Anda di halaman 1dari 47

BAB 8

RISIKO PERUBAHAN TINGKAT


BUNGA

Manajemen Risiko 1
KARAKTERISTIK RISIKO
PERUBAHAN TINGKAT
BUNGA
1. Risiko perubahan pendapatan: pendapatan
bersih (hasil investasi dikurangi biaya)
berubah, yaitu berkurang dari yang
diharapkan.
2. Risiko perubahan nilai pasar: nilai pasar
berubah karena perubahan tingkat bunga,
yaitu berubah menjadi lebih kecil (turun
nilainya).

2 Manajemen Risiko
RISIKO PERUBAHAN
PENDAPATAN
• Risiko Penginvestasian Kembali

Aset Pasiva
Obligasi jangka waktu 1 tahun, Obligasi jangka waktu 2 tahun, dengan
bunga 12% pertahun bunga 10% pertahun, selama 2 tahun

Risiko apa yang akan terjadi?


Manajemen Risiko 3
Investasi 12% Re-Investasi (??)
| | |

Pendanaan 10% Pendanaan 10%


| | |
PERUSAHAAN MENGHADAPI
4
REINVESTMENT RISK
Manajemen Risiko
RISIKO PERUBAHAN PENDAPATAN
Risiko Pendanaan Kembali

Aset Pasiva
Obligasi jangka waktu 2 tahun, Obligasi jangka waktu 1 tahun, dengan
bunga 12% pertahun bunga 10% pertahun
Risiko apa yang akan terjadi?
5 Manajemen Risiko
Investasi 12% Re-Investasi (12%)
| | |
0 1 2

Pendanaan 10% Pendanaan Kembali (??)


| | |
0
PERUSAHAAN MENGHADAPI
6
REFINANCING RISK
Manajemen Risiko
RISIKO PERUBAHAN
HARGA PASAR
• Perubahan tingkat bunga bisa
menyebabkan perubahan nilai pasar aset
dan/atau kewajiban yang dipegang oleh
perusahaan
• Jika tingkat bunga naik, nilai aset atau
kewajiban akan turun (dan sebaliknya)
• Jika penurunan nilai aset lebih besar
dibandingkan dengan penurunan nilai
kewajiban, maka perusahaan mengalami
kerugian, dan sebaliknya.
7 Manajemen Risiko
• Tingkat penurunan nilai tersebut bisa berbeda
dari satu sekuritas ke sekuritas lainnya. Sebagai
contoh, jika tingkat bunga meningkat, maka nilai
pasar obligasi akan mengalami penurunan.
Tetapi obligasi dengan jangka waktu yang lebih
lama, nilainya akan turun lebih besar
dibandingkan dengan obligasi dengan jangka
waktu yang lebih pendek.

8 Manajemen Risiko
Aset Pasiva
Obligasi jangka waktu 10 tahun, Obligasi jangka waktu 2 tahun,
Nilai nominal: Rp1 juta. Kupon bunga 10% Nilai nominal: Rp1 juta. Kupon bunga 10%
Nilai pasar: Rp1 juta Nilai pasar: Rp1 juta
MISAL SUATU BANK MEMPUNYAI NERACA DI ATAS.
TINGKAT BUNGA YANG BERLAKU (YIELD) ADALAH 10%. BERAPA NILAI
PASAR ASET DAN KEWAJIBAN?
MISAL YIELD NAIK MENJADI 12%, BERAPA NILAI PASAR ASET DAN
KEWAJIBAN?
9 Manajemen Risiko
100.000 1.100.000
Obligasi Aset = ---------------- + ……………… + -------------------- = Rp 886.996
1 10
(1 + 0,12) (1 + 0,12)

100.000 1.100.000
Oblgsi Kwjbn = ---------------- + ……………… + -------------------- = Rp 966.199
1 2
(1 + 0,12) (1 + 0,12)
PERUSAHAAN MENGALAMI KERUGIAN. KENAPA
TERJADI DEMIKAIN?
10 Manajemen Risiko
PEGUKURAN RISIKO PERUBAHAN
TINGKAT BUNGA:
METODE PENILAIAN KEMBALI (REPRICING
MODEL)

• Pendekatan pendapatan
• Model tersebut ingin melihat bagaimana
pengaruh perubahan tingkat bunga
terhadap pendapatan yang diperoleh
suatu organisasi.

