Anda di halaman 1dari 56

REFERAT

GAMBARAN RADIOLOGI TUMOR


PLEURA

Fajri Aulia, S.ked


(H1AP13016)

Pembimbing:
dr. Sulastri Chen Panjaitan, Sp.Rad
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

– Pleura  suatu membran serosa yang melingkupi parenkim paru, mediastinum,


diafragma serta tulang iga;
– Pleura  terdiri dari pleura viseral dan pleura parietal
– Rongga pleura terisi sejumlah cairan tertentu yang memisahkan kedua pleura
tersebut
– Tumor pleura biasanya muncul sebagai massa di jaringan lunak, dengan sudut
tumpul ke dinding dada.
– Neoplasma ini dapat berupa fokal atau difus dan dapat berhubungan dengan
efusi pleura.
LATAR BELAKANG
– Gambaran radiologis tumor pleura dapat dilihat dengan beberapa teknik
pencitraan.
– Evaluasi noninvasif standar termasuk radiografi dada dan computed tomography
(CT),serta dapat dilengkapi dengan MRI dan USG.
– Gambaran kelainan berupa mesothelioma ganas difus, tumor fibrous lokal,
neoplasma yang jarang (thymoma dan limfoma) dan penyakit metastasis kanker
– Makalah referat ini menyajikan review anatomi pleura dasar dan pencitraan
radiologi dari neoplasma pleura jinak dan ganas.
TUJUAN

Tujuan dari penulisan referat ini adalah :


– Tujuan penulisan referat ini adalah untuk memahami
tentang penyakit tumor pada pleura serta memahami
gambaran radiografi tumor pada pleura.
MANFAAT

– Manfaat dari penulisan referat ini adalah dapat


menambah pengetahuan dan informasi bagi penulis
dan pembaca mengenai tumor pleura dan gambaran
radiologinya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
ANATOMI TUMOR
PLEURA
ANATOMI TUMOR
PLEURA
Pleura Viseral Dan Parietal Serta Struktur Sekitar Pleura
DEFINISI TUMOR
PLEURA
Tumor pleura adalah tumor yang ditemukan di pleura
diantara paru-paru dan dinding dada.

Sebagian besar tumor pleura hampir selalu terjadi akibat


dari metastatik kanker, kecuali salah satu jenis tumor yang
disebut dengan localized fibrous tumor of the pleura (LFTP)
EPIDEMIOLOGI TUMOR
PLEURA
- Mesothelioma ganas difus pleura memiliki prevalensi sekitar 2000-3000 kasus
per tahun di Amerika Serikat.29
- Ada hubungan antara perkembangan neoplasma ini dan paparan asbes, sekitar
5%-7% dari pekerja asbes menderita mesothelioma ganas difus.
- Sekitar 2/3 pasien dengan diagnosis mesothelioma ganas berusia 50-70 tahun
- Mesothelioma ganas difus memiliki prevalensi dua sampai enam kali lebih tinggi
pada laki-laki dibandingkan wanita.28
ETIOLOGI TUMOR
PLEURA
Asbestosis
– +70% kasus mesetelioma berhubungan dengan paparan asbestos.
Asbes adalah suatu mineral serat silikat magnesium terhidrasi,
yang terdiri dari Krisotil dan Amphibole.
- Amphibole menyebabkan kanker dan fibrosis diparu, terutama
crocidolite dianggap sebagai yang paling onkogenik.
ETIOLOGI TUMOR
PLEURA
Genetik  Kehilangan 1 salinan kromosom 22  perubahan
kariotipe tunggal yang paling umum dalam mesothelioma ganas.
- Perubahan kromosom lainnya umumnya meliputi delesi di lengan
kromosom 1p, 3p, 9 p, dan 6Q.
- Perubahan dalam gen supresor tumor p16 (CDKN2A) dan p14
(ARF) dan hilangnya fungsi neurofibromin-2 (NF2) 
meningkatkan terjadinya gangguan apoptosis dari sel mesotel
pleura.17
ETIOLOGI TUMOR
PLEURA
Penyebab lain
– Penyebab lain termasuk serat non-asbes, erionite
– radiasi terapi
– mungkin proses yang menyebabkan jaringan parut pleura intens
seperti terapi plombage sebelumnya untuk tuberkulosis
Patogenesis Tumor Pleura
Mesetelioma akibat pajanan asbes memiliki masa inkubasi 30 hingga 40 tahun. Patogenesis
mesetelioma karena asbes masih belum jelas dan sangat dipengaruhi oleh bentuk serat asbes.

