) Gaertn)
TERHADAP TINGKAT MORTALITAS HAMA ULAT API (Setothosea asigna Van Eecke)
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap
(RAK) Non Faktorial dengan jumlah ulangan sebanyak 3 kali. Dengan uraian
sebagai berikut :
A0 : Kontrol
A1 : Aplikasi dengan konsentrasi 50 ml ekstrak daun kapuk randu/500 ml air.
A2 : Aplikasi dengan konsentrasi 100 ml ekstrak daun kapuk randu/500 ml air.
A3 : Aplikasi dengan konsentrasi 150 ml ekstrak daun kapuk randu/500 ml air
Dengan indikator penelitian :
Jumlah taraf = 4 taraf
Jumlah ulangan = 3 ulangan
Total sampel = 24 sampel
Jumlah ulat per bibit = 5 ulat api
Jumlah ulat api seluruhnya = 120 ulat api
Berdasarkan model linier sebagai berikut:
Yijk = µ + αi + Ʃijk
i = 1,2,3 k = 1,2,3,4
keterangan sebagai berkut :
Yijk = Hasil pengamatan dari faktor pemberian ekstrak daun kapuk randu (C.
Pentandra) pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
µ = Nilai rataan
αi = Pengaruh perlakuan ekstrak daun kapuk randu (C. Pentandra)
Ʃijk = Pengaruh galat pemberian ekstrak daun kapuk randu (C. Pentandra)
ke-i dan ulangan ke-j
Bahan dan Alat
A. Bahan
Daun Kapuk Randu Larva Setothosea asigna Bibit Main Nursery Aquades
Kelapa Sawit
B. Alat
Pembuatan Sungkup