Anda di halaman 1dari 22

POLAROGRAFI

Metode polarografi mengalami


pengembangan yaitu voltametri pertama kali
di perkenalkan oleh Jaroslav Heyrovsky pada
tahun 1920.Polarografi merupakan suatu
metode analisis yang didasarkan pada kurva
arus tegangan yang diperoleh secara
elektrolisis. Jadi peristiwa redoks digunakan
di dalam metode ini, terutama reduksi.

Digunakan untuk menentukan ion


dan konsentrasi berdasarkan
perubahan arus dan potensialnya
POLAROGRAFI

Komponen
polarografi

Sel Alat pembaca


polarografi potensiostat (Read out)
POLAROGRAFI

Elektroda pembanding yaitu elektrode


Sel polarografi kalomel

Elektroda indikator yaitu elektroda tetes air raksa


(DME). Selain Hg, elektroda lain yang digunakan
adalah platina (Pt) dan emas (Au)

Pipa saluran gas N2. pipa ini dimaksudkan


untuk mengusir gas O2
POLAROGRAFI

Potensiostat merupakan bagian instrument yang


terdiri dari rangkaian listrik yang berguna untuk
potensiostat menjaga potensial dan mengatur potensial tetap pada
nilai tertentu

Alat pembaca
(Read out)

sebuah alat yang digunakan untuk


membaca arus
POLAROGRAFI

Elektroda dicelupkan ke dalam larutan yang sedang dianalisis.


Gas N2 dimasukkan untuk mengusir gas O2 yang terlarut
karena O2 dapat direduksi.
Pereduksian O2 terjadi dalam 2 tahap pada proses ini:
O2 + 2H++ x  H2O2
H2O2 + 2H++ x  2H2O
Oleh karena elektroda Hg bekerja pada pengukuran
ini maka elektroda Hg disebut working elektrode. Reaksi reduksi
terjadi pada permukaan air raksa. Bila larutan mengandung ion
logam Mn+, maka semua ion logam akan bergerak menuju
permukaan tetesan Hg untuk direduksi. Ion logam berubah
menjadi amalgam dengan Hg.
Mn+ + ne + Hg (s) ⟺ M (Hg)
Selama pengukuran berlangsung, air raksa diteteskan
secara teratur dengan besar tetesan tertentu. Umumnya
elektroda Hg dipakai dalam metode polarografi karena dengan
penetesan yang teratur diperoleh permukaan elektroda yang
selalu segar dan bersih sehingga reaksi reduksi berlangsung
cepat.
POLAROGRAM
Pengertiannya adalah…

Menurut KBBI polarogram ialah


gambar yang menunjukkan antara
perubahan arus dan tegangan
listrik.
Penentuan Panjang Gelombang Maksimum
dan Pembuatan Kurva Kalibrasi
Arus konstan yang diperoleh setelah peningkatan arus secara tajam
disebut limiting current sedangkan arus konstan yang diperoleh
sebelum peningkatan arus secara tajam disebut residual current.
Limiting current (i1) dihasilkan pada pengukuran larutan blanko
sebelum analit ditambahkan. Perbedaan antara limiting current dengan
residual current disebut disebut arus difusi (id). Harga potensial ketika
arus mulai meningkat disebut potensial penguraian (decomposito
potential).
Sedangkan harga potensial pada setengah arus difusi (id/2) disebut
potensial setengah gelombang (E1/2).
(a) tarik garis tegak lurus yang menghubungkan limiting current
dan garis residual current.
(b) kemudian tentukan harga id/2 dengan membagi dua tinggi arus
disfusi (id) sama tinggi dan dari titik id/2 tarik garis sejajar
dengan limiting current dan residual current.
(c) Dari perpotongan tersebut tarik garis tegak lurus hingga
memotong sumber potensial dan harganya dapat dibaca melalui
skala potensial.
Harga E1/2 bergantung pada jenis zat yang direduksi, oleh karena itu harga ini
berguna untuk analisis kualitatif. Sedangkan harga id bergantung pada
konsentrasi zat yang direduksi sehingga harga id digunakan untuk analisis
kuantitatif. Jadi, metode polarografi berguna untuk analisis kualitatif maupun
kuantitatif.
Polarogram oksigen menunjukkan bahwa oksigen direduksi dalam dua
tahap, yaitu pada tahap pertama (a) oksigen direduksi menjadi hidrogen
peroksida
O2 + 2H+ + 2e- ------H2O2
Dan pada tahap berikutnya hidrogen peroksida direduksi menjadi air
H2O2 + 2H+ +2e- -----2H2O2
HUBUNGAN ARUS-TEGANGAN

Reaksi yang terjadi pada elektroda


Hg dapat dijelaskan sebagai:
Mn+ + ne- + Hg M(Hg)
Ion logam Mn+ direduksi menjadi logam sebagai
analgam M(Hg) pada permukaan tetesan Hg. Bila
reaksi ini dapat-balik maka secara termodinamika
potensial elektroda tetes Hg dapat dinyatakan oleh
persamaan nerst:

Ed.e = EO - ln (4.1)

Dimana Ed.e adalah potensial elektroda tetes


(dropping elekctrode) EO adalah potensial standar;
COMn+ dan COM(Hg) masing-masing adalah konsentrasi
ion logam dan logam yang keduanya berapada pada
permukaan elektroda tetes Hg; fMn+ dan FM(Hg) adalah
koefisien aktivitasnya.
Di setiap titik pada gelombang arus (pada
polagram) menunjukkan bahwa kecepatan
berdifusi Mn+ ke permukaan elektoda
berbanding lurus dengan perbedaan di antara
konsentrasi Mn+ pada permukaan elektroda
(COMn+), jadi:

I= KMn+ (CMn+ - COMn+) (4.2)


Dimana i adalah arus yang sesuai dengan
kecepatan difusi, KMn+ adalah konstanta
kecepatan difusi. Bila ion Mn+ direduksi
menjadi logam pada permukaan elektroda,
maka COMn+ sama dengan nol dan arus sesuai
dengan arus difusi, id. Oleh karena itu:

id = KMn+ (CMn+) (4.3)


Arus Difusi
Id = 607 . n . D1/2. m2/3. t1/6. C
Arus difusi (id) dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu kecepatan
Ket:
mengalir. Selama reaksi berlangsung
Id= arus difusi (µA)
dengan potensial tertentu, yang dapat
607 = koefisien persamaan Ilkovic
diamati adalah arus yang mengalir
n = jumlaah electron yang terlibat
(µA) dan air raksa yang akan menetes
D= Koefisien difusi
dengan besaran tetes tertentu. Seorang
m = kecepatan mengalir Hg(mg/dt)
ahli kimia yang bernama Ilkovic telah
t = waktu yang diperlukan untuk setiap
mempelajari perilaku tetes air raksa
tetesan (dt)
yang dikenal dengan persamaan
C = konsentrasi (mol/l)
Ilkovic.
UJI KUANTITATIF
a. Kurva Kalibrasi

Pada cara kurva kalibrasi, dibuat kurva kalibrasi dengan jalan


melakukan pengukuran secara polarografi terhadap sejumlah larutan
yang diketahui konsentrasinya kemudian dibuat kurva antara id vs C

Pada kondisi yang sama diukur larutan cuplikan sehingga konsentrasi


cuplikan dapat diketahui dari id yang diperoleh yang kemudian di
plotkan pada kurva kalibrasi.
Kurva Kalibrasi
b. Standar Adisi

Pada cara standar adisi, larutan cuplikan dengan volume V1 diukur arus
difusinya dan diperoleh arus sebesar id1. Larutan standar dengan
konsentrasi Cs ditambahkan ke dalam cuplikan dengan volume V2 dan
memberikan arus sebesar id2

Bila konsentrasi cuplikan sama dengan Cx maka:


𝑖𝑑.1 ≈ 𝐶𝑥
𝑉1 𝐶𝑥 𝑉2
𝑖𝑑.2 ≈ + 𝐶
𝑉1 + 𝑉2 𝑉1 + 𝑉2 𝑠
𝑖𝑑.2 𝑉1 𝑉2 𝐶𝑠
≈ +
𝑖𝑑.1 𝑉1 + 𝑉2 𝑉1 + 𝑉2 𝐶𝑥
Contoh soal :

Suatu sel polarografi berisi 10 ml larutan cuplikan A di dalam larutan KNO3 0,1 M
(supporting electrolyte) dan memberikan arus difusi 3,6 𝜇𝐴. Kemudian 0,1 ml
larutan standar A yang mengandung 5x10-2 M ditambahkan dan polarogram baru
diperoleh dengan arus difusi 7,2 𝜇𝐴. Berapa konsentrasi A di dalam larutan asli?

Penyelesaian :
𝑖𝑑.2 𝑉1 𝑉2 𝐶𝑠
≈ +
𝑖𝑑.1 𝑉1 + 𝑉2 𝑉1 + 𝑉2 𝐶𝑥
7,2 10 0,1 0,05
≈ +
3,6 10 + 0,1 10 + 0,1 𝐶𝑥
0,1 0,05
2≈1+
10 𝐶𝑥
0,0005
2≈1+ 𝐶
𝑥
𝑋 ≈ 0,0005 𝑚𝑜𝑙/𝑙
c. Titrasi
Amperometri

Pada titrasi amperometri diperoleh kurva antara id (µA) dengan


volume titran (ml). Dari kurva tersebut dapat digunakan untuk
menentukan titik ekivalen bila salah satu atau kedua pereaksi
dapat direduksi pada permukaan elektroda dengan potensial
tertentu.
Contoh kurva amperometri:
 Titrasi Pb2+ dengan SO42-

Pb2+ + SO42- → PbSO4 (s)

id(
𝜇𝐴)
Ion Pb2+ dapat direduksi pada
elektroda Hg sedang ion SO42-
tidak. Selama penambahan
titran (SO42-), arus difusi dari
ion Pb2+ akan turun sampai
semua Pb2+ bereaksi. Titik
ekuivalen dapat diperoleh
dengan cara ekstrapolasi
perpotongan dua garis
tersebut.

Volume SO42- (ml)


KESIMPULAN

Metode polarografi merupakan sub bagian voltametri


dengan menggunakan elektroda tetes merkuri (dropping mercury
electrode, DME). Metode polarografi adalah metode analisis yang
ddasarkan pada kurva arus-tegangan yang diperoleh secara elektrolisis
yang melibatkan reaksi redoks terutama reaksi reduksi. Polarografi
terdiri dari sel polarografi, potensiostat, dan alat pembaca. Pengukuran
polarografi akan menghasilkan polarogram atau kurva grafik arus
dengan potensial. Metode polaragrafi berguna untuk analisis kualitatif
dan kuantitatif.

Anda mungkin juga menyukai