Anda di halaman 1dari 24

Disusun oleh FG4 :

Artati
Endah Kurniawati
Suci Nopitri
Rofi Istiyani

Keperawatan Anak
Program Ekstensi 2018
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia
Tumbuh kembang anak usia sekolah dan remaja
a. Pertumbuhan biologis
b. Perkembangan psikososial
c. Perkembangan psikoseksual
d. Perkembangan moral
e. Perkembangan kognitif
f. Perkembangan spiritual
Promosi kesehatan sesuai tahapan tumbuh kembang anak
a. Nutrisi
b. Hidrasi
c. kesehatan gigi
d. toilet training
e. istirahat tidur
f. imunisasi
g. pencegahan cidera
Bimbingan antisipasi sesuai tahapan usia anak
a. Fisik
b. Psikologis
c. Perkembangan
ANAK SEKOLAH REMAJA
Hockenberry, 2009: Rentang usia anak • WHO : Rentang usia 10-19 tahun
sekolah 6-10 tahun • Permenkes No 25 th2014 :
Rentang usia 10-18 tahun
• BKKBN : Rentang usia 10-24
tahun dan belummenikah.
• Hockenberry, 2009: Prapubertas 11-14
th, pUbertas 15-17 th, PascaPubertas
18-20 th.
A. PERTUMBUHAN BIOLOGIS
ANAK SEKOLAH REMAJA
• Usia 6-12 tahun: pertumbuhan sekitar 5 cm • Perubahan fisik adalah hasil aktivitas
, mencapai tinggi badan 30-60cm, berat hormonal di bawah pengaruh sistem saraf
badan 2-3 kg/thn. Tinggi rata-rata 116 cm, pusat.
berat badan 21 kg, • Perbedaan fisik antara kedua jenis kelamin
• Usia 12 thn : 150 cm, berat badan 40 kg. ditentukan berdasar karakteristik pembeda.
anak laki-laki cenderung sedikit lebih tinggi • Karakteristik seks primer: organ eksternal
dan lebih berat dibanding perempuan. dan internal yang melaksanakan fungsi
• Kematangan sistem, kematangan fisik reproduksi.
kandung kemih, sistem imun mulai • Karakteristik seks sekunder: perubahan
menghasilkan respon antibody antigen yang terjadi seluruh tubuh sebagai hasil
(Wilson, lewis, penix, 1996). perubahan hormonal.(perubahan suara,
rambut pubertas) tidak berperan langsung
dalam reproduksi.
• Pada wanita :Keterlambatan pubertas tidak
terjadi perkembangan payudara s/d usia 13
tahun, atau setelah 4 tahun tumbuh
payudara tidak terjadi mens
• Pada pria : Keterlambatan pubertas : testis
/ skrotum tidak membesar 131/2 – 14
tahun, atau 4 tahun setelah testis mulai
membesar. (Hockenberry, 2009)
2. PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL

ANAK SEKOLAH REMAJA


• Periode laten : waktu tenang antara • Akan terbentuk identitas
odipus masa kanak-kanak awal dan • Krisis antara identitas
erotisme masa remaja. kelompok vs pengasingan diri
• Ketertarikan dengan lawan jenis
• Identitas kelompok: jika tidak
• Berpartisipasi dalam pekerjaan (fase
industry ) menurut erikson
punya kelompok, di asingkan
• Menemukan sahabat, berbagi rahasia, • Indentitas diri: mencari
lelucon, geng atau kelompok teman jatidiri, mulai bertanggung
sebaya jawab terhadap dirinya
• Bila ketemu dengan teman sebaya • Identitas peran seksual: mulai
yang mengganggu akan menimbulkan komunikasi terhadap
efek negative, seperti gejala sakit pasangannya
perut, sakit kepala, dan gangguan tidur • Emosianal : masih meledak-
(Williams, dkk, 1996).
ledak, remaja akhir lebih
tenang dan rasional.
3. Perkembangan psikoseksual

ANAK SEKOLAH REMAJA

• Usia 9 tahun (terutama anak • Hubungan lawan jenis merupakan


perempuan) mulai jelas tanda pengalaman baru.
fisiologis. Usia 11-12 tahun mulai • Remaja awal dan pertengahan mulai
tampak tanda pubertas. mengeksplorasi dan memahami
• 10 tahun pada anak laki-laki. Terepat perasaan.
peningkatan jumlah pada anak • Akivitas seksual : mulai eksplor
permepuan yang mencapai usia rasaingintahu, ekspresikan rasa sayang,
pubertas diusia 9 tahun. Usia pubertas ingin mendapatkan sensasi senang.
rata-rata adalah usia 12 tahun pad • Homoseksual: jika tidak di arahkan
aperempuan dan 14 tahun pada anak pada hubungan heteroseksual, akan
laki-laki. Menunjukkan sedkit menjadi hal yang rumit pada tahap ini.
kematangan seksual yang dilihat pada • Peran perawat: eksplorasi dengan
pra remaja. menyediakan lingkungan yang nyaman.
4. Perkembangan moral(Kohlberg)
ANAK SEKOLAH REMAJA
• Tingkat pascakonvensional, Autonomi,
 Pola pikir anak berubah dari egosentris atau Prinsip
ke pola pikir yang lebih logis. • individu telah mencapai tahap kognitif
 Anak diajarkan untuk dapat menyadari operasional formal. Perilaku yang tepat
tentang hal salah dan benar. cenderung didefinisikan dari segi hak-hak
 Reaksi anak dipengaruhi oleh kondisi dan dan standar umum individu yang telah
moralitas peraturan itu sendiri. diuji dan disetujui masyarakat
• Dicirikan dengan suatu pertanyaan serius
mengenai nilai moral dan individu
• Mereka memahami tugas dan kewajiban
berdasarkan hak timbal balik dengan
orang lain, dan juga memahami konsep
peradilan yang tampak dalam penetapan
hukuman terhadap kesalahan dan
perbaikan atau penggantian apa yang
telah dirusak akibat tindakan yang salah.

(Hockenberry, 2014)
5. Perkembangan kognitif
ANAK SEKOLAH REMAJA
 Pada tahap ini di istilahkan sebagai Formal operasional (lebih dari 11 tahun
operasional konkret. sampai dewasa)
 Anak mampu menggunakan proses
berpikir untuk menerima peristiwa dan • Pada tahap ini anak sudah membentuk
tindakan. gambaran mental dan mampu
 Anak mengembangkan pemahaman menyelesaikan aktivitas yang ada dalam
mengenai suatu hal dan ide. pikirannya, mampu menduga dan
 Membuat penilaian berdasarkan apa yang memperkirakan dengan pikirannya yang
mereka lihat ( pemikiran perseptual). abstrak.
 Membuat penilaian berdasarkan alasan • Mereka dapat mendeteksi konsistensi atau
mereka (pemikiran konseptual). inkonsistensi logis dalam sekelompok
 Kemampuan anak meningkat dalam pernyataan dan mengevaluasi sistem, atau
menguasai simbol-simbol dan untuk serangkaian nilai-nilai dalam perilaku yang
menggunakan simpanan memori lebih dapat dianalisis.
mengenai pengalaman masa lalu mereka • Memikirkan bagaimana segala sesuatu
untuk menginterprestasikan masa kini. mungkin dapat berubah di masa depan
6. Perkembangan spiritual

ANAK SEKOLAH REMAJA


 Memiliki kemauan besar untuk Individuating-reflexive
mempelajari Tuhan. Remaja mulai membandingkan
 Anak-anak sangat tertarik dengan berbagai standar keagamaan orang tua
konsep neraka dan surga. mereka dengan orang lain
 Konsep agama harus dijelaskan kepada membandingkan standar keagamaan
anak dalam istilah yang konkret. dengan sudut pandang ilmiah
 Jika kegiatan ini dilakukan sehari-hari mencoba menentukan mana yang akan
maka dapat membantu anak dalam diadopsi dan masukan ke dalam nilai-nilai
melakukan koping pada saat mereka sendiri
menghadapi keadaan atau situasi yang
mengancam.
 Sensitivitas atau toleransi juga harus
diterapkan sehingga tidak mengganggu
dan membingungkan anak dari agama
lain
Promosi kesehatan
Anak Sekolah & Remaja
1. Nutrisi

Anak sekolah Remaja


• Nutrisi : memberikan pembelajaran Terjadi peningkatan kebutuhan nutrisi
dikelas, seperti pelajaran lainnya dalam untuk penambahan tinggi badan, berat
sekolah. Pedoman piramida dapat badan, massa otot dan kematangan seksual
ditekankan, elemn-elemn makanan sehat, Peningkatan kebutuhan kalsium untuk
cara produk dikembangkan, diproses dan pertumbuhan tulang, zat besi untuk
diolah. perluasan massa otot dn volume darah, seng
• Perawat sekolah berperan aktif dalam untuk pertumbuhan jaringan tulang rangka
Pendidikan nutrisi bekerjsama dengan Remaja putri mengalami menstruasi
guru sekolah untuk merencanakan dan beresiko mengalami defisiensi zat besi
mengimplementasikan unit-unit pada Pada masa remaja ini seringkali
pengajaran nutrisi dan bekerjasama mengabaikan sarapan atau mengonsumsi
dengan orang tua dan anak-anak untuk sarapan yang kualitas nutrisinya kurang
memberikan pedoman nutrisi Lebih mengonsumsi minuman ringan
bersoda dan jarang makan sayur dan buah
2. Hidrasi
Anak sekolah Remaja
Hidrasi
Menurut WHO kebutuhan air untuk remaja
laki-laki usia 14-18 tahun adalah 2000-2200
ml, sedangkan bagi perempuan 2000-2100
ml
Rentan terjadinya dehidrasi pada remaja
Remaja dengan obesitas lebih mudah
kekurangan cairan
Faktor yang mempengaruhi dehidrasi
diantaranya jenis kelamin, usia, status gizi,
aktivitas fisik, suhu tubuh dan suhu
lingkungan
3. Kesehatan Gigi
Anak sekolah Remaja
• Perawatan gigi dikhusus kan pada anak Remaja awal merupakan waktu ketika
dengan maslah gigi berlubang, alat pengoreksi ortodontik seperti kawat
maloklusi, penyakit periodontal. gigi mulai digunakan
• Perawatan pada gigi yang mengalami Informasi tentang penggunaan an
trauma perawatan kawat gigi serta hati-hati saat
menggosok gigi.
4. Toilet training
Anak sekolah Remaja
Remaja sudah melewati masa
toilettraining.
5. Istirahat - tidur
Anak sekolah Remaja
Kebutuhan tidur usia remaja cenderung
meningkat
Pertumbuhan fisik yang cepat dan
keseluruhan aktivitas yang meningkat
akan mengakibatkan terjadinya keletihan
Remaja cenderung terjaga sampai larut
malam dan sulit untuk bangun pagi
Tidur dan istirahat yang adekuat penting
untuk terapi kesehatan usia remaja
6. Imunisasi
Anak sekolah Remaja
• Vaksin Td (Tetanus-difteri) usia 11-12, pemberian
tidak boleh >16th jika periode waktu minimal 5tahun
telah berlalu sejak pemberian dosis terakhir
DPT/Dtap/dt, anjuran booster /10th.
• Vaksin campak-parotitis-rubella : saat usia remaja
harus di berikan ulang, kecuali sudah vaksin 2x
sebelum usia 12 bulan
• Vaksin HepB harus diberikan pada remaja yang
sebelumnya tidak mendapatkan 3 dosis vaksin hepB.
• Vaksin varicella di berikan pada individu dengan
riwayat infeksi atau belum pernah dpat vaksin
sebelumnya. Remaja >13th diberikan 2x dengan jarak
4 minggu/lebih.
• Vaksin Hep A diberikan pada remaja yang tinggal
dalam komunitas tinggi penderita HepA/ ada faktor
resiko terinfeksi.
Anticipatory
Guidance

• Petunjuk-petunjuk yang perlu diketahui agar orang tua dapat


mengarahkan dan membimbing anaknya secara bijaksana sehingga
anak dapat tumbuh dan berkembang secara normal
• Upaya yang dilakukan oleh perawat dalam membimbing orang tua
tentang tahapan perkembangan anak sehingga orang tua sadar
akan apa yang terjadi dan mengetahui apa yang harus dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan tahapan usia anak
• Pada anak:
• Pada remaja: Usia rentan 15 – 24 tahun>> puncak fungsi fisik,
sensorik, dan psikomotor>> memberi kekuatan dan rasa percaya
diri.
Anak Sekolah Remaja
• Usia 6 tahun: bantu orang tua 1) Terima remaja sebagai manusia biasa
memahami kebutuhan sosialisasi 2) Hargai ide-idenya, kesukaan dan
degan cara mendorong anak ketidaksukaan serta harapannya
berinteraksi dengan temannya, 3) Biarkan remaja mempelajari dan
• Ajarkan pencegahan kecelakaan dan melakukan hal-hal yang disukainya
keamanan terutama naik sepeda. walaupun metodenya berbeda dengan
Siapkan orangtua akan peningkatan orang dewasa.
ketertarikan anak keluar rumah. 4) Berikan batasan yang jelas dan masuk
Dorong orangtua untuk menghargai akal.
kebutuhan anak akan privacy dna 5) Hargai privacy remaja
menyiapkan kamar tidur yang 6) Berikan kasih sayang tanpa menuntut.
berbeda. 7) Gunakan pertemuan keluarga untuk
• Usia 7-10 tahun: menekankan merundingkan masalah dan menentukan
kemandirian ketika anak tertarik aturan-aturan.
dengan beraktivitas diluar rumah 8) Orangtua juga harus menyadari bahwa:
• Siapkan orangtua menghadapi anak mereka ingin mandiri, sensitif terhadap
perempaun yang muali prapubertas. perasaan dan perilaku yang
• Usia 11-12 thn : bantu orangtua mempengaruhinya, teman-temannya
menyiapkan perubahan saat merupakan hal yang sangat penting dan
pubertas, sex education. memandang segala sesuatu sebagai
hitam atau putih, baik atau buruk.
Anticipatory Guidance
anak sekolah & remaja
Anak sekolah Remaja
Fisik 1) Anak biasanya sudah berpikir 1. Jenis kecelakaan yang sering terjadi
sebelum bertindak. 2) Aktif pada usia ini adalah:
dalam kegiatan: mengendarai Kecelakaan lalu lintas terutama
sepeda, mendaki gunung, kendaraan bermotor yang dapat
berenang. 3) Berikan mengakibatkan fraktur, cedera kepala.
pendidikan tentang Aturan lalu- Kecelakaan karena olah raga.
lintas pada anak. 4) Apabila 2. Edukasi remaja:
anak suka berenang, ajakan Petunjuk dalam penggunaan kendaraan
aturan yang aman dalam bermotor
berenang. 5) Awasi anak saat Ada negosiasi antara orang tua dengan
menggunakan alat berbahaya remaja.
seperti gergaji, alat listrik. 6) Penggunaan alat pengaman yang sesuai
Ajarkan anak untuk tidak seperti helm sesuai standar, penggunaan
menggunakan alat yang bisa sabuk keselamatan.
meledak/terbakar. (nining, Y, Melakukan latihan fisik yang sesuai
2016). sebelum melakukan olah raga
Psikologis Perkembangan
 Usia 7-10 tahun mempersiapkan untuk  usia 10-12 tahun, bantu orang tua untuk
mengalami perubahan pubertas terutama menyiapkan anak tentang perubahan tubuh
anak perempuan, tentunya dengan saat pubertas.
mempersiapkan orang tua juga dalam  Anak wanita mengalami pertumbuhan dan
memberikan pendidikan seks yang tepat. perkembangan yang cepat dibandingkan
 Membantu anak menghadapi berbagai stres anak laki-laki.
dalam kehidupannya. Orang tua, guru atau  Memberikan pendidikan seks (Sex
pemberi pelayanan kesehatan harus dapat education) yang adekuat dan informasi
mengenali tanda-tanda yang menunjukkan yang akurat
bahwa anak sedang stres dan dapat segera
mengidentifikasi sumber penyebab stres.
 Ajarkan anak untuk mengenal tanda-tanda
stres dalam diri mereka sendiri, seperti
jantung berdebar, sakit perut, sakit kepala,
masalah tidur, mengompol, perubahan pola
makan, enggan untuk berpartisipasi, regresi
( misal: menghisap jempol).
 Setelah mereka dapat mengenali tanda-
tanda stres, mereka dapat melakukan
teknik mengatasi stres, yaitu dengan
membantu merencanakan cara untuk
menghadapi stres melalui pemecahan
masalah.
Referensi
• Bowden, VR, Greenberg, CS – 2010.Children and their
Families. China : Wolters Kluwer Health
• Hockenberry, Marilyn, Wilson, D.2013. Wong’s Essential of
Pediactric Nursing. 9th ed.st louis. Elsener Mosby
• Hockenbery, M., & Wilson,D. (2014). Wong’s Nursing Care
of Infants and Childrens. (10th ed. ). St.Louis Missouri:
Mosby Elsevier
• Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan. (2015).
Buku Ajar Imunisasi. Jakarta: Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia
• Yuliastati,.& Arnis, A. (2016). Modul Bahan Ajar
Keperawatan Anak. Jakarta: BPPSDM Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai