a. Penentuan keberadaan ikatan rangkap dalam suatu senyawa dapat dilakukan dengan menggunakan pereaksi brom (Br2) yang berwarna coklat. Bila warna coklat brom hilang maka dalam senywa terdapat ikatan rangkap karena terjadi reaksi adisi Br2 terhadap karbon berikatan rangkap. b.Untuk menentukan letak iakatan rangkap dalam suatu senyawa dilakukan reaksi ozonolisis. R-CH=CH-R’ + O3 –>R-CH2OH + R’-CH2OH 2. Reaksi Uji Iodoform, reaksi uji ini dilakukan untuk menentukan keberadaan gugus metil ujung dalam senyawa alkohol atau senyawa karbonil (aldehida atau keton): CH3- CHOH- atau CH3-CO- Tata Nama dan Sistem Konfigurasi (R) dan (S) Sebelum kita membahas konfigurasi (R) dan (S), maka kita harus mengetahui tentang atom C kiral. Atom C kiral adalah atom C yang mengikat 4 buah gugus yang berbeda. Contoh : Cl | H - C - Br | CH3 Sistem pemberian nama (R) dan (S) diperlukan untuk memberi nama senyawa yang memiliki atom C kiral. Dalam bahasa lati (R) melambangkan "rectus" yang artinya kanan dan (S) melambangkan "sinister" yang artinya kiri. Sistem tata nama R dan S ini disebut juga sistem Chan - Ingeld - prelog. Dalam sistem tana nama (R) dan (S), gugus gugus yang terikat pada atom C diberi urutan prioritas sama seperti aturan prioritas pada pemberian nama (E) dan (Z). Hanya saja terdapat sedikit perbedaan yaitu sebagai berikut : 1. Urutkan prioritas gugus yang terikat pada atom C kiral sesuia dengan aturan Chan - Ingel - Prelog sebagai berikut : a. Jika atom atom pada C kiral bebeda, maka prioritas didasarkan pada nomor atom. b. Jika atomnya adalah berisotop, maka isotop dengan nomor massa tertinggi paling berprioritas. c. Jika ada dua gugus yang atomnya terikat pada C kiras sama, maka atom berikutnya yang menentukan prioritas berdasarkan nomor atomnya. Contoh : CH2CH3 | Cl - C - Br | CH3 Nah dapat kalian lihat diatas bahwa atom C kiral ternyata mengikat dua buah atom yang sama (lihat ikatan CH2 atas dan CH3 bawah) maka atom yang selanjutnya terikat akan menentukan prioritas. C yang diatas mengikat dua buah H dan satu buah C sementara C yang dibawah mengkita 4 buah H. Karena atom C diatas mengikat C lainnya yang nomor atomnya lebih besar dibandingkan H pada C bawah maka gugus yang diatas lebih berprioritas. 2. Urutan prioritas gugus fungsi sebagai berikut : - CH=CH2, - benzena, - CN, -CH2OH, aldehid, keton, asam karboksilat.
a. Proyeksikan sedemikian rupa sehingg gugus yang prioritas paling
rendah berada di belakang. b. Dari gugus berprioritas paling tinggi, tarik garis ke gugus paling tinggi berikutnya. c. Jika garis searah jarum jam maka konfigurasinya adalah (R) sedangkan jika berlawanan maka konfigurasinya adalah (S). Sistem Tata Nama (E) dan (Z)
Jika substituen dengan prioritas yang sama
berposisi sama maka diberi tanda Z ( Zussamen) sedangkan jika posisinya berlawanan diberi tanda E ( Entgegen).Aturan yang digunakan untuk memberikan urutan prioritas disebut aturan Cahn-Ingold-Prelog (diambil dari nama ilmuwan yang menemukannya). Aturan-aturan tersebut adalah sebagai berikut: Aturan 1 : Lihat pada atom yang terikatlangsung pada karbon ikatan rangkap lalu urutkan substituen tersebut berdasarkannomor atomnya. Klorin memiliki nomor atom lebih besar dibandingkan karbon, sehinggasubstituen Cl menerima prioritas lebih tinggi dibandingkan metil.Aturan 2 : Jika pengurutan prioritas tidak dapat dilakukan menggunakan atom pertama yang terikat langsung pada karbon ikatan rangkap maka gunakan prioritasatom berikutnya Substituen -CH2 CH3 dan – CH3 memiliki prioritas yang sama jikadigunakan aturan 1 karena kedua atom yang terikat langsung pada karbon ikatanrangkap adalah atom karbon juga. Dengan aturan 2, gugus etil menerima prioritaslebih tinggi dari pada metil karena etil memiliki prioritas lebih tinggi pada atomkedua. Atom karbon yang terikat pada karbon ikatan rangkap, masih mengikat satukarbon lain, sedangkan atom kedua pada gugus metil adalah hidrogen. Aturan Deret 1. Jika atom-atom yang dipermasalahkan berbeda-beda, atom dengan nomor atom tinggimemperoleh prioritas.F < Cl < Br < ISemakin tinggi nomor atom, maka prioritas semakin naik. 2. Jika atom-atom itu adalah isotop satu sama lain, maka isotop dengannomor massa tinggi memperoleh prioritas.H D Nomor massa 1 < 23) 3. Jika kedua atom tersebut identik, maka nomor atom dari atom-atom berikutnya digunakan untuk memberikan prioritas. Jika atom-atom tersebut juga mengikat atom-atom identik, maka prioritas ditentukan pada titik pertamakali dijumpai perbedaan dalam menyusuri rantai. 4. Atom-atom yang terikat oleh ikatan rangkap atau ikatan ganda tiga diberi kesetaraan (equivalenceis) ikatan tunggal, sehingga atom-atom ini dapat diperlakukan sebagai gugus-gugus berikatan tunggal, dalam menentukan prioritas. Tiap atom berikatan rangkap diduakalikan (atau ditigakalikan untukikatan ganda tiga).