BERIKAT
Dasar Hukum
PP
PMK
PDJ
Definisi PLB
PLB adalah TPB untuk menimbun
barang asal luar daerah pabean
dan/atau barang yang berasal dari
tempat lain dalam daerah pabean,
dapat disertai 1 (satu) atau lebih
kegiatan sederhana dalam jangka
waktu tertentu untuk dikeluarkan
PLB merupakan Kawasan
Pabean dan sepenuhnya
kembali
berada di bawah pengawasan DJBC
Penyelenggaraan &
Pengusahaan
Penyelenggaraan oleh
Penyelenggara PLB yang
berbadan hukum Indonesia
dan berkedudukan di
Indonesia
Kegiatan : menyediakan dan
mengelola kawasan untuk
kegiatan pengusahaan PLB
PENYELENGGARA PLB
PENGUSAHA PLB
Pengusahaan oleh entitas yang sama dengan
penyelenggara
PT
A
PT A
PT B
PENGUSAHA DI PLB
MERANGKAP
PENYELENGGARA DI PLB
Pengusahaan oleh entitas yang berbeda dengan
(PDPLB)
penyelenggara
4
Penimbunan Barang
(1)
Penimbunan Barang
(2)
Temati
k
Di dalam 1 (satu) lokasi Pengusaha PLB atau PDPLB hanya
dapat dilakukan penimbunan jenis barang :
- yang memiliki karakteristik sejenis; dan/atau
- untuk mendukung industri sejenis
Kepemilikan Barang
PLB
1
Milik PLB
2 Milik Supplier
Milik Pemilik
barang
di LDP/TLDDP
Persyaratan PLB
1
(1)
Syarat Fisik
Syarat Administratif
Persyaratan PLB
3
(2)
Syarat Lainnya
Perusahaan Yang :
Telah ditetapkan AEO
Terdaftar di Bursa Efek (Tbk)
BUMN
Menimbun jenis barang untuk industri ttn
(penerbangan, perkapalan, kereta api, infrastruktur,
hankam, pertanian/perikanan/peternakan, IKM)
Menimbun jenis barang ttn (minyak, gas, brg lainnya
yg ditetapkan Dirjen BC), atau
Memiliki luas 1 Ha (tanah+ bangunan, boleh terpisah
maks 1 km)
Memiliki SPI yang baik
Telah mendayagunakan IT Inventory
Tidak pernah melakukan tindak pidana
kepabeanan, cukai, perpajakan
9
Pemohon yg
memenuhi syarat
fisik, adm, dan
syarat lainnya
mengajukan
permohonan kepada
Direktur Fasilitas
melalui Kepala
Kantor Pabean
- Syarat Administratif
discan dalam media
penyimpan
elektronik
10
Kantor Pabean
- Melakukan penelitian
kelengkapan berkas
- Tidak lengkap :
pengembalian
- Lengkap :
- Berita acara
pemeriksaan
lokasi
- Rekomendasi
- Mengirimkan BAP
dan rekomendasi
KP DJBC
Pemohon presentasi
business plan kepada
Direktur Fasilitas
Kepabeanan
Direktur Fasilitas
memberikan
persetujuan atau
penolakan dengan
memperhatikan :
- Persyaratan fisik
- Persyaratan Adm
- BAP dan
rekomendasi KPPBC
- Pemaparan visi,
misi, dan business
plan
- Roadmap industri
terkait
- Analisa economic
impact
10 hariDirektorat
kerja Jenderal
sejak Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
menerima
11
PLB
Asal
1. Diekspor
2. Tujuan TLDDP
Khusus
(operasional
migas, pertambangan, industri
tertentu, dipamerkan, dilelang,
mendukung IKM, tujuan lainnya
menurut
kelaziman
berdasarkan
persetujuan
Kepala KPPBC)
TLDDP
-
PLB Lain
-
PL
B
12
Barang
asal
LDP
PLB
tujuan
barang
TLDDP
Barang
asal
TLDDP
PDRI
Cukai
Nilai
Pabean
berdasarkan
nilai
transaksi
pada
saat
pengeluaran barang dari
PLB ke TLDDP.
