Anda di halaman 1dari 12

 Dalam pembuatan Table Top bencana seperti

Tsunami melibatkan aparat pemerintah daerah yang


bergabung dalam Pokgas-Pokgas Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) didampingi
unsur masyarakat/stakeholder masyarakat.
 Dilakukan dalam situasi informal dan didesain melalui diskusi yang
konstruktif diantara peserta.
 Para peserta menentukan dan berupaya menyelesaikan
permasalahan yang ada terkait dengan bencana dimana
penyelesaian didasarkan pada perencanaan dan prosedur yang
sudah ada.
 Setiap peserta diharapkan dapat mengemukakan serta
mendiskusikan permasalahan dan penyelesaian masalah secara
mendalam.
 Table Top Bencana harus memiliki maksud dan tujuan yang khusus
serta menggunakan skenario bencana dalam menentukan dan
menyelesaikan permasalahan yang ada.
 Untuk mengidentifikasi kapasitas yang ada dari
institusi pemerintah daerah yang terkait dengan
penanganan dan penanggulangan bencana (BPBD) khususnya
terhadap bencana tsunami.
 Untuk mengidentifikasi kesiapsiagaan yang ada dari
aparat pemerintah daerah dalam BPBD dan kesiapsiagaan
masyarakat dalam mengantisipasi bencana tsunami.
 Untuk meningkatkan kapasitas institusi pemerintah daerah yang
berada dalam masing-masing Pokgas BPBD dengan pembagian
tugas dan peran yang jelas (who is doing what) dalam penanganan
dan penanggulangan bencana tsunami khususnya dari sisi tanggap
darurat (emergency response).
 Untuk meningkatkan kapasitas personel-personel dari institusi yang
berada dalam masing-masing Pokgas BPBD dengan pembagian
tugas dan peran yang jelas dalam penanganan dan penanggulangan
bencana tsunami khususnya dari sisi tanggap darurat (emergency
respons).
 Tercapainya kesinergian antara aparat pemerintah dan masyarakat
dalam upaya penanganan dan penanggulangan bencana gempa dan
tsunami khususnya dari sisi tanggap darurat (emergency respon).
 Terbentuknya kesinergian antara aparat pemerintah daerah dan
masyarakat dalam penyelenggaraan Tsunami Drill melalui
penyelenggaraan simulasi gladi lapangan untuk upaya penanganan
dan penanggulangan bencana tsunami khususnya dari sisi tanggap
darurat (emergency respon).
 Disuatu kelurahan yang berada di kota Kupang dengan
perumahan penduduk yang dikelilingi laut tepatnya berada di
pesisir pantai dan sebagai salah satu tempat wisata di Kota
Kupang. Tim penanggulangan bencana akan melakukan
penyuluhan mengenai ancaman terjadi bencana tsunami karna
berhubungan dengan ditempat tersebut memiliki potensi yang
tinggi untuk terjadinya bencana tsunami.
 Tim penanggulangan bencana bekerja sama dengan kelurahan
setempat untuk melakukan penyuluhan tersebut sekaligus
mengidentifikasi perumahan-perumahan penduduk yang lebih
berpotensi terkena bencana tsunami.
 Setelah diidentivikasi, jika terjadi bencana tsunami maka
daerah yang akan terlebih dahulu di evakuasi adalah RT 05/02,
RT 07/02, RT 06/02 dan Daerah Pasar, karena lebih dekat
dengan laut. Tim penanggulangan bencana juga
mengidentifikasi masyarakat yang memiliki alat transportasi
dan menetapkan titik kumpul serta membuat jalur evakuasi.
 RT 05
Tim penanggulangan bencana dan warga di RT 05 menetapkan
titik kumpul adalah di salah satu rumah warga yang lebih dekat
dengan jalur evakuasi yaitu Tn. B. Berdasarkan identifikasi tim
penanggulangan bencana di dapatkan rumah warga yang
memiliki alat transportasi atau kendaraan yang mudah di
jangkau warga setempat adalah 2 orang, yaitu Tn. A dan Tn.
B.Untuk Tn. A bertanggung jawab untuk rumah C dan D, dan
untuk Tn. B bertanggung jawab untuk rumah E dan F. Kemudian
untuk RT. 05 di evakuasi ke Bimoku.
 RT. 06
Tim penanggulangan bencana dan warga di RT 06 menetapkan
titik kumpul adalah di Gereja Nazaret. Berdasarkan identifikasi
tim penanggulangan bencana di dapatkan rumah warga yang
memiliki alat transportasi atau kendaraan yang mudah di
jangkau warga setempat adalah 3 orang, yaitu Tn. G, Tn, H dan
Tn. I.Untuk Tn. G bertanggung jawab untuk rumah J dan K, dan
untuk Tn. H bertanggung jawab untuk rumah L dan M,
sedangkan Tn. I bertanggung jawab untuk rumah N, O dan P.
Kemudian untuk RT. 06 di evakuasi ke STIM Kupang.
 RT. 07
Tim penanggulangan bencana dan warga di RT 07 menetapkan
titik kumpul adalah di salah satu rumah warga yang lebih dekat
dengan jalur evakuasi yaitu Tn. Q. Berdasarkan identifikasi tim
penanggulangan bencana di dapatkan rumah warga yang
memiliki alat transportasi atau kendaraan yang mudah di
jangkau warga setempat adalah 2 orang, yaitu Tn. R dan Tn.
U.Untuk Tn. R bertanggung jawab untuk rumah Q, S dan W, dan
untuk Tn. U bertanggung jawab untuk rumah T dan V. Kemudian
untuk RT. 07 di evakuasi ke Bimoku.
 Pasar
Tim penanggulangan bencana dan warga di Pasar menetapkan
titik kumpul adalah di 3 rumah warga yang lebih dekat dengan
jalur evakuasi yaitu Tn. X, Tn. Y dan Tn. Z. Berdasarkan
identifikasi tim penanggulangan bencana di dapatkan sebagian
besar memiliki alat transportasi pribadi dan sebagiannya lagi
memiliki alat transportasi sewahan tetap. Kemudian untuk
Pasar 1 di evakuasi ke Pospolisi dekat Tugu Mermati dan Pasar
2 di Kampu UNDANA.

Anda mungkin juga menyukai