Disusun oleh :
Ni Putu Selly Octaviani W (42170138)
Anggreina (42170141)
DATA KLINIS PERORANGAN DAN EVIDENS DASAR
04 Februari 2019
Waktu
November 2018 : Menyendiri, selalu diam, tidak mau makan, tidak bisa
tidur, diperiksakan ke Puskesmas Bambanglipuro dan PKU Muhammadiyah
ANAMNESIS
Riwayat Gangguan Medik Riwayat Gangguan Neurologik Riwayat Penggunaan zat
• Riw. Asma : Disangkal • Riw. Sakit Kepala lama: Disangkal • Riw. Merokok : Disangkal
• Riw. Hipertensi : Disangkal • Riw. Trauma kepala : Disangkal • Riw. Alkohol : Disangkal
• Riw. DM : Disangkal • Riw. Kejang : Disangkal • Riw. NAPZA : Disangkal
• Riw. Alergi : Disangkal
ANAMNESIS
Riwayat penyakit keluarga
• Riwayat penyakit serupa (+) anak pertama pasien
• Riwayat HT(-) DM (-)
• Riwayat alergi (-)
FAMILY LIFE CYCLE
• Pasien tinggal dalam serumah bersama suami, anak kedua dan menantu.
• Jumlah keseluruhan yang tinggal dirumah adalah 4 orang
• Pasien lebih dekat dengan anak laki-lakinya, hubungan pasien kurang baik
dengan menantunya.
FAMILY LIFE CYCLE
Genogram
Keterangan:
: Perempuan
: Laki – laki
: Meninggal
: Cerai
: Tinggal 1 rumah
: Pasien
FAMILY SCREEM
• Social
Hubungan pasien dengan anggota keluarga kurang baik khususnya pada
menantu perempuan dari anak keduanya, terbukti saat kunjungan, pasien tidak
pernah berinteraksi dengan menantunya dan ketika dikonfirmasi pada menantu,
menantu juga mengatakan hubungannya kurang akrab dengan pasien.
FAMILY SCREEM
• Social
Sebelum sakit pasien aktif menjadi kader posyandu lansia dan sering
berkumpul dengan tetangga
Setelah sakit pasien cenderung pendiam dan senang menyendiri di kamar
yang gelap dan tertutup.
FAMILY SCREEM
• Culture : pasien berlatar belakang suku Sunda dan tinggal di Cikampek.
• Religious : Pasien berserta keluarganya menganut agama Islam, masih sholat 5
waktu tidak mengeluhkan adanya kendala dalam menjalankan ibadah.
FAMILY SCREEM
• Education
Pendidikan terakhir pasien yaitu SD. Pasien dan keluarganya memiliki
pengetahuan yang kurang mengenai penyebab, faktor resiko dan penganganan
pada gangguan kejiwaan khususnya depresi berat.
FAMILY SCREEM
• Ekonomi
Pasien bekerja sebagai petani, suami pasien bekerja sebagai penjual siomay, anak
ke 2 pasien bekerja sebagai penjual gas LPG dan menantu pasien tidak bekerja.
Pasien merupakan keluarga yang kurang dalam hal perekonomian.
FAMILY SCREEM
• Medical
Pasien dan keluarganya memiliki jaminan kesehatan berupa Kartu Indonesia Sehat.
Namun suami pasien lebih setuju pasien menjalani pengobatan alternative seperti
melakukan rukiyah dibandingkan pengobatan di rumah sakit.
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 04 Februari 2019 di rumah pasien : Caben RT 002,
Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul.
Status Generalis
Keadaan Umum: Sedang
Kesadaran : CM (EVM 4/5/6)
Tanda Vital : Tekanan darah : 120/80
Nadi : 84 kali/menit
Frekuensi nafas : 18 kali/menit
Suhu : 36,7 oC
PEMERIKSAAN FISIK
Status Lokalis
• Kepala : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), deformitas (-), reflex pupil (+/+)
• Leher : pembesaran kelenjar getah bening (-/-), peningkatan JVP (-)
• Thorax : Cor : S1 dan S2 tunggal, regular, suara tambahan jantung (-)
• Pulmo : vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronki (-/-)
• Abdomen : supel, bising usus 8x/menit, timpani di semua lapang perut, nyeri tekan (-)
• Ekstremitas: CRT < 2 detik, oedema (-)
• Gangguan Khusus : -
PEMERIKSAAN FISIK
Status Neurologis
• Refleks fisiologis : biseps (+/+), triceps (+/+), patella (+/+), achiles (+/+)
• Refleks patologis : hoffman (-/-), tromner (-/-), babinski (-/-)
• Kekuatan otot : 5 5
5 5
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
Deskripsi Umum :
• Penampilan : Seorang perempuan, penampilan sesuai usia, perawatan diri baik
• Perilaku dan aktivitas Psikomotorik : Hipoaktif, sering menyendiri
• Pembicaraan
Kuantitas : Sedikit dan Terbatas
Kualitas : Pasif, remming, blocking, intonasi datar, volume pelan, artikulasi jelas, miskin pembicaraan
• Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif
• Kesadaran
Kuantitatif : Kompos Mentis GCS E4V5M6
Kualitatif : Berubah
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
• Alam Perasaan • Gangguan Persepsi
Mood : depresi Halusinasi :-
Afek : depresi Ilusi :-
Keserasian : serasi Depersonalisasi :-
Empati : tidak dapat dirabarasakan Derealisasi :-
• Proses Pikir
Bentuk Pikir : Tidak realistik
Isi Pikir : Waham bersalah
Arus Pikir : Remming, blocking, miskin pembicaraan
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
Kesadaran Kognisi Daya Ingat Pikiran Abstrak : baik
• Orientasi • Segera : baik Visuospasial : baik
Waktu : baik • Pendek : baik Konsentrasi : terganggu
Tempat : baik • Panjang : baik Perhatian : terganggu
Orang : baik
Situasi : baik
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
• Daya Nilai
Nilai Sosial : Terganggu
Uji Daya Nilai : Baik
• Tilikan diri : Derajat 2
• Taraf Kepercayaan : Dapat Dipercaya
• Daftar Masalah
• Organobiologik : Tidak Ada
• Psikologik : Gangguan afek, gangguan proses pikir
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
DIAGNOSIS MULTIAXIAL
• Axis I : F32.3 Depresi Berat dengan Gejala Psikotik
• Axis II : Ciri Kepribadian Anankastik
• Axis III : Tidak ada diagnosis
DIAGNOSA BANDING
• Axis IV : Masalah ekonomi
• F31.5 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresi
• Axis V : GAF 50-41 Berat dengan Gejala Psikotik
• F 25.1 Gangguan Skizoafektif Tipe Depresi
TATALAKSANA
Medikamentosa Non Medikamentosa
Terhadap pasien:
Clozapin 2x25mg
• Motivasi pasien agar minum obat teratur dan rajin kontrol
Fluoxetine 2x20mg • Membantu pasien agar dapat kembali melakukan aktivitas sehari-hari
secara bertahap.
Terhadap keluarga
• Memberi penjelasan dan pengertian pada keluarga mengenai gangguan
yang diderita pasien
• Menyarankan keluarga agar selalu mendukung, mendampingi dan
memberi suasana kondusif bagi penyembuhan pasien.
TATALAKSANA
PLANNING JANGKA PENDEK
• Memberikan terapi yang tepat
• Menurunkan gejala negative, psikotik, gangguan tidur dan depresi
• Mencegah terjadinya bunuh diri
• Memantau apakah terapi berhasil yang ditunjukkan dengan adanya perbaikan.
• Memastikan saat dirumah pasien selalu minum obat dengan teratur dengan
menunjuk anggota keluarga sebagai pengawas minum obat.
• Memotivasi keluarga pasien untuk memondokkan pasien di RSJ.
TATALAKSANA
PLANNING JANGKA PANJANG
Mengedukasi keluarga untuk:
• Melibatkan pasien dalam melakukan kegiatan sehari-hari sehingga kualitas hidup pasien dapat
meningkat.
• Ikut membantu pemulihan kondisi pasien dengan cara menciptakan lingkungan yang
mendukung bagi proses penyembuhan pasien.
• Membina hubungan rasa saling percaya dan membantu pasien untuk mengekspresikan
perasaannya.
• Mengenai kegawatdaruratan kejiwaan: bila terjadi gaduh gelisah, mengamuk dan ingin bunuh
diri.
DATA KUNJUNGAN RUMAH
RIWAYAT PERSONAL SOSIAL
• Riwayat pendidikan : Pasien merupakan tamatan SD
• Riwayat keluarga
Pasien merupakan anak kedua dari 3 bersaudara. Saat ini, pasien tinggal
bersama suami, anak kedua dan menantunya. Hubungan pasien dengan anggota
keluarga kurang baik khusnya pada menantu perempuan dari anak keduanya,
terbukti saat kunjungan, pasien tidak pernah berinteraksi dengan menantunya
dan ketika dikonfirmasi pada menantu, menantu juga mengatakan hubungannya
kurang akrab dengan pasien.
RIWAYAT PERSONAL SOSIAL
• Riwayat aktivitas sehari-hari
Sebelum sakit kegiatan pasien memasak dan menjual soto, kadang
bekerja sebagai petani di sawah, aktif menjadi kader posyandu lansia, dan sering
berkumpul dengan tetangga
Setelah sakit pasien menjadi malas melakukan kebiasaannya. Pasien
menjadi pendiam dan senang menyendiri di kamar yang gelap dan tertutup.
