2) RIKA RAHAYU 116040155 3) INA ROSDIANA 116040160 4) NOPI ANDIKA 116040173 5) SALMAN ALFARIZI 116040176 Apakah penerapan Good Corporate Governance di PT. Pertamina (Persero) telah sesuaidengan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-01/MBU/2011
PT. Pertamina (Persero) telah melakukan penyesuaian standar pelaksanaan Good
Corporate Governance terhadap Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER- 01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara dan Pedoman Umum Good Corporate Governance yang disusun oleh Komite Nasional Kebijakan Governance pada tahun 2006 yang dibuktikan dengan analisis Koefisien Jaccard (Jaccard’s Coefficients) pada penerapan GCG di PT. Pertamina (Persero) telah 93,42 % sama dengan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara dan Pedoman Umum Good Corporate Governance yang disusun oleh Komite Nasional Kebijakan Governance pada tahun 2006. Siapa yang menerapkan prinsip gcg di PT. PERTAMINA Good Corporate Governance diterapak oleh semua pihak internal perusahaan, dari mulai karyawan maupun manajemen tingkat atas. Sejak kapan gcg diterapkan di PT. PERTAMINA
PT. Pertamina (Persero) telah menerapkan pengelolaan
perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance sejak tahun 2009 dan dalam rangka menambah nilai perusahaan maka PT. Pertamina (Persero) mengelola perusahaannya berlandaskan 5 prinsip yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara yaitu Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi, Keadilan dan Kesetaraan. Komite Nasional Kebijakan Governance juga menetapkan asas GCG yaitu Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi, Kewajaran dan Kesetaraan. Mengapa diterapkannya GCG
Karena dalam menjalankan kegiatan perusahaan, PT.
Pertamina (Persero) memiliki sistem pengelolaan perusahaan yang mendukung terciptanya kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban Organ Perseroan sehingga pengelolaan Perseroan terlaksana secara efektif. Penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance akan terlaksana secara efektif jika terdapat pengawasan terhadap keseimbangan antar Organ Perseroan seperti Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi. Dalam PT. Pertamina (Persero), RUPS merupakan organ Perusahaan yang memegang kekuasaan dan wewenang tertinggi yang tidak di serahkan kepada Direksi maupun Dewan Komisaris. Bagaimana gambaran dan kondisi penerapan Good Corporate Governance di PT. Pertamina (Persero) Penerapan tata kelola perusahaan PT. Pertamina (Persero) berdasarkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance ditunjukkan dengan: a. PT. Pertamina (Persero) telah memiliki Komite Penunjang seperti Komite Audit Komite Nomisasi dan Remunerasi serta Komite Pemantau Manajemen Risiko yang membantu Dewan Komisaris mengawasi pelaksanaan pengelolaan perusahaan yang baik sesuai dengan asas-asas GCG. b. PT. Pertamina (Persero) telah mengangkat Sekretaris Perusahaan yang memiliki fungsi dan tanggung jawab dalam penyusunan kebijakan, perencanaan dan pengendalian komunikasi korporat, hubungan investor, kesekretariatan Direksi, menjalankan program CSR, menjalankan GCG, pengelolaan informasi perusahaan dan mengontrol dokumen keluar dari Perusahaan. c. PT. Pertamina (Persero) telah membentuk suatu Satuan Pengawasan Intern yang bertujuan untuk menjalankan fungsinya sebagai audit internal perusahaan untuk menunjukkan akuntabilitas serta kepatuhan perusahaan terhadap peraturan sesuai dengan prinsip korporasi yang sehat atau Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG). d. PT. Pertamina (Persero) menerapkan perlakuan yang adil dan setara dan memenuhi hak-hak Pemangku Kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan, dalam hal ini adalah masyarakat umum pemerintah, investor, pekerja serta pemangku kepentingan lainnya.