Anda di halaman 1dari 15

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
 Suatu perusahaan yang aman adalah perusahaan
yang teratur dan terpelihara dengan baik dan cepat
menjadi terkenal sebagai tempat naungan buruh yang
baik. Program keselamatan kerja yang baik adalah
program yang terpadu dengan pekerjaan sehari-hari
(rutin), sehingga sukar untuk dipisahkan satu sama
lainnya. Pelajaran ini dimaksudkan untuk memberi
bimbingan ke arah pencegahan kecelakaan pada
waktu kita bekerja, pertolongan pertama pada
kecelakaan dan lain-lain.
 PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sumatera
Bagian Selatan yang selanjutnya disebut “PLN UIP
SUMBAGSEL” adalah unit usaha ketenagalistrikan
dibawah naungan PT PLN (Persero). PT PLN (Persero)
Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Selatan
sudah menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) dan Keamanan serta penyempurnaan secara
bertahap dan berkesinambungan. Untuk mewujudkan
tekad tersebut, manajemen berupaya memenuhi
standard mutu yang ditetapkan, peraturan
lingkungan, ketentuan dan norma-norma K3 serta
peraturan perundangan lainnya.
 Menyadari pentingnya aspek Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3), pemerintah mengeluarkan
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja yang bertujuan melindungi tenaga
kerja dan orang lain yang ada di tempat kerja. Maka
penulis mengangkat judul “Evaluasi Efektivitas
Penerapan Prosedur Induksi K3 di Lingkungan PT
PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sumatera
Bagian Selatan”, untuk dibahas pada laporan
Praktikum Kesehatan Masyarakat (Magang) ini.
 Menurut (Soehatman Ramli, 2010), induksi K3 yaitu
pelatihan yang diberikan sebelum seseorang mulai
bekerja atau memasuki tempat kerja. Tujuan dari
induksi K3 adalah untuk mengkomunikasikan bahaya-
bahaya keselamatan dan kesehatan kerja umum yang
terdapat selama pekerjaan/kunjungan mereka
sehingga mereka bisa sadar serta bisa melakukan
tindakan pengendalian terhadap bahaya tersebut.
 Pelaksanaan evaluasi dilakukan dengan cara
mengobservasi area PT. PLN (Persero) UIP Sumbagsel
dan melakukan wawancara terhadap staff K3L
perusahaan serta pembagian kuisioner terhadap
karyawan dan tamu yang ada di PT. PLN (Persero) UIP
Sumbagsel.
 Berdasarkan observasi dan wawancara terhadap
staff K3L PT. PLN (Persero) UIP Sumbagsel sudah
mempunyai kebijakan K3 dan juga Standar
Operasional Prosedur (SOP) induksi K3 yang
mengacu pada :
 UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
 Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
 Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di area PT. PLN
(Persero) UIP Sumbagsel, terdapat rambu-rambu K3 yang
mudah dilihat dan untuk membantu karyawan ataupun tamu
jika terjadi bencana alam maupun kebakaran.

 Sarana Prasarana atau Fasilitas di PT. PLN (Persero) UIP


Sumbagsel
Berdasarkan observasi langsung di perusahaan terdapat fasilitas
bagi karyawan dan tamu seperti masjid, toilet, kotak P3K dan
post penjagaan 24 jam yang dapat menunjang kenyamanan,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta keamanan bagi
karyawan dan tamu di PT. PLN UIP Sumbagsel.
 Upaya meningkatkan motivasi dan kesadaran para pekerja dan
untuk memberikan informasi kepada tamu di perusahaan
diantaranya dilakukan dengan media-media seperti slogan,
poster maupun pamflet mengenai Alat Pelindung Diri (APD)
dan disesuaikan dengan tempat kerja.

Induksi Umum
 Berdasarkan wawancara terhadap staff K3L induksi bagi
karyawan baru dilakukan pada saat pertama kali karyawan
masuk ke perusahaan dengan penayangan video mengenai
Safety Induction. Di dalam video tersebut telah dijelaskan secara
rinci mengenai K3 yang ada di perusahaan. Hal tersebut
bertujuan agar para pekerja dapat menerapkan K3 selama
bekerja.
Berdasarkan observasi dan wawancara terhadap staff K3L
dan staff keamanan yang ada di perusahaan. Maka terdapat
uraian prosedur induksi K3 sebagai berikut :
1. Pengunjung saat datang dan akan masuk ke dalam kantor
PT. PLN (Persero) UIP Sumbagsel harus melaporkan diri
ke Pos Keamanan
2. Identifikasi oleh Satuan Pengamanan (Satpam) apakah
termasuk tamu (bukan Mitra Kerja)
3. Tamu dan/ Mitra Kerja yang telah melaporkan diri akan
memperoleh induksi K3 dari Satuan Pengamanan
(Satpam) yang bertugas di Pos Keamanan berupa Induksi
Tamu (Visitor Induction)
4. Tamu bisa diperbolehkan memasuki kantor PT. PLN
(Persero) UIP Sumbagsel sesuai dengan keperluan.
5. Identifikasi oleh Satuan Pengamanan (Satpam)
terhadap Mitra Kerja apakah boleh langsung bekerja
dan tidak memerlukan ijin kerja.
6. Mitra Kerja harus meminta izin kerja kepada Ahli K3
dengan mengacu pada Prosedur Izin Kerja dan LOTO
7. Mitra Kerja diperbolehkan memasuki kantor PT. PLN
(Persero) UIP Sumbagsel dan melakukan dengan
disertai pengawasan
Berdasarkan hasil dari wawancara dan kuisioner
secara keseluruhan sudah menggambarkan
pelaksanaan K3 salah satunya penerapan prosedur
induksi K3 di PT. PLN (Persero) UIP Sumbagsel,
bahwa semua informan mengetahui dengan baik
risiko dari pekerjaan yang mereka tekuni sehingga
mereka berusaha secara efektif untuk memperhatikan
dan menerapkan K3 dalam setiap melakukan
pekerjaannya.
Keseluruhan informan atau 100% mengetahui dengan
baik apa itu Standar Operasional Prosedur (SOP) dan
mereka selalu berpedoman pada SOP setiap akan
melakukan pekerjaan. Mereka juga selalu patuh memakai
Alat Pelindung Diri (APD) dalam setiap melakukan
pekerjaan, agar terhindar dari risiko maupun maupun
bahaya kecelakaan kerja.
Berdasarkan observasi langsung bagaimana
pelaksanaan prosedur induksi K3 yang ada di PT. PLN
(Persero) UIP Sumbagsel terlihat bahwa sudah terlaksana
dengan baik dan sudah sesuai dengan Standar Operasional
Prosedur (SOP) yang ada.

 Berdasarkan Praktikum Kesehatan Masyarakat
(Magang) yang dilaksanakan mengenai evaluasi
penerapan prosedur induksi K3 di PT. PLN (Persero)
UIP Sumbagsel maka dapat disimpulkan :
1. Penerapan Induksi K3 di PT. PLN (Persero) UIP
Sumbagsel sudah berjalan dengan baik dan sesuai
dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada.
3. Tingkat kesadaran karyawan dan tamu di PT. PLN
(Persero) UIP Sumbagsel terhadap Keselamatan dan
Kesehatan Kerja terbilang relatif tinggi hal ini terbukti
dengan pengetahuan karyawan dan tamu tentang K3
sangat baik, mereka juga memperhatikan dan
melaksanakan Standar Operasional Prosedur (SOP)
pada waktu akan melakukan pekerjaan.
4.Penerapan Induksi K3 ini memberikan dampak atau
implikasi terhadap mutu perusahaan dan
produktivitas karyawan.

Anda mungkin juga menyukai