Klasifikasi yang berlaku
atas barang pada saat
pengeluaran dari PLB ke
TLDDP
Pembebanan
yang
berlaku
pada
saat
pemberitahuan
pabean
impor didaftarkan
berdasarkan
ketentuan
cukai
yang
berlaku
Barang
asal
LDP
Bea Masuk
PLB
tujuan
barang
TLDDP
Pengeluaran Waste
BM
PDRI
13
PPN, PPnBM
Pemusnahan Barang
Hanya dapat dilakukan atas barang yang
busuk atau kadaluwarsa
Mengajukan permohonan ke kepala KPPBC
daftar rincian barang yang akan dimusnahkan
mencantumkan dokumen pemasukan
mencantumkan
alasan
pemusnahan,
pemusnahan, dan lokasi pemusnahan
Pelaksanaan
pemusnahan
pengawasan DJBC
14
cara
dibawah
Kewajiban
15
Larangan
Memasukkan barang untuk ditimbun di PLB
selain :
barang yang diizinkan
barang untuk keperluan pengusahaan PLB
Barang contoh
Memasukkan barang yang dilarang untuk
diimpor atau diekspor
Mengeluarkan barang dengan tujuan yang
berbeda dengan tujuan yang tercantum dalam
izin PLB
16
Tanggung Jawab
Penyeleng
gara PLB
BM, Cukai, PDRI yang terutang atas barang yang dimasukkan dari
LDP untuk keperluan penyelenggaraan PLB yang berada atau
seharusnya berada di PLB
Cukai, PPN, PPnBM yang terutang atas barang yang dimasukkan
dari TLDDP untuk keperluan penyelenggaraan PLB yang
berada atau seharusnya berada di PLB
Pengusah
a PLB
BM, Cukai, PDRI yang terutang atas barang yang dimasukkan dari
LDP yang berada atau seharusnya berada di PLB
Cukai, PPN, PPnBM yang terutang atas barang yang dimasukkan
dari TLDDP yang berada atau seharusnya berada di PLB
PDPLB
BM, Cukai, PDRI yang terutang atas barang yang dimasukkan dari
LDP yang berada atau seharusnya berada di PLB
Cukai, PPN, PPnBM yang terutang atas barang yang dimasukkan
dari TLDDP yang berada atau seharusnya berada di PLB
17
Pemberitahuan Pabean
LDP
TLDDP
FTZ
18
BC 2.5.1
PP PLB
BC 4.0
BC 2.7
PPB
PP- FTZ 02
PLB
TLDDP
(ex. impor)
BC 3.0
LDP
BC 4.1
TLDDP
(ex. lokal)
BC 2.7
PPB
BC 2.5.1 &
PP- FTZ 02
(1)
FTZ
Pemberitahuan Pabean
(2)
19
PLB
TLDD
P
Pemenuhan ketentuan pembatasan
di bidang impor dipenuhi pada saat
pengeluaran barang dari PLB ke
TLDDP
Dalam hal ketentuan pembatasan
telah
dipenuhi
pada
saat
pemasukan ke PLB, pada saat
pengeluarannya tidak diperlukan
pembatasan
pemenuhan
diberlakukanketentuan
tarif BM sesuai
skema
preferential
tarif
pada
saat
dikeluarkan dari PLB ke TLDDP yang
dapat dilakukan secara parsial
dengan menggunakan pemotongan
kuota
Dalam hal ada campuran barang
FTA dan non FTA, dihitung secara
proporsional
Dalam hal ada campuran beberapa
FTA,
menggunakan
FTA
paling
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
dominan
Kementerian Keuangan RI
Pengawasan
KPPBC
- Analisa dari IT
Inventory dan data
pendukung lainnya
Kanwil
- Analisa berdasarkan
laporan dari KPPBC
- Menyampaikan
laporan hasil analisa
ke Direktur Fasilitas
minimal 1 tahun
sekali
- Menyampaikan
laporan hasil
analisa ke Kanwil
minimal 1 bulan
sekalimelakukan pemeriksaan sewaktu-waktu,
Dapat
21
KP DJBC
untuk memastikan:
Kebenaran pemberitahuan jumlah dan jenis
barang
Kebenaran pemberitahuan tarif dan nilai pabean
Pemenuhan kewajiban dan larangan
Pemenuhan ketentuan pembatasan
Kesesuaian pencatatan dalam IT Inventory
Monitoring
dan
Evaluasi
oleh Direktur
Fasilitas
Kepabeanan
22
EVALUASI
TERHADAP IZIN PLB
Tujuan : mengetahui apakah
izin PLB kepada perusahaan
tersebut tepat sasaran dan
sesuai dengan tujuan yang
ditetapkan
Dilakukan minimal 1 tahun
sekali berdasarkan hasil
monitoring
TERHADAP
ATURAN PLB
Tujuan : menguji apakah
aturan telah sesuai dengan
arah kebijakan dan tujuan
pemerintah, dapat
dilaksanakan di lapangan,
telah mengakomodir
dinamika bisnis
Dilakukan minimal 3 tahun
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
sekali
Kementerian Keuangan RI
PEMASUKAN
23
Kesesuaian antara
PP PLB dengan hasil
pemeriksaan fisik
Apabila kedapatan
selisih kemasaan
saat dibongkar,
maka PLB
mempertanggungja
wabkan sesuai
dengan pasal
pengangkutan di
UU
Sepanjang jumlah
kemasan sesuai,
PLB tidak
bertanggungjawab
atas kebernaran
jumlah dan jenis
barang
PENGELUARAN
Lain2
24
Pembekuan
IZIN PLB DIBEKUKAN DALAM HAL
PENYELENGGARA/PENGUSAHA/PDPLB :
tidak melaksanakan kewajiban
melakukan kegiatan yang dilarang
25
Pencabutan
IZIN PLB DICABUT DALAM HAL :
Sebagai tindaklanjut dari pembekuan
tidak melakukan kegiatan selama 12 bulan berturut-turut
tidak mendapatkan pemberlakuan kembali atau
perpanjangan izin usaha/bukti penguasaan lokasi dalam
jangka waktu 30 hari
bertindak tidak jujur dalam usahanya a.l berupa
menyalahgunakan fasilitas PLB dan melakukan tindak
pidana di bidang kepabeanan dan/atau cukai
Dinyatakan pailit
26
TERIMAKASIH