RIWAYAT PERSONAL SOSIAL
• Riwayat ekonomi
- Pasien saat ini merupakan ibu rumah tangga.
- Sebelum sakit pasien berjualan soto dan kadang bekerja sebagai petani.
- Suami penjual siomay
- Anak kedua penjual gas LPG
- Menantu pasien tidak bekerja
Pasien merupakan keluarga yang kurang dalam hal perekonomian.
PROFIL KELUARGA
Umur
Nama Kedudukan L/P Pendidikan Pekerjaan
(Tahun)
Keadaan Rumah
• Letak/lokasi
Rumah pasien beralamat di dusun Caben RT 2, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul.
• Bentuk rumah
Bangunan rumah permanen dengan luas kira – kira 10 x 6 meter.
Bangunan satu lantai terdiri dari 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi dan 1 ruang
keluarga.
Bangunan rumah dicat setengah bagian rumah
Lantai rumah bagian depan sudah dilapisi keramik sedangkan bagian belakang berupa cor-coran
Atap rumah menggunakan genting.
RIWAYAT RUMAH DAN LINGKUNGAN
• Kondisi rumah
Rumah tersebut dihuni oleh pasien, suami pasien, anak laki-laki dan menantu perempuan.
Rumah pasien memiliki 1 pintu utama, 1 pintu samping, 2 jendela kaca di kamar depan, 2
jendela di kamar belakang, ventilasi di setiap ruangan.
Di teras rumah terdapat Mushola yang digunakan untuk masyarakat umum.
RIWAYAT RUMAH DAN LINGKUNGAN
• Kondisi rumah
Ruang tamu tampak terang karena cahaya matahari dapat masuk.
Kondisi kamar berukuran 2,5 x 2,5 meter dan tidak pengap karena ada ventilasi dan jendela.
Kamar mandi berada di samping ruang keluarga.
Di dekat kamar mandi terdapat sebuah sumur yang tidak ditutup.
Tempat cuci pakaian berada di depan kamar mandi.
Dapur berada di belakang ruang keluarga.
Dinding dapur menggunakan anyaman bambu dan kain, lantai dapur menggunakan cor-
coran.
RIWAYAT RUMAH DAN LINGKUNGAN
(PPDGJ III)
DEFINISI
Depresi :
Gangguan mental yang ditandai dengan munculnya gejala penurunan
mood, kehilangan minat terhadap sesuatu, perasaan bersalah, gangguan
tidur atau nafsu makan, kehilangan energi, dan penurunan konsentrasi.
WHO, 2016
KAJIAN EPIDEMIOLOGI
10 Besar Penyakit di Puskesmas Bambanglipuro Tahun 2018
3766
3358
2628
2088
1395
856 734 712 709
Nasofaringitis Hipertensi Diabetes mellitus Myalgia Dispepsia Faringitis akut Sakit kepala Diare dan Schizophrenia,
akut (common esensial (primer) non-dependen gastroenteritis unspecified
cold) insulin tanpa yang diduga
komplikasi berasal dari
infeksi
Gambar 2. Jumlah Kunjungan Pasien Gangguan Jiwa di Puskesmas Bambanglipuro Tahun 2018
KAJIAN EPIDEMIOLOGI
KUNJUNGAN PASIEN GANGGUAN JIWA DI PUSKESMAS
BAMBANGLIPURO TAHUN 2018 BERDASARKAN JENIS KELAMIN
Laki - Laki Perempuan
39%
61%
KAJIAN EPIDEMIOLOGI
Kunjungan Pasien Gangguan Jiwa di Puskesmas Bambanglipuro Tahun 2018
Berdasarkan Usia
45
39
40
35 33
29
30
25
20 15
15 12
10
10
5
0
16 - 20 21 - 30 31 - 40 41 - 50 51 - 60 > 60
Gambar 4. Kunjungan Pasien Gangguan Jiwa di Puskesmas Bambanglipuro Tahun 2018 Berdasarkan Usia
KAJIAN EPIDEMIOLOGI
Kunjungan Pasien Gangguan Jiwa di Puskesmas Bambanglipuro Tahun 2018
35% 31%
34%
Sumbermulyo
6
5 5
5
4 4 4
4
3 3 3 3 3 3 3
3
2
2
1 1 1 1
1
0
Kunjungan Pasien Gangguan Jiwa di Puskesmas Bambanglipuro Tahun 2018
Berdasarkan Diagnosis
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Disregulasi Norepinefrin
biogenik amin
Faktor Jalur dopamin mesolimbic
mengalami disfungsi
Disregulasi Dopamin
neuroendokrin (Kaplan, et al, 2010).
Reseptor dopamin D1
hipoaktif pada depresi.
ETIOLOGI
Tidak mampu
Perhatian ↓
Afek depresif
Harga diri & kepercayaan
diri ↓
Gejala Mayor Anenergy Gejala Minor
Rasa bersalah + Tak
berguna
Anhedonia
Gangguan Tidur
Gangguan makan
• 2 Mayor + 2 Minor
Gg. Depresi Ringan • ≠ gejala berat
• Episode ± 2mgg
• 3 Mayor + ≥ 4 Minor
Gg. Depresi Berat • Episode ± 2mgg
• ≠ mampu aktivitas sehari
ANALISA KASUS DAN DETERMINAN
Pasien wanita berusia 50thn, tinggal di Dusun Caben, RT002, dilaporkan ibu dukuh ke puskesmas karena
murung, mengurung diri di kamar & berniat bunuh diri. Keluahan sejak ± 8 bulan terakhir, pasien tidak
mau dibawa ke puskesmas meminta pihak puskesmas berkunjung ke rumah pasien
Pasien tidak bisa merasa senang & tertawa. Setiap hari hanya tidur di kamar & tidak tertarik untuk
melakukan hobby memasak, ngumpul bersama tetangga & menjadi kader posyandu lansia. Pasien
menyangkal pernah mendengar suara-suara atau melihat sesuatu yang tidak bisa didengar atau dilihat
orang lain.
Pasien merasa bersalah dan putus asa dengan keadaannya saat ini. Menurut anak pasien, sebelum sakit
pasien merupakan pribadi yang ceria, mudah bergaul dan ramah terhadap semua orang. Pasien memiliki
pendirian yang kuat, keras kepala dan cendrung perfeksionis, moody, segala yang telah direncanakan harus
tercapai. Pasien juga sangat jarang menceritakan masalah nya dan suka memendamnya sendiri.
Pemeriksaan status mental
• Seorang wanita, tampak berpenampilan sesuai usianya dengan perawatan diri cukup.
• Psikomotor hipoaktif, kesadaran kualitatif berubah, kuantitas pembicaraan sedikit dan terbatas, kualitas
pembicaraan: remming, blocking, intonasi menurun, volume pelan, artikulasi jelas, pasif, miskin pembicaraan. Mood
depresi, afek depresi, serasi, empati tidak dapat diraba rasakan, pada proses pikir didapatkan bentuk non realistik,
isi: waham bersalah, arus pikir: remming & blocking. Konsentrasi, perhatian, nilai sosial terganggu, tilikan derajad 2
dan informasi keseluruhan dari pasien dapat dipercaya
Pasien sudah di rujuk ke RS PKU Muhamadya Bantul, sudah kontrol rutin selama 3 bulan dan rutin minum obat setiap
hari. Obat yang diberikan Haloperidol 5mg, Triheksilphenidil 2mg, Amitriptilin 25mg, Valisanbe 5mg diracik menjadi 1
kapsul, diminum 1x sehari
Faktor Pejamu (Host) Penyebab Penyakit Lingkungan (Environment)
(Agent)
Kami sebagai dokter muda sangat bersyukur karena diberi kesempatan untuk terjun langsung ke
masyarakat untuk memberikan promosi kesehatan, sehingga ini dapat menjadi pengalaman berharga
bagi kami.
DAFTAR PUSTAKA
• American Psychological Association.2016.Depression.Accessed 10 February 2019. www.apa.org
• Maramis, W.F., 2013. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Airlangga University Press.
• Maslim, R., 2013. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III. Jakarta:
Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya.
• National Institute of Mental Health.2016. Depression Basics.Accessed 10 February 2019.
www.nimh.nih.gov
• Sadock, B.J., 2010. Kaplan & Sadock Buku Ajar Psikiatri Klinis. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
• World Health Assosiation.2018.Depression. Accessed 10 February 2019. www.who.int
• Yusuf, A., Fitryasari, P.K. and Nihayati, H.E., 2015. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa.
LAMPIRAN
LINGKUNGAN DAN KONDISI RUMAH PASIEN Kunjungan 1 (04 Februari 2019)
LAMPIRAN
LINGKUNGAN DAN KONDISI RUMAH PASIEN Kunjungan 2 (05 Februari 2019)
LAMPIRAN
Penyuluhan Kesehatan kejiwaan (10 Februari 2019)
Uraian pelaksaan kegiatan:
Tempat : Dusun Caben RT001, Sumbermulyo
Waktu : Minggu, 10 Februari 2019, pukul 16.00-18.30 WIB
Acara : Penyuluhan Kesehatan Kejiwaan
Dokter muda : Ni Putu Selly OW, Anggreina