11 Manajemen Risiko
Aset Kewajiban (Pasiva)
Meminjamkan di pinjaman pasar antar Meminjam di pasar antar
bank 1 hari Rp2 m bank 1 hari Rp3 m
Commercial Paper 3 bulan Rp3 m Tabungan Rp3 m
Surat hutang 6 bulan Rp5 m Deposito 1 bulan Rp10m
Pinjaman 1 tahun Rp6 m Deposito 1 tahun Rp10m
Obligasi 3 tahun Rp10m Deposito 2 tahun Rp10m
Obligasi 3 tahun tingkat bunga
Mengambang Rp5 m Modal Rp5 m
Pinjaman bunga tetap jangka
Waktu 10 tahun Rp10m
Total aset Rp41m Total pasiva Rp41 m
Catatan:
Untuk obligasi 3 tahun, Rp2 m jatuh tempo tahun ini.
Untuk pinjaman dengan bunga mengambang, bunga ditetapkan setiap enam bulan
12 Manajemen Risiko
LANGKAH UNTUK
MENGHITUNG REPRICING

1. Mengidentifikasi dan mengelompokkan


aset atau kewajiban yang rentan
terhadap perubahan tingkat bunga, yaitu
aset atau kewajiban yang harus dinilai
ulang jika tingkat bunga berubah,
2. Menghitung gap antara aset yang
sensitive dengan kewajiban yang sensitive
terhadap perubahan bunga, dan
menghitung perubahan pendapatan jika
13
tingkat bunga berubah.
Manajemen Risiko
IDENTIFIKASI ASET DAN
KEWAJIBAN YANG SENSITIF THDP
PERUBAHAN TKT BUNGA
Dari sisi aset neraca:
• Pinjaman (meminjamkan) di pasar antar bank
satu hari sebesar Rp2 milyar. Aset sebesar Rp2
milyar tersebut akan dinilai kembali (reprice) jika
bunga harian berubah.
Dari sisi pasiva:
• Meminjam di pasar antar bank satu hari sebesar
Rp3 milyar. bunga (rate sensitive liabilities atau
RSL) harian sebesar Rp3 milyar. Kewajiban
sebesar Rp3 milyar tersebut akan dinilai kembali
(reprice) jika bunga harian berubah.
14 Manajemen Risiko
MENGHITUNG GAP RSA
DENGAN RSL

• GAP = (Rp2 milyar) – (Rp3 milyar)


= – Rp1 milyar
• Misalkan tingkat bunga meningkat sebesar
1% (misal dari 10% menjadi 11%), maka
pendapatan bank tersebut berubah sebesar:
Perubahan Pendapatan
= (GAP) × (∆Bunga)
= -Rp1
15
milyar × 0,01
Manajemen Risiko
= - Rp10 juta
• Dengan menggunakan cara yang sama, kita
bisa memperluas kelompok periode dari satu
hari menjadi tiga bulan, enam bulan, 1
tahun, lima tahun, dan lebih dari lima tahun.
• Contoh:
GAP atau disebut juga sebagai Kumulatif
GAP (KGAP) satu tahun RSA dengan RSL
bisa dihitung sebagai berikut ini.
KGAP = RSA – RSL
= Rp23 milyar – Rp26 milyar = – Rp3
milyar
16 Manajemen Risiko
• Dalam beberapa situasi, kita ingin menghitung
rasio gap terhadap total aset (gap ratio). Gap
ratio bisa dihitung sebagai gap dibagi total aset.
• Dalam contoh di atas, gap ratio adalah
GAP RATIO:
= –Rp3 milyar / Rp41 milyar
= -0,073 atau -7,3%

17 Manajemen Risiko
• Semakin besar gap (baik negatif maupun
positif), semakin besar eksposur bank atau
suatu perusahaan terhadap risiko
perubahan tingkat bunga.
• Jika gap suatu bank negatif, maka
kenaikan bunga akan merugikan bank
tersebut.
• Sebaliknya, jika gap suatu bank positif,
maka kenaikan bunga akan
menguntungkan bank tersebut.

18 Manajemen Risiko
Perubahan Tingkt Bunga Yang Berbeda
Untuk Aset dan Kewajiban
• Contoh di atas mengasumsikan perubahan
tingkat bunga yang sama untuk aset dan
kewajiban. Dalam beberapa situasi, perubahan
tingkat bunga untuk aset dan kewajiban bisa
berbeda. Jika hal tersebut terjadi, efek
perubahan tingkat bunga terhadap perubahan
pendapatan dan perubahan biaya bisa dihitung
satu persatu

19 Manajemen Risiko
PEGUKURAN RISIKO PERUBAHAN TINGKAT
BUNGA:
METODE JANGKA WAKTU (MATURITY
MODEL)
• Metode repricing (penilian kembali) mempunyai
kelemahan terutama karena tidak memperhatikan
efek perubahan nilai pasar dari perubahan tingkat
bunga.
• Dalam beberapa situasi metode yang
memperhatikan efek perubahan nilai pasar
penting diperhatikan. Misal, suatu bank membeli
obligasi dengan tujuan untuk investasi (dipegang
sampai jatuh tempo). Dalam situasi tersebut bank
akan mencatat nilai histories obligasi tersebut di
neracanya. Bank memperoleh pendapatan hanya
dari kupon bunga yang dibayarkan. Metode
repricing akan lebih sesuai dipakai dalam situasi
tersebut.
20 Manajemen Risiko
• Misalkan bank lain membeli obligasi dengan
tujuan untuk memperoleh keuntungan melalui
trading (memperjualbelikan sekuritas). Dalam
situasi tersebut, bank akan mencatat nilai
obligasi di neracanya berdasarkan nilai pasar
obligasi. Karena itu nilai pasar obligasi akan
dievaluasi (dinilai ulang atau disebut juga sebagai
mark to market) praktis setiap hari. Jika nilai
pasar obligasi lebih kecil dari nilai belinya, bank
tersebut merugi, dan sebaliknya. Metode
pengukuran risiko perubahan tingkat bunga yang
memperhitungkan perubahan nilai pasar akan
lebih sesuai dalam situasi tersebut.

21 Manajemen Risiko
Aktiva Pasiva
Obligasi jangka waktu 10 tahun, Pinjaman jangka pendek, bunga
Nilai nominal Rp10 juta, kupon 15%, jangka waktu 2 tahun,
bunga=15% nilai nominal=Rp18 juta
Obligasi jangka waktu 20 tahun
Nilai nominal Rp10 juta, kupon Modal saham Rp2 juta
bunga=15%
Total aset Rp20 juta Total Pasiva Rp20 juta

22 Manajemen
MISALKAN YIELDRisiko MENJADI 17%, APA YANG TERJADI?
Aktiva Pasiva
Obligasi jangka waktu 10 tahun, Pinjaman jangka pendek,
Nilai nominal Rp10 juta, bunga 15%,
kupon bunga=15% Rp9.068.279 jangka waktu 2 tahun,
Obligasi jangka waktu 20 tahun nila i nominal=Rp18 juta
Nilai nominal Rp10 juta, Rp17.429.323
kupon bunga=15% Rp8.874.447
Modal saham Rp513.403
Total aset Rp17.942.726 Total Pasiva Rp17.942.726
PERUSAHAAN MENGALAMI KERUGIAN KARENA MODALNYA TURUN
23 Manajemen Risiko
• Bank/Perusahaan tersebut dikatakan
mempunyai ketidaksesuaian jangka waktu
antara aset dengan kewajiban (maturity
mismatch). Jangka waktu aset adalah 10
tahun dan 20 tahun, yang jauh lebih
panjang dibandingkan dengan jangka
waktu pinjaman (sumber dana) yaitu 2
tahun. Ketidaksesuaian jangka waktu
tersebut memunculkan eksposur terhadap
risiko perubahan tingkat bunga. Semakin
besar ketidaksesuaian jangka waktu
tersebut, semakin besar risiko perubahan
tingkat bunga yang dihadapi bank
tersebut.
24 Manajemen Risiko
• Jangka waktu untuk portofolio aset atau kewajiban bisa
dihitung sebagai rata-rata tertimbang dari jangka
waktu aset atau kewajiban individual, dengan pembobot
adalah nilai pasar dari masing-masing aset atau
kewajiban tersebut. Dalam contoh di atas, jangka waktu
aset (maturity of assets atau MA) bisa dihitung sebagai
berikut ini.
MA = (10juta/20juta) (10 tahun) +
(10juta/20juta) (20 tahun) = 15 tahun
• Jangka waktu kewajiban (maturity of liabilities atau
ML) adalah 2 tahun. Gap jangka waktu bisa dihitung
sebagai:
• Gap jangka waktu = MA – ML = 15 – 2 =
13 tahun
• Semakin besar gap jangka waktu (baik positif maupun
negatif), semakin besar risiko perubahan tingkat bunga
yang dihadapi oleh suatu perusahaan atau bank.
25 Manajemen Risiko
Aset Pasiva
Pinjaman (aset) jangka panjang Tabungan dan deposito (dengan jangka
(misal memberikan kredit Kepemilikan waktu 1 tahun)
Perumahan/KPR dengan jangka waktu 10
tahun) Modal Saham

NERACA BANK YANG TIPIKAL. APAKH BANK


MENGHADAPI RISIKO PERUBAHAN TINGKAT
BUNGA??
26 Manajemen Risiko
Imunisasi Dengan Metode
Jangka Waktu
• Jika suatu bank ingin melakukan imunisasi
melalui metode jangka waktu, agar
perubahan tingkat bunga tidak akan
mengakibatkan kerugian, maka bank bisa
menyamakan jangka waktu aset dengan
jangka waktu kewajiban.
• MA = ML
• atau MA – ML = 0

27 Manajemen Risiko
Aktiva Pasiva
Obligasi jangka waktu 10 tahun, Pinjaman jangka pendek, bunga
Nilai nominal Rp10 juta, kupon 15%, jangka waktu 15 tahun,
bunga=15% nilai nominal=Rp18 juta
Obligasi jangka waktu 20 tahun
Nilai nominal Rp10 juta, kupon Modal saham Rp2 juta
bunga=15%
Total aset Rp20 juta Total Pasiva Rp20 juta
APAKAH BANK TERIMUNISASI SEPENUHNYA?

28 Manajemen Risiko
JIKA YIELD NAIK MENJADI 17%, NERACA BANK
AKAN NAMPAK SEBAGAI BERIKUT INI

Aktiva Pasiva
Obligasi jangka waktu 10 tahun, Pinjaman jangka pendek,
Nilai nominal Rp10 juta, bunga 15%,
kupon bunga=15% Rp9.068.279 jangka waktu 15 tahun,
nilai nominal=Rp18 juta
Obligasi jangka waktu 20 tahun Rp16.083.293
Nilai nominal Rp10 juta,
kupon bunga=15% Rp8.874.447 Modal saham Rp1.859.433
Total aset Rp17.942.726 Total Pasiva Rp17.942.726

BANK TIDAK SEPENUHNYA TERIMUNISASI


29 Manajemen Risiko
PEGUKURAN RISIKO PERUBAHAN
TINGKAT BUNGA:
METODE DURASI
(DURATION MODEL)
• KELEMAHAN DARI METODE JANGKA
WAKTU: TIDAK MEMPERHITUNGKAN
ALIRAN KAS YANG MUNCUL SEBELUM
JATUH TEMPO
• METODE DURASI DIGUNAKAN UNTUK
MENGURANGI KELEMAHAN METODE
JANGKA WAKTU
30 Manajemen Risiko
Obligasi
A Nilai nominal Rp1 juta, jangka waktu satu tahun,
kupon bunga=10%, dibayarkan setiap semester.
B Nilai nominal Rp1 juta, jangka waktu satu tahun,
kupon bunga=10%, dibayarkan setiap tahun.
KEDUA OBLIGASI MEMPUNYAI JANGKA WAKTU
SATU TAHUN.
JIKA YIELD NAIK MENJADI 15%, BERAPA NILAI
OBLIGASI
31
TERSEBUT?
Manajemen Risiko
50.000 1.050.000
Obligasi A = ---------------- + -------------------- = 959.669
0,5 1
(1 + 0,15) (1 + 0,15)

1.100.000
Obligasi B = ----------------- = 956.522
1
(1 + 0,15)

MANA YANG TURUN LEBIH BANYAK,? KENAPA?


32 Manajemen Risiko
PERHITUNGAN DURASI
• Durasi bisa didefinisikan sebagai rata-rata
tertimbang jangka waktu aliran kas, dengan
pembobot proporsi present value dari setiap
aliran kas tersebut.

33 Manajemen Risiko
Wakt Obligasi A PVIF (5%) PV Kas Rata-Rata tertimbang
u (2) (3) (4)=(2)×(3) Jangka waktu
(1) (5)
1/2 50.000 0.952381 47.619 0.0238
1 1.050.000 0.907029 952.381 0.9524
1.000.000 0.9762
Catatan: 5% adalah 10%/2, karena bunga dibayarkan setiap semester

Waktu Obligasi B PVIF PV Kas Rata-Rata tertimbang


(1) (2) (10%) (4)=(2)×(3) Jangka waktu
(3) (5)

1 1.100.000 0.909091 1.000.000 1

34 Manajemen Risiko
1.000.000 1
• Durasi untuk obligasi A bisa dihitung sebagai
berikut ini (lihat kolom 5):
{ [(47.619)/(1.000.000)] ×(1/2) } + {
[(952.381)/(1.000.000)] × (1) } = 0,9762
tahun
• Untuk obligasi B, durasi bisa dihitung sebagai
berikut ini (lihat kolom 5)
{ [ (1.000.000)/(1.000.000) ] × 1 } = 1
tahun

35 Manajemen Risiko
Obligasi Perincian
X Nilai nominal Rp1 juta, jangka waktu lima tahun,
kupon bunga=10%, dibayarkan setiap tahun.
Y Nilai nominal Rp1 juta, jangka waktu lima tahun,
kupon bunga=10%, dibayarkan setiap semester.
Tingkat bunga yang berlaku (yield) adalah 9%
HITUNG DURASI MASIING-MASING OBLIGASI TERSEBUT

36 Manajemen Risiko
• Obligasi consol adalah obligasi yang tidak
mempunyai jatuh tempo. Obligasi tersebut
berjanji membayarkan bunga selamanya. Jangka
waktu obligasi (maturity) tersebut adalah tidak
terbatas (~).
• Tetapi durasi untuk obligasi consol bisa dihitung,
yaitu
Dc = 1 + (1/R)

37 Manajemen Risiko
INTERPRETASI
EKONOMI DURASI
• Hubungan antara durasi dengan perubahan
harga bisa dirumuskan sebagai berikut ini:
dP/P = – D [ dR / (1 + R) ]
• Term D/(1+R) bisa diringkaskan dan ditulis
menjadi MD (Modified Duration), sehingga
formula di atas bisa dituliskan menjadi:
dP/P = – MD . dR
• dimana MD = (D / (1+R)).

38 Manajemen Risiko
• Misalkan ada obligasi dengan nilai nominal Rp1 juta,
kupon bunga 10%, jangka waktu lima tahun. Tingkat
bunga yang berlaku sama dengan kupon bunga yaitu
10%. Misalkan tingkat bunga naik menjadi 10,1% (naik
0,1% atau naik 10 basis points atau 10 bps), berapa
perubahan harga obligasi tersebut? Durasi obligasi
tersebut adalah 4.1699 tahun. Dengan menggunakan
formula durasi, perubahan harga bisa dihitung sebagai
berikut ini.
dP/P = – D [ dR / (1 + R) ]
dP/P = – 4,1699 (0,001/(1+0,1)) = – 0.003791
atau –0,3791%
• Harga obligasi tersebut akan turun nilainya sebesar
0,3791%, atau akan turun dari Rp1juta menjadi
Rp996.209 (penurunan sekitar Rp3.791).

39 Manajemen Risiko
• Jika kita menghitung penurunan nilai secara
langsung, maka akan diperoleh angka seperti berikut
ini.
100.000
1.100.000
• Harga = ---------------- + … + --------
---------- (1 + 0,101)1 (1
+ 0,101)5
= 996.219

• Dengan menggunakan metode durasi, penurunan


yang diprediksi adalah Rp996.209. Sedangkan
penurunan yang sesungguhnya adalah Rp996.219.
Metode durasi dalam hal ini cukup akurat
memprediksi penurunan harga obligasi, meskipun ada
selisih.

40 Manajemen Risiko
Aktiva Pasiva
Obligasi jangka waktu 10 tahun, Pinjaman jangka pendek, bunga
Nilai nominal Rp10 juta, kupon 15%, jangka waktu 2 tahun,
bunga=15% nilai nominal=Rp18 juta
Obligasi jangka waktu 20 tahun
Nilai nominal Rp10 juta, kupon Modal saham Rp2 juta
bunga=15%
Total aset Rp20 juta Total Pasiva Rp20 juta
41 Manajemen Risiko
• Durasi aset dengan demikian adalah:
DA = (10juta/20juta) (5,77) +
(10juta/20juta) (7,198) = 6,39 tahun
• Durasi untuk kewajiban (pinjaman jangka waktu
2 tahun) bisa dihitung dan nilainya 1,87 tahun.
• Gap durasi bisa dihitung berikut ini.
Gap Durasi = DA – DL = 6,39 – 1,87
= 4,52 tahun

42 Manajemen Risiko
• Gap yang positif menunjukkan bahwa jika
tingkat bunga naik, bank akan mengalami
kerugian. Sebaliknya, jika gap menunjukkan
angka negatif, kenaikan tingkat bunga akan
menguntungkan bank. Semakin tinggi gap
durasi, semakin tinggi risiko perubahan tingkat
bunga yang dihadapi perusahaan.

43 Manajemen Risiko
IMUNISASI NILAI MODAL
• Misalkan suatu bank ingin melakukan
imunisasi agar perubahan tingkat bunga
tidak berpengaruh terhadap nilai modal
bank tersebut.
• Cara: menyamakan durasi aset dengan
durasi kewajibannya dikalikan faktor hutang
(leverage), seperti berikut ini.
∆E = – [ DA – DL.k ] × A × ( ∆R/(1+R))
• dimana k=L/A (L=hutang, A=Aset). Jika DA
= DL.k, maka ∆E = 0, dan dengan demikian
perubahan tingkat bunga tidak akan
mempengaruhi modal saham.

44 Manajemen Risiko
• Kembali ke contoh tabel neraca bank di muka,
dimana durasi aset adalah 6,39 tahun.
• Untuk mengimunisasi modal saham, bank bisa
menyusun kewajibannya agar mempunyai durasi
sedemikian rupa sehingga DA = DL.k, dimana
k=18juta/20juta=0,9.
• Durasi kewajiban agar persamaan tersebut
terpenuhi adalah:
DL = 6,39 / 0,9 = 7,1 tahun

45 Manajemen Risiko
Aktiva Pasiva
Obligasi jangka waktu 10 tahun, Obligasi tanpa kupon
Nilai nominal Rp10 juta, nila i nominal=Rp48.554.241
kupon bunga=15% Rp9.068.279 jangka waktu 7,1 tahun
Rp15.926.031
Obligasi jangka waktu 20 tahun
Nilai nominal Rp10 juta, Modal saham Rp2.016.695
kupon bunga=15% Rp8.874.447
Total aset Rp17.942.726 Total Pasiva Rp17.942.726
MISALKAN YIELD NAIK DARI 15% MENJADI 17%, NILAI MODAL MASIH
46
2JUTA Manajemen Risiko
IMUNISASI RASIO MODAL
• Jika bank ingin mengimunisasi rasio modal,
maka bank akan membuat durasi aset sama
dengan durasi kewajiban, seperti berikut ini.
DA = DL

47 Manajemen Risiko

Anda mungkin juga menyukai