ORIENTASI MANAJEMEN KUALITAS AIR DAN

SANITASI DASAR

PENGOLAHAN AIR BAKU/BERSIH

DAN SISTEM DESINFEKSI
 PENGOLAHAN AIR BAKU
Dasar hukum

 PP RI No 16 Tahun 2005 Tentang Pengembangan

Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).
 Permenkes No. 492/Menkes/PER/IV/2010. Tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum.
 Permenkes RI No. 416/ 1990. Tentang Persyaratan
Kualitas Air Bersih.
 Permenkes RI No : 736/MENKES/VI/2010 Tentang
tata laksana pengawasan kualitas air minum.
 Nota Kesepakatan Kerjasama di bidang
Pengawasan Kualitas Air antara Ditjen PPM & PL,
Depkes RI dan Persatuan Perusahaan Air Minum
Seluruh Indonesia (Perpamsi) tahun 2000.
 SUMBER AIR BAKU

I. AIR SUNGAI/ WADUK/ TELAGA.

II. AIR MATA AIR.
III. AIR SUMUR.
IV. AIR GAMBUT.
V. AIR PAYAU.
 I. PENGOLAHAN AIR BAKU SUNGAI

PROSES PENJERNIHAN.

1. Sedimentasi awal.
2. Koagulasi dan Flokulasi.
3. Sedimentasi akhir.
4. Filtrasi
5. Desinfeksi.
6. Distribusi.
 GAMBAR BAK SEDIMENTASI AWAL
(PULSATOR PATENT DEGREMONT)
A

S
i E
Air keluar
Air masuk D

C
Lumpur
B

F F

Pembuangan
lumpur
 CARA KERJA PULSATOR

1. Valve A, tertutup.
2. Air baku naik keruangan vacum C.
3. Air di bagian D dalam keadaan diam.
4. Setelah air di vacum C mencapai ketinggian S,
kran udara A terbuka.
5. Air diruang vacum C turun dan masuk didaerah B.
6. Lumpur naik dan sebagian terbuang ke F.
7. Air agak jernih dibagian atas akan mengalir
disaluran E.
8. Apabila turunnya air diruang vacum C sampai pada
titik I, kran udara A tertutup kembali.
 Gambar Accelator Clarifier (Infilco Patent)
(Koaglasi, Flokulasi dan Sedimentasi)

Larutan Bahan Koagulan

Mixer

Air masuk filtrasi

Air Baku masuk

Proses pengaduk cepat, lambat dan

pengendapan ke dua digabung.
Lumpur
 CARA KERJA ACCELATOR CLARIFIER

1. Air Baku masuk bercampur dg bahan

koagulan.

2. Air naik keatas membentuk flok menuju bak

pengendap kedua.

3. Dari bak pengendap kedua, air mengalir

keluar lewat atas kemudian masuk filtrasi.
 BAHAN PENJERNIH AIR BAKU
(UMUM DIGUNAKAN)

Larutan Bahan Koagulan :

• Tawas = Al2(SO4)3.
• PAC = Poli Aluminium Chlorid = Al2O3
• Kapur/Calsid = CaO.
• Polimer (Polyelectrolyte).
 BERAPA DOSIS PENGGUNAAN TAWAS ?

TAWAS : 80 – 150 mg/l (80 – 150 gr/M³).

IMPLEMENTASI DILAPANGAN
Buat larutan Tawas 10 % (100 gr Tawas/l air).

Artinya :

I ml = 100 mg Tawas
 BERAPA DOSIS PENGGUNAAN PAC ?

PAC : 20 – 50 mg/l (20 – 50 gr/M³).

IMPLEMENTASI DILAPANGAN
Buat larutan PAC 5 % (50 gr PAC/l air).

Artinya :

I ml = 50 mg Tawas
 BERAPA DOSIS PENGGUNAAN KAPUR ?

Kapur : 20 – 60 % dosis Tawas atau PAC

IMPLEMENTASI DILAPANGAN
Buat larutan Kapur 5 % (50 gr CaO/l air).

Artinya :

I ml = 50 mg Kapur.
 BERAPA DOSIS PENGGUNAAN POLIMER ?

POLIMER : 0,1 – 3,0 mg/l (0,1 – 3,0 gr/M³).

IMPLEMENTASI DILAPANGAN
Buat larutan Polimer 0,2 % (2 gr Polimer /l air).

Artinya :

I ml = 2 mg Polimer.
 Proses koagulasi & flokulasi
Suspensi
Koloid

+ Tawas/PAC + Polimer

Kekeruhan
Flok halus/kecil-kecil
lama mengendap

flok lebih besar mudah mengendap

 GB : INSTALASI PENJERNIHAN AIR SUNGAI

Proses Koagulasi – Bak Pengendap

Pompa Intake Flokulasi
GB : BAK FILTRASI PASIR GB : BAK RESERVOAR
 II. PENGOLAHAN AIR BAKU MATA AIR.

Reservoir

Desinfektan Gas Chlor/NaoCl2

Inlet Mata air

Ground Reservoir Rumah Gas Chlor & Alat

ukur ultrasonik Flowmeter

Gate Valve Alat Ukur Tekan

Jaringan Distribusi
Sub. Zona

Display Resedival Chlorine

III. PENGOLAHAN AIR BAKU SUMUR.
(Pasca Banjir Lahar Dingin)

Berita koran KR Yogya, Hal. 6

Hari Kamis,Tgl 24 Maret 2011
Air SGL mengandung Belerang

Hasil pemeriksaan dilapangan

pd Tgl 24 Maret 2011 sbb:
Secara Fisik :
• Air tdk berbau Belerang.
•Air Bau Karat/amis

Vol. air sumur 3 buis dengan

Φ = 80 cm = 753 lt (0,753 m³)
 CARA MENGETAHUI VOLUME AIR SUMUR GALI

RUMUS = π x r² x h
(3,14 x jari2 kwadrat x tinggi)

Ø Buis SGL = 60 – 80 cm atau jari2 SGL = 30 - 40 cm

buis sumur tinggi = ± 50 cm

Permukaan air SGL

Lanjutan

NO DIAMETER TINGGI AIR VOLUME AIR VOLUME AIR

SUMUR (cm) (BUIS) (Lt) (m³)

1 80 1 251 0,251

2 80 2 502 0,502

3 80 3 753 0,753

4 80 4 1005 1,005

5 80 5 1256 1,256

6 80 6 1507 1,507

7 80 7 1758 1,758

8 80 8 2010 2,010
 HASIL HITUNGAN VOLUME AIR SUMUR GALI

NO DIAMETER TINGGI AIR VOLUME AIR VOLUME AIR

SUMUR (cm) (BUIS) (Lt) (m³)
1 60 1 141 0,141

2 60 2 282 0,282

3 60 3 424 0,424

4 60 4 565 0,565

5 60 5 706 0,706

6 60 6 848 0,848

7 60 7 989 0,989

8 60 8 1130 1,130
Gb : Bahan Penjernih air Cepat
dan Larutan Desinfektan
di Lapangan.
Bahan penjernih air
lainnya :
Tawas : 80-150 gr/m³
Bahan Larutan
Desinfektan lainnya :
•Klorok 12 % ( NaOCl )
•Kaporit 60 %

Isi 100 ml NaOCl

(Sodium Hypochlorite)
1,25 %

Isi ±4 gr bubuk PAC/100-200 lt

air keruh

Larutan Polyelectrolyte 0,2 %

Vol : ±10 ml
Gb : Packing Koagulan PAC (Al2O3)

Dosis Pemakaian PAC :

20 – 50 gr/m³ = 1000 lt
Atau
Dibuat dlm bentuk larutan PAC 5 %
50 gr/lt……. 1 ml = 50 mg.

pH < 7,0 hrs dibantu Calsid (CaO)

CaO dibuat dlm bentuk larutan 5 %.
50 gr/lt……. 1 ml = 50 mg.
Gb : Menyiapkan kebutuhan
Koagulan

Vol. air sumur 3 buis dg Φ = 80 cm

= 753 lt (0,753 m³)

Penjernih air cepat yg diperlukan

4 sachet dilarutkan dlm ember
Masukan dlm sumur dan aduk
Tambahkan Larutan Cao/soda ash jika
pH < 7 …………± 7.5.
Campur sampai homogin, diamkan
> 1 jam, kmd saring (filter pasir).
 Air hasil filtrasi/olahan ditunjukan
Gb : Air Hasil Filtrasi pd pemilik sumur dan petugas
Puskesmas setempat.
Ciri-ciri Zat Besi :
•Bau amis/spt karat.
•Warna agak kekuningan.
•Ada lapisan spt minyak.
•Dicampur air teh berubah hitam

•Zat Besi + Belerang berubah warna

hitam mengendap (FeS)
HASIL LAB
pH = 7,0
Fe = 0,0517 mg/l
Mn = 0,7515 mg/l
TDS = 899 mg/l
 IV. PENGOLAHAN AIR BAKU GAMBUT
Cara Sederhana (Teknologi Tepat Guna)

Proses pengolahan terdiri dari dua tahap, yaitu :

1. Proses Koagulasi dan Flokulasi :
Air gambut dalam drum volume ± 200 lt dicampur dg lempung
(tanah liat warna hitam) sebanyak ± 0,5 kg
(± 40 sendok makan larutkan dlm 2 lt air), aduk dg batang
pengaduk sampai homogin ± 10 menit kemudian
diamkan/endapkan ± 60 menit.

2. Proses penyaringan (filtrasi)

Air setelah mengendap alirkan lewat filter pasir dg diameter
butiran pasir 0,3 -1,2 mm dan ketebalan filter minimal 60 cm.

Catatan : Tambahkan karbon aktif (arang tempurung) pd bagian atas

filter jika air masih berwarna
V.Pengolah
an
Air Baku
Payau/
Asin
 Pengolahan dengan bahan desinfektan

Seperti :
• Kapurit.
• Sodium Hypochlorit.
• Gas Chlor.
• Gas Ozon.
• Lampu UV.

Fungsi :
• Mematikan Bakteri
• Menghambat pertumbuhan Algae
Lanjutan
Klorin selain mengoksidasi zat Besi dan Mangan, juga berfungsi untuk
mematikan bakteri.

Efektifitas gas klor, kapurit dan sodium hypoklorit setelah bereaksi/larut

dalam air sbb :

pH % HOCl % OCl
6 97 3

7 75 25

7,5 50 50

8 23 77

9 3 97
 Umum
1. Chlor berasal dari gas Cl2, Ca(OCl)2, NaOCl
Reaksi gas Cl2 dalam air
Cl2 + H2O H+ + Cl- + HOCl (R.1)
Asam hipoklorit pecah sesuai reaksi sbb:
HOCl OCl- + H+ (R.2)
Cl2, HOCl, OCl- termasuk bahan yg aktif (Chlor Aktif), HOCl zat
pembasmi yg paling efisien bagi bakteri.
Chlor tersedia bebas = Cl2 + HOCl + OCl-
2. Kaporit bereaksi sama spt Cl2 dalam air
Ca(OCl)2 + 2H2O 2HOCl+Ca(OH)2 (R.3)
HOCl OCl- + H+ (R.2)
3. Sodium Hipochlorit dalam air
NaOCl + H2O HOCl + NaOH (R.3)
HOCl OCl- + H+ (R.2)
Amoniak (NH3) dlm air akan bereaksi dengan Asam Hipoklorit
akan membentuk monokloramin, dikloramin atau trikloramin,
tergantung dr pH air.

Reaksi sbb :

NH3 + HOCl NH2Cl + H2O, pH > 7 (R.4)

NH2Cl + HOCl NHCl2 + H2O, pH = 4-6 (R.5)
NHCl + HOCl NCl3 + H2O, pH < 3 (R.6)

Semua klor yg tersedia di dlm air sebagai kloramin disebut

“klor tersedia terikat”, sedangkan “Klor tersedia bebas” +
“klor tersedia terikat” = Klor Aktif /sisa Klor ( jumlah Klor tersedia
= mg/l Cl2).
 BERAPA DOSIS PENGGUNAAN KAPORIT ?

KAPORIT = 1-2 mg/l (1-2 gr/M³).

IMPLEMENTASI DILAPANGAN
Buat larutan Kapurit 0,2 % (2 gr Kapurit/l air).

Artinya :

I ml = 2 mg Kapurit
 Cara menghitung kebutuhan kaporit
Lakukan pengujian Daya Sergap Klor (DSK)sbb :

• 1 lt air bersih masukan kedalam botol.

• Tambahkan 1 – 2 ml larutan kaporit 0,2 % dengan
memakai pipet ukur.
• Campur segera sampai homogin.
• Periksa segera kadar sisa klor ( nol menit & catat)
• Diamkan selama 40 menit
• Periksa kembali kadar sisa klor & catat hasilnya.

DSK = Sisa Klor 0 menit – Sisa Klor 40 menit

misal hasilnya = 0,6 mg/lt Cl2
Lanjutan

Contoh perhitungan

• Hasil perhitungan DSK = 0,6 mg/l Cl2

• Angka keamanan aplikasi dilapangan = 0,3-1,0 mg/l Cl2
• Kadar bubuk Kaporit dipasaran 60 %.
• Debit air yang siap didistribusikan selama 24 jam =
1 lt/dt (86,4 M³/hari)

Jadi kaporit yang digunakan =

(0,6 mg/l + 0,3 mg/l) (100/60) = 1,5 mg/l (1,5 gr/M³)

Kebutuhan kaporit selama 24 jam =

1,5 X 86,4 = 129,6 gr ( ± 0,13 kg)
 Lanjutan

Kebutuhan Kaporit untuk air SGL :

Hasil DSK=0.9 mg/l Kapurit(0,6 mg/l + 0,3 mg/l).

Larutan Kaporit 0,2 % (1 ml = 2 mg)
Misalkan Vol. Air SGL ± 1 M³ (1000 l).
Kaporit yg harus ditambahkan dlm SGL :
0,9 x 1 ml = 0,45 ml x 1000 = 450 ml.
2
 Lanjutan

Kebutuhan Air Rahmat 1,25 % untuk air SGL :

Hasil DSK = 0.9 mg/l Air Rahmat (0,6 + 0,3).

Larutan Air Rahmat 1,25 % (1 ml = 12,5 mg)
Misalkan Vol. Air SGL ± 1 M³.
Kaporit yg harus ditambahkan dlm SGL :
0,9 x 1 ml = 0,072 ml x 1000 = 72 ml.
12,5