Asbes dapat menyebabkan mesetelioma melalui empat mekanisme.


– Mekanisme pertama terjadi iritasi pleura.
Serat yang tipis dan panjang (lebar <0,25 µm dan panjang >0,8 µm) akan lebih mudah masuk
melalui inhalasi ke saluran napas. Serat menembus epitel alveolar saat menuju rongga pleura
sehingga terjadi iritasi berulang permukaan mesotel dan terjadi inflamasi lokal. Proses ini dapat
menimbulkan jaringan parut atau mesetelioma.

– Mekanisme kedua berhubungan gangguan proses mitosis.


Patogenesis Tumor Pleura
Asbes dapat menyebabkan mesetelioma melalui empat mekanisme.
– Mekanisme ketiga adalah pembentukan radikal oksigen
kandungan zat besi yang tinggi pada serat asbes berperan pada pembentukan reaktif oksigen
spesies (ROS) yang dapat menimbulkan kerusakan sel berulang.

– Mekanisme ke empat, asbes dapat menyebabkan persisten kinase mediated signalin


Serat asbes dapat menginduksi fosforilasi mitogen-activated protein kinase (MAPK) dan
ekstraselular signal-regulator kinase 1 dan 2 dan meningkatkan ekspresi protoonkogen respons
awal (activator protein 1) pada sel mesotel.17
KLASIFIKASI TUMOR
PLEURA
1. Neoplasma Pleural
– Mesothelioma Ganas Difus
Gambaran radiografi polos yang paling umum di mesothelioma ganas difus adalah efusi pleura
unilateral (30% -95%) dan penebalan pleura.
Lesi pleura bervariasi dari massa lokal sampai penebalan yang luas dan menutupi seluruh
permukaan paru. Adanya perluasan ke dalam celah intenlobaris umum terjadi pada 40% -86 %
penderita.
Massa pleura tanpa efusi teridentifikasi pada 25% penderita pada foto toraks awal mereka.28 Bisa
juga terdapat plak kalsifikasi atau non kalsifikasi. Destruksi tulang iga merupakan komplikasi dari
penyakit yang sudah parah.
KLASIFIKASI TUMOR
PLEURA
Mesothelioma ganas difus. (a) radiografi
dada posteroanterior menunjukkan
penebalan nodul pleura yang meluas dan
melingkar (panah), dengan perluasan ke
mediastinum pleura, membungkus paru
kanan. (b) CT scan menunjukkan penebalan
pleura tidak teratur (panah Putih)
sepanjang permukaan pleura dan
(A) (B) mediastinum, dengan perluasan ke dalam
fisura mayor (panah transparan)
KLASIFIKASI TUMOR PLEURA
Gambar 3, 4.Mesothelioma difus ganas rongga
dada.(3a) Rontgen dada frontal menunjukkan
kekeruhan dari hemithorax kanan bawah. (3b) CT Scan
dengan kontras menunjukkan massa homogen besar
menempati sisi kanan dada bagian bawah
(4a) CT scan dada bagian tengah menunjukkan
penebalan jaringan lunak ( panah ) berlobus dan tidak
teratur yang meluas ke kosta kanan dan pleura
mediastinum.
(4b) CT scan yang didapatkan dari dada bagian bawah
menunjukkan adanya efusi pleura pada hemithoraks
kanan bawah, memperluas ke sebuah fisura, dengan
kalsifikasi plak peura kecil (panah) .
KLASIFIKASI TUMOR
PLEURA
1. Neoplasma Pleural
– Tumor Fibrous Lokal
Sebelumnya dikenal sebagai mesotelioma lokal dan jarang terjadi.
Meskipun ditemukan di semua kelompok usia, lebih dari 50% kasus ditemui pada pasien pada
dekade 6 dan 7 kehidupan dan tidak ada perbedaan predileksi pada jenis kelamin.
Sekitar 80% tumor fibrous lokal berasal dari pleura viseral dan 20% sisanya pada pleura parietal.
Tumor ini juga berhubungan dengan paparan asbes.
KLASIFIKASI TUMOR PLEURA
Gambar 5.Tumor Fibrous Lokal
(a) Rontgen dada posteroanterior menunjukkan massa
jaringan lunak (panah) terletak lebih superior dari
arkus aorta, mensimulasikan adanya massa
mediastinum.
(b) MRI Ti potongan coronal dada posterior
menunjukkan massa dengan intensitas sinyal
menengah (panah) pada pleura.
(c) Pada gambar transaxial T2 2 cm di atas arkus aorta,
menunjukkan sinyal intensitas tinggi di dalam massa
pleura (panah).
(d) tumor bertangkai (panah) yang timbul dari
permukaan pleura visceral terlihat secara
intraoperatif.
KLASIFIKASI TUMOR PLEURA
Gambar 6.Tumor Fibrous Lokal
(a) radiografi dada Posteroanterior menunjukkan
abnormalitas, opasitas jaringan lunak (panah) di
sebelah kanan sudut cardiophrenik.
(b) Rontgen dada lateral menunjukkan opasitas
jaringan lunak (panah) dalam fisura mayor.
Perhatikan batas tajam massa yang tampak kontras
dengan tampilan postenoanterior yang tidak jelas. Ini
merupakan karakteristik dari massa pleura.
(c) CT scan yang diperoleh dengan pengaturan lung
window menunjukkan massa bulat telur yang elongasi
(panah penuh), dengan membentukparuh di kedua
ujungnya di dalam fisuramayor (panah transparan).
KLASIFIKASI TUMOR
PLEURA
2. Metastase Pleura
– Penyakit metastase menyumbang sebagian besar neoplasma pleura.
Sekitar 40% dari metastase pleura timbul dari karsinoma paru-paru, 20%
dari kanker payudara, 10% dari limfoma, dan 30% sisanya dari situs
primer lainnya.
KLASIFIKASI TUMOR PLEURA
– Gambar 7.Thymoma invasif yang sudah diterapi dengan
kekambuhan pada kedua ruang pleura.
– (a) Rontgen dada posteroanterior menunjukkan
penebalan pleura difus bilateral (panah). Pada
hemithoraks kanan, penebalan lebih luas dan berlobus,
membungkus paru-paru kanan.
– (b) CT scan dengan kontras disempurnakan
menunjukkan massa pleura berlobus bilateral (panah)
dengan komponen baik padat dan cairan.
– (c) CT section yang diperoleh melalui dada bagian
bawah menunjukkan adanya massa kompleks berukuran
besar sepanjang pleura diafragma sisi kanan. Sebuah
defek rendah (panah) di atrium kanan merupakan
trombus tumor.
KLASIFIKASI TUMOR
PLEURA
3. Limfoma Pleura
– Keterlibatan pleura dengan limfoma terjadi pada Hodgkin dan non-Hodgkin
– Deposit limfomatous timbul dari saluran limfatik dan limfoid dalam jaringan ikat
subpleural di bawah pleura visceral. Invasi pleura viseral yang masif jarang
terjadi.
– Secara radiografi, limfoma pleura solid muncul baik sebagai nodul soliter atau
infiltrasi tumor difus. Efusi pleura pada kasus ini disebabkan oleh obstruksi
saluran limfatik oleh limfadenopati mediastinum.
KLASIFIKASI TUMOR PLEURA
Gambar 10.Limfoma Pleura.
(a) Rontgen dada depan menunjukkan penebalan pleura
kiri tidak teratur (panah).
(b) Concurrent CT scan menunjukkan penebalan pleura
difus (panah) lebih besar dari 1 cm dengan penebalan
yang melibatkan mediastinum kiri dan pleura kostalis.
(c) CT scan yang diperoleh setelah kemoterapi
menunjukkan resolusi hampir lengkap dari tumor
pleura.
DIAGNOSIS TUMOR
PLEURA
1. Gejala Klinik
- Gejala klinik pada umumnya  sesak disertai nyeri dinding dada.
- Sebagian pasien tidak mengeluhkan gejala apapun sampai kelainan
ditemukan kelainan radiologi saat pemeriksaan rutin
– Gejala lain yang sering dikeluhkan adalah demam, lemah keringat
malam dan penurunan berat badan
– Riwayat pekerjaan pasien adalah penting dan paparan terkena asbes
juga harus dievaluasi
DIAGNOSIS TUMOR
PLEURA
2. Pemeriksaan fisik
- Dapat teraba massa pada pemeriksaan palpasi, bunyi pernapasan
yang menurun, redup pada perkusi karena adanya efusi pleura.
- Pada pasien dengan gejala asimptomatik, perlu diperhatikan
dengan bukti dari efusi pleura yang kebetulan didapatkan pada
pemeriksaan fisik atau dengan rontgen dada
PEMERIKSAAN
RADIOLOGI TUMOR
PLEURA
Pemeriksaan yang dipilih

– Gambaran radiologis tumor pleura dapat dilihat dengan


beberapa teknik pencitraan.
– Evaluasi noninvasif standar  radiografi dada dan
computed tomography (CT),serta dapat dilengkapi dengan
MRI dan USG.
– CT scan sangat berguna dalam membedakan dari lesi paru
perifer dan menentukan lokasi dan luasnya massa pleura
PEMERIKSAAN FOTO TORAKS

– Diffuse malignant pleural mesothelioma


Radiografi Posteroanterior dada
menunjukkan difus melingkar nodular
penebalan pleura (panah), dengan
ekstensi ke pleura mediastinal dan
celah yang membungkus paru kanan.24
PEMERIKSAAN FOTO TORAKS

– Limfomapleura.
Radiografi Frontal dada menunjukkan
penebalan pleura kiri tidak teratur
(panah).
PEMERIKSAAN FOTO TORAKS

– Localized tumor fibrosa


Radiografi Postenoantenior dada
menunjukkan massa jaringan lunak
(panah)
PEMERIKSAAN FOTO TORAKS

– . Localized tumor fibrosa.


(a) radiografi Posteroanterior dada
menunjukkan abnormal, tidak jelas
opacity jaringan lunak (panah) di
sudut kanan cardiophrenic.
(b)Lateral rontgen dada
menunjukkan opacity jaringan lunak
a. b. (panah) difisura mayor
PEMERIKSAAN CT-SCAN

– CT scan dengan kontras (axial)


menunjukkan peningkatan nodular
penebalan pleura (panah) yang
melibatkan pleura, memperluas ke
fisura mayor (panah) dengan
crowding rusuk sugestif dari
perubahan penyusutan volume
PEMERIKSAAN CT-SCAN

– CT scan dengan kontras (axial)


menunjukkan homogen meningkat
dengan nodular, penebalan pleura
(panah) yang melibatkan pleura
mediastinal dengan perubahan
penurunan volume pada hemithorax
kiri
PEMERIKSAAN CT-SCAN

– CT scan dengan kontras (axial)


menunjukkan penebalan nodular
dari pleura melibatkan hemithorax
kanan dengan koleksi pleura kecil
(panah)
PEMERIKSAAN CT-SCAN

– CT scan dengan kontras (axial)


menunjukkan penebalan nodular
dari pleura melibatkan hemithorax
kanan dengan koleksi pleura kecil
(panah)
PEMERIKSAAN CT-SCAN

– (A) Axial CT Scan menunjukkan polos


kalsifikasi (panah) dan noncalcified
(panah) plak pleura;
– (B) aksial polos CT Scan
menunjukkan gambar plak kalsifikasi
(panah hitam) klasik yang
melibatkan pleura parietal diafragma
PEMERIKSAAN CT-SCAN

– Diffuse malignant mesothelioma.


Dalam CT scan ini, menunjukkan
pleura ditandai difus penebalan oleh
mesothelioma dari pleura yang
membungkus paru-paru.
PEMERIKSAAN CT-SCAN

– CT scan menunjukkan penebalan


pleura tidak teratur(panah padat)
sepanjang permukaan pleura pesisir
danmediastinum, dengan ekstensi ke
dalam celah utama
PEMERIKSAAN CT-SCAN

– CT scan Axial kontras menunjukkan


heterogen meningkat dengan lesi
massa lobulated yang melibatkan
pleura diafragma (panah) dan
menyerang dinding dada dalam
kasus limfoma.
PEMERIKSAAN CT-SCAN

– CT scan Axial kontras menunjukkan


homogen meningkat dengan nodular
penebalan pleura (panah) yang
melibatkan pleura dengan
limfadenopati mediastinum
PEMERIKSAAN CT-SCAN

– CT scan menunjukkan penebalan


pleura difus (panah) lebih besar dari
1cm dengan ketebalan, melibatkan
kiri mediastinum dan kostapleura
PEMERIKSAAN CT-SCAN

– CT scan menunjukkan massa


memanjang bulat telur (panah
padat), dengan beaking di kedua
ujungnya, berorientasi dalam fissure
mayor (panah terbuka).
PEMERIKSAAN MRI

– Evaluasi pencitraan MRI dari MPM.


(a, b) potongan Coronal (a) dan kontras
yang ditingkatkan (b)
pada MRI menunjukkan massa apical
kanan (M) dengan invasi dinding dada
(panah dalam). Sebuah invasi ke fissure
utama kanan juga terlihat (panah dib).
PEMERIKSAAN MRI

– (c, d) Sagittal (c) dan coronal T2(d)


pada MRI menunjukkan massa (M)
dengan keterlibatan pleura
diafragma (panah). Namun, tidak
ada invasi otot diafragma itu sendiri,
yang divisualisasikan sebagai garis
hitam utuh di atas hati (panah)
PEMERIKSAAN PET SCAN

Tomografi emisi positron menjadi berguna dalam dua


pengaturan klinis :
– membedakan antara asbes terkait penebalan pleura
jinak dan ganas menilai untuk metastasis nodal.
– Selain tampaknya ada korelasi antara tingkat serapan
FDG dan agresivitas biologi tumor sehingga dapat
membantu untuk memandu pengobatan.

Gambar proyeksi anterior scan FDG-PET menunjukkan beberapa focus serapan tracer abnormal yang menguraikan
permukaan pleura paru-paru kanan
PENATALAKSANAAN

– Pembedahan
• Pengangkatan
• Eksplorasi thoracotomy
• Pneumoectomy atau lobectomy

- Radioterapi
Radioterapi merupakan suatu tindakan alternatif yang digunakan untuk
pengobatan tumor pleura terhadap pasien yang tidak dapat di sembuhkan
dengan pembedahan secara medis.
- Kemoterapi
Karsinoma sel kecil lebih respons terhadap obat-obatan dibandingkan karsinoma
jenis lainnya. Kombinasi yang selektif baik dari pemberian obat secara individual
maupun dosis yang ditetapkan harus dievaluasi. Obat yang paling efektif adalah
cyclophosphamide, doxorubicin (adriamycin), vincristine, methotrexate,
procarbazine, dan epipodophyllotoxin.
KOMPLIKASI
Ketika mesethelioma pleura menyebar di dada, kondisi ini akan meningkatkan
tekanan pada struktur di sekitar area tersebut. Hal ini dapat menyebabkan :
– Nyeri dada dan kesulitan menelan
– Nyeri yang disebabkan oleh tekanan pada saraf dan sumsum tulang belakang.
– Akumulasi cairan di dalam dada (efusi pleura) yang dapat menyebabkan
kesulitan bernapas
– Pembengkakan leher dan wajah yang disebabkan oleh tekanan pada vena besar,
yaitu vena yang mengarah dari tubuh bagian atas ke jantung (sindrom vena cava
superior).
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN

– Berdasarkan paparan referat gambaran radiologi tumor pada pleura


diatas dapat disimpulkan tumor pleura adalah tumor yang
ditemukan di pleura diantara paru-paru dan dinding dada.
– Sebagian besar tumor pleura hampir selalu terjadi akibat dari
metastatik kanker, kecuali salah satu jenis tumor yang disebut
dengan localized fibrous tumor of the pleura (LFTP)
KESIMPULAN

– Evaluasi non-invasif tumor pleura umumnya dilakukan dengan


radiografi dada dan CT scan serta dapat dilengkapi dengan MRI dan
kadang-kadang dengan USG.
– Diantara berbagai tumor pleura, penyakit metastasis merupakan
kasus neoplasma yang paling sering. Tipe histopatologi spesifik dari
tumor yang berasal dari pleura adalah mesothelioma ganas difus,
lokal fibrous tumor, dan neoplasma yang jarang seperti limfoma
pleura primer.
KESIMPULAN

Dasar gambaran radiologis yang spesifik dari tumor pleura adalah:


1. Pada mesothelioma ganas difus (temuan yang pada foto
radiografi polos) adalah efusi pleura unilateral dan penebalan
pleura
2. Pada lokal tumor fibrous lokal (massa berbentuk bulat atau bulat
telur, timbul lesi non kalsifikasi di permukaan pleura)
3. Pada penyakit metastase (gambaran radiografi mirip
mesothelioma ganas)

Anda mungkin juga menyukai