Anda di halaman 1dari 14

UJI TOKSISITAS EKSTRAK DAUN KAPUK RANDU (Ceiba pentandra (L.

) Gaertn)
TERHADAP TINGKAT MORTALITAS HAMA ULAT API (Setothosea asigna Van Eecke)

MHD DICKY PRADINATA


1401115
PROGRAM STUDI
BUDIDAYA PERKEBUNAN

PEMBIMBING 1 : SULTHON PARINDURI, S.P., M.Si


PEMBIMBING 2 : GUNTORO, SP., M.P
Masalah hama kelapa sawit akhir-akhir ini cenderung
LATAR meningkat dan beragam. Tingkat serangan hama khususnya
BELAKANG hama Ulat Pemakan Daun Kelapa Sawit (UPDKS), tidak
sama antar daerah. Serangan hama UPDKS mengakibatkan
tanaman kelapa sawit kehilangan daun dan pada akhirnya
secara signifikan akan menurunkan produksi mencapai 30%
- 40 % pada tahun ke dua setelah terjadi kehilangan daun
kelapa sawit.

Indonesia adalah salah atu negera yang memiliki tumbuhan


penghasil insektisida nabati yang dapat di temui di beberapa
jenis tanaman. Insektisida nabati mudah terurai, dan dapat
di degradasi dan ramah lingkungan. Salah satu jenis
tanaman insektisida nabati yaitu daun Kapuk Randu (Ceiba
pentandra (L.) Gaertn).
URGENSI PENELITIAN

Pengendalian yang paling cocok dilakukan adalah pengendalian


nabati. Ekstrak daun kapuk randu (Ceiba pentandra) sangat cocok
untuk mengendalikan hama ulat api dilapangan karena memiliki sifat
yang mudah terurai dan mengandung senyawa kimia yang berfungsi
sebagai insektisida nabati, yang mana diharapkan dapat mengurangi
peningkatan serangan hama ulat api (Setothosea asigna).
TUJUAN KHUSUS

Berdasarkan latar belakang dan urgensi penelitian


yang akan dilakukan, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui daya toksisitas ekstrak daun
kapuk randu (C. pentandra (L.) Gaertn) terhadap tingkat
mortalitas hama ulat api (S. asigna).
TARGET TEMUAN

1. Ekstrak daun kapuk randu (C. pentandra) sebagai


insektisida nabati dapat mengendalikan hama ulat
api (S. asigna).
2. Mengetahui dosis terbaik ekstrak daun kapuk randu
(C. pentandra) dalam mengendalikan hama ulat api
(S. asigna).
KONTRIBUSI PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi


salah satu sumber informasi yang dapat
dimanfaatkan oleh para pelaku usaha, baik petani
kelapa sawit maupun perkebunan kelapa sawit
dalam mengendalikan hama ulat api (S. asigna)
menggunakan insektisida nabati daun kapuk
randu (C. pentandra).
METODOLOGI

Tempat dan Waktu

Penelitian dilakukan di areal Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian


Agrobisnis Perkebunan (STIP-AP) dan laboratorium Biologi STIP-AP
kampus Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Medan. Waktu
penelitian dimulai pada bulan April sampai dengan Mei 2018.
Desain dan Rancangan Penelitian

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap
(RAK) Non Faktorial dengan jumlah ulangan sebanyak 3 kali. Dengan uraian
sebagai berikut :

A0 : Kontrol
A1 : Aplikasi dengan konsentrasi 50 ml ekstrak daun kapuk randu/500 ml air.
A2 : Aplikasi dengan konsentrasi 100 ml ekstrak daun kapuk randu/500 ml air.
A3 : Aplikasi dengan konsentrasi 150 ml ekstrak daun kapuk randu/500 ml air
Dengan indikator penelitian :
Jumlah taraf = 4 taraf
Jumlah ulangan = 3 ulangan
Total sampel = 24 sampel
Jumlah ulat per bibit = 5 ulat api
Jumlah ulat api seluruhnya = 120 ulat api
Berdasarkan model linier sebagai berikut:
Yijk = µ + αi + Ʃijk
i = 1,2,3 k = 1,2,3,4
keterangan sebagai berkut :
Yijk = Hasil pengamatan dari faktor pemberian ekstrak daun kapuk randu (C.
Pentandra) pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
µ = Nilai rataan
αi = Pengaruh perlakuan ekstrak daun kapuk randu (C. Pentandra)
Ʃijk = Pengaruh galat pemberian ekstrak daun kapuk randu (C. Pentandra)
ke-i dan ulangan ke-j
Bahan dan Alat

A. Bahan

Daun Kapuk Randu Larva Setothosea asigna Bibit Main Nursery Aquades
Kelapa Sawit
B. Alat

Erlenmeyer dan Gelas ukur Handsprayer Timbangan Blender Kawat Kasa

Kayu Paku Kertas Lebel Palu


Saringan
Tahap Penelitian

Pembersihan Lahan Pengambilan Larva


Ulat Api

Pembuatan Sungkup

PENGAMATAN UJI TOKSISITAS


Pembuatan Ekstrak
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai