Deviando Ramadhan Dinda Febriani Eki Pratama Ferdy Kurniawan Indah Ayu Wiloka Indra Almaes Suatu karya seni dalam hal ini lukisan secara umum memiliki dua informasi :
Pertama, informasi yang bersifat internal atau
dari dalam karya itu sendiri (fisik) Kedua, informasi yang bersifat eksternal yaitu dari seniman kreatornya dan fakta-fakta zaman (ruang atau waktu) saat karya itu dibuat.
Berikut Biografi pelukis asal SUMSEL :
Lahir di Palembang, 13 oktober 1969. Alumnus SMSR Negeri Palembang. Tinggal di Jl. Tomat Kecamatan Gue Gajah No 367 Banda Aceh.
Isra wahyudi, sekarang pindah ke Banda Aceh
karena disana dia lebih berhasil menjalankan profesinya sebagai pelukis. Isra juga merupakan salah satu pelukis legendaris yang terkenal di Indonesia. Lahir di Palembang, 10 Januari 1971. Alumnus SMSR Negeri Palembang yang kini bekerja di salah satu perusahaan swasta. Tinggal di Jl. Tomat kecamatan Gue Gajah No. 367 Banda Aceh Lahir di Palembang, 3 April 1948 Alumnus ASRI Yogyakarta Alamat di Jl. Tomat Kec. Gue GajahNo. 367 Banda Aceh Bekerja sebagai Kasubsi Fassi TVRI Stasiun Banda Aceh Beliau pernah mengikuti pameran lukisan di beberapa daerah Indonesia. Di antaranya : Palembang kota kelahiran, Plaju, Sei Gerong, Dumai, Jambi, Padang, Jakarta, Bandung dan Surabaya. Pelukis kelahiran Gang Limbungan 24 ilir Palembang pada tanggal 1 Agustus 1956 Putra ke 4 dari 9 bersaudara dari pasangan Kgs. Abdul Halim bin Akib dengan Nyayuk Molek.
Membicarakan tentang karya-karya lukisan
beliau, dapat dipilah menjadi dua jenis, ada karya yang dibuatnya karena pesanan dan ada karya murni sebagai hasil kreatifitas, imajinasi serta ekspresi pribadinya. Lukisan yang dibuatnya berdasarkan pesanan pemilik, umumnya dengan tema-tema landscape dan lukisan potret. Tetapi, banyak juga pada karya-karya pesanan ini, dimana beliau tetap juga menggarapnya dengan memasukkan unsur-unsur atau style pribadinya, umumnya diterapkan terutama pada bagian latar belakang lukisan- lukisannya. Kelahiran Palembang, 21 Januari 1984 Lulusan Institut Seni Indonesia ISI Yogyakarta Beliau menampilkan lukisan laker bertajuk Sanggar Ganesha jalan Ki Ahmad Dahlan No 64 Bukit Kecil Palembang Senja di Sungai. Lukisan laker yang ditampilkannya ini terlihat unik karena dalam pembuatan lukisan laker ini Senja di Sungai Musi menggambarkan rumah rakit, perahu tongkang dengan latar belakang Jembatan AMPERA dengan teknik titik-titik. Lukisan ini dibuat satu bulan lebih. Ia mengaku menekuni seni tupa sejak 2004, awalnya melukis potret dan pemandangan kemudian ia beralih melukis laker. Lukisan laker Idris sekarang kini objek lukisan sudah dikembangkannya membuat objek lukisan gadis Bali. Kedepannya Idris mengaku akan mengembangkan objek lukis laker, seperti Rumah Gadang di Minang dan Candi borobudur dan lainnya. Pernah ingin menjadi penyair. Namun tidak jadi karena ia melihat sendiri jarang penyair yang kaya. Lalu ingin jadi sedadu. Ternyata, tidak direstui orang tua. Akhirnya pilihannya jatuh untuk menjadi pelukis. “ Pekerjaan ini jauh dari korupsi,” katanya beralasan. Ia menjadi pelukis batik, sekaligus jadi pengusaha dalam bidang ini. Tentang batik yang diajdikannya media lukisan, dengan tegas dikatakannya bahwa itu adalah salah satu akar seni tradisional Indonesia. Amri melukis dengan media Acrylic, Acquarel, cat minyak dan menekuni media batik sebagai media ungkap. Sebab batik sebagai media ungkap tidaklah kalah tantangan eksperimentalnya dengan media lain. Pengamatan seni mengatakan Amri melukis secara abstrak-ekspresionis kontemporer. Amri lebih banyak memilih lebak-lebung sebagai subject matter. Pelukis kelahiran Palembang, 26 April 1955. Ia dibesarkan didaerah 24 ilir palembang yang membuatnya begitu familiar dengan sungai dan menginspirasi karya-karyanya. Usa belajar melukis secara alami dari pelukis X-Ling yang saat itu tengah keliling nusantara untuk membuat sketsa lingkungan, da menetap cukup lama di Palembang. Lukisan sketsa Usa tentang Sungai Musi dan anaknya telah dibuat sejak pertengahan 1970 hingga sekarang.