Anda di halaman 1dari 3

Manifestasi Klinis

Gejala klinis atau dari EKN adalah distensi abdomen, muntah darah atau terdapat darah
dalam feses baik mikroskopis maupun makroskopis dan terdapat residu lambung. Gejala klinis
awal dari EKN biasanya tidak khas, seperti letargi, apne, instabilitas suhu, terdapat residu
lambung, bradikardi, dan distensi abdomen. Pada tahap lanjut gejala klinis EKN sangat
bervariasi tergantung stadiumnya. Pada beberapa penelitian didapatkan gejala klinis yang
menonjol adalah distensi abdomen 87%, adanya residu lambung 96%, letargi 92%,dan demam
83%.
Menurut WHO (2008), tanda-tanda umum pada EKN meliputi :
1. Distensi perut atau adanya nyeri tekan
2. Toleransi minum yang buruk
3. Muntah kehijauan
4. Darah pada feses
5. Tanda-tanda umum gangguan sistemik: Apnea, terus mengantuk atau tidak sadar, dan
demam atau hipotermia.
Gejala yang timbul berdasarkan klasifikasi.
1. Pada derajat I:
a. Ketidakstabilan Suhu
b. Letargi
c. apnue dan bradikardi
d. Hipoglikemia
e. Perfusi perifer buruk
f. Intoleransi makan
g. Emesis
h. Distensi Abdomen ringan
i. Peningkatan residu gaster prapemberian makan melalui selang
2. Pada derajat II:
a. Distensi abdomen berat
b. Nyeri tekan abdomen
c. Feses berdarah
d. Lengkung pada usus teraba
e. Edema dinding abdomen
f. Bunyi usus yang mungkin menurun
3. Pada derajat III:
a. Kemunduran tanda-tanda vital
b. Adanya bukti syok septic
c. Edema dan eritema dinding abdomen
d. Massa Kuadran kanan bawah
e. Asidosis (metabolik dan/respiratorik)

Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan laboratorium yang menggambarkan tanda-tanda sepsis :
- Leukopenia (hitung sel darah putih total di bawah 6000/mm3)
- Trombositopenia (hitung trombosit dibawah 50.000/mm3)
- Ketidakseimbangan elektrolit. Gangguan elektrolit seperti hiponatremia dan
hipernatremia serta hiperkalemia sering terjadi.
- Analisa gas darah apakah terjadi Asidosis (metabolik dan atau respiratorik)
- Kultur Specimen darah, urin, feses, dan Cairan serebrospinal sebaiknya diperiksa
untuk kemungkinan adanya virus, bakteri, dan jamur yang patogen.
- Sistem koagulasi. Jika dijumpai trombositopenia ataupun perdarahan screening
koagulopati lebih lanjut harus dilakukan. Prothrombin Time memanjang, Partial
Thromboplastin time  memanjang, penurunan fibrinogen dan peningkatan produk
pemecah fibrin, merupakan indikasi terjadinya disseminated intravascular coagulation
(DIC).
2. Radiologi. Gambaran radiologis menunjukkan dilatasi usus merupakan yang tersering,
selanjutnya penebalan dinding usus dan pneumatosis intestinalis. Radiografi standar
anteroposterior dan dekubitus lateral kiri dapat menunjukkan tanda tanda  berikut:
- Distensi Fokal atau gas nonspesifik pada lengkung usus
- Penebalan dinding usus dari adanya edema
- Pnematosis intestinal (gelembung udara pada dinding usus)
- Lengkung usus yang berdilatasi
- Udara vena porta
- Pnemoperitonium (udara abdomen bebas)

Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Enterokolitis Nekrotikans Pada Neonatus.


Andita Dwiputeri Erwidodo. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. 2013

Karakteristik Enterokolitis Nekrotikans Pada Neonatus yang Dirawat di RSUP Sanglah. Kadek
Hartini, dkk. Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayan.2013

World Health Organization. Enterokolitis Nekrotikan. Dalam : Buku Saku Pelayanan Kesehatan


Anak Di Rumah Sakit. Tim Adaptasi Indonesia : editor. 2009
 
Robbins & Cotran. 2006. Enterokolitis Nekrotikan dalam Buku Saku Dasar  Patologis
Penyakit (Edisi 7), Jakarta: EGC
 
Hull, David & Derek I. Johnston. 2008. Dasar-dasar Pediatri, Edisi 3. Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai