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) yang merupakan koordinasi multi sektor dan profesi untuk menyediakan layanan terpadu bagi pasien darurat. SPGDT memiliki tujuan memberikan layanan kesehatan optimal dan terarah serta terdiri dari 8 komponen mulai dari deteksi, supresi, layanan pra-RS, antar-RS, RS, ICU, rehabilitasi, dan penanggulangan bencana.
Dokumen tersebut membahas tentang Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) yang merupakan koordinasi multi sektor dan profesi untuk menyediakan layanan terpadu bagi pasien darurat. SPGDT memiliki tujuan memberikan layanan kesehatan optimal dan terarah serta terdiri dari 8 komponen mulai dari deteksi, supresi, layanan pra-RS, antar-RS, RS, ICU, rehabilitasi, dan penanggulangan bencana.
Syifa Nabila Menurut Depkes tahun 2006 dalam buku pedoman PPGD menyatakan sistem Penanggulangan Gawat Terpadu adalah sistem yang merupakan koordinasi berbagai unit kerja (multi sektor) dan didukung berbagai kegiatan profesi (multi disiplin dan multi profesi) untuk menyelenggarakan pelayanan terpadu bagi penderita gadar baik dalam keadaan bencana maupun sehari-hari. pelayanan medis sistem ini terdiri 3 subsistem yaitu pelayanan pra RS, RS dan antar RS dan memiliki 8 komponen SPGDT bertujuan untuk tercapainya suatu pelayanan kesehatan yang optimal, terarah dan terpadu bagi setiap anggota masyarakat yang berada dalam keadaan gawat darurat. Upaya pelayanan kesehatan pada penderita gawat darurat pada dasarnya mencakup suatu rangkaian kegiatan yang harus dikembangkan sedemikian rupa sehingga mampu mencegah kematian atau cacat yang mungkin terjadi (Depkes, 2006). 1. Komponen/ Fase Deteksi Fase ini dapat dideteksi dimana sering terjadi kecelakaan seperti Kecelakaan Lalu Lintas (KLL), derah bekerja di pabrik yang berbahaya, tempat olahraga/main anak sekolah yang tidak memenuhi syarat, gedung umum mana rawan terjadi rubuh/konstruksi tidak sesuai dengan kondisi tanah, daerah mana rawan terjadi gempa. 2. Fase Supresi Kalau kita dapat mendeteksi apa yang menyebabkan kecelakaan atau yang dapat terjadi bencana/korban missal mak kita dapat melakukan supresi : Perbaikan konstruksi jalan (Engineering) Pengetahuan peraturan lalu lintas (Enforcement) Perbaikan kualitas helm 3. Sistem Pelayanan Medik Pra Rumah Sakit Rosita,(2002) menjelaskan komponen Pra Rumah Sakit ( Luar Rumah Sakit ) meliputi: a. Upaya Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Orang Awam dan Petugas Kesehatan (Sub-Sistem Ketenagaan) b. Upaya Pelayanan Transportasi Penderita Gawat Darurat (Sub-Sistem Transportasi) c. Upaya Pelayanan Komunikasi Medik untuk Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (Sub- Sistem Komunikasi) 4. Sistem Pelayanan Medik Antar RS terdiri dari: a. Jejaring rujukan dibuat berdasar kemampuan RS dalam kualitas dan kuantitas. b. Evakuasi. Antar RS dan dari pra RS ke RS. c. Sistem Informasi Manajemen, SIM. Untuk menghadapi kompleksitas permasalahan dalam pelayanan. d. Koordinasi dalam pelayanan terutama rujukan, diperlukan pemberian informasi keadaan pasien dan pelayanan yang dibutuhkan sebelum pasien ditranportasi ke RS tujuan. 5. Fase Rumah Sakit a. Upaya Pelayanan Penderita Gawat Darurat di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit (Sub-Sistem Pelayanan Gawat Darurat) b. Unit Pelayanan Intensif / ICU ICU adalah ruang rawat rumah sakit dengan staf dan perlengkapan khusus ditujukan untuk mengelola pasien dengan penyakit, trauma atau komplikasi yang mengancam jiwa. 6. Fase Rehabilitasi Semua penderita yang cedera akibat kecelakaan maupun bencana harus dilakukan rehabilitasi secara mental maupun fisik sehingga mereka dapat kemabli berfungsi di dalam kehidupan masyarakat SPGDT dalam Penanggulangan Bencana Dalam penanggulangan bencana ada beberapa prinsip yang harus disepakati (Sudrajat, 2006): - Penanggulangan bencana adalah eskalasi penanggulangan gawat darurat sehari-hari - Penanggulangan bencana tidak akan berhasil kalau penanggulanagn gawat darurat sehari-hari buruk - Bencana dapat terjadi di daerah “Urban” atau daerah “Rural” Bencana dapat terjadi : Di rumah sakitnya sendiri Korban bencana di bawa ke UGD/RS Bencana dalam kota (Urban) Bencana di luar (Rural) Bencana di luar pulau (Regional) Bencana Nasional Bencana Huru-hara/Perang Thank you