Anda di halaman 1dari 9

Peninggalan Kerajaan

Tarumanegara
Prasasti Ciaruteun
Prasasti ini ditemukan di tepi Sungai Ciarunteun, yaitu dekat
dengan Sungai Cisadane Bogor. Didalamnya terdapat nama
Tarumanegara, Raja Purnawarman dan lukisan sepasang kaki
yang diduga dan diyakini sama dengan telapak kaki Dewa
Wisnu.

Ada juga gambar sepasang telapak kaki yang berada di prasasti


tersebut melambangkan kekuasaan raja atas daerah tersebut.
Kedudukan Purnawarman yang di ibaratkan dengan dewa
Wisnu dianggap sebagai penguasa sekaligus pelindung rakyat.
Prasasti yang ditulis menggunakan huruf Pallawa dan bahasa
Sanskerta yang terdiri dari 4 baris tersebut juga dikenal dengan
Prasasti Ciampea.
Prasasti Kebon Kopi
Prasasti ini bergambar bekas dua tapak kaki gajah yang
diidentikkan dengan gajah Airawata, yaitu gajah tunggangan
Dewa Wisnu. Prasasti yang ditemukan di Kampung Muara Hilir,
Kecamatan Cibungbulang ini juga ditulis dengan huruf Pallawa
dan bahasa Sanskerta.
Prasasti Tugu Prasasti Tugu ditemukan di Tugu, Kecamatan Cilincing, Jakarta
Utara, terdiri dari 5 baris yang ditulis dengan aksara Pallawa dan
bahasa Sanskerta. Prasasti ini berisi tentang Raja Purnawarman
yang memerintah untuk menggali saluran air Gomati dan
Chandrabaga sepanjang 6.112 tombak yang selesai dalam 21
hari.Isi Dari Penjelasan Prasasti Tugu Adalah Kurang Lebih
Sebagai Berikut :
1. Prasasti Tugu menyebutkan nama dua buah sungai yang
terkenal di Punjab yaitu : sungai Chandrabaga dan Gomati.
Dengan adanya keterangan dar dua sungai tersebut
menunjukkan tafsiran dari para sarjana sejarah, salah satunya
adalah menurut Poerbatjaraka. Sehingga secara Etimologi (ilmu
yang mempelajari tentang istilah) sungai Chandrabaga diartikan
sebagai kali Bekasi.
2. Prasasti Tugu juga menyebutkan anasir penanggalan
walaupun tidak lengkap dengan angka tahunnya yang
disebutkan adalah bulan phalguna dan caitra yang diduga sama
dengan bulan Februari dan April.
3. Prasasti Tugu yang menyebutkan dilaksanakannya upacara
selamatan oleh Brahmana disertai dengan seribu ekor sapi yang
dihadiahkan oleh raja.
Prasasti Jambu
Prasasti ini ditemukan di bukit Koleangkak Bogor yang berisi
tentang sanjungan kebesaran, kegagahan dan keberanian Raja
Purnawarman. Prasasti Jambu diketahui terukir sepasang
telapak kaki dan terdapat keterangan puisi dua baris dengan
aksara Pallawa dan bahasa Sanskerta
Prasasti Cidanghiyang
Prasasti Cidanghiyang ditemukan di kampung Lebak, pinggir
Sungai Cidanghiyang, Pandeglang-Banten. Prasasti yang baru
ditemukan pada tahun 1947 ini berisi “Inilah tanda
keperwiraan, keagungan dan keberanian yang se sungguh-
sungguhnya dari raja dunia, yang mulia Purnawarman, yang
menjadi panji sekalian raja”. Prasasti Cidanghiyang juga disebut
dengan Prasasti lebak yang ditulis dengan huruf Pallawa dan
bahasa Sansekerta.
Prasasti Muara Cianten
Prasasti ini ditemukan di Bogor dengan aksara ikal, namun
prasasti Muara Cianten ini belum dapat dibaca. Disamping
tulisan terdapat lukisan telapak kaki.
Prasasti Pasir Awi
Prasasti ini ditemukan di Leuwiliang dengan aksara Ikal yang
belum dapat dibaca. Pada prasasti ini ditemukan adanya
pahatan gambar dahan dengan ranting, dedaunan serta buah-
buahan dan gambar sepasang telapak kaki.
Letak Kerajaan Tarumanegara

Anda mungkin juga menyukai