Anda di halaman 1dari 16

DEFINISI

Ketoasidosis diabetikum adalah Keadaan


dekompensasi metabolik yang ditandai oleh trias
hiperglikemia, asidosis, dan ketosis terutama
disebabkan oleh defisiensi insulin absolut atau
relatif.

EPIDEMIOLOGI

Dinegara maju dengan sarana yang lengkap,angka


kematian KAD berkisar 9-10%,sedangkan di klinik
dengan sarana sederhana dan pasien usia lanjut
angka kematian dapat mencapai 25-50%.
KLASIFIKASI

Stadium Jenis KAD pH darah Bikarbonat darah


(Me q/l)

Ringan KAD Ringan 7,3-7,35 15-20

Sedang Prekom diabetik 7,2-7,3 12-15

Berat Koma diabetik 6,9-7,2 8-12

Sangat Berat KD berat < 6,9 <8


ETIOLOGI

Penghentian pemberian insulin.


Penyakit atau keadaan yang meningkatkan
metabolisme sehingga kebutuhan insulin meningkat
(infeksi,trauma)
Peningkatan hormon anti insulin
(glukagon,epinefrin,kortisol.
Diabetes melitus tipe 1.
Stres.
Infark miokard akut.
MANIFESTASI
KLINIS
 Pasien DM yang sudah dikenal
 Hiperglikemia

Hiperglikemi pada ketoasidosis akan menimbulkan :


 Poliuri dan polidpsi.
 Kelemahan.
 Sakit kepala.
 Hipotensi ortostatik.
 Nadi lemah dan cepat.
 Anoreksia, mual, dan muntah.
 Pernafasan kussmaul (pernafasan cepat dan dalam)
 Asidosis metabolik.
 Diuresis osmosis.
 Koma dan penurunan kesadaran.
PATOFISIOLOGI
Glukagon
insulin

Jaringan lemak hati hati Jaringan tepi

lipolisis ketogenesis glukoneogenesis Peng. glukosa

Asidosis Ketosis
(ketosis) (asidosis)

Diuresis osmotik

hipovolemia

dehidrasi
DIAGNOSIS

ANAMNESIS

 Poliuria PEMERIKSAAN FISIK


 polidipsia
 mual dan muntah • Takikardi dengan nadi
 pernafasan kussmaul yang lemah
• Dehidrasi – hipotensi
 Dehidrasi
• Takipnea/ nafas
 penurunan kesadaran
sampai koma. Kussmaul
• Nyeri Abdomen
• Letargi Sampai Koma
PEMERIKSAAN PENUNJANG
KRITERIA DIAGNOSIS
 Pemeriksaan Laboratorium
• Darah : hiperglikemia > 300  Kadar glukosa > 250
mg%
mg/dl, bikarbonat < 20 mEq/l, dan
 pH < 7, 35
pH < 7,35.  HCO3 rendah
• Urine : glukosuria dan ketosuria.  Anion gap yang
 Radiologi tinggi
 keton serum positif
1. Foto thorak : untuk
menyingkirkan infeksi paru
seperti pneumonia.
2. CT scan kepala : untuk mendeteksi
awal edema serebral (jika
penurunan kesadaran).
PENATALAKSANAAN

Prinsip prinsip penatalaksanaan KAD :


 Memperbaiki sirkulasi dan perfusi jaringan
(resusitasi dan rehidrasi).
 Menekan lipolisis sel lemak dan menekan
glukoneogenesis sel hati dengan pemberian
insulin.
 Mengatasi stres sebagai pencetus KAD.
 Mencegah komplikasi dan mengembalikan
keadaan fisiologi normal serta menyadari
pentingnya pemantauan serta penyesuaian
pengobatan.
KOMPLIKASI

 Edema paru.
 Hipertrigliserida.
 Infark miokard akut.
 Komplikasi iatrogenik : hipoglikemia,hipokalemia,edema
cerebri,hipokalsemia.
PROGNOSIS

Angka kematian keseluruhan untuk DKA adalah 0,2-2%,


dengan berada di tertinggi dari kisaran di negara-negara
berkembang. Kehadiran koma pada saat diagnosis, hipotermia,
dan oliguria adalah tanda-tanda prognosis buruk.

Prognosis pasien yang diobati dengan baik dengan diabetic


ketoacidosis sangat baik, terutama pada pasien yang lebih muda.
Prognosis terburuk biasanya diamati pada pasien yang lebih tua
dengan penyakit penyerta yang berat (misalnya, infark miokard,
sepsis, atau pneumonia), terutama bila pasien dirawat di luar
unit perawatan intensif.
KESIMPULAN

Ketoasidosis diabetikum merupakan komplikasi akut diabetes


melitus tipe 1 yang paling serius yang terjadi pada semus
kalangan terutama anak anak dan merupakan kondisi gawat
darurat yang dapat berujung pada mortalitas.penegakan
diagnosis secara cepat dan tatalaksana yang tepat dapat
menyelamatkan nyawa pasien pada KAD.
DAFTAR PUSTAKA

• Buku ajar ilmu penyakit dalam FKUI.2007.Jilid III.Jakarta:Pusat


Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI

• Medscape.com
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai