Anda di halaman 1dari 45

REBRANDING KAWASAN BERIKAT

Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
1 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI Kementerian Keuangan RI
REBRANDING KAWASAN BERIKAT

Memberikan kemudahan dan


kepastian bagi investor
Fasilitas yang tepat
sasaran

Pola pengawasan yang tidak menghambat pelayanan


untuk menjamin keamananan hak keuangan negara

2 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
DASAR HUKUM

Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 2015 tentang Perubahan


atas Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Tempat Penimbunan Berikat

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.04/2018


tentang Kawasan Berikat

Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai nomor PER-19/BC/2018


tentang Tata Laksana Kawasan Berikat

3 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
KETENTUAN UMUM

“Kawasan Berikat adalah TPB untuk menimbun barang impor dan/atau barang yang berasal
dari TLDDP guna diolah atau digabungkan sebelum diekspor atau diimpor untuk dipakai”

Kegiatan Pengolahan  Mengolah barang/bahan dengan atau tanpa bahan


penolong menjadi barang hasil poduksi dengan nilai
tambah yg lebih tinggi, termasuk perubahan sifat dan
fungsinya
 Budidaya flora dan fauna

Kegiatan Penggabungan

Kegiatan menggabungkan dan/atau menggenapi barang Hasil


Produksi KB ybs sebagai produk utama dengan barang jadi

KB merupakan Kawasan Pabean dan sepenuhnya berada di bawah pengawasan DJBC

Dalam rangka pengawasan KB dilakukan pemeriksaan pabean dengan tetap menjamin


kelancaran arus barang yang dilakukan secara selektif berdasarkan manajemen risiko

4 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
KRITERIA DIGABUNGKAN DENGAN HASIL PRODUKSI

• Masih berhubungan dengan Hasil Produksi Kawasan Berikat yang bersangkutan


• Melengkapi fungsi atau kegunaan Hasil Produksi
Melengkapi • Untuk diekspor atau diimpor untuk dipakai secara bersamaan dalam satu kemasan penjualan
• Contoh : ikat pinggang di persh celana panjang, remote di persh televisi, tali sepatu di persh sepatu

• Umumnya tidak berkaitan langsung dengan barang Hasil Produksi


Keperluan • Nilai barang untuk keperluan promosi pada umumnya lebih kecil dari nilai barang hasil produksi
Promosi • Dikeluarkan bersamaan dengan Hasil Produksi dalam satu dokumen pemberitahuan
• Contoh : dompet di persh celana panjang, setrika di persh televisi

• Sama jenis maupun kualitasnya dengan Hasil Produksi Kawasan Berikat yang bersangkutan
• Untuk menggenapi Hasil Produksi
Menggenapi • Max 40% dari total jumlah volume penjualan Hasil Produksi per dokumen pemberitahuan pengeluaran barang
• Tidak boleh diimpor langsung dari Luar Daerah Pabean dan hanya untuk tujuan ekspor

Menjaga Kualitas • Contoh : purifier untuk menjaga suhu dan higienitas kontainer saat pengiriman barang ke pembeli, hanging rack
untuk menjaga kualitas pakaian saat pengiriman, pengontrol suhu untuk menjamin kualitas ikan pada saat
dan Keamanan impor

Barang yang digabungkan harus dikeluarkan dari Kawasan Berikat secara bersamaan dengan Hasil Produksi

5 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
PENYELENGGARAAN DAN PENGUSAHAAN
• Penyelenggaraan oleh Penyelenggara KB yang • Pengusahaan dilakukan oleh Pengusaha KB atau
berbadan hukum Indonesia dan berkedudukan PDKB yang berbadan hukum Indonesia dan
di Indonesia berkedudukan di Indonesia
• Kegiatan : menyediakan dan mengelola • Kegiatan : menimbun barang impor dan/atau
kawasan untuk kegiatan pengusahaan KB barang asal TLDDP guna diolah atau digabungkan
sebelum diekspor atau diimpor untuk dipakai

Penyelenggara KB PT A
Dalam 1 penyelenggaraan KB dapat dilakukan 1 atau lebih
pengusahaan KB
Pengusaha KB
PT A PT B
Pengusahaan oleh entitas yang sama dengan Penyelenggara

Pengusaha di KB merangkap
Penyelenggara di KB (PDKB)
Pengusahaan oleh entitas yang berbeda dengan Penyelenggara
Diberikan pelayanan dan pengawasan proporsional
berdasarkan profil risiko layanan

6 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
LOKASI KAWASAN BERIKAT

A Kawasan Industri

Persyaratan Lokasi Kawasan Budidaya sesuai Rencana Tata

Kawasan Berikat
B Ruang Wilayah yang ditetapkan
(memenuhi syarat penerbitan IUI)
Luas ≥ 1 Ha

7 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
PERSYARATAN IZIN PENYELENGGARA KB

Syarat Fisik Syarat Administrasi

 Lokasi dapat dimasuki dari jalan umum dan  Nomor Induk Berusaha (NIB)
dilalui kendaraan pengangkut peti kemas  Izin usaha perdagangan, izin usaha pengelolaan
dan/atau sarkut peti kemas lainnya di air kawasan, izin usaha industri, atau izin lain yg
 Batas-batas yang jelas berupa pembatas berkaitan dg penyelenggaraan kawasan
alam atau pembatas buatan berupa pagar  Hasil KSWP sesuai aplikasi yang menunjukkan valid
pemisah, dengan bangunan, tempat, atau  Bukti kepemilikan atau penguasaan kawasan,
kawasan lain; dan tempat, atau bangunan yg mempunyai batas-batas
 Digunakan untuk melakukan kegiatan yg jelas berikut peta lokasi/tempat dan rencana
industri pengolahan Bahan Baku menjadi tata letak/denah yg akan dijadikan KB
Hasil Produksi  Telah dikukuhkan sebagai PKP dan telah
menyampaikan SPT PPh tahun pajak terakhir

Permohonan dapat diajukan setelah atau sebelum fisik bangunan berdiri, termasuk ruangan dan sarana kerja bagi petugas BC

Jika belum dipenuhi, izin penyelenggara KB dapat diberikan dengan ketentuan :


Perusahaan wajib memenuhi persyaratan dalam batas waktu tertentu yg ditetapkan Kepala Kanwil/KPUBC

8 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
PERSYARATAN IZIN PENGUSAHA KB ATAU PDKB

Syarat Fisik Syarat Administrasi

 Lokasi dapat dimasuki dari jalan umum dan  NIB


dilalui kendaraan pengangkut peti kemas  Izin Usaha Industri (IUI)
dan/atau sarkut peti kemas lainnya di air  Hasil KSWP sesuai aplikasi yang menunjukkan valid
 Batas-batas yang jelas berupa pembatas alam  Bukti kepemilikan atau penguasaan suatu tempat
atau pembatas buatan berupa pagar pemisah, atau bangunan yg mempunyai batas-batas yg jelas
dengan bangunan, tempat, atau kawasan lain; berikut peta lokasi/tempat dan rencana tata
dan letak/denah
 Digunakan untuk melakukan kegiatan industri  Memenuhi kriteria sebagai Pengusaha KB atau
pengolahan Bahan Baku menjadi Hasil Produksi PDKB, yaitu:
a. Telah dikukuhkan sebagai PKP dan telah
menyampaikan SPT PPh tahun pajak terakhir; dan
b. Mendapat rekomendasi dari Penyelenggara KB
(untuk PDKB)

Permohonan dapat diajukan setelah atau sebelum fisik bangunan berdiri, termasuk ruangan dan sarana kerja bagi petugas BC

Jika belum dipenuhi, Izin Pengusaha KB atau PDKB dapat diberikan dengan ketentuan :
Perusahaan wajib memenuhi persyaratan dalam batas waktu tertentu yg ditetapkan Kepala Kanwil/KPUBC

9 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
PELAYANAN PERIZINAN KAWASAN BERIKAT

Pemberian Izin KB Janji Layanan Masa Berlaku


Kanwil/KPUBC 3 Hari Kerja di KPPBC s.d. Izin KB Dicabut
1 Jam di Kanwil/KPUBC

Perizinan Transaksional KB
3

Izin pengeluaran sementara Izin menerima pekerjaan lain Izin Pengeluaran Bahan Baku dan/atau
Sisa Bahan Baku serta Bahan Penolong KPPBC
dari KB ke TLDDP dari Badan Usaha di TLDDP
dan/atau sisa Bahan Penolong ke TLDDP

10 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
PROSES PERIZINAN KAWASAN BERIKAT
Dalam hal permohonan tidak dapat dilakukan secara elektronik, permohonan
disampaikan secara tertulis kepada:
 Ka.Kanwil melalui Ka.Kantor Pabean; atau
Pengusaha/Investor Portal INSW  Ka. KPUBC

Pernyataan kesiapan pemeriksaan lokasi disampaikan dalam permohonan

Validasi sistem

Valid Tidak Valid

(Respon SKP) 1 Jam


(setelah presentasi)

Pemeriksaan Lokasi

Penerbitan BAP Undangan Presentasi Persetujuan/


KPPBC
Pemeriksaan Dokumen Penolakan Kanwil/KPUBC
3 HK Presentasi 1-3 HK setelah BAP
11 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
PEMERIKSAAN LOKASI DAN PEMERIKSAAN DOKUMEN

Validasi Dokumen
 Validasi IUI
 Validasi bukti penguasaan lokasi
 Validasi KSWP

B Pemenuhan Kriteria Izin Kawasan Berikat


 Pendayagunaan IT Inventory dan CCTV
1. sistem Pengendalian Internal (SPI) perusahaan;  Lokasi dapat dilalui sarana pengangkut peti kemas
2. analisa dampak ekonomi yang dihasilkan dari  Batas-batas yang jelas
pemberian izin Kawasan Berikat;  Rekomendasi Penyelenggara dalam hal izin PDKB
3. pemenuhan kewajiban sebagai Kawasan Berikat; dan  Pemeriksaan lain bila dipandang perlu:
4. efektivitas pengawasan dan pelayanan dalam hal
lokasi Kawasan Berikat yang berdekatan tidak dalam
1 (satu) hamparan.

12 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
PERLAKUAN TERTENTU

“One Size Doesn’t Fit All”


Penambahan perlakuan tertentu oleh Kepala Kanwil DJBC/KPUBC
pada izin Kawasan Berikat berupa:

 Toleransi penyusutan/penguapan/pengurangan sesuai dengan bisnis


proses perusahaan dengan melampirkan data dari lembaga atau instansi
yang kompeten
Kepala Kanwil/KPUBC dapat  Kemudahan pemasukan dan/atau pengeluaran atas barang curah
memberikan izin penambahan  Kemudahan pemasukan dan/atau pengeluaran atas barang contoh
lokasi KB tidak dalam satu
 Kemudahan subkontrak
hamparan
 Tata cara pemasukan dan/atau pengeluaran barang di
Kawasan Berikat yang berbeda hamparan dalam 1 (satu)
• Untuk keperluan penimbunan Bahan Baku persetujuan izin
dan/atau barang Hasil Produksi
 Perlakuan tertentu lainnya dengan tetap
• Karena kapasitas sudah tidak mencukupi atau
mempertimbangkan aspek pengawasan dan/atau
karakteristik Hasil Produksi memerlukan
pelayanan
penimbunan khusus
• Kriteria sama seperti Izin KB kecuali batasan luas
• Profil risiko rendah

13 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
IZIN PENGUSAHA KAWASAN BERIKAT ATAU PDKB

Izin Kawasan Berikat diberikan kepada perusahaan yang melakukan pengolahan barang :

A Tujuan Ekspor Penerbangan

B Substitusi Impor Perkapalan


Kereta Api
C Hilirisasi Industri
Hankam
D Industri Tertentu

Izin Kawasan Berikat tidak dapat diberikan kepada perusahaan dan/atau penanggungjawabnya, dalam hal:
1 2 3
Pernah melakukan tindak pidana kepabeanan Pernah dinyatakan pailit oleh pengadilan Memiliki tunggakan utang di bidang
dan/atau cukai, maksimal 10 tahun sejak selesai dg kekuatan hukum tetap, maksimal 10 kepabeanan, cukai, dan/atau perpajakan
menjalani hukuman pidana tahun sejak putusan pailit

 menyerahkan surat pernyataan pada saat pemeriksaan dokumen dan lokasi

14 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
TUJUAN PENGOLAHAN BARANG DI KAWASAN BERIKAT

EKSPOR SUBSTITUSI HILIRISASI INDUSTRI


IMPOR INDUSTRI TERTENTU

Langsung:
Pengeluaran Hasil Produksi Pengolahan komoditas asal Penerbangan, perkapalan,
Pengeluaran Hasil Produksi untuk
Kawasan Berikat ke TLDDP TLDDP sehingga dapat kereta api dan hankam
diekspor dari Kawasan Berikat yang
untuk menggantikan impor diekspor dalam bentuk
bersangkutan
barang sejenis barang yang mempunyai
Tidak langsung: nilai lebih tinggi
Pengeluaran Hasil Produksi ke
Kawasan Berikat lain untuk diolah
lebih lanjut atau digabungkan dengan Industri Hulu
tujuan ekspor
Industri Antara dan Hilir

15 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
KAWASAN BERIKAT SIAP OPERASIONAL

KB

1 Pengusaha Pemberitahuan tertulis dengan melampirkan data saldo

• memberikan akses SKP Jika checklist sudah dipenuhi


2 Kepala Kantor Pabean • stock opname dan membuat BA Pencacahan
• penugasan pejabat BC

16 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
KEWAJIBAN KAWASAN BERIKAT (I)

Kewajiban Penyelenggara Kawasan Berikat


Memasang tanda nama perusahaan yg dapat dilihat jelas oleh umum
Menyediakan ruangan, sarana kerja, dan fasilitas yg layak bagi petugas BC
Menyediakan sarana/prasarana dalam rangka pelayanan kepabeanan, berupa:
komputer dan media komunikasi data elektronik yg terhubung dg SKP DJBC
Menyampaikan laporan tertulis kepada Kantor Pabean jika ada PDKB yg belum
perpanjang waktu sewa lokasi maksimal 30 hari sebelum berakhir waktu sewa
Melaporkan kepada Kantor Pabean jika ada PDKB yg tidak beroperasi
Mengajukan permohonan perubahan izin KB kepada Kanwil atau KPUBC jika ada
perubahan data dalam izin KB
Membuat pembukuan/catatan serta menyimpan dokumen atas Barang Modal
dan peralatan yg dimasukkan untuk keperluan pembangunan/konstruksi dan
peralatan perkantoran KB
Menyimpan dan memelihara buku dan catatan serta dokumen yg berkaitan dg
kegiatan usaha selama 10 tahun
Menyelenggarakan pembukuan berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yg
berlaku umum di Indonesia; dan
Menyerahkan dokumen yg berkaitan dg kegiatan KB apabila dilakukan audit oleh
DJBC dan/atau DJP sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan

17 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
KEWAJIBAN KAWASAN BERIKAT (II)
Kewajiban Pengusaha KB atau PDKB
Memasang tanda nama perusahaan yg dapat dilihat jelas oleh umum
Menyediakan sarana dan prasarana untuk pertukaran data secara elektronik
Mendayagunakan IT Inventory yg merupakan subsistem dari sistem informasi akuntansi yg akan
menghasilkan informasi laporan keuangan, digunakan secara kontinu dan realtime serta dapat
diakses oleh DJBC serta DJP
Mendayagunakan CCTV yg dapat diakses secara realtime dan online oleh DJBC dan DJP serta
memiliki data rekaman minimal 7 hari sebelumnya
Mengajukan permohonan perubahan izin KB kepada Kanwil/KPUBC jika ada perubahan data dalam izin KB
Melakukan pencacahan (stock opname) dg mendapatkan pengawasan dari Kantor Pabean minimal sekali
dalam 1 tahun
Menyimpan dan memelihara buku dan catatan serta dokumen yg berkaitan dg
kegiatan usaha selama 10 tahun
Menyelenggarakan pembukuan berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yg berlaku umum di Indonesia
Menyerahkan dokumen yg berkaitan dg kegiatan KB apabila dilakukan audit oleh DJBC dan/atau
DJP sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
Menyampaikan laporan keuangan dan/atau laporan tahunan perusahaan kepada kepala Kantor Pabean; dan
Menyampaikan laporan dampak ekonomi KB paling sedikit memuat info mengenai nilai fasilitas fiskal, nilai
investasi, jumlah tenaga kerja, dan nilai pernjualan hasil produksi kepada kepala Kantor Pabean minimal 1
tahun sekali

18 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
KEWAJIBAN KAWASAN BERIKAT (III)

Kriteria Kelayakan Ruangan, Sarana Kerja dan Fasilitas bagi Petugas BC


memiliki akses untuk memonitor aktivitas pengeluaran dan pemasukan barang
memiliki akses untuk memonitor CCTV
tersedia sarana pendukung perkantoran seperti pengatur suhu ruangan (air conditioner),
meja kerja, kursi, lemari/ruang arsip
tersedianya komputer (personal computer) dan printer dengan spesifikasi teknis yang
mencukupi untuk menggunakan aplikasi-aplikasi perkantoran terkini dan dapat
dioperasikan dengan baik
tersedianya sarana komunikasi akses internet 24 (dua puluh empat) jam
sarana dan prasarana untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan berupa ruang istirahat
dan toilet yang bersih dan memadai

19 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
PAPAN NAMA KAWASAN BERIKAT

20 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
TANGGUNG JAWAB KAWASAN BERIKAT
Bea masuk dan/atau cukai dan PDRI yang terutang atas barang
Tanggung Jawab impor yg berada atau seharusnya berada di KB
Penyelenggara KB,
Pengusaha KB,
Cukai serta PPN atau PPN dan PPnBM yang terutang atas
dan/atau PDKB
barang asal TLDDP yg berada atau seharusnya berada di KB

Meliputi selisih kurang yg terjadi akibat:


Penguapan atau penyusutan
Pembebasan dari tanggung jawab
Force majeure
a Musnah tanpa sengaja
b Diekspor dan/atau diekspor kembali
c Diimpor untuk dipakai dengan menyelesaikan kewajiban pabean, cukai, dan perpajakan
d Dikeluarkan ke Tempat Penimbunan Pabean
e Dikeluarkan ke TPB lainnya
f Dikeluarkan ke pengusaha di Kawasan Bebas yg mendapat izin Badan Pengusahaan Kawasan Bebas
g Dikeluarkan ke pengusaha di KEK atau kawasan ekonomi lain yg ditetapkan pemerintah; dan/atau
h Dimusnahkan dibawah pengawasan BC

21 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
LARANGAN DAN PEMBATASAN

Ketentuan Pembatasan di Bidang Impor dalam Kawasan Berikat

LDP In Out TLDDP

Belum berlaku ketentuan pembatasan, Tidak berlaku ketentuan pembatasan


kecuali terkait dengan:
Berlaku ketentuan pembatasan dalam hal:
Kesehatan a. Pengeluaran barang impor berupa
Keamanan
Bahan Baku dan/atau Bahan Penolong
Keselamatan yang tidak diolah;
Lingkungan
b. Pada saat pemasukannya belum
dipenuhi ketentuan pembatasan; dan
Terhadap Penyelenggara KB/Pengusaha KB/PDKB, c. Instansi teknis terkait secara khusus
berlaku ketentuan mengenai: memberlakukan ketentuan pembatasan
Pemasukan barang yg dilarang untuk diimpor pada saat pengeluaran barang dari
Ekspor barang yg dilarang ekspornya Kawasan Berikat
sesuai dg ketentuan perundang-undangan

22 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
PEMASUKAN DAN PENGELUARAN BARANG

 LDP  LDP
 TPB lain  TPB lain
 Kawasan Bebas  Kawasan Bebas
 TLDDP  TLDDP
 KEK  KEK
 Kawasan Ekonomi lain Kawasan Berikat  Kawasan Ekonomi lain

Pemasukan Pengeluaran
a Bahan baku, Bahan Penolong, pengemas dan alat bantu pengemas, a Bahan baku dan/atau sisa bahan baku
barang contoh, Barang Modal, bahan bakar, peralatan perkantoran,
dan/atau untuk keperluan litbang (RnD) pada KB b Bahan penolong dan/atau sisa bahan penolong
c Pengemas dan alat bantu pengemas
b Barang jadi maupun setengah jadi untuk digabungkan dengan hasil
produksi d Hasil produksi yg telah jadi maupun setengah jadi
c Barang yg dimasukkan kembali dari kegiatan pengeluaran sementara e Barang contoh Dilakukan setelah persetujuan
Kepala Kantor Pabean
d Hasil produksi yg dimasukkan kembali; dan/atau f Barang modal
e Hasil produksi KB lain g Peralatan perkantoran
 Bukan barang untuk dikonsumsi di KB h Barang untuk keperluan litbang perusahaan
 Berkaitan dengan kegiatan produksi memiliki nilai ekonomis
i Sisa dari proses produksi
 Setelah mendapat persetujuan pejabat atau SKP
j Sisa pengemas dan limbah sisa/ limbah yg tidak memiliki nilai ekonomis

23 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
DASAR PENGENAAN BEA MASUK, CUKAI, DAN PDRI

Harga Penyerahan Harga Pemasukan


Bea Nilai pabean sesuai harga jual saat pengeluaran ke Nilai pabean dan klasifikasi yg berlaku
Masuk TLDDP saat barang impor masuk ke KB
Klasifikasi barang yg dikeluarkan ke TLDDP Pembebanan pada saat pemberitahuan
pabean impor untuk dipakai didaftarkan
Pembebanan pada saat pemberitahuan pabean
impor untuk dipakai didaftarkan
Cukai Ketentuan peraturan di bidang cukai Ketentuan peraturan di bidang cukai

PDRI Harga jual dan tarif saat pengeluaran barang ke Nilai impor yg berlaku saat barang impor
TLDDP masuk ke KB (Nilai Pabean + Bea Masuk)
Tarif saat pemberitahuan pabean impor
untuk dipakai didaftarkan

Jika tarif BM untuk bahan baku > tarif BM barang Syarat :


hasil produksi, maka dasar pengenaan BM yaitu  Konversi pemakaian bahan baku
pembebanan tarif BM barang hasil produksi yg dan/atau bahan penolong jelas
berlaku pada saat dikeluarkan dari KB  Saat masuk sudah ada transaksi
Penghitungan BM, cukai, dan/atau PDRI menggunakan Dilakukan pengujian secara periodik oleh
NDPBM yg ditetapkan oleh Menkeu pada saat Kepala Kanwil BC atau Pejabat BC yg ditunjuk
pemberitahuan pabean impor untuk dipakai didaftarkan

Out TLDDP

24 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
PERLAKUAN KEPABEANAN, CUKAI, DAN PERPAJAKAN
Kawasan Berikat TLDDP
*Kecuali sisa pengemas dan limbah

Melunasi BM, cukai, dan PDRI *


Impor Penangguhan BM, (Diimpor untuk dipakai)
Pembebasan cukai, dan/atau
Tidak dipungut PDRI Penangguhan atau pembebasan
BM dan cukai
(barang ditujukan kepada subjek Dilunasi dg SSP berupa Bukti
penerima fasilitas penangguhan atau Penerimaan Negara
pembebasan BM dan cukai) Dapat dikreditkan
(dilampiri dok pabean)

Wajib membuat faktur pajak


dan memungut PPN atau PPN
dan PPnBM (Penyerahan)
Melunasi PPN atau PPN dan PPnBM
Pembebasan Cukai dan/atau yg pada saat pemasukanya tidak
TLDDP

Tidak dipungut PPN atau PPN dipungut (Penyerahan BKP)


dan PPnBM
Tidak dikenai PPN atau PPN Tidak dipungut PPN
dan PPnBM (Dilakukan oleh (Penyerahan non BKP)
non PKP dan/atau bukan Tidak dikenai PPN atau PPN dan Pengeluaran barang impor dari KB ke pengusaha di
termasuk penyerahan BKP) PPnBM (Bukan Penyerahan) Kawasan Bebas yg mendapat izin usaha dari Badan
Pengusahaan Kawasan Bebas diberikan Pembebasan BM,
pembebasan cukai, dan tidak dipungut PDRI
Pemasukan Pengeluaran

25 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
PENGELUARAN BARANG MODAL

TLDDP

Pengeluaran Barang Modal asal impor ke TLDDP dibebaskan dari kewajiban membayar BM,
cukai, dan PDRI, dalam hal telah dimasukkan ke KB selama lebih dari 4 tahun

Pengeluaran dan penyelesaian kewajiban pabean terhadap Barang Modal asal impor yang
pada saat pemasukannya mendapatkan fasilitas pembebasan bea masuk untuk
pembangunan atau pengembangan industri dalam rangka penanaman modal (master list
BKPM), dilakukan sesuai PMK nomor 131/PMK.04/2018

Pengusaha KB/PDKB dibebaskan dari kewajiban pembayaran bea masuk


terutang dalam hal Barang Modal dimasukkan ke KB selama lebih dari 4 tahun
atau telah diimpor selama lebih dari 5 tahun

26 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
PENGELUARAN HASIL PRODUKSI KAWASAN BERIKAT

Nilai Realisasi Tahun Sebelumnya Pengeluaran Hasil Produksi KB ke TLDDP


(Ekspor + Antar KB + FTZ + Kawasan ekonomi
lain yang ditetapkan pemerintah)

MAX
50% > 50%

Rekomendasi
Pengurangan jumlah persentase penjualan Kemenperin
Tanpa persetujuan
ke TLDDP untuk periode tahun berikutnya
> Batas yang ditetapkan
Persetujuan
Pembekuan izin KB (max. 3 bulan) Ka. Kanwil/KPUBC

27 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
PENGELUARAN SEMENTARA DAN SUBKONTRAK (I)
Tujuan Keperluan
 Luar daerah pabean  Subkontrak
 TPB lainnya  Perbaikan/reparasi
 Kawasan Bebas  Peminjaman Barang Modal untuk produksi
 TLDDP  Pengetesan atau pengembangan kualitas produksi
 Kawasan Ekonomi Khusus  Penggunaan returnable package
 Tujuan lain dg persetujuan Kepala Kantor Pabean
 Kawasan ekonomi lain yg
ditetapkan pemerintah
 BM, cukai, dan pajak menjadi tanggungjawab TPB tujuan
 Dilakukan setelah mendapat persetujuan penerima barang terhitung sejak barang dan/atau bahan
Ka. Kantor Pabean, dengan menetapkan diterima oleh TPB tujuan sampai dg diterima kembali KB asal
batas waktu pemasukan kembali barang  Untuk keperluan subkontrak, kegiatan ekspor dapat langsung
dan/atau bahan ke KB dilakukan oleh Pengusaha KB pemberi subkontrak dari lokasi
 Mempertaruhakan jaminan, sebesar BM, penerima subkontrak
cukai, dan PDRI terurang dalam hal barang
asal impor
 Jaminan dicairkan
 Tidak perlu mempertaruhakan jaminan,
 Denda 100% dari BM yang seharusnya dibayar
jika barang/bahan asal TLDDP dari KB ke
TLDDP  Wajib membuat faktur pajak dan memungut
PPN atau PPN dan PPnBM
Tidak dimasukkan kembali
 Dikecualikan dari kewajiban membuat faktur
Terlambat dimasukkan kembali pajak dan memungut PPN atau PPN dan PPnBM

28 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
PENGELUARAN SEMENTARA DAN SUBKONTRAK (II)

Ketentuan pengeluaran sementara ke TLDDP untuk subkontrak

 Dilakukan berdasarkan perjanjian subkontrak


 Batas waktu persetujuan kepala kantor sesuai batas waktu perjanjian subkontrak
 Pemeriksaan awal dan akhir harus dilakukan oleh Pengusaha KB/PDKB pemberi subkontrak
 Perusahaan di TLDDP penerima subkontrak dapat menambahkan barang untuk kepentingan
pengerjaan subkontrak Dibuatkan dok pemberitahuan pada saat masuk KB
 Pengusaha KB atau PDKB dapat meminjamkan Barang Modal kepada penerima subkontrak

Pengusaha KB/PDKB dapat menerima pekerjaan


dari Badan Usaha di TLDDP berupa:
 Subkontrak
 Perbaikan/reparasi
 Pekerjaan lain

• setelah mendapatkan persetujuan Kepala Kantor Pabean


• dapat menambahkan barang dari KB

Dibuatkan dok pemberitahuan pada saat keluar KB

29 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
SUBKONTRAK BERANTAI

Ekspor

KB A KB B KB C

30 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
PEMUSNAHAN DAN PERUSAKAN BARANG

Barang dalam KB
(Sifat & Bentuk)

Dapat Dimusnahkan Tidak Dapat Dimusnahkan


Persetujuan Kepala
Kantor Pabean

Dibawah pengawasan
Pemusnahan Barang Perusakan Barang
pejabat BC
Berita Acara

BA Pemusnahan tidak dibuat dalam hal Merusak kegunaan/fungsi secara permanen dg


barang berupa sisa pengemas atau limbah, cara dipotong-potong atau dg cara lain
dan pemusnahannya di dalam KB

31 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
PEMBERITAHUAN PABEAN

Penyelenggara KB Pemasukan ke KB
Pemberitahuan
KSWP
Pengusaha KB Pabean
Pengeluaran dari KB
PDKB
PPJK = Dokumen Cukai
Khusus pemasukan barang
impor melalui PJT
Dikecualikan
Pengeluaran sisa pengemas Dikecualikan
dan limbah ke TLDDP BKC dimasukkan /dikeluarkan
dari dan ke TLDDP

Menyampaikan laporan ke petugas BC

Selisih jumlah barang impor yg dibongkar dengan yg diberitahukan dalam Pemberitahuan Pabean

Selisih kurang dan tidak dapat membuktikan Wajib membayar bea masuk atas impor barang
kesalahan terjadi di luar kemampuan yg kurang pada saat dibongkar + sanksi
-
Selisih lebih dan tidak dapat membuktikan Penyelenggara KB/Pengusaha KB/PDKB dikenai
kesalahan terjadi di luar kemampuan sanksi sesuai ketentuan perundang-undangan
+

32 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
PERGUDANGAN DAN KONSOLIDASI BARANG EKSPOR

Dalam lokasi penyelenggaraan KB dapat


dilakukan usaha pergudangan

Tata cara pendirian sesuai ketentuan mengenai GB atau PLB


Gudang Berikat

Barang hasil produksi Barang dari KB lain


tujuan ekspor +
Penetapan Konsolidator oleh Kepala Kantor Pabean
Pengawasan Pejabat BC sesuai ketentuan tentang konsolidator barang ekspor
Konsolidator bertanggungjawab atas pelaksanaan
Konsolidasi konsolidasi barang ekspor

Dilakukan oleh Pengusaha KB/PDKB, yang:


 Melakukan sendiri konsolidasi ekspornya
 Memiliki kesamaan manajemen, badan hukum, bidang kegiatan, dan hasil produksi; atau
 Berada dalam 1 Penyelenggaraan KB dan memiliki bidang kegiatan dan hasil produksi
yang sama, dibuktikan dengan surat persetujuan Pengusaha Kawasan Berikat /PDKB

33 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
PEMBEKUAN IZIN KAWASAN BERIKAT (I)

Pemberlakuan
Hasil pemeriksaan/audit DJBC Kembali Izin KB

Melakukan kegiatan menyimpang dari izin Tidak terbukti


berdasarkan bukti permulaan yang cukup

Menunjukkan ketidakmampuan dalam Telah mampu kembali


menyelenggarakan dan/atau mengusahakan KB
Diantaranya berupa:
Perbaikan profil
Profil risiko layanan tinggi 3 periode berturut-turut

Pembekuan
Izin KB

Jika Penyelenggara KB dibekukan: Ka. KPPBC


Pengusaha KB dibekukan Selama pembekuan KB tidak
PDKB di dalam KB dibekukan diperbolehkan:
(Pembekuan Penyelenggara KB > 3 bulan)
 memasukkan barang ke KB dengan
mendapatkan fasilitas fiskal
 melakukan kegiatan pengolahan BKC

34 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
PEMBEKUAN IZIN KAWASAN BERIKAT (II)

Jenis kegiatan yang menyimpang dari Ketidakmampuan dalam menyelenggarakan


izin KB: dan/atau mengusahakan KB

Memasukkan bahan baku tidak sesuai dengan yg


digunakan untuk produksi Tidak menyelenggarakan pembukuan

Tidak melakukan kegiatan 6 bulan


Memasukkan barang yg tidak berhubungan dg izin KB
berturut-turut
Tidak melunasi hutang kepabeanan
Memproduksi barang yg tidak sesuai izin KB
dan cukai tepat waktu

Tidak melakukan kegiatan pengolahan Tidak melaksanakan kewajiban


sebagai KB
Tidak memenuhi perlakuan tertentu dalam izin KB Memasukkan barang yg dilarang
untuk diimpor
Melakukan pemasukan barang sebelum Mengekspor barang yg dilarang
mendapatkan persetujuan Pejabat BC atau SKP ekspornya
Melakukan pengeluaran barang sebelum Tidak memenuhi ketentuan
mendapatkan persetujuan Pejabat BC atau SKP batasan pengeluaran Hasil Produksi
ke TLDDP
Melakukan pelanggaran ketentuan perpajakan yg Selam a 3 periode penilaian
dibuktikan dengan rekomendasi dari DJP berturut-turut KB memiliki profil
risiko layanan tinggi

35 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
PENCABUTAN IZIN KAWASAN BERIKAT

!
Pembekuan Hasil pemeriksaan/audit DJBC : Pencabutan
Izin KB Terbukti telah melakukan kegiatan Izin KB
menyimpang dari izin KB
Tidak mampu lagi melakukan
penyelenggaraan dan/atau
pengusahaan KB Ka. Kanwil /KPUBC

Tidak melakukan kegiatan dalam Tidak memenuhi check list persyaratan


waktu 12 bulan terus menerus dalam batas waktu yang telah ditentukan
IUI sudah tidak berlaku Mengajukan permohonan pencabutan
Dinyatakan pailit
Bertindak tidak jujur, antara lain:
menyalahgunakan fasilitas KB dan/atau melakukan
tindak pidana kepabeanan dan/atau cukai

36 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
PENYELESAIAN PENCABUTAN IZIN KAWASAN BERIKAT

Penyelesaian barang yang masih terutang Dok. pabean a.n. PKB/PDKB


(masih menjadi tanggungjawab KB) yg telah dicabut izinnya

Asal Impor Asal TLDDP


 Diekspor kembali  Diekspor
 Diselesaikan kewajiban pabean  Dipindahtangankan ke TPB lain
 Dipindahtangankan ke TPB lain  Dikeluarkan ke TLDDP

KB memungut PPN atau PPN dan PPnBM


serta membuat faktur pajak

Max. 30 hari sejak tgl pencabutan


> 30 hari KB wajib melunasi bea
masuk dan/atau cukai
Izin Penyelenggara KB dicabut, dan PDRI terutang
PDKB di lokasi penyelenggara KB: BTD

Mengajukan permohonan pindah lokasi ke Penyelenggara KB lain, Mengajukan permohonan menjadi Penyelenggara
setelah mendapat rekomendasi dari Penyelenggara KB yang dituju KB di lokasi Penyelenggara KB yang dicabut izinnya

37 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
PENDAMPINGAN

Upaya mendukung peningkatan investasi & efektivitas pelayanan operasional

Penyelenggara KB
Pengusaha KB Pendampingan
(Asistensi)
PDKB

DJBC DJP

Menunjuk minimal 1 (satu) orang

Perwakilan Resmi

38 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
MONITORING DAN EVALUASI (I)

Dirjen, Ka Kanwil, Monitoring Evaluasi Ka Kanwil/KPUBC


Ka KPUBC, Ka Kantor Pabean
dan/atau pejabat BC yg ditunjuk

Izin KB
Pengawasan rutin Secara periodik
Pemeriksaan sewaktu-waktu
Hasil Monev
Pemeriksaan sederhana
-
Hasil Monev Selisih Kurang
 Tidak dipungut BM cukai, dan PDRI
Musnah tanpa sengaja  Dilakukan penyesuaian pencatatan dalam IT Inventory

 Ditagih BM, cukai, dan PDRI tanpa denda


Dapat dipertanggungjawabkan  Dilakukan penyesuaian pencatatan dalam IT Inventory

 Ditagih BM dan PDRI serta denda


Tidak dapat dipertanggungjawabkan  Terhadap BKC dikenakan denda sesuai ketentuan cukai
 Dilakukan penyesuaian pencatatan dalam IT Inventory

Karena kesengajaan serta terdapat  Dilakukan penanganan lebih lanjut sesuai ketentuan
dugaan tindak pidana kepabeanan peraturan perundang-undangan

39 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
MONITORING DAN EVALUASI (II)
+
Hasil Monev Selisih Lebih

 Dilakukan penyesuaian pencatatan dalam IT


Dapat dipertanggungjawabkan Inventory

Karena kesengajaan serta terdapat  Dilakukan penanganan lebih lanjut sesuai


dugaan tindak pidana kepabeanan ketentuan peraturan perundang-undangan

Penelitian secara mendalam dilakukan oleh Ka Kantor Pabean terhadap indikasi pelanggaran
kepabeanan dan/atau cukai atas pemasukan dan/atau pengeluaran barang ke dan/atau dari KB

Hasil penelitian

Ditemukan pelanggaran administratif Ditemukan bukti permulaan yang cukup telah terjadi
tindak pidana kepabeanan dan/atau cukai

Pengenaan sanksi Penyidikan


Jika Penanggungjawab KB terbukti melakukan tindak pidana kepabeanan dan/atau cukai yg telah mempunyai kekuatan hukum tetap dan orang tersebut
merupakan WNA, Dirjen BC memberitahukan instansi yg berwenang menangani bidang keimigrasian untuk ditindaklanjuti sesuai ketentuan

40 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
PELAYANAN MANDIRI

Self Managed Bonded Penetapan KB Mandiri oleh Kepala Kantor Pabean mempertimbangkan:
a. Profil risiko layanan rendah
b. KSWP valid
c. Memenuhi kriteria sebagai berikut:
 Memiliki sertifikat AEO dan/atau sertifikat lain yang menunjukkan kinerja
dan/atau manajemen perusahaan yang baik yang diterbitkan oleh
badan/lembaga yang berwenang
 Mendayagunakan IT Inventory sesuai kriteria dan dapat diintegrasikan
dengan SKP
 Memiliki kegiatan dengan volume tinggi dan memerlukan layanan
kepabeanan dan cukai 24/7
 Pertimbangan lain Kepala Kantor Pabean berdasarkan manajemen risiko
Pelayanan Mandiri
Pengadministrasian dan pelakatan tanda pengaman
Pengadministrasian dan pelepasan tanda pengaman
SKP
Pelayanan pemasukan barang
Pelayanan pembongkaran barang Laporan
Pelayanan penimbunan barang
Pelayanan pemuatan barang SKP
Pelayanan pengeluaran barang
Pelayanan lainnya

41 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
BLOKIR SEMENTARA
Kepala Kantor Pabean dapat tidak melayani akses terhadap SKP dalam hal
Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB:
 tidak melakukan pemasukan barang dalam waktu 30 (tiga puluh) hari berturut-
turut; dan/atau
 tidak menyampaikan data nilai realisasi tahun sebelumnya

Kepala Kantor Pabean dapat kembali melayani akses terhadap SKP berdasarkan
permohonan Pengusaha KB/PDKB, diberikan paling lama pada hari kerja berikutnya
dengan mempertimbangkan
 Keterangan dari Pengusaha KB/PDKB mengenai alasan tidak melakukan
pemasukan barang selama 30 hari berturut-turut serta jenis barang yang akan
dimasukkan dalam hal bukan Bahan Baku dan/atau Bahan Penolong; dan/atau
 Pengusaha KB/PDKB telah menyampaikan data nilai realisasi tahun sebelumnya
SKP

42 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
JAM LAYANAN KAWASAN BERIKAT

Penyelenggara KB/Pengusaha KB/PDKB diberikan pelayanan


24 Jam 7 Hari oleh DJBC melalui SKP dan/atau oleh Pejabat BC

Kepala Kantor Pabean dapat melakukan pengaturan penugasan Pejabat


BC dalam rangka pelaksanaan pelayanan dengan mempertimbangkan:
 profil risiko layanan Kawasan Berikat;
 jam kerja pada Kawasan Berikat;
 permohonan Kawasan Berikat; dan
 ketersedian SDM Bea dan Cukai dan norma waktu beban kerja

43 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
PEMBATALAN EKSPOR

Pengusaha KB/PDKB dapat mengajukan permohonan pembatalan ekspor kepada


Kepala Kantor Pabean pemuatan dengan tata cara dan ketentuan mengikuti
peraturan perundang-undangan mengenai ekspor

Permohonan pembatalan ekspor disertai keterangan mengenai:


a. posisi barang saat diajukan pembatalan ekspor
b. rencana penimbunan barang setelah disetujui pembatalan ekspor, yaitu
 barang akan dimasukkan kembali ke KB
 barang akan ditimbun sementara di TPS sampai dengan pemuatan kembali barang
untuk diekspor
 barang akan ditimbun sementara di lokasi konsolidator barang ekspor sampai dengan
pemuatan kembali barang untuk diekspor; atau
 barang akan ditimbun sementara di luar TPS atau di luar KB disertai dengan alamat
yang jelas sampai dengan pemuatan kembali barang untuk diekspor

44 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
One Size Does Not Fit All

TERIMA KASIH

Direktorat Fasilitas Kepabeanan


Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI

Anda mungkin juga menyukai