Anda di halaman 1dari 14

REFERAT

Necrotizing
Enterocholitis

RIKA RISTANTI
(71170891216)

Pembimbing :
dr. Azwarto Lubis, Sp.B
DEFINISI
Necrotizing Enterocholitis atau Enterokolitis
nekrotikans adalah penyakit gastrointestinal
yang paling sering ditemukan di antara
bayi-bayi prematur dan merupakan
kedaruratan bedah. Terjadi Inflamasi dan
nekrosis menyebar atau dalam satu bidang
pada lapisan mukosa dan submukosa usus.
EPIDEMIOLOGI

Angka kejadian NEC berbanding terbalik


dengan berat lahir. NEC mempengaruhi
11,5% dari bayi berat 401-750 gram, 9%
berat bayi lahir 751-1000 g, 6% bayi berat
1001-1250 g, dan 4% berat bayi 1251-1500
g.
Perkiraan tingkat kematian NEC berkisar
20-30%, dengan tingkat tertinggi diantara
bayi yang membutuhkan pembedahan.
ETIOLOGI
Etiologi NEC hingga saat ini belum dapat dipastikan.
Beberapa faktor yang muncul berkontribusi sebagai
patogenesis seperti
 Ketidakmatangan beberapa fungsi intestinal
meliputi dismotilitas gastrointestinal, gangguan
regulasi aliran darah ke usus, gangguan
pertahanan.
 Pemberian makanan, iskemik usus, dan kolonisasi
bakteri dapat mengakibatkan cedera pada
mukosa.
PATOGENESIS
Gangguan mukosa
Iskemik pada
Hipoperfusi dan sel mukosa Nekrosis
usus usus

Invasi bakteri
melepaskan
toksin dan gas
hidrogen

Tampak Nekrosis dari intestinal dan


pneumatosis intestinal
Gambaran Klinis
NEC derajat I
Apnea, bradycardia, lethargy, abdominal distension and
vomiting

NEC derajat II
Distensi abdomen berat, Nyeri tekan abdomen, Feses berdarah,
Lengkung pada usus teraba, Bunyi usus yang mungkin menurun

NEC derajat III


Kemunduran tanda-tanda vital , Adanya bukti syok septik,
Edema dan eritema dinding abdomen, Asidosis (metabolik
dan/respiratorik)
DIAGNOSIS

Diagnosis ditegakkan dengan anamnesis, gambaran klinis, pemeriksaan


fisik dan pemeriksaan penunjang.

 Pemeriksaan penunjang
 Leukopenia (hitung sel darah putih total di bawah 6000/mm 3)
 Trombositopenia (hitung trombosit dibawah 50.000/mm 3)
 Ketidakseimbangan elektrolit. Gangguan elektrolit seperti hiponatremia
dan hipernatremia serta hiperkalemia sering terjadi.
 Analisa gas darah apakah terjadi Asidosis (metabolik dan atau
respiratorik)
 Kultur Specimen darah, urin, feses, dan Cairan serebrospinal sebaiknya
diperiksa untuk kemungkinan adanya virus, bakteri, dan jamur yang
patogen
Pemeriksaan Radiologi
Distensi Fokal atau gas
nonspesifik pada lengkung usus
Penebalan dinding usus dari
adanya edema
Pnematosis intestinal
(gelembung udara pada dinding
usus)
Lengkung usus yang berdilatasi
Udara vena porta
Pnemoperitonium (udara
abdomen bebas)
Penatalaksanaan
Komplikasi
1. Komplikasi segera meliputi
 Sepsis
 Gagal nafas
 Gagal ginjal
 Syok
 Anemis
 Trombositopenia
 Perforasi

2. Komplikasi jangka panjang


 Intestinal Striktur
 Syndrome usus pendek
 Malabsorbsi
 Gagal tumbuh kembang
 Fistula enterokolitis
PENCEGAHAN

Mencegah prematuritas, pemberian


antibiotic enteral dan penggunaan cairan
perenteral secara bijak, pemberian IgG dan
IgM enteral, penundaan atau melambatkan
pemberian makanan pendampinng ASI,
pemberian ASI dan penggunaan prebiotik
dapat menjadi pendekatan yang paling baik
dalam mencegah Enterokolitis Nekrotikan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai