Anda di halaman 1dari 16

 JURNAL UTAMA  JURNAL PEMBANDING

 HUBUNGAN  HUBUNGAN
FREKUENSI FREKUENSI
HOSPITALISASI ANAK HOSPITALISASI ANAK
DENGAN PRESCHOOL DENGAN
KEMAMPUAN KEMAMPUAN
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
MOTORIK KASAR MOTORIK HALUS
PADA ANAK PRE PADA ANAK
SCHOOL PENDERITA PENDERITA LEUKEMIA
LEUKEMIA DI RSUD DI RSUD Dr.
Dr. MOEWARDI MOEWARDI
 Latar belakang : Leukemia Limfositik Akut (ALL) adalah
bentuk leukemia yang paling lazim dijumpai pada anak,
insiden tertinggi terdapat pada usia 3-7 tahun. Hospitalisasi
secara berulang yang dilakukan anak Leukemia limfositik
akut agar perawatan dapat dilakukan dengan baik. Selama
hospitalisasi berulang tersebut anak mengalami berbagai
masalah baik penyesuaian lingkungan, kesempatan untuk
beraktivitas sehari-hari.

 Tujuan: Mengetahui hubungan frekuensi hospitalisasi anak


dengan Kemampuan perkembangan motorik kasar pada
anak pre school penderita leukemia Di RSUD Dr.
Moewardi.
 Metode : Jenis penelitian adalah penelitian adalah penelitian
kuantatif, dengan metode penelitian deskriptif korelatif,
rancangan penelitian adalah cross sectional. Sampel penelitian
adalah pasien anak preschool yang menderita leukemia limfositik
akut di RSUD Dr. Moewardi sebanyak 19 pasien. Teknik
pengambilan sampel menggunakan total sampling. Isntrumen
penelitian menggunakan kuesioner frekuensi hospitalisasi dan
dengan lembar DDST II. Alat analisis menggunakan uji Kendall
Tau.
 Hasil : Hasil penlitian menunjukkan 5 responden (26,3%) dengan
frekuensi hospitalisasi jarang, 11 responden (57,9%) dengan
frekuensi sedang, dan 3 responden (15,8%) dengan frekuensi
sering. Perkembangan motorik kasar diketahui 12 responden
(63,2%) mempunyai motorik kasar kategori normal, 5 responden
(26,3%) dengan kategori suspect dan 2 responden (10,5%)
dengan kategori untestable. Hasil uji statistik Kendall Tau
diperoleh nilai r= 0,457 p = 0,036
Kanker merupakan masalah utama penyakit di dunia.
Leukemia limfositik akut paling lazim dijumpai pada anak,
insiden tertinggi terdapat pada usia 3-7 tahun. Jika anak
positip menderita Leukemia limfositik akut, anak harus
dilakukan terapi pemeliharaan yang cukup panjang (2-3
tahun), sehingga anak harus mengalami hospitalisasi
berulang. Hospitalisasi yang berulang yang harus dijalani
menjadikan anak berkurang dalam kesempatan melakukan
aktivitas. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
hubungan frekuensi hospitalisasi dengan kemampuan
perkembangan motorik halus pada anak pra sekolah
penderita leukemia di RSUD. Dr. Moewardi Surakarta.
Penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan rancangan
cross sectional. Sampel penelitian adalah Anak penderita
leukemia usia pra sekolah 3-6 tahun. Tehnik pengambilan
dilakukan dengan purposive sampling dengan sampel
sebanyak 12 responden. Pengujian statistik menggunakan
uji Chi Square
Hasil penelitian menunjukkan (25%) dengan
frekuensi hospitalisasi jarang, (66,7%) dengan
frekuensi hospitalisasi sedang, dan (8,3%)
dengan frekuensi hospitalisasi sering. Sebanyak
(75%) dengan kategori normal, (16,7%) dengan
kategori suspect dan (8,3%) dengan kategori
untestable, maka disimpulkan sebagian besar
responden mengalami hospitalisasi dengan
intensitas sedang dan memiliki perkembangan
motorik halus dalam kategori normal. Hasil uji
hipotesis diperoleh nilai χ2 = 4.694 dengan p =
0,320 atau (p > 0,05) artinya tidak terdapat
hubungan frekuensi hospitalisasi anak pre school
dengan kemampuan perkembangan motorik
halus pada anak penderita leukemia di RSUD Dr.
Moewardi.
Jurnal 1 Jurnal 2
P : Leukemia Limfositik Akut P : Kanker merupakan masalah
utama penyakit di dunia.
(ALL) adalah bentuk leukemia Leukemia limfositik akut
yang paling lazim dijumpai paling lazim dijumpai pada
pada anak, insiden tertinggi anak, insiden tertinggi
terdapat pada usia 3-7
terdapat pada usia 3-7 tahun. tahun. Jika anak positip
Hospitalisasi secara berulang menderita Leukemia
yang dilakukan anak limfositik akut, anak harus
Leukemia limfositik akut agar dilakukan terapi
pemeliharaan yang cukup
perawatan dapat dilakukan panjang (2-3 tahun),
dengan baik. Selama sehingga anak harus
hospitalisasi berulang tersebut mengalami hospitalisasi
berulang. Hospitalisasi yang
anak mengalami berbagai berulang yang harus dijalani
masalah baik penyesuaian menjadikan anak berkurang
lingkungan, kesempatan untuk dalam kesempatan
beraktivitas sehari-hari. melakukan aktivitas.
I : : Jenis penelitian adalah I : . Penelitian ini adalah
penelitian adalah penelitian deskriptif korelatif
kuantatif, dengan metode
penelitian deskriptif korelatif,
dengan rancangan
rancangan penelitian adalah cross sectional. Sampel
cross sectional. Sampel penelitian adalah Anak
penelitian adalah pasien anak penderita leukemia
preschool yang menderita usia pra sekolah 3-6
leukemia limfositik akut di
RSUD Dr. Moewardi sebanyak tahun. Tehnik
19 pasien. Teknik pengambilan pengambilan dilakukan
sampel menggunakan total dengan purposive
sampling. Isntrumen penelitian sampling dengan
menggunakan kuesioner sampel sebanyak 12
frekuensi hospitalisasi dan
dengan lembar DDST II. Alat responden. Pengujian
analisis menggunakan uji statistik menggunakan
Kendall Tau. uji Chi Square
Jurnal 1 Jurnal 2

 C: C:
Instrumen Penelitian Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian ini menggunakan
kuesioner kepada orang tua dalam kuesioner kepada orang tua
mendapatkan informasi seberapa dalam mendapatkan informasi
sering pasien mendapatkan seberapa sering pasien
perawatan (khemoterapi).
Frekuensi hospitalisasi berulang mendapatkan perawatan
pada anak leukemia usia pre (khemoterapi). Frekuensi
school dikategorikan menjadi hospitalisasi dikategorikan
tiga kategori yaitu: menjadi tiga kategori yaitu:
Sering : > 3x sebulan Sering : > 3x sebulan
Sedang: 2-3 sebulan Sedang: 2-3 sebulan
Jarang : 1 sebulan Jarang : 1 sebulan
Instrumen penelitian perkembangan Instrumen penelitian
motorik kasar menggunakan lembar perkembangan motorik halus
DDST. Denver Developmental menggunakan lembar DDST.
Screening Test (DDST)
 Sampel penelitian adalah  Sampel penelitian adalah
pasien anak preschool yang Anak penderita leukemia
menderita leukemia usia pra sekolah 3-6 tahun.
limfositik akut di RSUD Dr. Tehnik pengambilan
Moewardi sebanyak 19 dilakukan dengan purposive
pasien. sampling dengan sampel
sebanyak 12 responden.
Jurnal utama
Karakteristik Responden
Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
dan umur Karakteristik n (%)
 Jenis kelamin
 Laki-laki 13 68,4
 Perempuan 6 31,6
 Umur
 2 tahun 1 5,3
 3 tahun 7 36,8
 4 tahun 9 47,4
 5 tahun 2 10,5
Tabel 1 memperlihatkan 68,4% adalah responden laki-laki.
Responden paling banyak berumur 4 tahun sebanyak 47,4%.
 Analisis Univariat
Frekuensi hospitalisasi
Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan frekuensi
hospitalisasi Hospitalisasi
anak leukemia n (%)
Jarang 5 26,3
Sedang 11 57,9
Sering 3 15,8
Total 19 100,0
Tabel 2 menunjukan frekuensi hospitalisasi anak banyak
dalam kategori sedang sebesar 57,9%.
Perkembangan motorik kasar
Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Pekembangan
motorik Kasar Pekembangan motorik Kasar n (%)

 Normal 12 63,2
 Suspect 5 26,3
 Untestable 2 10,5
 Total 19 100,0
Tabel 3 menunjukan pekembangan motorik kasar anak banyak
dalam kategori normal (75%).
Hasil penelitian menunjukkan (25%) dengan frekuensi
hospitalisasi jarang, (66,7%) dengan frekuensi hospitalisasi
sedang, dan (8,3%) dengan frekuensi hospitalisasi sering.
Sebanyak (75%) dengan kategori normal, (16,7%) dengan
kategori suspect dan (8,3%) dengan kategori untestable, maka
disimpulkan sebagian besar responden mengalami
hospitalisasi dengan intensitas sedang dan memiliki
perkembangan motorik halus dalam kategori normal. Hasil uji
hipotesis diperoleh nilai χ2 = 4.694 dengan p = 0,320 atau (p >
0,05) artinya tidak terdapat hubungan frekuensi hospitalisasi
anak pre school dengan kemampuan perkembangan motorik
halus pada anak penderita
 Dari perbandingan 2 jurnal diatas dapat
disimpulkan bahwa frekuensi hospitalisasi
kasar lebih efektif dari pada frekuensi
hospitalisasi halus karena resiko hospitalisasi
berulang yaitu 57 % sementara pada motorik
halus 66,7%

Anda mungkin juga menyukai