Anda di halaman 1dari 13

Kelompok AIK IV

Nama kelompok :
1. Latifa Kusumaningrum (201610330311018)
2. Heni Oktania (201610330311022)
3. Elisa Gondo Asmarani (201610330311056)
4. Aulia Wiraldi Putra (201610330311071)
Jihad dalam Islam
PENGERTIAN JIHAD
Kata jihad berakar pada kata kerja jahada-
yajhadu yang berarti berusaha dengan sungguh-
sungguh. Bentuk mashdar dari kata kerja
tersebut adalah jahd atau juhd yang di samping
bermakna usaha juga bermakna kekuatan atau
kemampuan . Dari kata dasar tersebut muncul
dua istilah yang sangat populer dalam wacara
keislaman, yakni ijtihad dan jihad (mujahadah).
URGENSI
Dalam QS. al-Furqan Allah Swt. berfirman:

Artinya: “Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah


terhadap mereka dengan Al Qur'an dengan jihad yang besar.” (QS. al-Furqan
(25):52).

Dalam ayat yang lain Allah Swt. berfirman:

Artinya: “Dan sesungguhnya Tuhanmu (pelindung) bagi orang-orang yang


berhijrah sesudah menderita cobaan, kemudian mereka berjihad dan sabar;
sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” (QS. al-Nahl: (16): 110).
Jihad dalam kedua ayat tersebut lebih
tertuju kepada jihad dalam arti perang melawan
orang-orang kafir. Sementara itu Nabi
Muhammad Saw. menjadikan jihad sebagai amal
manusia yang paling utama setelah beriman
kepada Allah dan Rasul-Nya. Ketika Nabi ditanya
amalan apa yang paling utama, beliau
menjawab, beriman kepada Allah dan
Rasulullah, lalu jihad fi sabilillah, dan haji
mabrur (HR. Ahmad dan al-Bukhari).
RUANG LINGKUP JIHAD
Para Fuqaha mengklasifikasikan jihad dengan
empat bentuk yaitu:
• Jihad al Nafsi (Jihad terhadap diri sendiri
melawan hawa nafsu)
• Jihad al Syaithan (Jihad melawan kemunkaran
Syaithan)
• Jihad terhadap penguasa/penegak kezaliman dan
kemunkaran
• Jihad melawan musuh-musuh Allah dari orang-
orang kafir, munafik dan orang-orang yang
membantu mereka
AKHLAK BERJIHAD
Sebagaimana ibadah yang lain, jihad
mempunyai beberapa adab. Di antara adabnya
ada yang wajib dan ada yang sunnah. Termasuk
adab yang wajib adalah:
1. Pertama, dalam rangka fi sabilillah.
2. Kedua, taat kepada amir
3. Ketiga, berlaku baik terhadap kawan
4. Keempat, memudahkan teman
5. Kelima, menjauhi kerusakan.
ANTARA JIHAD DAN TERORISME
Terorisme tidak bisa dikategorikan sebagai
jihad. Jihad dalam bentuk perang harus jelas
pihak-pihak mana saja yang terlibat dalam
peperangan, seperti halnya perang yang
dilakukan Nabi Muhammad saw yang mewakili
Madinah melawan Makkah dan sekutu-
sekutunya. Alasan perang tersebut terutama
dipicu oleh kezaliman kaum Quraisy yang
melanggar hak hidup kaum Muslimin yang berada
di Makkah (termasuk perampasan harta kekayaan
kaum Muslimin serta pengusiran)
Perang yang mengatasnamakan
penegakkan Islam namun tidak mengikuti
Sunnah Rasul tidak bisa dibilang jihad. Sunah
Rasul untuk penegakkan Islam bermula dari
dakwah tanpa kekerasan, hijrah ke wilayah yang
aman dan menerima dakwah Rasul, kemudian
mengaktualisasikan suatu masyarakat Islam
(Ummah) yang bertujuan menegakkan
Kekuasaan Allah di muka bumi.
JIHAD DALAM PANDANGAN
ORIENTALIS
Perang Salib berlangsung dari tahun 1096 sampai
tahun 1291 memberi makna yang tersendiri terutama
hubungan Barat (Kristen) dan Timur (Islam). Jatuhnya
Constantinopel di tangan Islam merupakan pengalaman
pahit bagi Kristen Eropa. pengarang-pengarang orientalis
mulai menulis buku-buku dengan gambaran yang salah
terhadap Islam. Dalam periode ini para orientalis
menggambarkan Nabi Muhammad SAW sebagai orang yang
terserang penyakit epilepsy, gila perempuan, penjahat dan
pendusta. Dikatakan oleh mereka bahwa Islam
membolehkan Polianri dan menjadi kewajiban bagi Islam
membunuh orang Kristen sebanyak mungkin, sebagai suatu
jalan masuk surga. Islam menurut mereka disiarkan dengan
pedang
Setelah memasuki masa pencerahan di
Eropa, para orientalis mengadakan studi
mengenai Islam untuk mengetahui Islam yang
sebenarnya. Muncullah masa kolonialisme
yaitu orang Barat datang ke dunia Islam untuk
berdagang. Setelah hubungan dagang lancar,
maka di sisi lain muncul karya-karya yang
mencoba memberikan gambaran yang
sebenarnya tentang Islam.
Memasuki abad ke -20, para orientalis mulai berusaha
menulis dunia Islam secara ilmiah dan obyektif. Orientalisme
dijadikan sebagai usaha pemahaman terhadap terhadap
dunia Timur secara mendalam. Diantara mereka antara lain Sir
Hamilton A.R Gibb yang sangat menguasai bahasa Arab dan
dapat berceramah dengan bahasa Arab. Ia memandang Islam
sebagai agama yang dinamis dan Nabi Muhammad SAW
dinyatakan mempunyai akhlak yang benar dan baik. Walau
demikian perlu disadari bagaimanapun sikap mereka dan
tulisan mereka tentang Islam (bersifat positif), namun jika
mereka belum memeluk Islam secara sadar dan ikhlas, maka
mereka tetap sebagai orientalis dan sikap dasar orientalis
terhadap Islam adalah kecemburuan keagamaan dan
kecemburuan ekonomi yang ujung-ujungnya adalah
penguasaan ideologi dan penguasaan ekonomi
Alhamdulillah

Anda mungkin juga menyukai