Anda di halaman 1dari 27

MANAJEMEN

PENDIDIKAN KARAKTER

ROCHAETI, S.Pd.I, M.Pd.


ZAENAL ABIDIN, S.Ag., M.Ag.
SUHANDY SISWOYO, ST., MT.
EUIS SRI RAHMAWATI, M.Pd.
PENDAHULUAN

Hakikat Pendidikan Karakter

Pendidikan Karakter Bangsa

Tujuan Pendidikan Karakter

Implementasi Pendidikan
Karakter

Indikator Keberhasilan
Pendidikan Karakter
KUNCI SUKSES PENDIDIKAN
DI SEKOLAH

Pahami hakikat pendidikan


karakter

Sosialisasikan dengan tepat

Ciptakan lingkungan yang


kondusif

Dukung dengan fasilitas dan


sumber belajar yang memadai
dan tumbuhkan disiplin
SEKOLAH TANPA PENDIDIKAN KARAKTER
OLIMPIADE PENELITIAN SISWA INDONESIA
(OPSI) 2018
PENGERTIAN PENDIDIKAN

 Menurut marimba, pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan


secara sadar oleh pendidik menuju terbentuknya kepribbadian yang
utama.

 Menurut KI Hajar Dewantara dalam kongres taman siswa yang


pertama pada tahun 1930 mengatakan bahwa pendidikan umumnya
berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti
(kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek), dan tubuh anak .

 Sedangkan Mahfud menyatakan bahwa pendidikan adalah proses


dimana seseorang mengembangkan kemampuan sikap dan bentuk -
bentuk tingkah laku lainnya di dalam masyarakat dimana ia hidup,
proses sosial dimana orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan
yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah),
sehingga ia dapat memperoleh atau mengalami perkembangan
kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimum.
PENGERTIAN KARAKTER

 Menurut pusat bahasa DEPDIKNAS, seperti yang dikutip oleh Aan


hasanah, pengertian karakter adalah bawaan hati, jiwa, kepribadian, budi
pekerti, perilaku, personalitas , sifat tabiat serta berwatak . Kemudian Aan
menjelaskan bahwa karakter berasal dari bahasa yunani yang berarti “to
mark ” atau menandai dan memfokusk an bagaimana yang mengaplikasikan
nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku, sehingga orang
yang tidak jujur, kejam, rakus dan perilaku jelek lainnya dikatakan orang -
orang yang berkarakter buruk .

 Menurut Menurut Aan Hasanah, ada enam jenis karakter yang menjadi
acuan seperti yang terdapat dalam (The six pillars of character) sebagai
berikut:
 Trushworthiens, bentuk karakter yang membuat seseorang menjadi berintegritas, jujur,
dan loyal.
 Fairness, bentuk karakter yang membuat seseorang memiliki pemikiran terbuka serta
tidak suka memaafkan orang lain.
 Charing, bentuk karakter yang membuat seseorang memiliki sikap peduli dan perhatian
terhadap orang lain maupun kondisi sosial sekitar.
 Respect, bentuk karakter yang membuat seseorang selalu menghargai dan
menghormati orang lain.
 Citizenship, bentuk karakter yang membuat seseorang sadar hukum dan peraturan
serta peduli terhadap lingkungan alam.
 Responsibility, bentuk karakter yang membuat seseorang bertanggung jawab, disiplin,
dan selalu melakukan sesuatu dengan sebaik mungkin.
URGENSI PENDIDIKAN KARAKTER

 Pada dasarnya, pendidikan itu bukan hanya mendidik anak -anak


menjadi pandai dan cerdas secara intelektual, akan tetapi pendidikan
itu harus diawali dari pendidikan karakter. Tidak mungkin membangun
sebuah bangsa menjadi kuat dan maju kalau tidak dimulai dari
pendidikan karakter yang dapat menggali nilai -nilai, akhlak, moral,
etika, budi pekerti dan yang lainnya .

 Pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan guru dan


dapat mempengaruhi karakter peserta didik. Hal ini mencakup
keteladanan bagaimana perilaku guru, cara guru berbicara atau
menyampaikan materi, cara guru bertoleransi, dan berbagai hal terkait
lainnya.

 Pendidikan karakter berpijar dari karakter dasar manusia yang


bersumber dari nilai moral universal (bersifat absolut) dan bersumber
dari agama yang disebut sebagai The Golden rule . Pendidikan karakter
dapat memiliki tujuan yang pasti apabila berpijak dari nilai -nilai
karakter dasar tersebut. Menurut para ahli psikologi, beberapa nilai
karakter dasar tersebut adalah cinta kepada Allah dan ciptaan -Nya,
tanggungjawab, jujur, hormat dan santun, kasih sayang, peduli,
kerjasama, percaya diri, dll.
TUJUAN PENDIDIKAN KARAKTER

Te r d a p a t s e b e l a s t u j u a n n i l a i d a r i p e n d i d i k a n k a r a k te r s e b a g a i b e r i k u t :
 R e l i g i u s , s i k a p d a n p e r i l a k u ya n g p a t u h d a l a m m e l a k s a n a k a n a j a r a n a g a ma .
 J u j u r, p e r i l a k u ya n g d i d a s a r k a n p a d a u p a ya m e n j a d i k a n d i r i n ya s e b a g a i o r a n g ya n g
d a p a t d i p e r c a ya d a l a m p e r k a t a a n d a n p e r b u a t a n .
 To l e r a n s i , s k a p d a n t n d ak an ya n g m e n g h a r g a i p e r b e d a a n a g a ma, s u k u, e t n i s ,
p e n d a p a t , s i k a p , d a n t i n d a k a n o r a n g l a i n ya n g b e r b e d a d a r i d i r i n ya .
 D i s i p l i n , t i n d a k a n ya n g m e n u n j u k a n p e r i l a k u t e r t i b d a n p a t u h p a d a b e r b a g a i
ketentuan dan peraturan.
 K e r a s , t i n d a k a n ya n g m e n u n j u k a n p e r i l a k u t e r t i b d a n p a t u h p a d a b e r b a g a i k e t e n tu a n
dan peraturan.
 K r e a t i f , b e r f i k i r d a n m e l a k u k a n s e s u a t u ya n g m e n g h a s i l k a n c a r a a t a u h a s i l d a r i
s u a t u ya n g t e l a h d i m i l i k i .
 M a n d i r i , s i k a p d a n p e r i l ak u ya g t i d a k u d a h t e r g a n t u n g k e p a d a o r a ng l a i n d a l a m
berbagai aspek.
 D e m o k r a t i s , ya i t u c a r a b e r p i k i r, b e r s i k a p , d a n b e r t i n d a k ya n g m e n i l a i s a m a h a k d a n
k e wa j i b a n d i r i n ya d a n o r a n g l a i n .
 R a s a i n g i n t a h u , s i k a p d a n t i n d a k a n ya n g s e l a l u b e r u p a ya u n t u m e n g e t a h u i l e b i h
m e n d a l a m d a n m e l u a s d a r i s u a t u ya n g d i p e l a j a r i n ya , d i l i h a t d a n d i d e n g a r.
 S e m a n g a t k e b a n g s a a n , ya i t u c a r a b e r p i k i r, b e r t i n d a k , d a n b e r wa wa s a n ya n g
m e n e mp a t k a n k e p e n t i n g a n b a n g s a d a n n e g a r a d i a t a s k e p e n t i n g a n d i r i d a n
k e l o mp o k .
 C i n t a t a n a h a i r, ya i t u c a r a b e r p i k i r, b e r t i n d a k d a n b e r wa wa s a n ya n g m e n e m p a t ka n
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompok.
LANDASAN PENDIDIKAN KARAKTER

 Agama
Agama adalah ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan
(kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan serta tata kaidah yang
berhubungan dengan pergaulan manusia dan hubungan manusia
dengan lingungannya.

 Budaya
Budaya adalah suatu sistem gagasan,rasa, tindakan, kebiasaan,
serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan
bermasyarakat.
SIKLUS HIDUP MANUSIA
1. Diri datang dari mana?
2. Sedang berada di mana?
3. Hendak menuju kemana?
PANDUAN PEMBELAJARAN

Berdasarkan surat Al Mudatsiir 1-7

1. ‫يا أ َي ُّ َه ا الْ ُم دَّث ِّ ُر‬


Hai orang yang berkemul (berselimut)

 Bangun
 Buka pikiran
 Bongkar mental block
 Jadikan siswa yang tangguh & unggul
PANDUAN PEMBELAJARAN

Berdasarkan surat Al Mudatsiir 1-7

2. ‫ق ُ ْم ف َأ َنْذ ْر‬
Bangunlah, lalu berilah peringatan!

 Do action --> appearance, achievement, & attitude


 Berikan Pengajaran
 Kuasai materi
 Kuasai metode pengajaran
 Kuasai gaya belajar anak dan perkembangan anak
PANDUAN PEMBELAJARAN

Berdasarkan surat Al Mudatsiir 1-7

3. ‫َو َر ب َّ َك ف َكَب ِّ ْر‬


Dan Tuhanmu agungkanlah!

 Besarkan peran Allah


 Yakinkan bahwa Allah lah yang memberikan ilmu &
sumber ilmu
 Hadirkan Allah saat mendidik
PANDUAN PEMBELAJARAN

Berdasarkan surat Al Mudatsiir 1-7

4. ‫َو ث ِي َ اب َ َك ف َطَ ِه ر‬

Dan pakaianmu bersihkanlah

 Berikan penampilan terbaik


 Rapi, santun, bersih
 Pantaskan
 Cara penampilan Sesuai syariat
 Siapkan perangkat pembelajaran
PANDUAN PEMBELAJARAN

Berdasarkan surat Al Mudatsiir 1-7

5. ‫َو ال ُّر ْج َز ف َ ا ْه ُج ْر‬


Dan perbuatan dosa tinggalkanlah

 Tinggalkan kebiasaan dan perilaku buruk


 Jangan masuk ke lingkungan yang negatif
 Hijrah
 Pensucian jiwa
 Evaluasi diri
PANDUAN PEMBELAJARAN

Berdasarkan surat Al Mudatsiir 1-7

ْ َ ‫َو ال ت َ ْم ن ُ ْن ت‬
6. ‫س ت َ ْك ث ُر‬
Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud)
memperoleh (balasan) yang lebih banyak

 Jangan berharap pada imbalan


 Jangan berharap terlalu lebih pada hasil
 Hasilnya, Serahkan pada Allah
PANDUAN PEMBELAJARAN

Berdasarkan surat Al Mudatsiir 1-7

ْ ‫َو ل َر ب ِّ َك ف َ ا‬
7. ‫ص ب ْر‬
Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah

 Bersabar pada hasil, kritik, dll


 Keberhasilan ada prosesnya
 Belajar kembali
 Sempurnakan ikhtiar Serahkan semuanya pada Allah
MEMBANGUN KARAKTER

Guru menjadi pembelajar aktif  teladan


Pedagogik (the art and science of teaching
children)  andragogik (the art and science
of helping adults learn)
Kerja sama orang tua, lingkungan, dan guru
Inklusi
Pembiasaan baik
PEMBIASAAN
berintikan pengalaman, yang dibiasakan adalah sesuatu yang
diamalkan
membangkitkan internalisasi nilai dengan cepat, karena nilai
merupakan suatu penetapan kualitas tehadap objek yang
menyangkut suatu jenis aspirasi atau minat.

INTERNALISASI
 upaya menghayati dan mendalami nilai agar tertanam dalam
diri setiap manusia. proses ini diperlukan, karena pendidikan
karakter beroientasi pada pendidikan nilai .
 tahap-tahap internalisasi nilai :
(a) Transformasi nilai
(b) Transaksi nilai
(c) Transinternalisasi
Metode pembiasaan
1) Terprogram ; dilaksanakan dengan perencanaan khusus
dalam kurun waktu tertentu untuk mengembangkan pribadi
peserta didik secara individual, kelompok, atau klasikal.
2) Tidak terprogram; dapat dilaksanakan secara rutin, spontan,
dan keteladanan.

Keteladanan
tampil beda, beda dan unggul Syarat keteladan ini, guru
harus berani (different and distingtif).
 penampilan guru harus layak sebagai contoh yang dapat
diteladani oleh siswa menjadi pribadi yang berkarakter
Pembinaan Disiplin Peserta Didik
menumbuhkan disiplin diri (self-disipline) yang sesuai dengan
prinsip tujuan pendidikan nasional, yaitu sikap demokratis.
Membina disiplin peserta didik harus mempertimbangkan
berbagai situasi, dan memahami faktor -faktor yang
mempengaruhinya
Contextual Teaching and Learning (CTL)
model pembelajaran untuk mengefektifkan dan mensukseskan
pedidikan karakter, karena dalam pelaksanaannya lebih
menekankan pada kehidupan nyata peserta didik sehingga peserta
didik dapat menerapkan dan menghubungan kompetensi hasil
belajar dalam kehidupan sehari-hari

Elemen yang harus diperhatikan dalam pembelajaran kontekstual


menurut Zahirk (1995) bahwa pembelajaran harus
memperhatikan:
1) pengetahuan yang sudah dimiliki peserta didik
2) dimulai dari global ke khusus
3) ditekankan pada pemahaman dan pembentukan karakter
tertentu
4) ditekankan pada upaya mempraktekan secara langsung apa
yang dipelajari
5) adanya refleksi erhadap strategi dan pengembangan
pengetahuan yang dipelajari
Bermain peran
  bermain peran berakar dari dimensi pribadi dan sosial .
Peserta didik diajak untuk memecahkan masalah pribadi
dengan bantuan kelompok .

Pembelajaran Parisipasif (Participative Instruction)


  Keterlibatan peserta didik merupakan syarat pertama
dalam belajar di kelas. Untuk terjadinya keterlibatan itu
peserta didik harus memahami dan memiliki tujuan yang
ingin dicapai melalui kegiatan belajar.
SISTEM PENILAIAN PENDIDIKAN
KARAKTER
Rasional
Implementasi Pendidikan Karakter di sekolah pada garis
besarnya menyangkut tiga fungsi manajerial yaitu
perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian.

Perencanaan
Perencanaan menyangkut
 perumusan kompetensi dasar,
 penetapan jenis karakter, dan
 memperkirakan cara pembentukannya.
 dituangkan dalam program pendidikan yang berkaitan
dengan strategi pelajaran untuk mencapai tujuan secara efektif
dan efisien
Pelaksanaan
 Pelaksanaan atau implementasi adalah proses yang
memberikan kepastian bahwa program pembelajaran telah
memiliki sumber daya manusia dan sarana prasarana yang
diperlukan, sehingga dapat mencapai kompetensi dn karakter
yang diinginkan.

Pengendalian
  menjamin kinerja yang dicapai agar sesuai dengan
rencana dan tujuan yang ditetapkan, dengan cara
membandingkan kinerja aktual dengan kinerja standar.
PENILAIAN
PROGRAM PENDIDIKAN KARAKTER

1) siapakah yang membuat keputusan penilaian?


2) pertanyaan apakah yang harus dijawab dalam
pengembangan program?
3) bagaimanakah data dikumpulkan dan dianalisis?
4) kriteria apakah yang akan digunakan untuk mengolah dan
menafsirkan ?
5) siapakah yang menganalisis data, membuat keputusan, dan
menggunakan keputusan?

Anda mungkin juga menyukai